🥀🥀🥀🥀🥀
.
.
Tau sudah terjadi sesuatu pada Princes Erlangga. Tuan Heri dan Ayah Ridwan langsung meminta yang lain menunggu di luar. Sedangkan dia, Ayah Ridwan, Rian dan Arsya masuk kedalam lalu menutup pintunya.
"Apa yang terjadi, pa?" Arsya bertanya dengan suara bergetar. Adik yang dia jaga selama ini dalam keadaan yang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata.
"Sya, dengarkan Kakek. Ini semua tidak sama seperti apa yang kita pikirkan. Kamu tenanglah! Biar Papa mu menyelesaikan semuanya." Ayah Ridwan mendekap tubuh Arsya guna memenangkan sang cucu.
Sementara itu, setelah memunguti pakaian putrinya. Rian membalut tubuh Salsa mengunakan selimut. Gadis itu belum sadar begitu pula dengan laki-laki yang bersamanya.
📱 Tuan Heri : "Aldi, cepat bawa Tuan Fathan kesini. Jangan sampai ada yang mengetahuinya. Laki-laki yang bersama Salsa adalah Kenzo." ucap Tuan Heri memberikan perintah pada Sekertaris Aldi yang berada di luar kamar.
📱 Aldi : "Baik Tuan besar. Saya akan menemui Tuan Fathan." jawab Sekertaris Aldi menyimpan kembali ponselnya kedalam saku jas, karena Tuan Heri sudah lebih dulu memutuskan sambungan tersebut.
"Pasti ada yang membocorkan Tim keamanan kita. Jika tidak, mana mungkin bisa seperti ini." ucap Rian dengan gusar. Saat ini masa depan putrinya sedang dipertarungkan bila beritanya sempat tersebar.
"Tentu saja. Bawalah putrimu ke kamarnya. Suruh Aldi membawa Ayla untuk memasang pakain Princes, dan juga dokter buat memeriksa keadaannya." kata Tuan Heri terjeda sesaat.
"Dugaan kita pasti benar, mereka hanya ingin mengambil foto Princes untuk dijadikan senjata melawan kita.?" seru Tuan Heri lagi. Meskipun sudah tua tetap saja masih bisa memprediksi strategi musuhnya. Setelah kejadian saat Salsa masih kecil. Inilah keluarga mereka mendapatkan masalah.
"Apa yang dikatakan papamu benar, Nak. Bawa Salsa sekarang! Sebentar lagi Tuan Fathan juga akan datang untuk mengurus cucunya. Nanti, kita bisa bertanya pada Kenzo setelah dia bangun." sela Ayah Ridwan masih bisa berpikiran dengan tenang, agar masalahnya tidak menjadi rumit.
"Iya, Yah. Kalau begitu Rian akan membawa Salsa." Ayah dari dua anak kembar itu pun langsung mengendong sang putri yang sudah dibaluti selimut. Menuju ruang, khusus untuk keluarga mereka saja.
Lalu sebelum pergi Rian bertanya pada anak laki-lakinya lebih dulu. "Arsya, apa mau ikut Papa?"
"Eum, tidak Pa. Arsya ingin tahu apa yang terjadi. Kenapa adek bisa bersama dengan Kenzo." jawab Arsya yang sudah bisa tenang setelah kakeknya mengatakan kalau adik perempuannya dan Kenzo hanya dijebak. Tidak terjadi apapun antara keduanya.
"Yasudah! Kalau begitu Papa akan mengantar adik mu dulu. Tidak akan lama." ucap Rian langsung saja pergi karena tidak mungkin dia terus berdiri sambil menggendong sang putri.
Tidak lama setelah kepergian Rian. Tuan Fathan sudah datang bersama Sekertaris Aldi.
"Apa yang terjadi?" tanya Tuan Fathan tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya pada sang cucu.
"Tenanglah! Kita bicarakan dengan tenang. Mari duduk sambil menunggu Kenzo terbangun dari obat bius nya." Tuan Heri dan Ayah Ridwan mengajak Tuan Fathan duduk bersama mereka di atas sofa.
"Maaf, maafkan kesalahan cucu ku!" entah salah atau tidaknya sang cucu. Tuan Fathan sudah minta maaf lebih dulu.
"Tidak perlu minta maaf. Ini juga bukanlah kesalahannya. Kami sudah memeriksa cctv lima menit sebelum listriknya dimatikan. Aku sangat yakin kalau Kenzo tidak tahu apa-apa dalam hal ini." terang Tuan Heri.
"Lalu jika Kenzo tidak tahu apa-apa kenapa dia bisa bersama cucu kalian?" ucap Tuan Fathan tidak habis pikir.
"Itu dia masalahnya. Aku rasa Kenzo berniat menolong Salsa. Kalau tidak, dia hanya dijadikan alat saja. Tujuan mereka hanya untuk mendapatkan foto cucu kami dalam keadaan telanjang. Itu berarti orang tersebut memiliki dendam pada keluarga kami dan ingin menjatuhkan reputasi perusahaan Erlangga atau juga perusahaan Ridwan." seru Tuan Heri menghela nafas berat.
Bagaimanapun masalah ini bukanlah masalah kecil. Orang yang melakukannya pasti memiliki tujuan tertentu. Dalam keadaan sama-sama tidak sadar. Mana mungkin bisa terjadi sesuatu, antara Kenzo dan Salsa. Itulah yang sedang mereka pikirkan. Agar bisa menghindar dari konflik tersebut.
"Jadi kita harus bagaimana?" Tuan Fathan sangat menghormati keluarga Tuan Heri dan Ayah Ridwan. Jadinya beliau benar-benar meras malu sendiri.
"Kita tunggu Rian kembali. Dia orang tua Salsa. Kami berdua tidak bisa mengambil keputusan sendi---"
percakapan tiga pria tua itu langsung terhenti, begitu melihat Kenzo sudah duduk sambil bertanya pada dirinya sendiri.
"Auh, ini dimana?" Kenzo duduk sambil memijit pelipisnya yang masih terasa pusing. Pemuda itu belum sadar kalau dalam ruangan tersebut bukan hanya dirinya sendiri.
"Kenzo, kamu sudah sadar?" tanya Tuan Fathan mendekati cucunya yang masih berlindung di bawah selimut dalam keadaan tidak memakai satu helai benangpun.
"Kakek! seru Kenzo terpernjak kaget.
"iya, ini Kakek. Bila sudah tidak pusing lagi. Maka cepat pakaian pakainya mu." suruh Tuan Fathan tidak sabar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Gimana mereka tau kalo Kenzo juga kenak ubat bius?? Bukannya mereka harus curigankalo itu emang ulah nya Kenzo atau temen2 nya Kenzo??
2023-04-04
0
Dea Heriyanto
apakh bukn jebakn kenzo sndri? agar bisa mmbalas sakit hati ats kekalahan.y, secara punya dendam ama Arsya dn hati.y jg sudh klepek² ama Salsa 🤣🤣
2023-03-02
0
Dea Heriyanto
wah wah siap lg nih yg punya jebakan....?
2023-03-02
0