Bab 6

Beberapa minggu berlalu setelah Adinda menginap di rumah Mertua nya, akhir-akhir ini Dinda sedikit memabtasi diri untuk keluar dengan Dony, tring.... tring.... suara hp nya Dinda,

"Hallo Maaa " Jawab Dinda

"Sayang malam ini kamu sibuk gak"

"Gak sih Ma, kenapa Ma???? "

"Mama mau undang kamu makan malam di rumah, Papa ingin bertemu dengan mu"

Dinda terdiam sejenak memikirkan, apa jangan-jangan Mama mau Dinda nginap lagi malam ini pikir Dinda,

"Gimana sayang ???"

"Iya Ma, Dinda usahain nanti malam Ma" Jawab Dinda kemudian

"Oke sayang, Mama tunggu di rumah ya..., "

Setelah menghungi Dinda, Nyonya Rose hanya berkirim pesan pada Irfan menyuruh nya pulang nanti makan malam di rumah, tanpa pikir panjang Irfan pun langsung mengiyakan perintah sang Mama.

Saat ini di dapur Nyonya Rose terlihat sangat sibuk mempersiapkan segala macam hidang untuk makan malam, Tuan Mario yang baru pulang dari kantor merasa heran melihat sangat banyak hidangan di atas meja makan.

"Ma,,, kok bnyak makanan apa ada tamu malam ini?" Tanya sang Suami penasaran.

"Ihhh Papa,, maalam ini ada tamu istimewa, Menantu Mama mau makan malam di rumah''

"Ohh.... Tapi gx ada drama Papa harus tidur di Hotel lagi kan Ma"

"Gak Papa Sayang. Karna Mama bilang sama Dinda kalau Papa mau bertemu'' Jawab Mama sambil kedip mata,

"Lohh Mama kok gitu sih, nanati Papa mau ngomong apa sama Dinda" kesal sang Suami

"Udah Papa tenag aja, nanti Mama atur, sana Papa mandi cepat nanti Menantu keburu datang Papa malah belum mandi"

Tanpa mereka sadari di balik dinding Irfan tak sengaja mendengar percakapan kedua orang tua nya, ada desiran aneh di dada Irfan tatkal mendengar akan kedatangan Dinda malam ini,

"Jadi ini yang Mama rencanain nyuruh aku pulang makan malam " Batin Irfan sambil berlalu pergi menuju kamar nya.

Setelah mandi dan mengganti pakaian Irfan langsung turun ke bawah, dalam hati Irfan deg degan apa Dinda sudah sampai, sesampai nya Irfan di meja makan hanya melihat Papa yang tengah duduk sendirian dan Mama sibuk menyiapkan hidangan,

"Apa dia tidak datang " Batin Irfan ,

"Ma,,, kok masak banyak banget" Tanya Irfan pura-pura tidak tahu

"Mama ada tamu malam ini Fan, kata nya spesial" Jawab sang Papa cepat,...

"Tamu siapa, kok spesial" Irfan berlak bodoh

"Tau tu" Jawab Papa lagi.

ting... tung... bunyi bel rumah,

"Itu tamu Mama sampai" Ucap sang Mama cepat-cepat ke depan menyambut tamu spesial nya.

"Malam Maa... maaf telat" Ucap Adinda

"Gak apa-apa syang yang penting kamu datang" Jawab sang Mama seraya cipika cipiki.

"Ayuk sayang Papa udah nunggu untuk makan malam"

Sesampai di meja makan Dinda sedikit terkejut melihat ada Irfan di sana, tapi Dinda bisa mengendalikan keterkejutan nyan seolah tidak mengenal Irfan,

"Dinda kenalin ini Papa" Ucap sang Mama memperkenalkan Suaminya,

"Selamat malam Om" Ucap Dinda searaya mencium tangan Ayah Mertua nya,

"Mqlam Nak," Jawab sang Papa

"Ayok Sayang silahkan duduk" Ucap Mama lagi tanpa mengenalkan Irfan kepada Dinda.

Dinda langsung duduk tanpa menoleh kepada Irfan.

Suasana terlihat hening semua asik menikmati hidangan, Dinda duduk bersebelahan dengan Irfan, tapi Dinda sangat bisa menyembunyikan kegugupan nya seolah Irfan tidak terlihat di samping nya, Irfan pun begitu tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut nya, Irfan hanya mendengarkan sesekali Mama bertanya pada Dinda, tapi sesekali Irfan curi-curi pandang pada Dinda, itu semua tidak luput dari pengawasan sang Mama

"Apa dia tidak mengali ku ya" batin Irfan bertanya-tanya,

Setelah selesai makan semua duduk di ruang keluarga, mereka membicarakan banyak hal, tapi tidak ada satupun pertanyaan yang di tujukan kepada Irfan, Mama dan Papa sibuk bicara sama Dinda sesekali mereka tertawa bersama, tapi tidak dengan Irfan dia hanya diam saja

"Apa aku sudah tak kasat mata ya, kenapa tak ada yang peduli dengan kehadiran ku di sini, " Batin Irfan

Setelah beberapa saat Dinda ingin pamit pulang,tapi di tahan oleh Mama Rose,

"Jangan pulang Sayang, ini sudah malam nginap saja di sin" Ucap sang Mama

"Tidak usah Ma, Dinda pulang saja"

"Sayang ini sudah malam tidak baik kamu pualng sendirian malam-malam udah kamu nginap aja, biar Irfan tidur di kamar tamu" Ucap Mama akhirnya yang mengetahui kekawtiran Dinda, Dinda pasti tidak mau tidur sekamar dengan Irfan,

"Jangan Ma Dinda gak mau ngerepotin"

"Udah nginap aja, aku tidur di kamar tamu" Ucapa Irfan dan berlalu pergi,diam-diam Irfan berharap Dinda menginap.

"Tapi...." Ucap Dinda terhenti saat sang Mama menariknya naik ke atas di mana kamar Irfan berada.

Dinda merasa sangat tidak enak, karna diri nya Irfan harus tidur di kamar tamu, padahalkan dia yang tamu harusnya dia yang tidur di sana, tapi kenapa Irfan malah memilih Dinda tidur di kamar nya, Dinda malas memikirkan dia pun langsung ke kamar mandi dan kali ini Mama Rose sudah siapkan pakaian ganti untuk Dinda, baju tidur bahan satin dengan celana pendek di atas lutut, tanpa fikir panjang Dinda langsung ganti baju dan tidur.

Keesokan pagi nya Irfan diam-diam masuk ke kamar ingin mandi dan berangkat ke kantor, karna hari ini akan ada meeteng pagi, Irfan masuk dengan mengendap-ngendap melihat Dinda masih terlelap tidur, Irfan berhenti sejenak memperhatikan Dinda,

"Cantik'' Batin Irfan, lalu Irfan segera ke kamar mandi, setelah selesai mandi Irfan cepat-cepat mengenakan pakaian kantor dia takut Dinda terbangun dan melihat nya di kamar nanti Dinda malah mengira Irfan mengintip nya tidur.

Saat hendak keluar kamar, Irfan terkejut melihat Dinda sudah duduk di tepi ranjang,

"Ehhh maaf tadi aku hanya mandi dan ganti baju" Ucap Irfan salah tingka.,

"Iya maaf sudah merepotkan" Jawab Dinda santai, lalu Dinda bangun dan berjalan melewati Irfan menuju kamar mandi, sampai di dalam kamar mandi Dinda baru bernafas lega seraya memegang jantung nya yang mau copot, Dinda sangat terkejut melihat Irfan sudah ada di kamar nya, hanya saja Dinda pandai menyembunyikan nya tidak seperti Irfan yang terlihat gugup seperti orang yang ketahuan nyolong.

Saat turun ke bawah Irfan terlihat mengutuk dirinya sendiri kenapa dia tiba-tiba gugup di depan Dinda, padahalkan itu kamar nya sendiri dan Dinda pun Istrinya,

tak lama setelah nya terlihat Dinda turun dengan pakaian yang sudah rapi,,

"Pqagi Sayang." Sambut sang Mama Mertua antusias,

"Pagi Ma..., Pa..... " Jawab Dinda

tanpa memperdulikan Irfan di samping nya, sebenarnya Dinda bukan gak peduli cuma dia gak tau harus bersikap seperti apa terhadap Irfan, karena selama ini mereka tak pernah berinteraksi,.

"Din,,, kamu mau kemana kok sudah rapi" Tanya sang Mama,

"Dinda ada janji nanti jam Sepuluh Ma, jadi Dinda mau pulang ke rumah dulu sebentar" Jawab Dinda

"**J**anji, apa jangan-jangan dinda mau jumpa dengan lelaki itu ya" Batin Irfan tanpa di sadari oleh nya Irfan sudah mulai peduli terhadap Dinda.

Setelah pamit pada Mama dan Papa, Dinda langsung pulang dengan mengendarai mobil nya sendiri, Irfan pun ikut pamit ke Kantor ada kedua Orang Tua nya.

"Semoga ini jadi awal yang baik ya Paaa" harap sang Mama

"Hmmpp " jawab sang Suami sambil berjalan menuju mobil juga akan berangkat ke Kantor nya.....

tbc........

Terpopuler

Comments

Yuli Yuli

Yuli Yuli

Irfan g mau ngalah pdal Uda ada rasa kok g mau ngalah ngajak ngmog duluan

2024-03-27

1

Mbr Tarigan

Mbr Tarigan

betul jangan murah luluh Dinda kamu juga gadis liat dan mandiri.

2024-03-23

1

Yessi Sulastri

Yessi Sulastri

sama

2024-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!