Nura

Hari pun berganti, pagi-pagi sekali Ara sudah membawa tas nya keluar dari rumah 77. Hari ini dia memang ingin pulang ke rumah pribadinya, tapi sebelumnya Ara akan menuju ke rumah kekasih Heni untuk menemui istrinya. Bertanya hal apapun yang mengganjal di hati Ara.

Dia memang tak ikut langsung terlibat dalam hubungan itu, tapi Ara tak bisa tinggal diam melihat Sabahat baiknya di permainkan oleh pria seperti Radit.

Ara sudah berada di gang rumah Radit, dia masih enggan untuk turun dari taxi. Ara menunggu sang pemilik rumah keluar, yaitu Radit, Ara sama sekali tak ingin bertemu dengannya. Ara hanya ingin menemui istrinya seorang diri.

Menjelang siang hari Radit baru keluar dari rumahnya, Ara pun lega dan segera turun untuk mengunjungi istrinya.

Ara pun mengetuk pintu pelan.

Tokk...tokk...tokk...

rumahnya terlihat sederhana, tak ada sebuah gerbang atau pagar di depannya, bahkan rumah tersebut tak mempunyai bell di depannya, hingga Ara harus mengetuk langsung pintu rumahnya.

Wanita yang di lihat Ara kemarin sekarang tengah membukakan pintu untuknya, Dia menatap Ara mulai dari atas sampai bawah, melihat gaun Ara yang tipis dengan potongan di atas lutut.

"Maaf Nona siapa..."

kata Wanita itu pada Ara.

"Perkenalkan nama saya Ara...."

kata Ara sambil menyodorkan tangannya ingin menjabat tangan wanita di hadapannya.

"Nama saya Nura...maaf sebelumnya apa saya mengenal nona..."

kata Nura dengan tersenyum.

"Tidak Nura...kita tak saling mengenal sebelumnya...saya ada sedikit hal yang ingin saya bicarakan padamu...apa saya boleh masuk..."

"Oh..ya...ya silahkan masuk Nona Ara....mari..."

Ara pun masuk ke kediaman Nura,

"Jangan panggil saya nona...panggil saja saya Ara..."

"Hmm baiklah..silahkan duduk Ara.."

keduanya pun duduk di sofa ruang tamu.

"Aku tak mau berbasa-basi Nura...aku ingin bertanya padamu apakah Radit itu memang suamimu...dan anak itu adalah anak kalian berdua..."

kata Ara sambil menunjuk seorang bayi yang sedang tertidur pulas di sebuah box bayi.

"Iya Ara dia suami dan anakku...kau juga mengenal suamiku..."

"Aku tak mengenalnya Nura....Tapi maaf sebelumnya..apa kau tau apa yang di lakukan suamimu ketika dia berada di luar sana.."

"Yang aku tau dia keluar untuk bekerja Ara..memangnya kenapa.."

"Itulah yang akan aku beritahu padamu Nura..Radit bukan pria baik seperti yang kau kenal di rumah...dia memiliki wanita simpanan di belakang mu...."

Ara menatap dengan serius wajah Nura, tapi Nura sama sekali tak menampakkan expresi terkejut, Nura malah terlihat santai mendengarkan setiap kalimat Ara.

"Kemarin aku melihatnya bersama seorang wanita sebelum akhirnya kau telpon dia dan dia pulang membelikan susu untuk anakmu....maaf aku mengikutinya...dan dari situlah aku bisa tau rumahmu...dan ini juga alasanku datang kemari...aku ingin memberitahumu hal ini Nura...aku merasa kasihan padamu karna kau telah di khianati suamimu di luarsana..."

kata Ara semakin panjang karna tak mendengar jawaban dari Nura.

"Terimakasih Ara kau mungkin telah jauh-jauh datang padaku untuk memberitahu tentang semua itu....tapi aku sudah tau semua perbuatan suamiku di belakangku...."

jawab Nura santai menatap Ara.

"Kau sudah tau kelakuan nya....tapi kenapa kau hanya diam saja.."

Kini malah Ara yang terlihat terkejut dengan jawaban Nura.

"Memangnya aku bisa melakukan apa Ra...aku hidup sebatang kara...jika aku sampai berpisah dengan mas Radit apa yang bisa aku lakukan ...apalagi aku sudah memiliki seorang anak..."

"Aku tak menyuruhmu untuk berpisah Nura...tapi setidaknya tegaslah dan tegur dia...mungkin dengan begitu dia bisa sadar dan kembali pada keluarga kecilmu ini tanpa ada wanita lain di luar sana..."

"Aku sudah pernah melakukannya...tapi dia malah marah kepadaku...dia memukulku..."

jawab Nura tertunduk.

"Dia memukulmu...."

kata Ara menegaskan.

"Iya Ara...jadi lebih baik aku mengalah dan diam...dari pada aku semakin tersiksa..."

"Dia berselingkuh...dia memukulmu juga...kenapa kau tak meninggalkan nya Nura..banyak pria baik untukmu di luar sana....dia tak pantas untukmu..."

jawab Ara semakin kesal bahkan suaranya semakin meninggi.

"Apa yang bisa aku lakukan Ara...dia adalah satu-satunya keluarga yang aku miliki...tak ada siapapun lagi..."

Akhirnya dari situlah Nura bercerita bahwa dia adalah seorang anak tunggal. Ibunya telah meninggal saat dia masih kecil, dia di besarkan hanya oleh sosok ayah.

Nura hidup di lingkungan pondok pesantren, hari-hari nya hanya dia gunakan untuk mengaji dan belajar ilmu agama. Sampai pada suatu saat sang ayah yang sudah menua menjodohkannya dengan seorang pria yaitu Radit.

Awalnya semua berjalan dengan normal, Radit adalah sosok yang penyayang dan perhatian untuk Nura. Genap 1 tahun menikah sang Ayah meninggal dunia, kehidupan Nura dan Radit kala itu juga mengalami kesulitan karna Radit di pecat dari pekerjaannya sebagai seorang satpam di sebuah gedung.

Tergiur dengan kehidupan dan pendapatan di kota yang jauh lebih tinggi keduanya berpindah menuju perkotaan.

Di situlah awal berubahnya sikap Radit pada Nura, Radit memang mendapatkan pekerjaan yang cukup mapan di kota. Dia menjadi pegawai di suatu perkantoran.

Tapi semenjak itu Radit selalu pulang terlambat, sering keluar rumah tak tau kemana dan dengan siapa dia pergi, kadang semalaman dia tak pulang. Radit juga berubah dia menjadi mudah marah dan tersinggung hanya karna hal kecil. Jika sudah di penuhi amarah, dia tak segan-segan membentak dan memukul Nura.

Nura sendiri pernah melihat Radit bersama wanita lain, dan Nura menegurnya ketika Radit pulang. Bukan sebuah penyesalan yang Radit perlihatkan, tapi Nura malah di pukul dan di marahi habis-habisan. Radit tak ingin Nura ikut campur dengan segala urusannya di luar sana.

Nura pun juga berfikir jika Radit sampai

meninggalkannya dan anaknya, apa yang akan di lakukan Nura. Dia sama sekali tak pernah bekerja, dia juga sudah tak memiliki keluarga. Diam dan menerima segala perlakuan Radit, hanya itulah yang bisa di lakukan Nura.

astaga masih ada wanita yang pasrah dengan kehidupan tak sehat seperti ini....Nura wanita yang cantik pasti banyak lelaki yang mau menjadi suaminya di luar sana....

Batin Ara.

"Jadi itu alasan mu selama ini hanya diam dan pasrah..."

tanya Ara.

Nura pun hanya mengangguk , matanya terlihat berkaca-kaca.

"Radit juga telah menghamili sahabatku Nura...dia menebar janji untuk segera menikahinya..."

Seketika Nura memandang Ara dengan tatapan terkejut.

"Katakan padanya bahwa Radit tak akan menikahinya Ara...jangan ada lagi wanita yang menjadi korbannya...cukup aku yang menderita karna ulahnya..."

kata Nura memohon pada Ara.

"Tidak untuk sahabatku...tidak juga untuk kau Nura....Radit tak pantas bersanding dengan wanita manapun....jika kau mau aku akan membantumu untuk lepas dari jeratan Radit...tapi sebelumnya bantu aku untuk menjelaskan segala keburukan Radit pada sahabatku agar dia percaya dan mau meninggalkan Radit si pria brengsek itu...."

Kata Ara dengan ketegasan dan menatap Nura dengan penuh harapan.

.

.

.

.

Bersambung...

Episodes
1 Hotel
2 Susi
3 Tugas Minggu depan
4 Kucing penurut
5 Banyak Hadiah
6 Rumah Ara
7 Panti Asuhan
8 Kesepian
9 Haris
10 Pria misterius
11 Makanan asam
12 Kekasih Heni
13 Radit
14 Nura
15 Pergi
16 Rumah sakit
17 Tertangkap
18 Ingatan Nura
19 Pria muda
20 Keponakan
21 Dia lagi
22 Percaya diri
23 Keluar kota
24 Dress tipis
25 Ketahuan
26 Pertengkaran
27 Kekasih
28 Rahasia kita
29 Tebusan
30 Rencana perjalanan
31 Pondok pesantren
32 Saudara kembar
33 Pencarian
34 Masakan Ara
35 Semakin terbuka
36 Istana jodi
37 Orangtua Jodi
38 Wanita malam
39 Di usir
40 Hilang arah
41 Surat
42 Surat balasan
43 Chandra
44 Jaket
45 Rumah Chandra
46 Undangan
47 Kecewa
48 Ingin sendiri
49 Meminta maaf
50 Bungkusan
51 Menghindar
52 Terluka
53 kesaksian Ara
54 Lebih dari teman
55 Otak perampokan
56 Penjaga
57 Makan malam
58 Salah sangka
59 Restoran
60 Kekasih
61 Ijin menikah
62 Makan malam
63 Cincin perak
64 Desa
65 Kedatangan Lilia
66 Restu Lilia
67 Tetap menerima
68 Minggu depan
69 Pernikahan
70 Kecewa
71 Keluarga Alma
72 Tergganggu
73 Malam pertama
74 Penutup mata
75 Permintaan maaf
76 Amarah
77 Pengakuan Asisten Emir
78 Terbongkar
79 Sakit
80 Anakku
81 Kisah lalu
82 Tangis
83 Haris dan Heni
84 Kesempatan kedua
85 Tak rela
86 Tes kehamilan
87 Hasil lab
88 Rencana lamaran
89 Kedatangan Emir
90 Senasib
91 Kisah lalu Lilia
92 Tes DNA
93 Keburukan Emir
94 Bangkit
95 Rindu
96 Tinggal di desa
97 Darah
98 Keguguran
99 Penolakan
100 Adam
101 Ta'aruf
102 Lamaran
103 Keraguan
104 Pernikahan
105 Tidur
106 Kota
107 Panggilan Tuan
108 Adam Mustofa
109 Istana Adam
110 Mulai terbiasa
111 Taman
112 Peresmian gedung
113 Bertemu keluarga
114 End
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Hotel
2
Susi
3
Tugas Minggu depan
4
Kucing penurut
5
Banyak Hadiah
6
Rumah Ara
7
Panti Asuhan
8
Kesepian
9
Haris
10
Pria misterius
11
Makanan asam
12
Kekasih Heni
13
Radit
14
Nura
15
Pergi
16
Rumah sakit
17
Tertangkap
18
Ingatan Nura
19
Pria muda
20
Keponakan
21
Dia lagi
22
Percaya diri
23
Keluar kota
24
Dress tipis
25
Ketahuan
26
Pertengkaran
27
Kekasih
28
Rahasia kita
29
Tebusan
30
Rencana perjalanan
31
Pondok pesantren
32
Saudara kembar
33
Pencarian
34
Masakan Ara
35
Semakin terbuka
36
Istana jodi
37
Orangtua Jodi
38
Wanita malam
39
Di usir
40
Hilang arah
41
Surat
42
Surat balasan
43
Chandra
44
Jaket
45
Rumah Chandra
46
Undangan
47
Kecewa
48
Ingin sendiri
49
Meminta maaf
50
Bungkusan
51
Menghindar
52
Terluka
53
kesaksian Ara
54
Lebih dari teman
55
Otak perampokan
56
Penjaga
57
Makan malam
58
Salah sangka
59
Restoran
60
Kekasih
61
Ijin menikah
62
Makan malam
63
Cincin perak
64
Desa
65
Kedatangan Lilia
66
Restu Lilia
67
Tetap menerima
68
Minggu depan
69
Pernikahan
70
Kecewa
71
Keluarga Alma
72
Tergganggu
73
Malam pertama
74
Penutup mata
75
Permintaan maaf
76
Amarah
77
Pengakuan Asisten Emir
78
Terbongkar
79
Sakit
80
Anakku
81
Kisah lalu
82
Tangis
83
Haris dan Heni
84
Kesempatan kedua
85
Tak rela
86
Tes kehamilan
87
Hasil lab
88
Rencana lamaran
89
Kedatangan Emir
90
Senasib
91
Kisah lalu Lilia
92
Tes DNA
93
Keburukan Emir
94
Bangkit
95
Rindu
96
Tinggal di desa
97
Darah
98
Keguguran
99
Penolakan
100
Adam
101
Ta'aruf
102
Lamaran
103
Keraguan
104
Pernikahan
105
Tidur
106
Kota
107
Panggilan Tuan
108
Adam Mustofa
109
Istana Adam
110
Mulai terbiasa
111
Taman
112
Peresmian gedung
113
Bertemu keluarga
114
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!