Bab 10

Saat sedang dalam perjalanan pulang. Nona Celine sangat kesal sekali, dalam hati nya sangat penasaran siapa perempuan yang ada dalam ruangan Irfan, mengapa perempuan itu malah di suruh masuk ke ruang pribadi Irfan. Padahal selama ini Celine selalu tebar pesona saat bertemu Irfan, tapi tak sekalipun Irfan menggubris nya.

Karena melihat Dinda tidur sangat pulas jadi Irfan tak menganggu nya, Irfan kembali bekerja dan memeriksa berka-berkas, Kelvin sudah pulang dari tadi sore. Irfan menyuruh nya pulang duluan karna dia tidak tau akan pulang jam berapa tergantung jam berapa Dinda bangun, sedangkan sekarang sudah jam Tujuh malam, belum ada tanda-tanda Dinda terjaga dari tidur nya. tik.. tik.. tik... jam sudah menunjukan pukul 7:30 malam barulah Dinda keluar dari kamar pribadi Irfan.

''Sudah malam yaa'' Ucap Dinda yang melihat lampu-lampu kota dari balik kaca ruangan irfan

''Kamu sudah bangun, layo saya antar pulang''

''Saya ketiduran tadi Tuan, maaf ya'' Ucap Dinda, Irfan tak menjawab nya

Irfan terus berjalan kelauar dari ruangan seraya menenteng jas milik nya,

Sebelum pulang ke rumah. Irfan dan Dinda singgah di Restaurant untuk mengisi perut yang kosong, tanpa ada penolakan atau banyak tanya Dinda langsung turun dan mengikuti Irfan berjalan, karna diapun sudah sangat lapar.

***

Sebulan setelah nya.

Hari ini Dinda sedang duduk di depan rumah nya tiba-tiba masuk sebuah mobil, betapa terkejunya Dinda ternyata Om Romy yang datang

''Apa kabar. Dinda ?''

'' Dinda baik Om, Om sendiri''

''Saya baik nak,'' seraya memeluk keponakan nya.

''Ayo masuk Mm'' Ajak Dinda,

''Tidak usah nak, di sini saja Om hanya ingin mengundang mu dan Irfan ke rumah malam besok, Tante mu mengadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan Tiga puluh tahun pernikahan kami'' Kelas Om Romy.

''Baik Om. Nanti Dinda datang sama Mas Irfan''

Wetelah Om Romy pulang Dinda jadi kepikiran sendiri gimana cara nya untuk mengajak Irfan datang ke pesta nya Om Romy.

Keesokan hari nya Dinda terlihat sangat gelisah di Kantor memikirkan acara nanti malam, alasan apa yang harus di katakan Dinda pada keluarga nya kalau Irfan tidak datang.Setelah berperang dengan pikiran nya, akhirnya Dinda memutuskan untuk ke Kantor Irfan ingin membujuk Irfan untuk datang nanti malam bersama nya, apapun hasil nya nanti yang penting di coba dulu siapa tau Irfan mau datang, pikir dinda.

Sesampai di Kantor Irfan, Dinda langsung menuju meja Resepsionis. Di sana terlihat dua orang perempuan cantik yang bertugas.

''Permisi mbak saya ingin bertemu dengan tuan Irfan'' Ucap Dinda sopan

''Apa Nona sudah buat janji.? ''

''Tidak mbak, katakan saja saya Dinda ingin bertemu''

''Maaaf Nona, jika tidak ada janji anda tidak bisa bertemu dengan Tuan Muda''

''Tapi ini penting mbak saya harus bertemu''

''Maaf Nona ini sudah prosedur Perusahaan ''

''Oh begitu yaaa,tapi apa boleh saya tau apa Tuan Irfan sedang ada di tempat saat ini ?? '' Tanya Dinda lagi

''Maaf mbak kami tidak boleh memberi informasi kepada orang luar''

''Hmmmm susah sekali ya, tapi saya boleh menunggu di sana kan mbak'' Tunjuk Dinda pada sofa di lobi kantor tetsebut.

''Silahkan mbak ''

Hari sudah semakin sore Dinda masih menunggu Irfan di sana, saat Dinda ingin pulang dan memutuskan datang sendiri ke pesta nanti malam tiba-tiba saja Irfan dan Kelvin keluar dari lift.

''Nona Dinda '' Panggil Kelvin cepat sebelum Dinda keuar dari Kantor.

''Oohh akhirnya kalian keluar juga saya sudah menunggu hampir dua jam'' Ucap Dinda tanpa sadar saat melihat Irfan dan Kelvin.

''Ada apa datang ke Kantor dan kenapa tidak langsung naik ke ruangan ku'' Ucap Irfan

''Karna saya tidak buat janji dengan Tuan maka nya saya tidak boleh masuk''

''Lalu kenapa tidak menelpon ku'''

''Saya tidak ada nomor kontak tuan Irfan''

''Ya sudah kita bicara di ruangan ku saja''

'' Tidak perlu tuan '' sela Dinda cepat, '' di sini saja Tuan''

''Katakan ada apa ..??''

''Sebenarnya Om Romy mengundang kita ke rumah ada acara Annyversary pernikahan nya, pleaseee tolong saya kali ini Tuan, kalau saya datang sendiri pasti keluarga saya sangat banyak tanya Tuan kenapa tidak hadir'' mohon Dinda.

''Baiklah nanti malam saya akan menjemput, sekarang pulang lah ''

''Haaah baa.. baik Tuan'' Jawab Dinda tergagap tak menyangka Irfan menyetujui permintaan nya.

Saat Dinda sudah pulang dari perusahaan. Irfan memerintahkan Kelvin untuk mengurus resepsionis nya agar kejadian ini tak terulang lagi, bila lain kali Dinda datang lagi agar mereka tak menahan nya dan langsung mempersilahkan Dinda menunggu di ruangan Irfan.

''Apakah mungkin Nona itu kekasih Tuan Muda'' Ucap salah satu resepsionis

''Menurut pandangan kuh sih bukan, karna interaksi mereka tidak terlihat seperti sepasang kekasih''

''Terus kenapa juga Tuan Kelvin memerintahkan kita untuk tidak menahan nya lgi bila kemari''

''Entah lah itu bukan urusan kita, yang penting kita jalani seperti yang di perintahkan saja daripada kita kena teguran nanti'' Begitulah sekilas percakapan kedua resepsionis setelah di peringatkan oleh Kelvin.

Saat sudah sampai di kediaman Tuan Romy. Irfan dan Dinda terlihat sangat serasi saat berjalan memasuki Mension tersebut, banyak pasang mata yang terlhat kagum atas keserasian mereka.

''Tuan Irfan anda sudah datang'' Sambut Tuan Romy seraya menjabat tangan nya

''Panggil Irfan saja Taun ''

''Om... Di mana tante Sari '' Ucap Dinda ingin meninggalkan Irfan dengan Om Romy.

''Tante ada di dekat kolam renang nak, masuk lah '' Jawab Om Romy

''Mas... Saya tinggal ke dalam sebentar '' Seraya memperlihat kan hadiah yang di bawa buat Tante Sary, Irfan hanya mengangguk saja.

Suasana pesta sedikit membosan kan untuk Dinda, karna dia tidak begitu akrap dengan keluarga dari pihak ayah nya, semenjak ayah nya meninggal semua seolah menghidar dari dirinya hanya Om Romy yang perduli pada Dinda.

Karna melihat Dinda sedikit tidak nyaman berada di antara keluarga nya. Irfan pun berpamitan pada Om Romy untuk pulang dan menggandeng tangan Dinda meninggalkan pesta yang masih berlansung .

''Makasi Tuan udah mau temani Dinda'' Ucap Dinda saat di dalam mobil

''Ini tidak gratis '' Kawab Irfan dingin

''Apa..... !!!'' Dinda sangat terkejut mendengar perkataan Irfan

''Iya... Kqmu harus membayar nya''

''Berapa harga yang harus ku bayar '' kesal Dinda karna merasa di permainkan Irfan, tadi sore Irfan tidak mengatakan tentang imbalan,

ilIrfan sedikit tersenyum mendengar Dinda ingin membayar nya, ''Aku tak mau uang mu, uang ku sendiri saja tak habis terpakai'' Sombong Irfan.

''Teruss bayar pakek apa ''

''Cukup bawakan makan siang ke Kantor ku besok ''

''Dengan senag hati Tuan Irfan'' Jawab Dinda senang karna menurut nya ini sangat mudah,

''Masakan mu jangan beli di luar ''

''Apa.... ??? hemm baikalah'' Jawab Dinda pasrah

''M*erepotkan sekali, untung saja tampan kalau tidakk..... eh D*inda apa yang kamu pikirkan '' Batin Dinda

tbc.....

Terpopuler

Comments

Yuli Yuli

Yuli Yuli

tu SM" gede gengsinya kok

2024-03-27

1

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

trus....gengsi di gedein...

2024-03-06

1

rinasti

rinasti

hmm.. padahal cinta bisa datang dari masakan. 😀

2023-02-10

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!