Pria misterius

Ara memakai sebuah dress pendek berwarna merah muda, dress tipis itu terlihat menyatu dengan tubuh Ara.

Dia duduk di tepian ranjang, perasaanya gugup dan takut menunggu seorang yang akan datang ke kamarnya malam ini. Ara memandang lantai kamarnya dengan gusar, menerka-nerka seperti apa pria yang akan dia layani malam ini.

Klik..

suara pintu di buka.

Ara tak langsung memandang siapa yang datang,dia masih menenangkan jantungnya yang berdegup dengan kencang. Setelah dia berhasil menata perasaannya kembali wajah Ara tersenyum hendak melihat siapa orang yang sudah berdiri di ambang pintu.

Belum sempat Ara menoleh tapi tiba-tiba lampu kamar padam.

Mata Ara seketika terbelalak mendapati kamar yang gelap gulita tanpa penerangan.

"M....m...maaf tuan..mungkin lampunya sedang padam...saya akan mengecek keluar terlebih dulu...."

kata Ara sambil meraba-raba ranjang di sampingnya hendak berdiri.

Tapi tiba-tiba sebuah tangan memegang erat tangannya yang membuat Ara terlonjak kaget.

"Tak perlu memastikan apapun di luar...aku yang mematikan lampu di kamar ini....aku suka gelap...aku mau malam ini bersamamu dalam kegelapan..dan ya..bolehkah aku minta satu hal lagi padamu..."

kata pria yang tadi masuk dalam kamarnya.

Ara yang pada dasarnya takut akan kegelapan, jantungnya di buat berdetak semakin kencang ketika mendapati malam ini dia harus melayani seorang pria dengan keadaan gelap gulita.

apa aku sanggup melakukannya...aku bahkan tak bisa melihat apapun... aku tak dapat berkonsentrasi sama sekali jika keadaan gelap seperti ini...matilah aku...

batin Ara tak menjawab perkataan pria itu.

"Tutup matamu dengan kain ini jika kau takut kegelapan...malam ini hanya turuti semua yang aku katakan...kau tak perlu melakukan apapun...aku yang akan memimpin jalannya permainan..."

kata pria itu lagi dengan suara khas prianya lembut di telinga Ara.

"B...baik tuan..."

Ara pun pasrah dan mulai menutup matanya dengan sebuah kain yang di berikan pria tersebut.

menurut lah...segera selesaikan malam ini...hanya itu yang dapat kau lakukan Ara....supaya kau segera terlepas dari kegelapan ini..

batin Ara lagi.

Semakin tak dapat melihat apapun, tapi Ara sedikit tenang dengan mata tertutup.

Sebuah tangan yang terasa kekar berotot kini tengah mencari sesuatu di belakang tubuh Ara, berhenti di sebuah titik lalu dengan satu tarikan seluruh dress pendek Ara terjatuh ke lantai.

Menyisakan pakaian dalam, tubuh Ara merasakan dinginnya malam di sebuah kamar sempit itu, bulu kuduknya sedikit berdiri, bergidik ngeri dengan apa yang akan terjadi padanya sebentar lagi.

Benar saja, Pria itu dengan cepat menggendong tubuh ramping Ara membaringkannya di ranjang.

Tubuh kekar itu dengan cepat menaiki tubuh Ara menindingnya dengan perlahan.

Lalu terasa sesuatu yang basah merayapi setiap inchi tubuhnya.

Tak dapat berkata apapun karna malam ini tubuhnya memang harus bekerja untuk mendapatkan uang. Gelap yang dia takuti berusaha Ara tepis dan menikmati setiap gerakan yang di buat oleh pria tersebut.

Ntah sejak kapan tubuh keduanya sudah saling bersentuhan tak terbatasi oleh sehelai kain pun.

Kaki Ara di buka dan terdengar pria itu membisik di telinga Ara.

"Aku akan memulainya..."

belum sempat Ara menjawab, tapi sesuatu yang terasa besar berusaha masuk di bawah sana, sesak dan penuh terasa di bagian bawah tubuh Ara.

Sakit dan perih Ara rasakan, tapi dia tak bisa berkata apapun, dia hanya menahan sambil mencengkram sprei ranjangnya kuat-kuat.

Pria itu mulai membuat gerakan dengan ritme pelan, yang membuat Ara dengan rasa sakitnya perlahan menghilang berganti dengan sebuah rasa luar biasa yang tak pernah Ara rasakan.

oh...dia terasa begitu besar dan sesak...rasanya begitu nikmat...aku tak bisa menahannya...

Batin Ara, tanpa terasa mulutnya mengeluarkan lenguhan yang cukup keras, yang membuat pria yang ada di atas tubuhnya terdengar tertawa ringan lalu semakin mempercepat ritme gerakan yang dia buat.

Suara ranjang terdengar seiring hentakan-hentakan yang di buat.

Berbagai posisi telah berganti, tapi rasa yang Ara rasakan semakin nikmat dengan sesuatu yang terasa penuh sesak di bawah sana.

Hingga saat Ara berada di posisi atas dia berusaha membuat gerakan secepat mungkin, ingin membuat pria yang ada di bawahnya merasa puas dengannya malam ini.

Ara yang merasakan kenikmatan itu tak bisa menahan lagi, dia mencapai fantasinya, dia terasa terbang ke langit luas melupakan sejenak beban-beban hidup yang tengah dia jalani.

Sebuah suara keluar dari mulut Ara.

"mmmhhh... mmmhhh..."

Tanpa di duga pria yang ada di bawahnya juga menambah ritme gerakan pada tubuh Ara yang sudah mulai melemas, dengan satu sentakan keras dia juga bersuara dengan cukup keras.

"oohh...mmmhhh..."

Sesuatu yang hangat terasa mengalir di bagian bawah Ara.

Dan sudah bisa di pastikan tugas Ara malam ini telah selesai dengan sempurna tanpa perlu waktu yang lama.

Ara terus saja membayangkan rasa itu, Ara tak bisa melupakan kenikmatan yang sudah dia dapatkan di malam itu meski sudah terjadi beberapa tahun lalu.

Malam itu adalah kali pertama Ara mendapatkan pelanggannya di rumah 77, saat Ara harus merelakan darah keperawanannya hilang di minta oleh sang pria yang bersamanya malam itu.

Bukan karna pertama kali Ara melakukan nya, tapi selama beberapa tahun ini Ara memang tak pernah merasakan sesuatu yang luar biasa seperti malam itu.

Kenikmatan sesuatu yang besar dan sesak itu selalu terbayang di dalam fikiran Ara. ingin merasakan lagi rasa itu, tapi Ara tak tau siapa sebenarnya pria itu, pria misterius yang slalu membuatnya terbayang-bayang akan rasa yang sangat luar biasa.

Malam itu bahkan Ara belum sempat melihat wajah pria itu, tapi semua sudah gelap dan juga berakhir dengan gelap.Sang pria meninggalkan begitu saja tubuh polos Ara di kamarnya, tanpa menghidupkan lampu kamarnya.

Suara pintu di tutup dan Ara pun membuka penutup matanya,dia meraba ranjangnya mencoba mengingat letak steker lampu di kamarnya,di hidupkannya lampu kamar dan dia hanya mendapati tubuhnya yang polos dengan tanda merah disana-sini. Juga beberapa lembar uang yang di geletakkan di samping Ara berbaring tadi.

Kenikmatan yang pria misterius itu berikan tanpa sadar selalu di rindukan oleh Ara. Saat Ara sendiri dia slalu terbayang apa yang dia rasakan malam itu.

"Aaahh siial...kenapa aku teringat dengan malam itu lagi...."

kata Ara sambil menutupkan bantal di wajahnya.

"Kenapa dia tak datang lagi untuk menyewaku ya...aku tak pernah merasakan kenikmatan itu bersama siapapun selain dia...atau mungkin dia menyewa wanita lain untuknya...aaah...aku benar-benar terbayang rasa itu lagi..."

kata Ara sambil mengigit bantal yang ada di hadapannya.

.

.

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Mie Siau

Mie Siau

keren

2022-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 Hotel
2 Susi
3 Tugas Minggu depan
4 Kucing penurut
5 Banyak Hadiah
6 Rumah Ara
7 Panti Asuhan
8 Kesepian
9 Haris
10 Pria misterius
11 Makanan asam
12 Kekasih Heni
13 Radit
14 Nura
15 Pergi
16 Rumah sakit
17 Tertangkap
18 Ingatan Nura
19 Pria muda
20 Keponakan
21 Dia lagi
22 Percaya diri
23 Keluar kota
24 Dress tipis
25 Ketahuan
26 Pertengkaran
27 Kekasih
28 Rahasia kita
29 Tebusan
30 Rencana perjalanan
31 Pondok pesantren
32 Saudara kembar
33 Pencarian
34 Masakan Ara
35 Semakin terbuka
36 Istana jodi
37 Orangtua Jodi
38 Wanita malam
39 Di usir
40 Hilang arah
41 Surat
42 Surat balasan
43 Chandra
44 Jaket
45 Rumah Chandra
46 Undangan
47 Kecewa
48 Ingin sendiri
49 Meminta maaf
50 Bungkusan
51 Menghindar
52 Terluka
53 kesaksian Ara
54 Lebih dari teman
55 Otak perampokan
56 Penjaga
57 Makan malam
58 Salah sangka
59 Restoran
60 Kekasih
61 Ijin menikah
62 Makan malam
63 Cincin perak
64 Desa
65 Kedatangan Lilia
66 Restu Lilia
67 Tetap menerima
68 Minggu depan
69 Pernikahan
70 Kecewa
71 Keluarga Alma
72 Tergganggu
73 Malam pertama
74 Penutup mata
75 Permintaan maaf
76 Amarah
77 Pengakuan Asisten Emir
78 Terbongkar
79 Sakit
80 Anakku
81 Kisah lalu
82 Tangis
83 Haris dan Heni
84 Kesempatan kedua
85 Tak rela
86 Tes kehamilan
87 Hasil lab
88 Rencana lamaran
89 Kedatangan Emir
90 Senasib
91 Kisah lalu Lilia
92 Tes DNA
93 Keburukan Emir
94 Bangkit
95 Rindu
96 Tinggal di desa
97 Darah
98 Keguguran
99 Penolakan
100 Adam
101 Ta'aruf
102 Lamaran
103 Keraguan
104 Pernikahan
105 Tidur
106 Kota
107 Panggilan Tuan
108 Adam Mustofa
109 Istana Adam
110 Mulai terbiasa
111 Taman
112 Peresmian gedung
113 Bertemu keluarga
114 End
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Hotel
2
Susi
3
Tugas Minggu depan
4
Kucing penurut
5
Banyak Hadiah
6
Rumah Ara
7
Panti Asuhan
8
Kesepian
9
Haris
10
Pria misterius
11
Makanan asam
12
Kekasih Heni
13
Radit
14
Nura
15
Pergi
16
Rumah sakit
17
Tertangkap
18
Ingatan Nura
19
Pria muda
20
Keponakan
21
Dia lagi
22
Percaya diri
23
Keluar kota
24
Dress tipis
25
Ketahuan
26
Pertengkaran
27
Kekasih
28
Rahasia kita
29
Tebusan
30
Rencana perjalanan
31
Pondok pesantren
32
Saudara kembar
33
Pencarian
34
Masakan Ara
35
Semakin terbuka
36
Istana jodi
37
Orangtua Jodi
38
Wanita malam
39
Di usir
40
Hilang arah
41
Surat
42
Surat balasan
43
Chandra
44
Jaket
45
Rumah Chandra
46
Undangan
47
Kecewa
48
Ingin sendiri
49
Meminta maaf
50
Bungkusan
51
Menghindar
52
Terluka
53
kesaksian Ara
54
Lebih dari teman
55
Otak perampokan
56
Penjaga
57
Makan malam
58
Salah sangka
59
Restoran
60
Kekasih
61
Ijin menikah
62
Makan malam
63
Cincin perak
64
Desa
65
Kedatangan Lilia
66
Restu Lilia
67
Tetap menerima
68
Minggu depan
69
Pernikahan
70
Kecewa
71
Keluarga Alma
72
Tergganggu
73
Malam pertama
74
Penutup mata
75
Permintaan maaf
76
Amarah
77
Pengakuan Asisten Emir
78
Terbongkar
79
Sakit
80
Anakku
81
Kisah lalu
82
Tangis
83
Haris dan Heni
84
Kesempatan kedua
85
Tak rela
86
Tes kehamilan
87
Hasil lab
88
Rencana lamaran
89
Kedatangan Emir
90
Senasib
91
Kisah lalu Lilia
92
Tes DNA
93
Keburukan Emir
94
Bangkit
95
Rindu
96
Tinggal di desa
97
Darah
98
Keguguran
99
Penolakan
100
Adam
101
Ta'aruf
102
Lamaran
103
Keraguan
104
Pernikahan
105
Tidur
106
Kota
107
Panggilan Tuan
108
Adam Mustofa
109
Istana Adam
110
Mulai terbiasa
111
Taman
112
Peresmian gedung
113
Bertemu keluarga
114
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!