"Sialan.... Mereka pikir milikku ini, bahan olok olok an. Dasar wanita gilakkkk..!" umpat Akram penuh kekesalan. Ia lebih memilih keluar saja dari ruang IGD, padahal lukanya belum diperiksa Dokter.
Dengan langkah pincang, ia menyeret kakinya mencari tempat gadis lawannya tabrakan ditangani. Akhirnya, ia menemukannya juga. Ternyata masih ada di ruang IGD itu juga. Dengan mengendap endap di balik dinding gedung itu, ia mengintip para suster yang sedang menangani wanita yang menabrak motornya.
"Astagfirullah...!"
Clung.. Nyut... Duarr..
Ia hampir saja meloncat loncat, karena gejolak yang ia rasakan di bagian intinya, sangat luar biasa.
Ular kobra nya yang ada di balik CD nya bergoyang goyang, dengan keadaan tegak. Ia memegang tongkat saktinya itu. Berharap setelah dipegang, walau masih terbungkus dalam sangkarnya, bisa tidur lemas. Tapi, nyatanya miliknya itu malah terasa semakin tegang dan keras saja. Itu terjadi, karena ia tak sengaja melihat paha wanita itu. Paha putih mulus itu sedang dijahit. Dan matanya juga tak sengaja melihat lembah yang diapit kedua paha wanita yang ia tak kenal itu.
Huufftt..
Akram tak bisa mengontrol diri lagi. Ia pun membuang pandangan. Miliknya terasa panas dan berdenyut denyut. Kenapa ia jadi seperti ini. Ia sangat berhasrat, sangat bergairah. Tapi, anehnya sejak mengalami kecelakaan tadi.
"Astagfirullah.. Ya Allah... Lindungi hambamu ini dari hawa nafsu yang gila ini." Akram membatin, kini ia mengelus dadanya yang bergemuruh, karena li bido nya melonjak tinggi, setelah melihat paha mulus itu. Empat tahun lebih ia setiap hari mendoakan untuk kesembuhan nya. Dan saat ini, ia merasa seperti sudah sembuh. Tak impoten lagi, tapi koq sekali sembuh, malah kelebihan dosis. Ini bahaya, sangat bahaya.
"Ya Allah.. Aku tak mau nantinya dikatakan penjahat kelamin..!" Ujarnya pelan dengan bingungnya.
Huufftt..
Akram menyandarkan tubuhnya yang masih terasa sakit itu di dinding. Seluruh tubuhnya memang masih terasa sakit, setelah terhempas saat kecelakaan tadi Ia tak mau melihat ke arah wanita yang sedang diobati itu.
"La ilaha illallah... La ilaha illallah....La ilaha illallah. Ujarnya 33X. Akram ingin meredam gejolak nafsu yang terasa mengalir deras ke bagian intinya. Tak ada perubahan, miliknya itu makah semakin terasa meronta ronta.
" Ya Allah... Jangan beri ujian sehina ini. Aku tak mau jadi penjahat kelamin.. Subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar..!" Ia kembali berdzikir hingga 33x. Kedua matanya terpejam, menahan hasrat birah I.
"Ya ampun bang.. Koq malah terkapar di sini." Kedua perawat yang menangani Akram tadi, ternyata masih mencari keberadaannya. Ia yabg sedang terduduk dengan bodohnya di lantai gedung itu, dibuat terkejut dengan kehadiran kedua suster itu, kini tepat berdiri di hadapannya.
Akram membuang pandangan, ia merasa malu pada kedua wanita Itu. Karena tadi, kedua wanita itu membahas miliknya yang on terus.
"Lihat Apa..?" Akram melototkan kedua matanya netra coklatnya pada kedua suster itu. Ia mengatakan seperti itu, karena kedua suster itu, melirik lirik ke bagian pusatnya.
"Eemmmm.. Aammmm..!" Kedua suster itu gugup, mereka malu juga seperti dipergoki Akram.
"Aku mau cari tukang pijat saja. Aku gak mau diobati..!" Ujar Akram tegas. Ia berusaha bangkit. Dan saat itu juga seorang suster ingin membantunya.
"Gak, gak usah..!" Akram mengibaskan tangannya kuat. Ia tak mau disentuh wanita. Ia takut miliknya yang tak mau tidur itu semakin berontak. Ia belum ngerti, apa yang terjadi padanya saat ini. Apakah setiap ia dapat sentuhan dari wanita, miliknya itu langsung on. Atau dengan wanita tertentu.
"Iya, iya bang..!" kedua wanita itu menjauh. Akram menyeret kakinya yang terasa sakit.
Baru dua langkah, ia kembali menoleh kepada kedua suster itu. "Toilet di mana?"
"Eemmhh.... Eeeh.. Toilet ya?" tanya salah satu suster dengan bingungnya. Ya memang kedua suster itu sedang bingung dengan sikapnya Akram yang aneh.
Akram menganggukkan kepalanya cepat.
"Toilet di sebelah sana..!" Menunjuk ke lorong sebelah kiri, sedangkan saat ini Akram sedang berjalan ke lorong sebelah kanan.
"Makasih ya." Ujar Akram yang kini menatap kedua sang suster dengan muka ramahnya.
"Iya bang." Jawab kedua suster masih dengan bingungnya.
Akram kini berjalan, melewati kedua suster itu dari belakangnya. Saat itu juga mata kedua suster itu mengikuti pergerakannya. Hal itu membuat Akram kesal dan geram. Ia sedang dilanda, difisit rasa kepercayaan diri. Ditatap orang, ia tak suka. Ia jadi gampang merasa dan terbawa perasaan, alias baper.
"APA LIHAT-LIHAT... Mau ku terkam kalian...?"
"TIDAk....!" kedua suster itu terbang, lari terbirit birit. Takut dengan tatapan mata tajamnya Akram. Ditambah ia memegang organ sensitif di bawah pusatnya yang sedang on.
Huufftt...
"Ya Allah.... Tolong, tutupkan hati dan mulut kedua wanita gila itu, agar tak menceritakan aku pada orang orang." Akram membatin, ia pun bergegas menuju kamar mandi. Ia harus mengeluarkan lahar panasanya yang sudah mengendap bertahun tahun itu. Ia sangat rindu dengan sensasi nikmat, disaat pistol mainannya mengeluarkan cairan.
Sesampainya di sebuah kamar mandi, yang cukup bersih. Ia menggantungkan tas ranselnya di besi gantungan. Ia menyoroti kamar mandi yang ukurannya lumayan luas, sekitar 2x2 meter.
Hufftt..
Ia menarik napas panjang dan menghembuskannya berat. Ia sedang bersiap siap kocok arisan. Sudah lama ia tak melakukan kegiatan memalukan itu.
Saat tangannya bergerak ke alat vitalnya yang keras dan tegak lurus vertikal membentuk sudut lancip. Ia memegang organ tak bertulang itu. Mengagumi miliknya yang kini kembali perkasa.
"Bismillahirrahmanirrahim... Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin...! Astaga... Koq aku jadi baca doa berbuka puasa sih..?!"
Gerutunya kesal dalam hati. Kenapa pula ia kepikiran untuk berdoa, saat ingin menumpahkan cairannya ke got.
Oh iya, aku kan mau buka puasa ini. Kan sudah lama, gak akan merasakan enaknya saat ia keluar.
Hehehehehe..
Akram sudah seperti orang gila di dalam kamar mandi itu. Ia sangat senang, karena penyakitnya sepertinya sudah sembuh.
Wajah sumringah dan berbinar binar tercetak jelas diwajahnya. Ia kembali bersiap siap untuk melakukan kocok arisan. Ia memejamkan kedua matanya, mulai membayangkan seorang wanita cantik, agar proses pengeluaran cepat selesai.
Akram memfokuskan fikirannya, membayangkan dirinya dengan beberapa artis hot di atas ranjang. Tapi, ia malah merasa kesusahan untuk eja kulasi.
"Gila, ini sangat gila." Umpatnya dalam hati. Kemudian fokus kembali membayangkan aktris hot yang ada di holywood. Tapi, sudah gosokan dan elusan ke puluhan kali, tak ada juga tanda tanda mau muncrat.
"Ya Tuhan.. Jangan hukum aku dengan kesembuhan ku ini..?" ujarnya dengan frustasinya. Menatap langit langit kamar mandi dengan mata memerah. Kedua tangan masih menggenggam miliknya yang tegang dan keras itu.
Saat itu juga, ia teringat dengan paha mulus yang sedang dijahit tadi. Paha mulus, milik seorang wanita yang motornya bertabrakan dengan motor wanita itu. Dan samar samar Wajah wanita cantik itu menari nari di pikirannya, tentu saja ia membayangkan wanita itu dalam kendalinya. Membayangkan wanita itu ia gen jot sekuat kuatnya.
Dan
Aaauuuww.... Arrrggggg.... Aarrggggg...
Teriakannya memenuhi kamar mandi. Ia mengerang penuh kenikmatan. Seumur hidup, baru kali ini, ia merasakan nikmat yang tiada tara.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
Maaf kak ... aku baru baca setangah aku skip gk tahan pingin ngakak terus lihat ulah suster 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-10-14
1
Nur cahaya
akibat kecelakaan jadi berjodoh nih🤣lucu",, senjata akram udh minta tempur tp bingung lawan nya😁
smgt kak othorrr🥰
2023-05-26
0
Vera Diani
Kobranya Bang Akram udh menggeliat ingin mematuk sarangnya 😂🤣😂🤣🤣🤣🤣
2022-11-18
0