Bab 11

Saat ini. Nyonya Rose sangat senang sekali setelahh mendapatka informasi dari Kelvin bahwa Dinda dan irfan datang ke sebuah acara bersama-sama, Nyonya Rose berharap hubungan kedua nya akan lebih membaik, karena mengingat usia pernikahan mereka sudah hampir 8 bulan.

Setelah selesai menyiapkan bekal makan siang untuk irfan, Dinda pun bergegas menuju Perusahaan sang suami, sampai di Perusahaan Dinda sedikit bingung, karena hari ini Dinda langsung di persilahkan masuk ke ruangan Irfan tanpa banyak bertanya seperti kemarin, padahal Dinda berniat menitipkan pada resepsionis saja makan siang Tuan Irfan, jika tidak di ijinkan masuk. ''Mungkin saja Tuan Irfan sudah memberitahu mereka jika Dinda ada janji dengan nya'' Pikir Dinda

Tok.. tok... '' Masuk '' suara dari dalam ruangan

Saat membuka pintu, Dinda melihat Irfan sedang berbicara dengan dua orang staff nya. Dinda pun lansung duduk di sofa yang ada dalam ruangan tanpa berkata apapun, dia takut mengganggu irfan.

Setelah kedua staff tersebut keluar, Irfan langsung berjalan mendekati Dinda yang tengah menyiapkan makan siang Irfan.

''Siapa yang masak ?'' Ucap Irfan saat makan suapan pertama.

''Tentu saja saya Tuan '' Jawab Dinda cepat,

''Hmmpp, kamu tidak makan ''

''Saya sudah makan tadi di rumah, Tuan ''

Suapan demi suapan Irfan masukkan ke mulut nya hingga selesai.Setelah Irfan selesai makan, Dinda cepat-cepat membereskan lagi tempat makan tersebut.

''Baiklah Tan Irfan sekarang kita impas, saya permisi dulu'' Ucap Dinda dan berbalik hendak keluar, tapi tangan nya di tahan oleh Irfan.dalam hitungan detik mata mereka terkunci dalam satu tatapan

''Terimakasi Dinda'' Ucap Irfan kemudian, Dinda hanya tersenyum dan mengangguk. Jantung nya janga tanyakan lagi, seakan ingin lompat keluar. Cepat-cepat Dinda keluar karena takut Irfan menyadari wajah nya yang merona. Sedangkan Irfan hanya tersenyum melihat perubahan wajah dinda.

Saat sedang keluar dari ruangan Itfan, Dinda berpas-pasan dengan Nona Celine dan Asisten nya yang berjalan menuju ke ruanagan irfan, Dinda berjalan dengan santai tanpa mempedulikan Celine yang menatap nya sinis.

''Perempuan itu lagi apa hubungan nya dengan Irfan, kenapa dia selalu ada di sini '' Batin celine bertanya-tanya. Irfan sebenarnya sangat tidak menyukai Celine yang terkesan sengaja mendekati diri nya

***

Seminggu berlalu, hari ini Dinda ingin mengunjungi Mertua nya, karna sudah lama sekali Dinda tidak bertemu dengan Mama Rose. Kebetulan ini hari libur, jadi Dinda akan mengunjungi nya, sesampai di sana, Dinda sudah di tunggu oleh Mama Rose di taman depan rumah,

''Siang Maaa'' Sapa Dinda

''Siang sayang, ayo duduk nak ''

Setelah mereka bercerita panjang lebar, karna sudah lama tak bertemu. Mama Rose mengajak Dinda untuk masak makan siang, walau di sini ada Bik Asih,tapi Mama Rose lebih sering masak sendiri.

''Ma,, Papa di mana? kok gak keliatan'' Tanya Dinda, yang dari tadi tidak terlihat batang hidung nya.

''Papa ke luar kota Din'' kali ini memang benar ada nya Tuan Mario keluar kota, bukan akal-akalan Mama Rose.

''Oohhh'' Jwab Dinda kemudian ''Jadi Mama sendiri di rumah. Ya sudah Maa malam ini dinda nginap aja buat temani Mama'' sambung nya lagi

''Benaran nak..?.'' Mama Rose berbinar

''Iyaa Ma..... Dinda sedang tidak ada kerjaan sekarang Ma''

Saat makan siang tiba, tiba-tiba saja Irfan turun dari lantai atas menuju ke meja makan. Irfan terkejut bercampur senang saat melihat Dinda tiba-tiba saja ada di rumah orang tua nya, ini pasti rencana Mama pikir nya.

Dinda sangat terkejut melihat Irfan tiba-tiba muncul begitu saja, dalam hati nya kenapa Irfan ada di sini, bukan seharusnya dia ada di Apartemen. Apa lagi saat mengingat dirinya telah menawarkan diri untuk menemani ibu mertua nya malam ini ''*Ma*ti lah aku.... '' batin Dinda.

Hari sudah hampir malam, tapi Dinda masih berada di Mension keluarga Irfan,karna Dinda sudah berjanji ingin menginap. Jadi tidak mungkin dia pulang, ''Sayang kamu belum mandi ''Ucap sang Mama saat melihat Dinda masih di ruang kelurga

''Ehh iya Ma, Ma ... Dinda di kamar tamu saja ya''

''Kenapa di kamar tamu nak, kamar mu kan ada''

''Maaa... '' Melaas Dinda

''Ayo Mama antar'' pikir Dinda ke kamar tamu Mama ingin mengantar nya, ternyata itu salah. Ke kamar Irfan lah mereka menuju

Tok.. tok... ''Fannn Mama masuk yaa''

''Iya Maaa'' sahut Irfan di dalam.

''Fan,Dinda menginap di sini malam ini, kamu tidur di kamar tamu ya.''

''Ahh malas Maa, ini kan kamar irfan''

''Tak apa Ma,Dinda aja yang di kamar tamu, biar Tuan Irfan tidur di sini ''

''Tidak ada yang tidur di kamar tamu '' Ucap Irfan tegas''Kamu Istri ku, jadi ini kamar kita '' sambung nya lagi, semula Irfan hanya ingin menggoda Dinda saja, tapi malah dia yang tergoda saat melihat tingkah manja Dinda pada sang Mama yang merengek minta tidur di kamar tamu.

''Ini masalah rumah tangga, Mama gak bisa ikut campur sayang'' Ucap sang Mama sangat bahagia, yang di inginkan selama ini akhirnya terwujudkan. Irfan mulai menerima Dinda.

''Mandi lah, nanti kita akan bicara'' Ucap Irfan, dan berlalu meninggal kan Dinda sendiri di kamar.

Sedangkan di kamar mama rose sedang bersorak gembira, kebahagiaan nya tak terhingga malam ini, dengan cepat Mama Rose menghubungi sang suami dan bercerita perihal Irfan yang mulai membuka hati untuk Dinda, semoga saja harapan nya untuk mendapatkan cucu segera tercapai.

Eberapa kali Weny menghubungi Dinda tapi tak ada jawaban, Weny khawatir Dinda belum pulang dan tidak mengabari nya,

derrtt... derrtt... getar hp Dinda, sedangkan yang punya masih di kamarandi, saat baru masuk kamar,Irfan melihat hp Dinda yang bergetar dan tertera nama Weny di sana, lalu mengangkat nya.

''Akhir nya kamu angkat juga Din, kamu di mana kok belum pulang, aku telfon pun tak kamu angkat kamu baik-baik aja kan Din'' tanya Weny panjang lebar.

''Dinda sedang mandi, hubungi lagi nanti '' Jawab Irfan dan langsung mematikan nya begitu saja.

Weni terkejut mendengar suara laki-laki yang mengangkat hp bos nya, sedetik kemudian baru sadar kalau yang menjawab adalah Irfan.

''Astagaaaaaa '' Ucap Weny terkejut ''Apa ??? Dinda sedang mandi, dan yang menjawab telfon ku adalah Tuan Irfannn, apa yang mereka lakukan bersama. Apa jangan-jangan Dinda dan Tuan Irfann....'' Ucap Weny seraya menutup mulut nya sendiri seakan tak percaya dengan apa yang terjadi,, ''Semoga saja kalian bisa bersatu Din.'' Harapan Weny kemudian. Weny kembali ke kamar nya, tak lagi memikirkan Dinda karna Dinda pasti aman bersama Tuan Irfan, begitu pikir Weny.

tbc......

Terpopuler

Comments

Yuli Yuli

Yuli Yuli

tu fan kmu baikan SM istrimu yg sneng byak kn

2024-03-27

1

Heni Rahmawati

Heni Rahmawati

Thor maaf ni saran aja tolong kata kata nya di perbaiki lagi🙏

2024-03-20

1

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

kok meeteeng thor

2024-03-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!