Bab 13

Setelah menempuh perjalan yang lumanyan jauh, Nyonya Rose dan Dinda tiba di rumah sakit tempat Irfan di rawat, setelah Kelvin mengetahui Nyonya sudah sampai, dia segera keluar untuk menjemput mereka di dedepan Rumah Sakit.

Saat sampai di ruang rawat Irfan. Nyonya arose buru-buru masuk ke dalam, karna merasa sangat khawatir pada Putra nya.

''Fannn kamu gak papa Nak... ?? Apa yang terjadi sampai kamu kek gini, di mana yang sakit, apa luka nya parah sayang, .??'' tanya Nyonya Rose tanpa jeda.

''Maaa.... Irfan gak papa ma cuma dikit aja kok''

''Dikit gimana nak, lihat kepala mu terluka, tangan mu di perban, masih bisa kamu bilang dikit ... ??'' Kesal Nyonya Rose.

''Mama terlalu berlebihan deh, Irfan gak papa kok Maa'' jawab Irfan lagi

Nyonya Rose tak menjawab nya lagi, saat menoleh Nyonya Rose melihat ada Celine di sana, saat masuk tadi Celine tak di lihat nya karna yang terlihat hanya putra nya yang terbaring di ranjang.

Merasa di perhatikan, Celine pun memperkenalkan diri sebagai teman nya Irfan bukan partner bisnis nya.

''Celine Tante, kawan nya Irfan'' Ucap Celine sembari mengulur tangan, sedangkan Irfan dan Kelvin sangat terkejut mendengar pernyataan Celine, karna selama ini Irfan tak menganggab nya lebih dari rekan kerja.

Celine yang melihat Dinda hanya diam saja di sana mengira kalau Dinnda adik nya irfan, karna datang dengan Mama nya.

''Yaa sudah kalau begitu, karna sudah ada Tante di sini. Celine permisi dulu Tante'' Ucap Celine dan tersenyum pada Nyonya Rose dan juga Dinda,

''Ternyata perempuan ini Adik nya Tuan Irfan, pantas saja dia sering berada di kantor nya, '' Batin Celine saat berjalan keluar melewati Dinda yang berdiri di sana.

Malam ini Mama Rose dan Dinda nginap di Hotel yang ada di seberang Rumahsakit, karna Irfan memaksa mereka untuk nginap di sana, jika tidur d Rumahsakit membuat meraka tidak tidur dengan nyaman apa lagi mereka baru sampai.

Keesokan pagi nya Celine sengaja berdandan rapi dan memakai baju yang sopan tidak seperti biasa yang selalu mengnakan pakaian seksi nya, Celine berniat ingin menerbar pesona sama Mama nya Irfan, pagi-pagi sekali dia sudah siap untuk membawakan sarapan untuk mereka.

Sedangkan di ruangan Irfan sudah ada Mama dan Dinda. Setelah sarapan d luar, mereka baru ke ruangan Irfan dan membawakan nya sarapan, dari kemarin malam belum ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Dinda untuk Irfan, Dinda hanya diam dan lihat interaksi antara Ibu dan anak tersebut.

''Pagi fann,gimana keadaan mu hari ini ??''

''Sama aja kek kmarin Ma, tangan Irfan masih belum bisa gerak ni. ''

''Yaa sudah, sarapan dulu. Dinda suapi Irfan ya, Mama mau ke toilet sebentar.''

''Gak usah Ma, Irfan bisa sendiri''

''Bisa gimana ..... ?tangan mu kan gak bisa di gerakin, udah lah jangan banyak bantahan lagi sakit aja pun banyak protes'' Ucap sang Mama kesal.

Dinda yang hanya diam saja perlahan menuju ke samping Irfan, dan membuka sarapan nya, tanpa berkata apapun Dinda menyuapi Irfan hati-hati, Irfan hanya memandangi Dinda saja tanpa ada penolakan atau pun perkataan. Suasana hening di dalam ruangan tersebut.

''Makasih, Dinda. '' Ucap Irfan akhir nya saat sudah selesai sarapan, Dinda mengangkat wajah nya memandangi Irfan dan tatapan mereka terkunci sampai akhirnya mereka di kejutkan dengan suara ketukan pintu dari luar, dan Kreekkk ...... Suara pintu terbuka,nampak lah Celine di sana, Celine masuk ke dalam dengan senyuman yang merekah.

Dinda ingin bangun dan pergi, saat melihat Celine berjalan menuju ke tempat tidur Irfan, tapi tangan nya di cekal oleh Irfan ''Tetap lah di sini'' Ucap Irfan.

Celine sedikit bingung melihat Irfan mencekal Dinda untuk pergi, tapi Celine bersikap santai dan sok akrap ''Selamat pagi Tuan Irfan, ini saya bawakan sarapan'' Ucap Celine

''Terimakasih. Nona Celine, tapi saya baru saja selesai sarapan'' Jawab Irfan.

''Oohh, sayang sekali saya terlambat'' sesal Celine.

Dinda hanya diam saja melihat interaksi merka berdua, Irfan yang melihat Dinda hanya diam saja tanpa bereaksi apa pun, tiba-tiba saja memperkenal kan nya pada Celine.

''Nona Celine.... Perkenalkan ini Adinda. Istri saya.'' Ucap Irfan tiba-tiba.

Dinda dan Celine sama-sama terkejut mendengar ucapan Irfan yang mengatakan Dinda istri nya, seakan mata mereka berdua akan copot keluar, sedangkan Irfan yang melihat tatapan mereka berdua begitu menyeramkan sedikit merinding 'Apa mereka kerasukan ? Kenapa mata nya tiba-tiba membesar '' Batin Irfan yang merinding melihat tatapan mereka.

Celine sangat syok dan tidak percaya, Dinda adalah Istrinya Irfan, karna yang Celine dengar di berita beberapa bulan lalu, Irfan tidak jadi menikah, karna calon istrinya meninggal dalam kecelakaan, setelah itu tidak pernah ada lagi berita tentang pernikahan Irfan.

Sedangkan Dinda, seakan tak percaya Irfan memperkenalkan nya sebagai Istri pada Celine.

Saat suasana sedikit canggung di sana, tiba-tiba saja Mama Rose masuk dan melihat mereka sedang terdiam dan saling memandang satu sama lain,

''Mama '' Panggil Irfan cepat yang merasa lega akhirnya sang Mama muncul memecahkan suasana tegang di sana,

Dinda tiba-tiba mengulurkan tangan ke arah Celine untuk memperkenalkan diri

''Dinda '' Ucap nya.

Celine terpaksa menerima uluran tangan Dinda untuk bersikap pura-pura baik di depan Irfan dan Mama nya, walau di dalam hati nya sudah mengumpat berbagai macam kata-kata kasar untuk Dinda, karna merasa Dinda sudah merebut Itfan dari nya.

Nyonya Rose berjalan ke tempat Dinda berdiri dan menayakan Irfan apakah sudah sarapan.

''Mama dari mana sih lama banget'' Ucap Irfan

''Dari ruang Dokter fan, Dokter bilang kamu boleh pulang hari ini'' Ucap sang Mama.

''Syukur lah ma, kalau sudah boleh pulang, kita langsung aja pulang ke rumah biar kerjaan di sini Kelvin yang urus'' jawab Irfan

''Memang harus gitu Fan, kamu kan lagi sakit mana mungkin kamu ngurusin kerjaan, sekarang saat nya kamu istirahat di rumah jangan sibuk sama kerjaan aja tiap hari'' kesal sang Mama, Irfan diam tak menjawab,

sedangkan Celine yang merasa tak di perdulikan di sana pamit untuk pergi, saat hendak keluar dari ruangan, tatapan Celine pada Dinda jangan di tanyakan lagi, seakan Celine ingin menelan nya hidup-hidup, seakan ada kobaran api permusuhan yang baru saja di mulai di tatapan Celine.

Kelvin yang sudah di kabarkan oleh Nyonya Rose bahwa hari ini akan membawa Irfan pulang kerumah, sudah meletakkan koper Tuan nya ke dalam mobil yang akan membawa Tuan Irfan pulang.

Irfan hendak duduk di depan samping sopir tapi Mama menghentikan nya agar dia duduk di kursi penumpang bersam Dinda, biar Mama Rose yang di depan, Irfan pun menyetujui nya tak banyak protes.

tbc....

Terpopuler

Comments

Yuli Yuli

Yuli Yuli

ni gantian Dinda yg egois

2024-03-27

1

lilis herawati

lilis herawati

mungkin karena ada hati.

2023-02-06

4

Women-Stars🍁 Al-Zha

Women-Stars🍁 Al-Zha

ehm Celine nie... kasian banget

2023-01-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!