Ingin menjaga Salsa.

🥀🥀🥀🥀🥀

.

.

Tidak sampai tiga puluh menit. Mobil mewah Rian sudah memasuki pekarangan rumah milik orang tuanya. Sedangkan putranya sudah tiba dari lima belas menit yang lalu, karena Arsya mengunakan roda dua dan tidak singgah seperti mereka.

"Sayang, ayo bangun!" ucap Rian membangun kan putrinya yang kembali lagi tidur, setelah menemani sang istri membeli kue.

"Adek, ayo bangun! Kita sudah sampai rumah opa nih." Ayla pun ikut mengoyang pelan pundak anak gadisnya.

"Bentar lagi, Ma." Salsa mengeliat kecil dan belum mau membuka matanya.

"Ayo bangun! Kita sudah tiba dirumah opa, Nak." kata Rian malah tersenyum melihat putrinya yang tidak mau bangun.

"Em ... adek masih ngantuk, Pa." ucap Salsa dengan mata terpejam. Gadis itu tidak biasa tidur sampai dini hari. Makaknya belum ada jam sepuluh pagi, dia sudah tidur lagi.

"Malah tidur lagi." Ayla pun ikut tersenyum melihat putrinya. Bukannya bangun, tapi malah semakin mendekap boneka yang ada didalam mobil orang tuanya.

"Huh ... Aku sudah menduganya dari kemarin. Kalau hari ini pasti adek akan mengantuk karena dia kan tidak biasa tidur larut malam." dari bayi menjaga kedua anaknya tanpa bantuan jasa Babysister. Membuat Rian tahu seperti apa karakter putra-putrinya. Sebelum Salsa pergi menonton pertandingan tersebut. Ayah sianga itu sudah menduga kalau putrinya akan mengantuk seperti saat sekarang ini.

"Lalu sekarang harus bagaimana? Apa akan membiarkannya tidur di dalam mobil seperti ini?" tanya Ayla meskipun dia sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh suaminya.

"Tentu saja aku akan menggendongnya lagi. Mana mungkin aku membiarkan putri kita tidur dengan cara seperti ini." Baik Rian ataupun Arsya, sering kali menggendong Salsa ke kamarnya, karena apabila sudah mengantuk gadis itu akan tidur di mana saja.

Hem, Baiklah! Kalau begitu ayo masuk. Mama pasti sudah menunggu kita dari tadi." ajak Ayla turun lebih dulu sambil menenteng paperbag berisi oleh-oleh yang dibelinya tadi.

"Iya, tolong bawa hendpone Salsa. Biara aku bawa dia ke kamarnya." kata Rian sudah menyusul turun dan membuka pintu mobil bagian belakang.

"Wah, semakin hari badannya bertambah berat saja." ucap Rian setelah mengangkat tubuh putrinya.

"Kita kasih makan setiap hari, jelas saja bertambah berat." jawab Ayla sambil mengambil HP milik Salsa dan juga menutup pintu mobilnya. Sedangkan Rian berjalan masuk lebih dulu, karena dia akan mengantarkan putrinya kekamar.

"Pagi, Pa!" sapa Rian begitu masuk kedalam rumah dan bertemu Tuan Heri yang lagi duduk di ruang keluarga.

"Iya, pagi juga, Nak. Princes kita kenapa?" Tuan Heri langsung berdiri karena mengkhawatirkan keadaan cucu perempuannya.

"Pasti tidur." sahut Arsya yang baru datang dari belakang melihat oma nya.

"Tuh sudah dijawab oleh kakak. Sebentar Pa, Rian ngantar Salsa kekamar nya dulu.' Kak, ayo bantuin Papa membuka pintu kamarnya." Rian langsung saja meninggalkan tempat tersebut dan menuju lantai atas. Di ikuti oleh Arsya dibelakang nya.

"Bentar, Pa." Arsya mempercepat langkahnya untuk membukakan pintu kamar Salsa.

"Aaghk! Ternyata adikmu sudah semakin besar, Kak. Berat badannya hampir sama seperti saat Papa baru menikahi mama kalian." Pria yang masih tetap tampan meskipun sudah hampir berkepala lima itu tersenyum. Lalu dia duduk dipinggir ranjang putrinya.

"Apa kamu tahu! Dulu saat kami baru menikah, mama kalian sama seperti Salsa. Apabila sudah mengantuk, maka dia akan tidur dimana saja." Rian semakin melebarkan senyumnya. Mengigat seperti apa setiap malam, saat pulang dari kantor dia harus mengendong Ayla kelantai atas menuju kamar mereka.

"Berarti Papa sering mengendong mama?" Arsya memang belum tahu kalau adik perempuannya sama seperti mama mereka.

"Bukan sering lagi , Kak. Tapi setiap malam, dari lantai ruang tamu menuju lantai atas. Papa tidak tega membangunkannya. Sama seperti saat melihat adikmu yang lagi tidur." ucap Rian berhenti sesaat, sebelum melanjutkan lagi.

"Papa harap, semoga adikmu mendapatkan suami yang benar-benar menyanyagi nya. Tidak akan membagungkan nya saat dia tertidur di mobil atau dimanapun. Maka dari itu tolong perhatikan pria mana saja yang dekat dengannya. Agar kita bisa mencari tahu karakter dari pasangannya kelak." Rian berdiri dan menepuk pelan bahu putranya. Lalu dia mengajak Arsya keluar dari sana.

"Tanpa Papa minta pun. Kakak selalu memperhatikan adek, dekat sama siapa saja, Pa. Arsya tidak akan, membiarkan pria manapun menyakiti Salsa." jawab pemuda itu dengan sangat yakin.

"Semoga, Nak. Papa percaya padamu." sambil berjalan menuju lantai bawah. Rian dan Arsya masih membicarakan Princes mereka. Pernah menyakiti istrinya lahir dan batin. Membuat Rian takut menikahkan putrinya. Pria baya itu berencana akan menikahkan sang putri, dengan laki-laki yang masuk dalam kriteria nya.

"Kenapa lama sekali?" tanya Mama Sonya begitu melihat anak dan cucunya.

"Biasa Oma. Pembicaraan dua orang laki-laki yang mencintai pasangannya." yang di jawab oleh Arsya.

"Eh, putara mama sudah tahu cinta-cintaan! Memangnya kakak sudah memiliki kekasih?" sahut Ayla yang baru mendergar putranya mengatakan cinta.

"Belum lah, Ma. Kakak mau jagain Salsa. Pacarannya nanti saja." setiap ada yang bertanya kenapa dia belum memiliki kekasih maka jawaban Arsya tetap sama. Bukannya tidak ada yang mau padanya, tapi pemuda tersebut takut. Bila sudah memiliki kekasih, maka waktu untuk menjaga adiknya akan terbagi.

"Mau pacaran, ya pacaran saja, Kak. Papa dulu saat SMA kelas satu sudah punya pacar. Lagian soal adikmu tidak perlu khawatir, anak buah papa selalu menjaganya." kata Rian yang pernah merasakan muda, tentu tidak mau melarang kebebasan anak-anaknya apabila masih dibatas wajar.

"Hem, nanti Arsya pikirkan lagi, Pa." jawab pemuda itu yang tidak pernah terburu-buru. Dia memiliki sipat seperti opa nya, yang selalu tenang meskipun berada di situasi sulit.

"Opa, Arsya mau pergi bertemu Farel dan teman-teman lainnya dulu, ya? Soalnya mereka sudah membuat acara kemenangan kami dalam pertandingan tadi malam. Nggak enak kalau Arsya tidak datang."

"Iya pergilah! Hati-hati dijalan." jawab Tuan Heri yang sudah di tahu sebelum cucunya meminta izin.

"Tapi pulangnya kesini lagi, 'kan?" tanya Ayla karena takut Salsa akan mencari kakaknya.

"Iya dong, Ma. Kan jemput adek dulu." mana mungkin pemuda itu melupakan janji akan pulang bersama adiknya.

"Baiklah! Hati-hati." mendengar jawaban putranya Ayla hanya mengangguk dan memberikan senyuman terbaik nya.

Setelah meminta izin. Arsya pun berpamitan pada semua keluarganya. Lalu barulah dia berangkat mengunakan motor sport nya. Saat dia berada di depan gerbang pintu masuk dan keluar. Tamu yang sedang di tunggu oleh opa nya baru datang. Namun, Arsya tidak bisa melihat siapa saja didalamnya, karena kaca mobilnya tertutup rapat. Tidak mau ambil pusing. Putra sulung Rian itu pun kembali lagi menjalankan kendaraannya.

"Sepertinya pemuda tadi adalah cucu opa Heri. Apa kamu tidak ingat anak laki-laki yang memukul mu? karena adiknya menagis saat kita main kesini?" tanya pria paruh baya itu pada cucu laki-lakinya. Mereka adalah Tuan Fathan dan Kenzo cucunya.

"Nggak, Kek. Kenzo tidak ingat." jawab Kenzo yang memang tidak mengigat masa kecilnya.

"Tidak apa-apa. Mungkin bila sudah bertemu orangnya langsung kamu akan ingat. Sudah ayo turun! Mau menunggu apa lagi." ajak beliau turun dari mobil, karena mereka sudah tiba didepan rumah mewah Tuan Heri.

"Wah, kalian sudah datang? Bagus sekali. Mumpung semuanya lagi berkumpul." sambut Tuan Heri menyalami tamunya.

Saat baru saja tiba. Tuan Fathan dan cucunya sudah di sambut oleh para penjaga. Lalu diantar masuk kedalam menemui Tuan Heri yang lagi bercekrama bersama keluarga nya.

"Terima kasih. Maaf kami sedikit terlambat." balas Tuan Fathan.

Setelah mereka bersalaman dan memperkenalkan Kenzo pada semuanya. Tuan Fathan besama sang cucu pun langsung di persilahkan duduk. Namun, pemuda itu tidak duduk karena dia ingin izin kekamar mandi lebih dulu.

"Maaf, Opa .... Saya mau numpang kekamar mandi." ucap Kenzo yang sudah dari tadi menahan ingin buang air kecil.

Terpopuler

Comments

Falina Adhianthi

Falina Adhianthi

handphone, thor

2023-03-11

0

𝐙⃝🦜ᴬᴸ❣️ᶠᴬ☠ᵏᵋᶜᶟ𒈒⃟ʟʙᴄ

𝐙⃝🦜ᴬᴸ❣️ᶠᴬ☠ᵏᵋᶜᶟ𒈒⃟ʟʙᴄ

hemmmmm ktemu g tuh sama inces pas banun tidur🤭

2022-11-13

3

lihat semua
Episodes
1 Do'a orang tua.
2 Pertandingan.
3 Mengagumi Arsya.
4 Durasi tiga perempat.
5 Satu Sama.
6 Bukan pacar.
7 Masih takut sama Hujan.
8 Berkunjung ke rumah utama.
9 Ingin menjaga Salsa.
10 Gadis kecil.
11 Mengalah, bukan kalah.
12 Senyum penuh arti.
13 Ulang tahun perusahaan Erlangga.
14 Hal yang tidak pernah terjadi.
15 Anak gadis.
16 Kenzo dan Salsa.
17 Mereka harus menikah.
18 Hanya satu hari.
19 Percaya pada Kakak.
20 Penikahan Salsa.
21 Janji Kenzo.
22 Kambing tetangga.
23 Nasehat beserta Ancaman.
24 Belum di bobol.
25 Milik Gue.
26 Alat pengering rambut.
27 Memasang Selt belt.
28 Malam pertama atau tidak?
29 Darah perawan.
30 Menjadi janda.
31 Tangan yang nakal.
32 Paling mahal.
33 Memiliki tanggung jawab.
34 Si Ken, Ken!
35 Tersedak makanan.
36 Pulang ke rumah mertua.
37 Meminta izin.
38 Memilih diam.
39 Bersama seorang wanita.
40 Tidak menepati janji.
41 Berangkat bersama.
42 Pikiran Traveloka.
43 Karena gue punya istri.
44 Wakil Direktur.
45 Ingin pacaran.
46 Lagi sakit hati.
47 Bukan berarti pacaran.
48 Mengantikan kakak.
49 Tidak mungkin memilih.
50 Ucapan penyemangat. ( Kenzo)
51 Terpana pada istri sendiri.
52 Kakak VS Adik Ipar.
53 Pelukan hangat, dari kakak.
54 Milik pacar gue.
55 Apa cemburu?
56 Tetaplah Saudara Ipar.
57 Satu Di Antara Dua.
58 Bukan pacaran.
59 Niat Kenzo.
60 Mulai, pacaran.
61 Princess gue.
62 Pengunduran pertandingan.
63 Harus percaya padanya.
64 Melewatkan makan malam.
65 Tidak butuh janji, tapi pengertian.
66 Ancaman Arsya.
67 First kiss. (Salsa)
68 Pacaran setelah menikah.
69 Makin kesini, makin kesana.
70 Memaksakan senyum. ( Mia)
71 Sudah Tidak Perawan.
72 Tidak Salah Lihat.
73 Persiapan Ke Pesta.
74 Merasa Canggung. (Kenzo)
75 Gadis Di Balik Topeng.
76 Membuat Cemburu.
77 Salah Memilih Lawan.
78 Duet Si Kembar.
79 Mempertahankan.
80 Menikmati Masa Tua.
81 Jejak Kepemilikan.
82 Jadi Dia Berbohong!
83 Keputusan Kenzo.
84 Bertemu Farel.
85 Ketahuan Berbohong.
86 Paling Mengerti.
87 Putus Sebagai Pacar.
88 Terima Kasih Kakak.
89 Menunggu Lulus Sekolah.
90 Ancaman Kenzo.
91 Kecelakaan.
92 Menyatakan Cinta. (Kenzo)
93 Satu Mobil.
94 Tidak Ingin Menjadi Duda.
95 Memilih Mia Atau Salsa.
96 Moments Spesial.
97 Ujian Buat Kenzo.
98 Pengumuman Novel Baru.
99 I Love You My Wife.
100 Paket Komplit.
101 Memberontak.
102 Meriam Penyedot.
103 Aurelia.
104 Memang Keturunan Erlangga dan Ridwan.
105 Pengumuman Novel Baru.
106 Hanya Melindungi Anak-anakku.
107 Baik-baik Saja.
108 Ingin Pengalaman Baru. ( Arsya )
109 Hubby, Mine.
110 Hanya Tinggal Pemulihan.
111 Keputusan Tim Kenzo.
112 Kekecewaan Kenzo.
113 Dua Tim Menjadi Satu.
114 Bukan Mantan Pacar.
115 Alan Tanuwijaya.
116 Tidak Semua Masalah, Harus Diceritakan.
117 Semoga Kembar. ( Arsya )
118 Suami Random.
119 Kepergian Arsya.
120 Sama-sama Tidak Memiliki Teman.
121 Putri Dari, Vino Anderson.
122 Milik Orang Lain.
123 Aku Akan Mundur. ( Arsya )
124 Mulai Melupakan.
125 Calon Cicit Erlangga Dan Ridwan.
126 Terlalu Munafik.
127 Promo Novel Baru.
128 Karena Aku Tahu.
129 Ingin Tahu Saja ( Jeni )
130 KBDT. Kekerasan Dalam Berteman.
131 Dunia Mu, Belum Berakhir.
132 Benar-benar Menjaga Jarak.
133 Cukup Jadi Adikku. ( Ziko )
134 Sudah Ditakdirkan.
135 Extra part. 1
136 Extra part 2
137 Extra part 3.
138 Promo Novel Baru.
139 Extra part 4.
140 Promo Novel Baru.
141 Pengumuman.
142 Promo novel Ongoing.
143 Promo Novel Baru.
144 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Do'a orang tua.
2
Pertandingan.
3
Mengagumi Arsya.
4
Durasi tiga perempat.
5
Satu Sama.
6
Bukan pacar.
7
Masih takut sama Hujan.
8
Berkunjung ke rumah utama.
9
Ingin menjaga Salsa.
10
Gadis kecil.
11
Mengalah, bukan kalah.
12
Senyum penuh arti.
13
Ulang tahun perusahaan Erlangga.
14
Hal yang tidak pernah terjadi.
15
Anak gadis.
16
Kenzo dan Salsa.
17
Mereka harus menikah.
18
Hanya satu hari.
19
Percaya pada Kakak.
20
Penikahan Salsa.
21
Janji Kenzo.
22
Kambing tetangga.
23
Nasehat beserta Ancaman.
24
Belum di bobol.
25
Milik Gue.
26
Alat pengering rambut.
27
Memasang Selt belt.
28
Malam pertama atau tidak?
29
Darah perawan.
30
Menjadi janda.
31
Tangan yang nakal.
32
Paling mahal.
33
Memiliki tanggung jawab.
34
Si Ken, Ken!
35
Tersedak makanan.
36
Pulang ke rumah mertua.
37
Meminta izin.
38
Memilih diam.
39
Bersama seorang wanita.
40
Tidak menepati janji.
41
Berangkat bersama.
42
Pikiran Traveloka.
43
Karena gue punya istri.
44
Wakil Direktur.
45
Ingin pacaran.
46
Lagi sakit hati.
47
Bukan berarti pacaran.
48
Mengantikan kakak.
49
Tidak mungkin memilih.
50
Ucapan penyemangat. ( Kenzo)
51
Terpana pada istri sendiri.
52
Kakak VS Adik Ipar.
53
Pelukan hangat, dari kakak.
54
Milik pacar gue.
55
Apa cemburu?
56
Tetaplah Saudara Ipar.
57
Satu Di Antara Dua.
58
Bukan pacaran.
59
Niat Kenzo.
60
Mulai, pacaran.
61
Princess gue.
62
Pengunduran pertandingan.
63
Harus percaya padanya.
64
Melewatkan makan malam.
65
Tidak butuh janji, tapi pengertian.
66
Ancaman Arsya.
67
First kiss. (Salsa)
68
Pacaran setelah menikah.
69
Makin kesini, makin kesana.
70
Memaksakan senyum. ( Mia)
71
Sudah Tidak Perawan.
72
Tidak Salah Lihat.
73
Persiapan Ke Pesta.
74
Merasa Canggung. (Kenzo)
75
Gadis Di Balik Topeng.
76
Membuat Cemburu.
77
Salah Memilih Lawan.
78
Duet Si Kembar.
79
Mempertahankan.
80
Menikmati Masa Tua.
81
Jejak Kepemilikan.
82
Jadi Dia Berbohong!
83
Keputusan Kenzo.
84
Bertemu Farel.
85
Ketahuan Berbohong.
86
Paling Mengerti.
87
Putus Sebagai Pacar.
88
Terima Kasih Kakak.
89
Menunggu Lulus Sekolah.
90
Ancaman Kenzo.
91
Kecelakaan.
92
Menyatakan Cinta. (Kenzo)
93
Satu Mobil.
94
Tidak Ingin Menjadi Duda.
95
Memilih Mia Atau Salsa.
96
Moments Spesial.
97
Ujian Buat Kenzo.
98
Pengumuman Novel Baru.
99
I Love You My Wife.
100
Paket Komplit.
101
Memberontak.
102
Meriam Penyedot.
103
Aurelia.
104
Memang Keturunan Erlangga dan Ridwan.
105
Pengumuman Novel Baru.
106
Hanya Melindungi Anak-anakku.
107
Baik-baik Saja.
108
Ingin Pengalaman Baru. ( Arsya )
109
Hubby, Mine.
110
Hanya Tinggal Pemulihan.
111
Keputusan Tim Kenzo.
112
Kekecewaan Kenzo.
113
Dua Tim Menjadi Satu.
114
Bukan Mantan Pacar.
115
Alan Tanuwijaya.
116
Tidak Semua Masalah, Harus Diceritakan.
117
Semoga Kembar. ( Arsya )
118
Suami Random.
119
Kepergian Arsya.
120
Sama-sama Tidak Memiliki Teman.
121
Putri Dari, Vino Anderson.
122
Milik Orang Lain.
123
Aku Akan Mundur. ( Arsya )
124
Mulai Melupakan.
125
Calon Cicit Erlangga Dan Ridwan.
126
Terlalu Munafik.
127
Promo Novel Baru.
128
Karena Aku Tahu.
129
Ingin Tahu Saja ( Jeni )
130
KBDT. Kekerasan Dalam Berteman.
131
Dunia Mu, Belum Berakhir.
132
Benar-benar Menjaga Jarak.
133
Cukup Jadi Adikku. ( Ziko )
134
Sudah Ditakdirkan.
135
Extra part. 1
136
Extra part 2
137
Extra part 3.
138
Promo Novel Baru.
139
Extra part 4.
140
Promo Novel Baru.
141
Pengumuman.
142
Promo novel Ongoing.
143
Promo Novel Baru.
144
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!