Ahh sial...dia membuatku terkejut dengan gerakan cepat nya...pria muda ini sudah masuk dalam perangkap ku....
batin Ara sambil memejamkan matanya.
Dia memiliki tenaga yang cukup kuat...ohh...aku tak bisa mengimbangi gerakannya...
batin Ara lagi.
Pria muda itu tak menghiraukan Ara yang bahkan sudah mulai kewalahan dengan gerakannya, dia terus saja berpacu dengan irama detak jantungnya yang semakin lama semakin kencang saja.
Masih dengan posisi Ara yang berada di atas, pria muda itu menghentakkan dengan keras seluruh isinya ke dalam tubuh Ara.
Ara sampai bisa merasakan semburan hangat yang terasa meleleh di dalam area sensitif nya.
ya ampun...dia benar-benar sudah menyelesaikan permainan ini....padahal aku baru saja bisa menikmati nya...
batin Ara dengan perasaan sedikit kesal.
"Aahh...."
suara sang pria mengiringi hentakan yang baru saja dia lakukan, seluruh tubuhnya di penuhi dengan keringat, wajahnya mendongak terpejam ke arah langit-langit kamar, udara berAC seketika menjadi hangat karna permainan yang baru saja mereka selesaikan.
Ara pun melepaskan sesuatu yang mulai terasa melemas di bawah sana, dia turun berbaring mensejajarkan tubuhnya di samping pria itu.
"Ohh...sungguh rasanya sangat luar biasa...pantas saja banyak orang yang menyukainya..."
kata sang pria sambil berusaha mengatur nafasnya yang masih memburu.
"Ya semua orang pasti menyukainya tuan muda...itu bisa melupakan sejenak segala permasalahan dalam hidup anda..."
kata Ara santai sambil menatap langit-langit kamar.
"Ya kau benar...sungguh sangat luar biasa...ini pertama kalinya buatku.."
"Hhaaaaa.....pertama kali...maksud tuan muda ini baru pertama kali kau melakukan nya...."
kata Ara terkejut menatap pria muda yang ada di hadapannya.
"Ya...tentu saja...aku tak menyangka rasanya akan senikmat ini..."
kata sang pria sambil tersenyum penuh kepuasan.
astaga...benarkah...dia baru pertama kali melakukan nya....apa aku telah berdosa menggodai pria muda yang bahkan belum mengerti apapun tentang dunia malam ini....aku telah mengambil keperjakaan seorang pria muda malam ini....ntah aku yang beruntung menjadi yang pertama untuknya...atau aku yang telah berdosa karna telah menggodanya bermain permainan yang bahkan belum pernah dia mainkan...
batin Ara dengan menelan ludahnya kasar.
"Sesuai janjiku...aku akan memesan makanan untukmu dan untukku sekarang...aku lapar sekali...itu sungguh menguras banyak tenaga ku..."
kata sang pria yang mulai bangkit dengan wajah yang cerah.
Pantas saja dia hanya mampu melakukannya sebentar...ternyata ini yang pertama untuknya...
batin Ara lagi menatap setiap langkah pria muda itu.
Ara bangun merapikan dress-nya yang bahkan masih terpasang indah di tubuhnya, melemparkan ke lantai ****** ******** yang sudah robek di sana-sini, tak ingin jika saja ada petugas hotel yang masuk mengetahui miliknya tergeletak begitu saja di atas ranjang.
Makan malam mewah pun telah tertata rapi di sebuah meja, juga sudah tersedia dua kursi di samping mejanya.
Ara dan Pria itu pun makan dalam keheningan, Ara tak memiliki pertanyaan apapun untuknya karna dia merasa canggung atas apa yang baru saja dia lakukan, dia merasa sudah menodai pria muda sepertinya.
Makanan pun telah di babat habis oleh keduanya, tiba-tiba sang pria membuka percakapan pada Ara.
"Aku seperti memiliki tenaga lagi...setelah ini bolehkah aku memulai lagi denganmu..."
katanya sambil tersenyum menatap Ara, seakan sifat dan sikap sombongnya saat pertama kali bertemu dengan Ara hilang begitu saja, berganti dengan sosok baik hati dan murah senyum seperti sekarang.
Ara yang terkaget mendengar pernyataan itu, sekali lagi menelan ludahnya dengan kasar.
rupanya dia ketagihan dengan rasa itu....baiklah akan aku buat pengalaman pertamamu ini menjadi pengalaman yang takkan terlupakan pemuda tampan...
batin Ara.
"Mm...tentu saja...lakukan apapun yang kau inginkan tuan muda...malam ini aku hanya milikmu...."
kata Ara melempar senyuman nakal pada sang pria.
Dan malam itu sekali lagi Ara melakukan permainan bersama sang pria muda. Kali ini tak seperti sebelumnya, sang pria lebih mempunyai tenaga dan bertahan lebih lama.
Ara sendiri lebih dominan memimpin jalannya permainan keduanya.
Ara selalu memiliki seribu cara untuk membuat targetnya mencapai puncak dengan rasa yang luar biasa.
Hingga larut malam keduanya baru menyelesaikan permainan.
Permainan berakhir di dalam kamar mandi, di bawah guyuran air hangat yang mengalir di tubuh keduanya.
Seketika itu juga keduanya membersihkan diri, sang pria menyelesaikan terlebih dulu lalu segera melemparkan tubuh lelahnya di atas ranjang.
Sedangkan Ara mempersiapkan diri untuk segera pergi dari sana karna tugasnya malam itu telah selesai dilaksanakan.
Ara mengambil tas kecilnya dan berjalan mendekati pria itu.
"Tuan muda...tugasku telah selesai malam ini...ijinkan aku untuk undur diri..."
kata Ara sambil tersenyum penuh kemenangan.
Sang pria segera membuka matanya karna mendengar suara Ara.
"Terimakasih karna sudah membuat pengalaman pertamaku begitu luar biasa....aku akan berikan tips untukmu nanti...."
kata sang pria membalas senyuman Ara.
Dan Ara pun keluar dari pintu kamar hotel itu, di jam yang bahkan sudah hampir dini hari rupanya kegiatan di dalam hotel itu masih tampak ramai, bahkan masih terlihat orang lalu lalang di setiap koridor kamar hotel.
Ara tengah berjalan dengan menatap layar ponselnya, tak memperhatikan jalan dengan benar.
Tiba-tiba seorang memegang lengannya yang seketika menghentikan langkah kaki Ara.
"Kau bersama siapa malam ini disini sayang..."
kata seorang yang memegang tangannya, teryata dia adalah Jodi, di belakang nya sudah terlihat banyak bodyguard yang selalu setia menjaganya.
"A...a..aku...sendiri..."
kata Ara terbata karna terkaget ada Jodi disana.
"Tak mungkin kau sendiri dan pulang selarut ini...kau pasti telah selesai dengan seorang pria kan...oh...sungguh aku tak rela melihatmu melayani pria lain selain aku...aku masih ada tugas di luar kota akhir-akhir ini...sungguh setelahnya aku akan selalu menyewamu setiap malam...."
dia memang benar-benar sudah gila...memangnya dia siapa mau melarangku seenaknya....
batin Ara dengan kesal.
"Maaf tuan...tapi kau sendiri hendak kemana selarut ini..."
tanya Ara berusaha mengalihkan topik karna Ara bingung ingin menjawab apa.
"Aku ingin mengunjungi keponakan ku sebelum pergi keluar kota...dia bermalam di hotel ini...."
"Keponakan.."
yang ada di bayangan Ara sekarang adalah seorang bocah kecil yang tengah bermalam bersama ibunya di salah satu kamar.
"Ya keponakan... ada suatu urusan yang harus aku selesaikan dengannya....apa kau mau ikut..."
Urusan...bukan bocah..berarti keponakan nya sudah beranjak dewasa...
batin Ara.
"Ikutlah dia ada di kamar ujung lorong ini....kamar nomor 5...."
kata Jodi sambil sedikit menarik tangan Ara.
Apa... jadi pria muda itu adalah keponakan Jodi...sialan...apa yang akan aku katakan nanti....
batin Ara.
Di tengah kebingungannya Ara, tiba-tiba saja terlontar kata dari mulut Ara.
"Maaf tuan....tapi malam ini aku belum selesai dengan seseorang... dia menungguku di lantai bawah....maaf aku harus segera kesana...."
kata Ara sambil sedikit berlari ke arah lift menuju lantai bawah.
"Hey tunggu..."
Tak bisa berlaku apapun, Jodi yang diburu dengan waktu pun tak mengejar Ara. Dia hanya bisa mengepalkan tangannya, tak rela membayangkan tubuh Ara yang sedang bersama pria lain.
.
.
.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Ayunda Abdullah
ngakak🤣🤣🤣
2024-02-29
1
♡Ñùř♡
next lg thor,penasaran 🤭
2022-11-27
0