bab 3.

Di perrusaan Irfan sedang mengadakan rapat dengan kolega bisnis nya, Kelvin yang selalu mendampingi nya kemanapun,

Derrrt... derrrt.... getar hp Kelvin, Kelvin melihat Nyonya Rose yang telfon dan permisi pada Irfan untuk angkat tlfon sebentar, dalam hati Kelvin mungkin ada hal penting hingga Nyonya Rose telfon dia, karna jarang sekali Nyonya Rose menghunbungi Kelvin,

"Selamat siang, nyonya. Ada yang bisa saya bantu Nyonya .? " Ucap Kelvin

"Siang Vin, apa Irfan sibuk siang ini Vin,?? Saya telfon tidak di angkat !!" Jawab Nyonya rose

"Tuan muda sedang rapat saat ini Nyonya,"

"Ohh sayang sekali, padahal saya mau ngajak Irfan makan siang, ya sudah lah lain kali saja, terimakasih ya Kelvin" Ucapa Nyonya Rose kemudian ......

"Baik Nyonya"

Kelvin tau kalau Nyonya Rose ingin mempertemukan Irfan dan Adinda, Kelvin dapat laporan dari anak buah nya bahwa Nyonya Rose menjemput Adinda pagi ini,

''Apa yang anda rencana kan Nyonya, tapi apapun itu semoga untuk kebaikan Tuan Muda" batin Kelvin seraya kembali masuk ke dalam ruangan rapat.....

Di sebuah tampat perbelanjaan ternama di kota ini Adinda terlihat sangat canggung berjalan dengan Mertua nya, setelah berjalan kesana kemari mencari ini dan itu Adinda sangat kualahan untuk menolak semua yang di tawarkan Nyonya Rose untuk nya, Dinda gak enak aja baru pertama jalan udah di bayarin begitu banyak barang-barang mahal... "Nyonya, Dinda rasa ini udah lebih dari cukup, Dinda merasa gak enak Nyonya." Ucap Dinda akhirnya....

"Siiistt.. tidak ada penolakan, Menantu Mama cuma kamu, anak Mama cuma Irfan jadi kamu harus terima ini semua, dan satu hal lagi jangan terus-terusan panggil Nyonya kan dah Mama bilang panggil MAMA" tekan Nyonya Rose.

Setelah menyuruh sopir membawakan belanjaan mereka ke mobil Nyonya Rose dan Dinda pergi makan di Restaurant yang ada di Mall tersebut,

"Irfan lagi rapat, kalau tidak dia bisa menemani kita makan siang di sini sayang" ucap Nyonya Rose di sela-sela makan nya... Dinda hanya tersenyum canggung,"

"Apa nyonya Rose ingin mempertemukan ku sama Irfan ??? apa sebenarnya tujuan Nyonya Rose ngajak aku hari ini yaa ??" Batin Dinda penasaran

Weni yang mengetahui Adinda pergi bersama Nyonya Rose sangat terkejut, tapi Weny juga bersyukur setidaknya walau tidak di terima oleh Suami nya tapi Dinda di terima sama Mertua nya, Weni sangat berharap Irfan bisa menerima Dinda, merasa sangat kasihan melihat Dinda jadi Istri pengganti yang tak di anggap.

Setelah rapat selesai Kelvin mengantar Irfan pulang ke Apartemen,

"Tuan, tadi Nyonya telfon mau ngajak Tuan Muda makan siang" Ucap kelvin,

"Tumben sekali"Jawab Irfan, biasa sang Mama tak pernah ngajak Irfan makan di luar, jika ada yang perlu di bahas palingan Irfan di suruh pulang ke Mension.

"Nyonya bersama Nona Adinda tuan" jawab Kelvin lagi,,,,... Irfan hanya diam saja..

"Vin antar saya ke Mension" Ucap Irfan kemudian setelah lama diam membisu, Kelvin hanya mengangguk patuh.

Setelah seharian berbelanja dan jalan-jalan akhirnya Adinda sampai ke rumah, baru saja mobil yang Nyonya Rose tumpangi melaju meninggalkan rumah Adinda, Weny buru-buru keluar dan menyerang Dinda dengan macam-macam pertanyaan,

"Wen.... bantu bawain dong jangan banyak tanya" Ucap Dinda.

"Din aku penasaran banget tau seharian kamu kemana aja sama Nyonya Rose ... ???, dan ni barang banyak banget siapa yang belik Din" tanya Weny lagi...

"Ini barang semua Nyonya Rose yang belikan Wen... aku sebenarnya malu banget buat terima Wen, tapi Nyonya Rose maksa terus, beliau gak terima penolakan, yaaa mau gimana lagi walau sedikit canggung ya aku terima saja daripada dia tersinggung." Ujar Dinda panjang lebar.

"Wah wah wah memang Mertua idaman Din, kamu berungtung banget jadi Menantu konglongmerat, liat ni barang Branded semua...'' Ujar Weny kagum.

Saat makan malam di kediaman orang tua Irfan, Nyonya Rose terkejut melihat Irfan turun dari tangga,

"Sayang kapan kamu pulang, kok Mama gak liat" Ucap Mama Rose

"Tadi sore Ma,,, Irfan pulang tadi Mama belum pulang, habis dari mana Ma ...?" tanya Irfan

"Oohhh Mama tadi jalan-jalan sama Menantu Mama.... Mama rasa Adinda anak yang baik, dia juga sopan Fan, pa... oh ya Paa Mama mau Dinda tinggal sma kita di sini gimana Paaa ...??"

Irfan sangat terkejut dengar keinginan sang Mama,

"Mama jangan ngada-ngada deh Ma" ucap Irfan cepat

"Mama yakin sama keputusan Mama" ucap tuan Mario ayah Irfan...

"Mama yakin banget Pa, Mama kesepian di rumah Pa... Mama kan butuh teman, seandainya kita punya cucu ya pa,,, pasti rumah kita jadi rame, gak sepi gini, udah anak cuma ada sebijik, itupun jarang-jarang pulang ke rumah, ada Menantu pun tinggal terpisah Mama kan jadi kesepian Paaa.." drama sang Mama.

"Loh kok sebijik maa emang Irfan bijik salak, Mama gak usah mulai drama deh, biasa kan memang kita tinggal berdua aja di rumah, biasa-biasa aja tuh, kok tiba-tiba Mama jadi kesepian gini" jawab papa Mario.

Mama Rose sangat kesal dengan Suami nya, karna Papa Mario tidak memuluskan drama nya yang merasa pura-pura kesepian agar bisa membawa Adinda tinggal bersamanya, karna maksud Mama Rose ajak Dinda tinggal di sini agar lebih mudah mendekatkan nya sama Irfan, Papa Mario yang tak merasa apapun saat di plototi oleh Istrinya santai saja menyantap makan malam nya. Irfan hanya tersenyum saja melihat tingkah kedua orang tua nya.

"Gimana sayang menurut kamu boleh kan Dinda mama ajak tinggal bareng kita di sini" tanya Mama pada Irfan,

"Terserah Mama aja... Irfan kan tinggal d Apartemen gak di sini" Jawab Irfan singkat...

Setelah drama panjang di meja makan tadi, sekarang Irfan sedang duduk termenung di balkon kamarnya sambil mengisap sebatang rokok,.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang, Mama pasti ada makseud terselubung mau bawa Dinda tinggal di sini." Batinn Irfan.

Di kamar sang Mama sedang berdebat dengan Suami nya,

"Paaaa.... Papa tadi kok jawab gitu depan Irfan, udah mama plototi tapi Papa masih aja gak ngerti," Kesal sang Istri

"Mama sih ngada-ngada, tiba-tiba mau ngajak Dinnda tinggal di sini, sok-sokan pakek drama kesepian segala lagi, Papa kan gak tau alur drama nya Mama," Jawab sang Suami

"Tapi Paa Mama mau menyatukan Dinda dan Irfan Paaa.... Mama kasihan sama Dinda pa, diakan Menantu kita Istrinya Irfan, Dinda juga gak mau loh paa jadi Istri pengganti gini, udah sebulan lebih Dinda dan Irfan menikah, tapi Irfan gak pernah peduli sama Dinda, tapi Dinda juga gak pernah nuntut apapun dari kita kan pa.... maka nya Mama rasa Dinda ini anak yang baik Pa" penjelasan Mama Irfan panjang lebar.....

"Terserah Mama aja deh" jawab Mario kemudian.

Nyonya Rose sangat bahagia walau cuma dapat jawaban terserah dari Suami dan putra nya... Tapi bagi Nyonya Rose itu juga sudah lebih dari cukup sebagai persetujuan untuknya bawa Dinda tinggal bersama di Mesion miliknya, walau Irfan tidak tinggal di sini tapi Rose masih punya seribu satu cara agar putranya sering-sering pulang ke rumah.

tbc.....

Terpopuler

Comments

🇮🇩A Firdaus🇰🇷

🇮🇩A Firdaus🇰🇷

alur ceritanya terlalu cepat Thor jadi kurang menikmati bacanya

2024-02-28

2

Endach Sukma

Endach Sukma

Q bacanya sambil tahan nafas, alurnya kyk lgi kejar-kejaran.... 😀

2024-02-24

3

rinasti

rinasti

pelan-pelan Kak ngetiknya biar ngga typo. tahan nafas dikit... 😁👍

2023-01-19

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!