🥀🥀🥀🥀🥀
.
.
Cek ... lek ...
Kenzo membuka pintu kamar mandi hotel. Saat ini dia sudah mengenakan kembali pakaiannya. meskipun masih bingung apa yang sudah terjadi pada dirinya. Kenzo hanya menuruti perintah kakeknya saja.
"Kakek, apa yang terjadi?" tanya Kenzo ikut duduk di sebelah Fathan, kakeknya. Sebelum menjawab pertanyaan sang cucu. Tuan Fathan menarik nafas panjang, baru setelahnya dia bercerita apa yang sudah terjadi. Sedangkan Tuan Heri, Ayah Ridwan dan Arsya hanya diam saja.
Namum, meskipun hanya diam, Arsya menatap Kenzo seperti seorang musuh. apapun yang telah terjadi, tetap saja Kenzo sudah meniduri adik perempuannya. Itulah yang pemuda itu pikirkan.
"Apa kamu tahu kenapa dirimu bisa berada di sini dalam keadaan telanjang?" tanya Tuan Fathan mulai bertanya.
"Itu ... karena Kenzo mau membantu Salsa, Kek." pemuda itu mengigat-igat kejadian tadi saat dia melihat orang menyeret Salsa.
"Lalu jika kamu ingin menolong Salsa, kenapa malah dirimu yang tidur dengannya dikamar ini?" Beliau menatap cucunya penuh selidik. Tuan Fathan sangat takut, bila cucunya sudah melakukan kesalahan besar. Meskipun Tuan Heri dan Ayah Ridwan mengatakan kalau cucunya hanya menjadi korban.
"Entahlah Kenzo hanya ingat mengikuti orang itu dan tiba-tiba ada yang membekap Ken dari belakang." jawab Kenzo jujur, karena memang itulah yang terjadi.
"Apa kamu mendengar percakapan mereka?" sekarang bergiliran Tuan Heri yang bertanya.
"Tidak Opa, kejadiannya begitu cepat. Saat melihat Salsa meninggalkan tempat acara. Saya ... memang mengikuti dia. Namum, saat tinggal beberapa langkah menuju toilet. Listriknya langsung padam dan Saya tidak bisa melihat apa-apa lagi. Orang yang membawa Salsa juga tidak ada yang berbicara." terang Kenzo.
"Hem, berarti ini sudah jelas seperti dugaan kita. Sekarang tunggu Rian kembali. Dia pasti sudah mengetahui keputusan apa yang akan diambilnya." Tuan Heri nampak begitu gusar karena keputusan putranya pasti sama seperti apa yang dia pikirkan saat ini.
"Tapi Salsa nya baik-baik saja 'kan?" tanya Kenzo belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi antara dia dan Salsa.
"Dia memang baik-baik saja. Tapi ... Entah bagaimana reaksinya bila mengetahui kalau kalian berdua telah dijebak dikamar ini." yang dijawab oleh Ayah Ridwan.
"Astaga kenapa bisa seperti ini?" Kenzo mengusap wajahnya kasar karena sekarang dia baru paham pasti dia dan Salsa telah di telanjangi dalam keadaan sama-sama tidak sadar.
Cek ... lek ...
Rian membuka pintu lalu berjalan mendekati mereka semua. Langkanya begitu berat tidak sama seperti tadi. Memikirkan nasip putrinya.
"Duduklah!" suruh Tuan Heri pada putra semata wayangnya. Rian pun hanya mengangguk dan duduk disisi putranya.
"Bagaimana keadaan adek, Pa? Apa dia sudah sadar?" tanya Arsya khawatir. Dia belum bisa menemani sang adik karena ingin mengetahui apa sebenarnya yang sudah terjadi.
"Adikmu sudah sadar. Tapi Papa belum memberitahukan masalah ini. Sekarang ada mama, nenek dan oma yang menemaninya." Rian berkata sambil mengelus bahu putranya.
"Sekarang apa keputusan mu?" tanya Tuan Heri.
"Kita harus menikahkan mereka, Pa. hanya itu satu-satunya cara agar pelakunya tidak memanfaatkan kejadian ini." saat mengatakannya Rian memijit pelipisnya. Sungguh ini keputusan yang sangat berat. Tapi bila tidak seperti itu bukan hanya nama keluarganya yang hancur. Tapi kehormatan putrinya lah yang lebih dia khawatir kan.
"Apa? Nggak, Pa! Adek gak boleh menikah. lagian tidak terjadi apa-apa antara mereka berdua." Arsya langsung protes begitu mendengar adiknya akan dinikahkan.
"Arsya, coba kamu pikir, untuk apa mereka menjebak adikmu dan Kenzo. Itu karena mereka ingin memanfaatkan hal ini. Papa tidak takut kehilangan harta. Tapi Papa mengkhawatirkan adikmu. Bila sempat foto atau video adikmu tersebar, maka dia akan dihujat. Apa kamu mau Salsa di hina?" seru Rian yang juga tidak ingin menikahkan putrinya bila memiliki pilihan lain.
Sedangkan Kenzo yang mendengar akan dinikahkan dengan Salsa hanya terdiam membeku. Antara percaya dan tidak.
"Menurut Opa, Papa mu sudah mengambil keputusan yang benar, sayang. Hanya ini satu-satunya cara untuk melindungi semuanya." imbuh Tuan Heri.
"Bagaimana menurut Anda Tuan Fathan?" tanya Rian pada kakek Kenzo.
"Menurut Saya ini memang jalan satu-satunya. Kita buat surat pernikahannya beberapa bulan lalu. Jadi bila hal yang kita takutkan terjadi. Kekuatan kita ada pada buku nikah itu." jawab beliau menyetujui.
"Baiklah, kalau begitu besok pagi kita harus menikahkan mereka. lebih cepat, maka akan lebih baik." Ayah Ridwan ikut menimpali. Arsya dan Kenzo hanya diam dan saling pandang. Entah apa yang mereka berdua pikirkan.
"Sekarang kita tinggal menjelaskan pada Salsa, Ayla dan kedua neneknya." Tuan Heri melihat kearah Rian.
"Kalau begitu Saya juga harus menghubungi kedua orang tua Kenzo. Mereka harus tahu hal ini." kata Tuan Fathan.
Saat ini mau setuju atau tidaknya. Kenzo dan Salsa harus menerima pernikahan mereka.
"Tapi adek masih sekolah. Apa kata orang-orang bila mengetahui dia sudah menikah." Arsya masih berusaha mencari cara agar adiknya tidak dinikahkan.
"Kita tidak akan mengumumkan pernikahan ini sampai dia lulus sekolah." Jawab Rian sudah yakin dengan keputusannya.
BERSAMBUNG ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Dea Heriyanto
awal.y Kenzo bls dendam melalui salsa dn akhr.y jatuh hati wkwkwk
2023-03-03
0
Siti Nus
gimana kelanjutannya ini
2022-11-28
1
Rasya Adatha
crazy up Thor biar seru baca nya
2022-11-28
2