Tugas Minggu depan

"Maksudmu tipe pria gila gimana..."

Ara malah menyilangkan kedua kakinya naik ke ranjang Heni, semakin penasaran dengan keadaan Susi.

"Ya mungkin aja Susi di siksa atau gimana gitu...anak-anak bilang sih ada beberapa luka lebam di tubuhnya...aku gak tau pasti sih..dan aku juga penasaran gimana keadaannya sekarang .."

"Trus bos kemana...nungguin Susi di rumah sakit..."

"Mungkin...soalnya dari tadi pagi aku belum ketemu sama bos..."

"Ya udah cepet ganti baju sana..."

Ara sudah beranjak dari ranjang berjalan menuju pintu.

"Loh mau kemana Ra...?"

Heni hanya memandang Ara dengan tatapan bingung.

"Ya ayo kita lihat keadaan Susi..katanya penasaran...aku juga tau'..."

jawab Ara mendengus kesal.

"Kau mau lihat juga...ini Susi loh Ra...dia kan gak suka sama kau..pasti dia malah ngajak berantem yang iya..."

"Halah Udalah...ayo...kalo ngajak berantem nanti sekalian aku buat dia makin babak belur...udah cepet ganti baju aku tunggu di luar..."

jawab Ara sudah berjalan meninggalkan kamar Heni.

"Ya ampun nih anak...emang ya gak pernah takut sama siapa-siapa...heran deh...siapa sih ibunya ..Demit kali ya"

kata Heni lirih sambil beranjak mencari setelan bajunya.

Singkat cerita keduanya pun sampai di ruangan rawat inap susi dan benar saja Bu bos ada di sana menemani Susi.

"Bosss..."

sapa Ara sambil bergelayut manja di bahu bos nya yang berbadan gemuk itu.

"Hehe bos...selamat siang..."

sapa Heni pada sang bos dengan senyum yang di buat-buat.

Lalu sedetik kemudian Heni yang melihat Susi tengah berbaring dengan keadaan lebam disana-sini pun berkata lagi.

"Ya ampun Susi...kok jadi gitu..."

kata Heni lirih tapi masih bisa di dengar oleh semua yang ada di sana.

"Eeh Ara kau sudah pulang..."

kata Bu bos tanpa memperdulikan Heni yang juga menyapanya.

"Ya ampun...Susi kenapa bos...kok sampek kayak gini...di apain sih dia..."

kata Ara menatap Susi iba,tapi sengaja membuat suaranya nyaring di telinga Susi

Susi yang mendengar suara Ara yang sedikit berteriak, segera membuka matanya perlahan.

"Ngapain kau disini..."

kata Susi menatap Ara kesal.

"Sengaja ya mau tertawain aku..."

imbuh Susi lagi.

"Ya ampun Sus...aku itu mau jenguk kau...melihat keadaan kau...di jenguk kok malah gitu sih...iya kan Hen..."

kata Ara beranjak mendekati Susi, sambil melirik Heni.

"Iya Sus...kita cuma mau pastiin kau baik-baik saja...itu Ara juga bawain kau buah-buahan tuh biar kau cepet sembuh .."

kata Heni menunjuk parcel buah yang ada di meja di dekat Susi berbaring.

"Alasan...bilang aja mau tertawain aku kan..."

kata Susi dengan wajah yang sinis.

"Duh..udaah-udah kalian berdua ini ya...selalu aja berantem kalau ketemu....Ara cuma mau jenguk kau Sus...tuh dia juga bawain kau camilan...seharusnya kau berterimakasih sama Ara...jangan malah kayak gitu..."

kata Bu bos yang malah menyalahkan Susi.

"Sudah-sudah.. Ara dan Heni aku ingin bicara sama kalian...ayo..."

imbuh Bu bos lagi sudah berjalan keluar ruangan.

"Oke bos...hmmm Susi cepet sembuh ya ..di makan loh buahnya...aku belinya mahal loh itu...dapat tips semalem..bukan apa-apa sih...harganya juga gak ada 1% nya dari tips aku...hihihi..."

kata Ara sambil tertawa mengejek pada Susi, yang hanya di balas tatapan tajam dari Susi.

Sementara Heni yang tak mau keduanya semakin panas, berusaha menyeret Ara keluar dari ruangan untuk menemui Bu bos.

Di luar ruangan ketiganya duduk di bangku tunggu, lalu Bu bos segera membuka percakapan.

"Kita gak bisa menuntut pelanggan gila itu..."

"Loh..keadaan Susi itu sudah lumayan parah loh bos...sampe babak belur gitu...sudah masuk kekerasan itu..."

kata Heni menatap bos serius.

"Iya aku juga tau...tapi kita mau mengadukan apa dan ke siapa...sementara rumah kita itu pun ilegal di mata pemerintah...bukan malah di bela...kita malah kena denda yang iya...apalagi pelanggan itu adalah orang kaya raya hen...dia bahkan semalam memberikan tips lebih untuk Susi..."

kata Bu bos sambil memijat kepalanya yang sudah terasa pening karna melihat salah satu wanita andalannya di rawat di rumah sakit.

"Ya itu bukan tips bos...itu untuk biaya pengobatan Susi...butuh waktu lama loh buat sembuh...apa lagi itu mukanya Sampek babak belur gitu...memangnya di apain sih si Susi..."

jawab Ara sambil melihat bosnya penasaran dengan apa yang terjadi pada Susi.

"Susi bilang...pelanggan itu mempunyai fantasi yang berbeda...dia akan lebih puas jika bermain sambil melihat lawan mainnya kesakitan...kan gak masuk akal...akibatnya ya itu Susi sampai di buat babak belur gitu...namanya Jodi...dia salah satu pengusaha terbesar di negara ini...dan sekarang aku makin di buat pusing...siapa lagi yang akan menjadi korban Minggu depan kalau cara mainnya aja kayak gitu..."

kata Bu bos masih memijat kepalanya perlahan.

"Hii...ngeri juga ya...kasian si Susi..."

kata Heni sambil mengernyitkan dahinya merinding dengan apa yang menimpa Susi.

"Minggu depan bos...memangnya dia mau pesan wanita lagi..."

tanya Ara yang lebih fokus pada kalimat terakhir sang bos.

"Iya Ra...Minggu depan si Jodi itu memesan satu wanita lagi dari kita....siapa yang mau datang kalau semua aja udah pada tau keadaan Susi waktu pulang kemarin kayak gimana...pasti gak ada yang berani ambil tugas ini...si Jodi itu juga pasti gak akan tinggal diam kalau Sampek aku gak ngirim wanita kesana...bisa-bisa rumah 77 ku hancur karna dia..."

kata Bu bos lagi panjang lebar.

"Aku bos...aku yang akan datang..."

kata Ara sambil tersenyum lebar.

"Apa kau gila ya...kau gak lihat keadaan Susi gimana..."

jawab Heni secepat kilat mendengar perkataan Ara.

"Gak Ra..kau gak boleh datang ke Jodi itu...aku gak mau pelanggan lain nanti kecewa jika wajah cantikmu itu sampai di rusak oleh Jodi-jodi sialan itu...banyak tugas lain menantimu...aku saja bersyukur bukan kau yang datang kemarin...setidaknya aku masih punya wanita andalan sepertimu Ra..."

jawab bu bos memandang Ara penuh kasih.

"Lalu siapa lagi bos yang akan datang...Heni..."

jawab Ara menunjuk Heni sembarangan.

Bu bos memandang Heni sekilas yang langsung di balas gelengan kepala Heni berulang-ulang.

"Tuh kan dia gak mau bos...gak akan terjadi apa-apa kok...tenang aja bos...aman...aku aja yang bertugas ya..."

kata Ara menyakinkan sambil mengedipkan matanya nakal.

Dengan segala bujukan Ara, akhirnya bos mengiyakan permintaan Ara untuk bertugas di Minggu depan bersama pelanggan gila yang sudah membuat Susi babak belur.

Memang ya nih anak..gak ada takut-takutnya...aku aja ngeri lihat keadaan Susi...semoga kau bernasib beruntung Ra....

batin Heni ngeri melihat ke arah Ara yang malah cengar-cengir karna telah di setujui oleh sang bos.

.

.

.

.

.

.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Damar Pawitra IG@anns_indri

Damar Pawitra IG@anns_indri

sama ara biar dikepret hihihi

2022-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 Hotel
2 Susi
3 Tugas Minggu depan
4 Kucing penurut
5 Banyak Hadiah
6 Rumah Ara
7 Panti Asuhan
8 Kesepian
9 Haris
10 Pria misterius
11 Makanan asam
12 Kekasih Heni
13 Radit
14 Nura
15 Pergi
16 Rumah sakit
17 Tertangkap
18 Ingatan Nura
19 Pria muda
20 Keponakan
21 Dia lagi
22 Percaya diri
23 Keluar kota
24 Dress tipis
25 Ketahuan
26 Pertengkaran
27 Kekasih
28 Rahasia kita
29 Tebusan
30 Rencana perjalanan
31 Pondok pesantren
32 Saudara kembar
33 Pencarian
34 Masakan Ara
35 Semakin terbuka
36 Istana jodi
37 Orangtua Jodi
38 Wanita malam
39 Di usir
40 Hilang arah
41 Surat
42 Surat balasan
43 Chandra
44 Jaket
45 Rumah Chandra
46 Undangan
47 Kecewa
48 Ingin sendiri
49 Meminta maaf
50 Bungkusan
51 Menghindar
52 Terluka
53 kesaksian Ara
54 Lebih dari teman
55 Otak perampokan
56 Penjaga
57 Makan malam
58 Salah sangka
59 Restoran
60 Kekasih
61 Ijin menikah
62 Makan malam
63 Cincin perak
64 Desa
65 Kedatangan Lilia
66 Restu Lilia
67 Tetap menerima
68 Minggu depan
69 Pernikahan
70 Kecewa
71 Keluarga Alma
72 Tergganggu
73 Malam pertama
74 Penutup mata
75 Permintaan maaf
76 Amarah
77 Pengakuan Asisten Emir
78 Terbongkar
79 Sakit
80 Anakku
81 Kisah lalu
82 Tangis
83 Haris dan Heni
84 Kesempatan kedua
85 Tak rela
86 Tes kehamilan
87 Hasil lab
88 Rencana lamaran
89 Kedatangan Emir
90 Senasib
91 Kisah lalu Lilia
92 Tes DNA
93 Keburukan Emir
94 Bangkit
95 Rindu
96 Tinggal di desa
97 Darah
98 Keguguran
99 Penolakan
100 Adam
101 Ta'aruf
102 Lamaran
103 Keraguan
104 Pernikahan
105 Tidur
106 Kota
107 Panggilan Tuan
108 Adam Mustofa
109 Istana Adam
110 Mulai terbiasa
111 Taman
112 Peresmian gedung
113 Bertemu keluarga
114 End
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Hotel
2
Susi
3
Tugas Minggu depan
4
Kucing penurut
5
Banyak Hadiah
6
Rumah Ara
7
Panti Asuhan
8
Kesepian
9
Haris
10
Pria misterius
11
Makanan asam
12
Kekasih Heni
13
Radit
14
Nura
15
Pergi
16
Rumah sakit
17
Tertangkap
18
Ingatan Nura
19
Pria muda
20
Keponakan
21
Dia lagi
22
Percaya diri
23
Keluar kota
24
Dress tipis
25
Ketahuan
26
Pertengkaran
27
Kekasih
28
Rahasia kita
29
Tebusan
30
Rencana perjalanan
31
Pondok pesantren
32
Saudara kembar
33
Pencarian
34
Masakan Ara
35
Semakin terbuka
36
Istana jodi
37
Orangtua Jodi
38
Wanita malam
39
Di usir
40
Hilang arah
41
Surat
42
Surat balasan
43
Chandra
44
Jaket
45
Rumah Chandra
46
Undangan
47
Kecewa
48
Ingin sendiri
49
Meminta maaf
50
Bungkusan
51
Menghindar
52
Terluka
53
kesaksian Ara
54
Lebih dari teman
55
Otak perampokan
56
Penjaga
57
Makan malam
58
Salah sangka
59
Restoran
60
Kekasih
61
Ijin menikah
62
Makan malam
63
Cincin perak
64
Desa
65
Kedatangan Lilia
66
Restu Lilia
67
Tetap menerima
68
Minggu depan
69
Pernikahan
70
Kecewa
71
Keluarga Alma
72
Tergganggu
73
Malam pertama
74
Penutup mata
75
Permintaan maaf
76
Amarah
77
Pengakuan Asisten Emir
78
Terbongkar
79
Sakit
80
Anakku
81
Kisah lalu
82
Tangis
83
Haris dan Heni
84
Kesempatan kedua
85
Tak rela
86
Tes kehamilan
87
Hasil lab
88
Rencana lamaran
89
Kedatangan Emir
90
Senasib
91
Kisah lalu Lilia
92
Tes DNA
93
Keburukan Emir
94
Bangkit
95
Rindu
96
Tinggal di desa
97
Darah
98
Keguguran
99
Penolakan
100
Adam
101
Ta'aruf
102
Lamaran
103
Keraguan
104
Pernikahan
105
Tidur
106
Kota
107
Panggilan Tuan
108
Adam Mustofa
109
Istana Adam
110
Mulai terbiasa
111
Taman
112
Peresmian gedung
113
Bertemu keluarga
114
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!