Bab 8

Hari ini Dinda hanya bersantai di Kantor nya karena tidak ada jadwal yang mendesak, tuk.. tuk... ketukan pintu ruangan Dinda,

''Masuk '' Ucap Dinda

''Nona ada tuan Kelvin ingin bertemu'' Ucap Weny, kalau di Kantor Weny memaanggil Dinda dengan sebutan Nona, hanya di rumah dan di luar jam kerja saja Weny memanggil nya dengan sebutan nama,,

''*Tuan kelvin, ada apa ya.... '' Batin Dinda

''Suruh masuk Wen''Jawab Dinda kemudian

Weny hanya mengangguk sembari mempersilahkan Kelvin masuk.

''Selamat siang Nona Dinda''

''Selamat siang Tuan Kelvin, silahkan duduk''

''Baik Nona, sebenarnya kedatangan saya kemari ingin menyampaikan kepada Nona jika Tuan Irfan ingin berjumpa nanti malam''

Dinda sedikit terkejut mendengar Irfan ingin menemui nya,

''Emmpp baiklah, kirim saja alamatnya nanti saya akan datang''Jawab Dinda sok-sok santai padahal dalam hati nya sudah beranya-tanya ada apa Irfan tiba-tiba ingin berjumpa

''Tidak Nona, nanti malam ada Sopir yang akan menjemput Nona, dan Nona bolehkah saya meminta kartu nama Nona, agar lebih mudah menghubungi nanti''

''Iya, ini Tuan'' Seraya menyodorkan kartu nama milik nya,

''Tolong jangan panggil saya Tuan, panggil saja Kelvin'' Ucap Kelvin seraya pamit undur diri.

Setelah kepergian Kelvin Dinda sedikit khawatir,

''sebenarnya apa yang tuan Irfan ingin bicarakan, sudah hampir Tujuh bulan tidak sekalipun Tuan Itfan menemui ku, apa jangan-jangan Tuan Irfan ingin bercerai, aaahh semoga saja apapun itu bisa di selesaikan baik-baik'' Batin Dinda berandai-andai.

Di ruangan VVIP sebuah Restaurant ternama di kota ini, Irfan sedang duduk menunggu kedatangan Adinda, tak lama setelah nya terlihat Kelvin mempersilahkan Nona muda nya untuk masuk, dan dia kembali keluar,

tinggal lah Dinda dan Irfan di dalam, suasana sangat canggung sekali baik Dinda maupun Irfan tidak ada yang mulai percakapan, sampai akhirnya pelayan datang membawa hidangan.

''Silahkan Tuan dan Nona'' Ucap pelayan sembari mengangguk hormat lalu keluar dari ruangan tersebut.

''Silahkan makan Din'' Ucap Irfan akhirnya, Dinda hanya mengangguk tanda mengiyakan

saat ini hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu saja di dalam ruangan tersebut,

''Ada apa sih Tuan Irfan ingin menemui ku, kenapa dia hanya diam saja, tidak ada apapun yang di bahas nya'' Batin Adinda

''Apa yang harus aku tanyakan sama Dinda, kok aku tiba-tiba jadi begok gini ya, padah tadi siang banyak hal yang ingin aku tanyakan '' Batin Irfan merasa kesal dengan dirinya sendiri.

Dua jam sudah mereka dalam ruangan tersebut, sisa makanan pun sudah di bereskan oleh pelayan, sampai akhirnya Dinda ingin pamit karna dia rasa tidak ada hal penting yang ingin di bahas oleh Irfan.

''Jika sudah tidak ada hal penting yang ingin di bahas saya pamit undur diri tuan Irfan, terima kasih atas jamuan makan malam nya'' Ucap Dinda sopan,karna Dinda sudah ingin pulang Irfan jadi gelagapan tidak tahu harus menghentikan nya gimana

''Siapa Doni Din....?''' Ucap Irfan spontan saat melihat Dinda hendak bangun dari tempat duduk nya, Dinda sedikit terkejut mendengar pertanyaan Irfan, tapi Dinda bisa menutupi rasa terkejut nya dan terlihat sangat santai

''Dia teman saya semasa Sekolah dulu Tuan''

''Ohh... '' Irfan seakan kehabisan kata-kata karna jawaban Dinda sangat lengkap,

''Apa Mama mengajak mu tinggal di Mansion ?''

''Iya Tuan, ''

''Terus kenapa kamu masih belum pindah ke sana''

''Saya memiliki tempat tinggal Tuan, dan rumah itu adalah peninggalan orang tua saya. Tidak mungkin saya biarkan kosong'' Jawab Dinda lugas.

''Baik lah jika itu keputusan mu, mari saya antar pulang''

Dinda hanya mengangguk dan mengikuti Irfan dari belakang.

Saat sampai di mobil Kelvin segera membuka kan pintu untuk Tuan dan Nona nya,

''Terimakasi Tuan Krlvin'' Ucap Dinda

''Jangan panggil Tuan untuk nya, panggil saja Kelvin'' Bantah Irfan.

Dinda tak menjawab, Kelvin hanya tersenyum saja.

Sesampainya di rumah Dinda langsung turun dari mobil tanpa menunggu Kelvin bukakan pintu, terimakasih Tuan Irfan seraya menunduk hormat terhadap Irfan dan hanya tersenyum terhadap Kelvin.

Beberapa hari setelah pertumuan antara Dinda dan Irfan, sore ini Rinda di ajak keluar sama Mama Rose, kalau Mama Rose yang ajak tak lain adah shoping dan makan-makan,

saat hari mulai semakin gelap Dinda dan Mama masih berkeliling,diam-diam Mama mengirim pesan pada Kelvin agar mengajak Irfan kemari.

Kelvin yang mendapat perintah dari Nyonya nya pun langsung tancap gas ke sebuah pusat perbelanjaan tanpa di ketahui oleh Irfan, karna Irfan sangat lelah dan tertidur di belakang,menurut Kelvin Irfan pasti tidak keberatan karena ada Dinda di sana.

''Tuan kita sudah sampai'' Ucap Kelvin membangunkan Irfan,

''Kita di mana Vin, kok kesini'' Tanya Irfan serak, khas bangun tidur nya.

''Nyonya meminta anda kemari Tuan,Nyonya sedang bersama Nona di dalam ''

''Oohh'' Jawab Irfan tanpa bantahan, langsung turun menuju ke tempat di mana Mama dan Istri nya berada.

Saat Dinda dan Mama Rose hendak masuk ke sebuah Restaurant mereka berpas-pasan dengan Dony dan mama nya yang hendak keluar dari sana.

'' Dinda'' sapa Dony

''Hay Dony.'' Jawab Dinda kemudian,

''H jeng Milaaaa '' Ucap Mama Rose antusias saat melihat Mama nya Dony, Mila dan Rose adalah teman arisan.

''Eehh jengRrose'' Jawab Mila seraya cipika cipiki,,

''Kalian udah makan yaa,, iihhh kalo gak kan kita bisa makan bareng'' Ucap Rse lagi

''Iya jeng kita baru aja siap, oh iya kenalin ini Putra aku Dony.''

''Dony Tante '' Semabari mengulur tangan nya, dan di terima oleh Rose

''Tampan sekali anak mu jeng, oh ya ya ini kenalin juga, ini Menantu aku, nama nya Adinda'' Ucap Nyonya Rose antusias,

Dony dan dlDinda saling tatapan

''J*adi benar kamu sudah menikah Din, aku pikir kamu hanya membohongiku ntuk menghindar dari ku.''

''Adinda Tante'' Ucap Dinda kemudian

''Kalian udah saling kenal ya Don'' Ucap Mama Mila pada Dony,,

''Iya Maa, Dinda kawan sekolah Dony dulu ''

Saat sedang asyik bercerita Irfan dan Kelvin pun sampai ke sana

''Echeemmm'' dlDeheman Irfan sedikit terkejut melihat Dony

''Eh Sayang sudah sampai'' Ucap Mama Rose,

''Jeng Mila, ini Putra ku'' Sambung nya lagi

''Malam Tante '' Sapa Irfan ramah

''Malam Nak Irfan, putra mu tampan sekali jeng, mantu mu pun sangat cantik, meraka sangat serasi'' Ucap Nyonya Mila.

''Jadi ini Suami mu Din'' Ucap Dony tiba-tiba yang merasa sangat cemburu

''Eeh... iyaaa Donnn,ini Mas Irfan'' Dinda yang sedikit gelagapan,Irfan yang mendengar Dinda menyebut nya dengan sebutan Mas seperti ada desiran aneh di dada nya.

''Mau makan di mana Maaa'' Potong Irfan, agar cepat-cepat mereka pergi dari sana, Irfan sangat tidak suka melihat Dony yang curi-ciri pandang terhadap Dinda.

''Iya di sini saja sayang, ya sudah jeng lain kali kita jampa lagi nanti, kami masuk dulu ya mungkin Putra ku sudah lapar'' Seraya cipika cipiki dengan jeng Milaa...

'' oke dehh ''

tbc.....

Terpopuler

Comments

Maria Suharti

Maria Suharti

Irfan panas sendiri

2024-04-11

1

Yuli Yuli

Yuli Yuli

Uda tau skt HTI klo ktmu SM Doni knpa msih gengsi fan g mau ngakuin istrimu, Uda 7 bln kok nikahnya g ada nafkah lahir batinya

2024-03-27

1

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

noh irfan...gengsi di gedein

2024-03-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!