🥀🥀🥀🥀🥀
.
.
Di kediaman Ardiaz Rian Erlangga dan Putri Mikayla Ridwan. Rumah mewah itu sudah di sulap menjadi tempat putri mereka melakukan janji suci pernikahan. Semuanya sudah siap, tinggal menunggu pengantin pria yang saat ini sudah dalam perjalanan bersama kedua orang tua dan kakek, neneknya.
Pernikahan ini hanya dihadiri oleh keluarga inti saja. Orang lain yang hadir hanya kepala sekolah tempat Salsa menimba ilmu dan beberapa orang penting lainnya.
Tuan Heri dan Ayah Ridwan juga sudah bersiap sedari tadi. Meskipun pernikahan tersebut mendadak tetap saja semuanya serba mewah. Walaupun tidak ada tamu undangan.
"Huh!" calon pengganti wanita nya menghembuskan nafas pelan, benar-benar tidak masuk akal. Bagaimana mungkin hari ini status gadisnya sudah menjadi seorang istri. "Aaahhk!" berteriak kesal, padahal saat ini dia sudah didandani begitu cantik.
"Salsa sabar, sabar!" bila saja dia seperti para gadis diluar sana. Mungkin Salsa sudah kabur sedari tadi pagi.
"Gue yakin banget, si Kenken sengaja menjebak gue. Agar bisa nikah sama gue." menuduh Kenzo yang sengaja menjebaknya. Padahal sudah dijelaskan bahwa kejadian tersebut bukanlah kesalahan Kenzo. Namum, karena sebelum kejadian ini. mereka pernah memiliki masalah. Jadinya Salsa berprasangka buruk pada calon suaminya.
Cek ... lek ...
"Sayang!" Ayla masuk kedalam kamar putrinya yang sebentar lagi akan menjadi seorang istri.
"Mama!" gadis itu menoleh kearah mamanya yang juga terlihat sangat cantik.
"Maafkan mama tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong mu." ucap Ayla merasa bersalah. Dia benar-benar tidak menyangka kalau putrinya harus menikah paksa seperti dirinya dulu.
"Mama tidak perlu minta maaf, semua ini bukan kesalahan mama atau siapapun." tetap tersenyum padahal di lubuk hatinya yang paling dalam, sedang merasa tidak karuan.
"Jangan membohongi mama." Ayla langsung memeluk tubuh putrinya yang sedang duduk di kursi meja rias. Tadi setelah selesai mendandani Salsa, para perias itu meninggalkan pengantin perempuannya di dalam kamarnya yang sudah di buat seperti kamar pengantin.
"Mama maaf," kata Salsa karena sang mama mengetahui kalau dia sedang berbohong.
"Mama pernah mengalaminya, saat dijodohkan dengan papa kalian. Saat itu mama juga sama seperti dirimu. Harus berpura-pura kalau mama baik-baik saja." ungkap Ayla. Lalu dia melepaskan pelukannya dan mengambil kursi lalu duduk di hadapan putrinya.
"Salsa, selama ini mama tidak pernah meminta apapun padamu, Nak. Tapi hari ini mama ingin memintanya." menyentuh tangan sang putri agar mau berjanji padanya.
"Maksud Mama?" tanya Salsa heran sebab mamanya benar-benar terlihat serius dan belumlah pernah seperti itu.
"Sayang, nanti setelah menikah, kamu bukanlah tanggung jawab papamu lagi, tapi akan menjadi tanggung jawab suamimu. Tapi meskipun begitu, kamu tetaplah putri mama. Apapun yang terjadi, bila itu menyangkut rumah tangga kalian.Tolong jangan di tutupi dari mama, ya."
Pinta Ayla tidak ingin anaknya mengalami nasip yang sama seperti dirinya. Dia tidak pernah bercerita seperti apa hubungannya bersama Rian. Semua dia tanggung sendiri, sampai-sampai dia hampir kehilangan nyawa dia dan kedua anak yang masih dikandungnya.
Hal itulah yang paling dia takutkan. Makanya meskipun sudah banyak para pebisnis ingin meminta Arsya atau Salsa untuk dijadikan menantu mereka. Rian selalu menolak, dengan beralasan jika putra-putrinya masih kecil.
Bukan hanya Rian dan Ayla saja yang berjanji tidak akan menjodohkan Arsya maupun Salsa. Akan tetapi kedua orang tua mereka juga berjanji tidak ingin lagi melakukan perjodohan pada cucu-cucu mereka, karena sudah cukup Ayla yang menjadi korbannya. Namum, sekarang mereka terpaksa harus menikahkan satu dari anaknya dengan cara memaksa pula.
"Iya, Ma. Salsa berjanji tidak akan menyembunyikan masalah apapun dari mama." gadis itu langsung berjanji karena tidak ingin mamanya kembali bersedih seperti tadi malam. Padahal dia sendiri juga belum tahu akan seperti apa untuk kedepannya.
"Terima kasih, Nak. Mama hanya merasa khawatir pada mu---"
Tok ...
Tok ...
Suara pintu di ketuk dari luar memutuskan kata-kata yang ingin Ayla sampaikan. Lalu dia menoleh kearah pintu dan menyuruh orang itu untuk masuk.
"Masuklah!" seru Ayla berdiri dari duduknya, karena dia tahu jika yang datang itu pasti ingin memberitahukan kalau pengantin pria sudah tiba, dan tebakannya ternyata benar.
Kleeeek ...
"Nyonya, pengantin prianya sudah tiba." ucap seseorang yang bertugas memangil Ayla dan putrinya.
"Iya, kamu duluan saja biar Saya menyusul." perintah wanita yang sampai saat ini tetap menjadi ratu dihati Rian Erlangga.
"Sayang, ayo kita turun." seraya membantu putrinya berdiri, karena saat ini Salsa sudah mengenakan gaun pengantinnya yang dipesan secara dadakan dari butik kepercayaan keluar mereka.
"Mama Salsa kok tiba-tiba jadi gugup?"
"Itu biasa, semua yang akan menikah pasti merasa gugup karena sebentar lagi akan bertemu dengan suaminya." Ibu dan anak itupun keluar dari kamar dan ternyata begitu mereka membuka pintu sudah ada Arsya berdiri ingin mengantar Salsa pada calon adik iparnya.
"Kakak!" ucap kedua wanita itu kaget, karena tiba-tiba Arsya sudah berdiri dihadapan mereka.
"Jangan terpana! Kakak memang tampan." canda pemuda itu agar tidak menagisi pernikahan adiknya.
Meskipun Arsya sendiri yang membujuk Salsa agar mau menerima pernikahan tersebut. Tetap saja dia masih keberatan. Anggap saja dia tidak rela bila tanggung jawabnya sebagai kakak harus digantikan oleh pria yang merupakan musuhnya bila sedang dalam pertandingan.
"Kakak memang sangat tampan. Jadi wajar bila kami terpana, iya kan, Ma." tanpa disuruh lagi, Salsa sudah mengandeng tangan kakak nya lebih dulu. Tiba-tiba pikiran konyol melintas dibenaknya. Yaitu ingin memperlihatkan pada Kenzo bahwa dia sangat mencintai sang kakak.
"Ini pengantin wanitanya kenapa jadi begini. Seperti tidak sabaran saja." kata Ayla mengapit tangan Salsa yang sebelah kiri.
"Salsa bukanya tidak sabaran karena mau menikah, Ma. Tapi hanya ingin mengandeng tangan kakak." tersenyum penuh maksud.
*
*
Begitu mereka tiba di karpet merah menuju tempat pernikahannya dilangsungkan. Semua mata langsung mengarah pada mereka bertiga. Salsa yang sudah melupakan kesedihannya, berjalan dengan begitu anggun. Seakan-akan mereka menikah karena saling mencintai.
Namum, begitu sudah tiba ditempat Kenzo menunggunya. Tiba-tiba saja kaki Salsa terasa kaku sulit untuk digerakkan bila saja kakak dan mamanya tidak menuntun tangannya.
Deg...
Deg...
Jantung Kenzo dan Salsa sama-sama berdetak begitu cepat, saat pandangan mata mereka bertemu. Semakin dekat jarak diantara keduanya. Maka perasaan mereka semakin tidak menentu.
"Tahan, tahan jangan pingsan! Apa-apaan sih, nih jantung gue pake berdebar-debar segala? Apa karena dia tahu, kalau calon suami gue adalah musuh kakak. Tenang aja, gue akan ngerjain dia setelah kami menikah!"
BERSAMBUNG ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
𝐙⃝🦜ᴬᴸ❣️ᶠᴬ☠ᵏᵋᶜᶟ𒈒⃟ʟʙᴄ
haisss main kerja²an ntar juga kamu yg di kerjain kenzo sa🤣🤣🤣
2022-12-02
1