Bodoh

Perkataan Evan, yang merendahkannya terkait ia yang impoten, terus saja terngiang - ngiang dipikirannya. Hal itu cukup mengganggu suasana hatinya. Sakit hati sudah pasti pria itu rasakan saat ini.

"Astagfirullah...!"

Akram menggeleng gelengkan kepala dengan memejamkan kedua matanya, disaat bisikan setan menyergap hatinya yang sedang diselimuti rasa sakit itu. Saat ini, niat buruk pada Evan sedang bercokol di hatinya. Ada niat balas dendam pada Evan.

Akram terlihat sedang menimbang nimbang, niat jahat yang sedang bercokol dipikirannya.

Hhhuufftt..

Akhirnya ia tak bisa mengontrol dirinya. Bisikan setan itu sangat kuat. Ia tak akan senang dan puas, kalau tak melaksanakan niat untuk menghancurkan Evan. Suara tawa cekikan Evan, saat merendahkannya tadi siang masih menari nari di otaknya. Rasa dendam menyelimuti hatinya saat ini.

"Sudah pukul delapan malam." Pria itu bicara sendiri di ruang kerjanya. Kedua bola matanya, masih setia menatap jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Malam ini Akram kembali lembur. Ia memang sering menyibukkan dirinya, agar tak terlalu memikirkan penyakit yang menyergap organ vitalnya itu. Kalau dia gak sibuk, ia pasti memikirkan nasib burung ***** nya, yang sudah tak bisa mengepakkan sayap.

Akram meraih ponsel pintarnya, yang tergeletak di atas meja kerja. Tangannya dengan cepat menscrol, mencari kontak yang ingin dihubunginya. Setelah mendapatkan apa yang ia cari, ia pun melakukan panggilan.

"Hai... Abang Akram... Ada apa ni nelpon aku malam malam?" suara centil dalam sambungan telepon, membuatnya ingin muntah saja. Mungkin ia sudah benar benar impoten. Ia jijik dengar suara wanita yang genit. Ya, seperti suara Juli ini.

"Aku ada perlu denganmu. Di mana kita bisa bertemu?" ujar Akram dengan datar. Muka terlihat muak saat bicara dengan si Juli. "Ooohh.. Baiklah, saya akan kesana." Akram mematikan sambungan telepon itu.

Huufftt..

Ia menarik napas panjang, dan menghembuskannya berat. Ia ingin muntah setelah bicara dengan Juli.

"Ke club, dasar wanita gak benar." Akram bermonolog, sambil bersiap siap keluar dari ruang kerjanya.

***

Sesampainya di club XX

Suara dentuman musik melingkupi telinga seisi Club' xx, semua orang tak ada hentinya berjoget, membawa tubuhnya kesana kemari mengikuti irama musik. Akram hanya bisa menggeleng penuh ketidak percayaan melihat Juli yang berjoget bak ulat bulu yang dikerumuni banyak pria.

Akram menyeret kakinya ke arah Juli, dan sabar itu juga Juli melihat Akram yang menghampirinya.

"Awas.....!" Juli mengibaskan tangannya kasar, ke arah pria yang menemaninya berjoget, ia ingin diberi akses menuju Akram.

"Hai.. Tampan?" ujar Juli merentangkan kedua

kedua tangannya menyambut kedatangan Akram dengan tawa cikikikan Ya sepertinya Juli sudah sedikit mabuk.

.

Akram mengabaikan rentangan tangan Juli, ia berjalan menuju sebuah meja kosong,yang diikuti oleh Juli. Akram mendudukkan bokongnya di kursi dengan perasaan tak enak. Ia tak suka hiburan malam seperti ini. Apalagi suara musiknya buat sakit telinga.

"Waahh... Tumben Pak Ustadz mau datang ke tempat seperti ini? ada apa perlu apa honey..?" tanya Juli mencoba mendudukkan bokongnya di pangkuan Akram. Tapi, Akram dengan cepat menghempas bokong montok itu, hingga bokong nya Juli terhempas ke lantai. Juli sudah mabuk, mukanya dia kurang bisa menyeimbangkan tubuhnya.

"Aaww... Iihh Pak Akram, sakit tahu..!" keluh Juli dengan muka merah padamnya, ia kesal pada Akram. Bokongnya sungguh terasa sakit. Pas pula kena ke tulang ekornya.

"Kamu yang sopan, ingat aku ini atasanmu. Kamu pikir kamu gak berat, seenaknya saja kamu mau duduk dipangkuan ku." Ujar Akram, menatap kesal Juli yang kini berusaha sendiri untuk bangkit.

"Berat, aku gak berat tahu..!" Sahut Jukir dengan muka cemberut. Mendudukkan bokongnya yang

masih terasa sakit itu di kursi sebelah akram, iya masih memegang dan memijat mijat, bokongnya yang masih terasa sakit, sambil melirik Akram.

"Kamu berat, beratan dosa." Tegas Akram, ia yang sedang kesal langsung menyambar minuman beralkohol yang baru saja disajikan waiters. Kedua matanya menyipit, disaat minuman itu terasa getir di lidahnya. Ini pertama kali ia meminum, minuman alkohol. Tentu saja lidahnya terkejut dengan cairan itu.

"Eemm... Suka suka bapak lah." Sahut Juli malas. Ia meraih gelas yang berisi minuman di atas meja, dan meneguknya cepat. "Ada apa pak?" tanyanya menatap Akram dari samping. Wajah nya Akram semakin terlihat tampan, dibawah lampu kerlap kerlip itu.

"Sudah sejauh mana hubunganmu dengan Evan?" kini Akram menoleh ke arah Juli yang duduk di sebelah kirinya.

Juli memicingkan sebelah matanya, heran dengan pertanyaan Akram. Kenapa pria itu malah menanyakan hubungannya dengan Evan?

"Abang Evan? hubunganku dengan Evan, Bapak tanyakan hubunganku dengan Abang Evan?" tanya Juli dengan bingungnya. Ucapannya berulang ulang. Maklum sudah setengah sadar akibat pengaruh minuman beralkohol.

"Iya, hubunganmu dengan Evan, sudah sejauh mana?" jelas Akram dengan mata memerah. Ia parah, baru minum sedikit sudah mulai mabuk.

"Ya begitu deh, jalan di tempat. Kami kan saling suka. Ya dinikmati aja dulu hubungan terlarang ini" Jawab Juli dengan enteng ya, tangannya terlihat menggoyang-goyangkan gelas yang ia pegang, sehingga cairan berwarna merah dalam gelas itu bergoyang goyang.

"Nggak ada niatmu untuk menikah dengannya?" tanya Akram penuh selidik. Tadinya sebelum ia minum, minuman beralkohol ini, ia masih ragu untuk menghancurkan Evan. Tapi, Sekarang dendam dan rasa sakit di hatinya sudah berkobar kobar layaknya si jago merah melahap sebuah rumah.

Yuli menatap heran Akram. "Bapak koq nanya begitu? Ya ada lah, tapi Bang Evan nggak mau menceraikan istrinya. Dia hanya menganggap aku ini hiburanya saja. Dia ingin kepuasan saja, dia pakai aku disaat ia inginkan ku saja. untuk puaskan nafsunya."

"Loe, hanya dibuat untuk pemuas nafsunya?" tanya Akram dengan herannya, kok ada wanita bloon seperti Juli.

"Iya aku juga suka kok, kami sama saling-saling menikmati." Sahut Juli dengan tanpa beban.

"Nggak pingin kamu menikah dengan dia?"

"Ya pingin lah. Tadi kan sudah kubilang." Jawab Juli cepat.

"Kalau kamu bisa menikah dengan Evan, membuat rumah tangganya hancur. Membuat dia hancur. Aku kasih uang sama mu 10 juta, gimana?" Ucap Akram dengan tatapan penuh dendam, terlihat jelas di matanya yang kini mulai memerah.

"Hahaha..... Ngapain lu keluarin uang banyak. Dari dulu aku udah niat kok untuk rebut, abang Evan dari istrinya." Ujar Juli dengan tertawa cekikan. Ia merasa Akram sangat bodoh.

" Iya, aku sekarang sedang korslet. Kuberi kau modal untuk mengguna-gunai dia agar dia cepat meninggalkan istrinya. Rumah tangganya hancur, pasti hidupnya juga nanti hancur." Ujar Akram sudah mabuk. Duduk pun sudah tak becus lagi. Pandangan sudah berputar putar.

"Gila loe pak, kalau Abang Evan hancur, aku gimana nantinya?" Ujar Juli dengan tatapan gak fokus lagi.

"Ya, pandai pandai kamu lah, jaga si evan. Agar gak hancur bersamamu."

"Aku rekam dulu ucapan mu ya Pak Bos." Juli meraih ponsel nya, dari tas selempangnya yang ia sandang.

"Ayo, bapak ucapkan lagi perjanjian kita tadi." Ujar Juli penuh penekanan pada Akram. Tangan nya sedang memegang ponsel, ia siap merekam ucapan Akram

"Kalau kamu bisa menikah dengan Evan, membuat rumah tangganya hancur. Membuat dia hancur. Aku kasih uang sama mu 10 juta, gimana?"

Juli menyimpan rekaman itu, dengan senyum sumringah. Ia merasa Akram sangat bodoh.

TBC.

Terpopuler

Comments

est

est

cowoknya goblok lah tau ndak bisa minum malah minum...trus perjanjian yg ndak baik kok direkam kan itu jd batu sandungan goblok wkwkwmk

2023-12-01

0

🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️

🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️

Oh Astaga Yuli otak loe sebenarnya taruh di manaaaa !!!!! dasar wanita gilaaaaaa

2023-10-14

0

Nur cahaya

Nur cahaya

apa nanti akram jatuh cinta sma mantan istri evan... tp dia g tau kl cwek yg dia suka mantan nya evan... hanya menebak... maaf ya kak othor.... 🤭
smgt kak othorrr🥰

2023-05-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!