Mommy Sandra terus berusaha untuk menghubungi David, karena daritadi handphone David tidak aktif, padahal saat ini Stella masih belum sadarkan diri dan harus segera melakukan proses kuret.
"Kemana sih Bebeb David, Stella kan harus segera di kuret, dan semua itu membutuhkan persetujuan dari David. Angga dan Jingga juga sama saja gak bisa dihubungi, sebenarnya mereka semua pergi kemana sih," gumam Mommy Sandra.
Handphone Angga sengaja dimatikan karena dia tidak mau diganggu oleh siapa pun, bahkan semenjak pulang dari rumah Mentari, Angga seperti orang linglung, sehingga tidak menyadari bahwa di rumahnya tidak ada siapa-siapa.
Angga yang terus saja menyesali kebodohannya kini sudah tertidur pulas setelah berjam-jam dia menangis. Lain halnya dengan David dan Jingga yang memang tertidur pulas setelah melakukan olahraga malam, sehingga mereka berdua lemas tak berdaya.
Jingga sebelumnya menyuruh David untuk mematikan handphone nya, karena dia tidak mau ada orang yang menghubungi mereka saat Jingga mengajak David untuk Babymoon di daerah Puncak.
David sebenarnya ingin menolak ajakan Jingga, karena bagaimanapun juga saat ini dia sudah memiliki Istri, tapi dia tidak berdaya karena Jingga selalu mengancam akan menggugurkan kandungannya jika David tidak mau menuruti semua kemauannya, bahkan semua fasilitas yang dia berikan akan Jingga ambil kembali.
Akhirnya Mommy Sandra meminta waktu kepada Dokter supaya proses kuret Stella dilakukan besok saja.
......................
Keesokan paginya David terbangun setelah cahaya matahari masuk melalui jendela kamar hotel tempat dia dan Jingga menghabiskan malam.
Jingga yang merasakan pergerakan pada tubuh David langsung saja memeluknya dan tidak membiarkan David pergi dari sampingnya.
"Sayang, kamu mau pergi kemana? aku gak mau ya kalau kamu ninggalin aku. Mungkin ini bawaan bayi kita makanya aku pengen deket-deket terus sama kamu," rengek Jingga dengan manja.
"Honey, aku tidak akan pergi kemana-mana, aku hanya mau ke kamar mandi saja," ujar David dengan mengelus lembut rambut Jingga.
"Sepertinya sekarang aku berubah pikiran deh sayang, aku mau kamu nikahin aku saja, lagian aku juga sudah berhasil membuat rumah tangga Mentari dan Angga hancur, dan mereka tidak akan bisa kembali bersama lagi karena Angga sudah menjatuhkan talak tiga kepada Mentari," ucap Jingga dengan terus memeluk tubuh David.
David langsung terlonjak kaget dengan keinginan Jingga, karena saat ini dia sudah menikah dengan Stella.
"Sayang, kamu jangan aneh-aneh deh, kenapa baru sekarang kamu mempunyai keinginan seperti itu? kenapa bukan dari dulu saja sebelum aku menikahi Stella," ujar David yang tidak habis pikir dengan pikiran Jingga yang selalu berubah-ubah.
"Dulu kan aku belum berhasil menghancurkan hidup Mentari, tapi sekarang aku sudah berhasil membuat hidup Mentari hancur, jadi apa yang salah dengan keinginanku?" tanya Jingga.
"Tapi sekarang situasinya sudah berbeda sayang, kamu ngerti donk kalau saat ini aku sudah menjadi Suami Stella secara hukum dan Agama, jadi aku tidak mungkin menikahi kamu juga," jelas David.
"Aku rela kok kalau harus dipoligami dengan Stella," ujar Jingga dengan entengnya.
"Apa? Poligami? usul kamu sudah gila Jingga," ujar David.
"Gila darimana coba? sekarang aku juga hamil Anak kamu sayang, apa kamu tega jika Anakku terlahir tanpa seorang Ayah," ujar Jingga dengan wajah yang memelas sehingga membuat David merasa iba.
"Honey, dari awal kamu kan yang sudah memutuskan untuk meminta pertanggungjawaban kepada Angga, kenapa sekarang kamu berubah pikiran setelah Angga berpisah dengan Mentari?" ujar David dengan menelungkupkan tangannya di pipi Jingga.
"Angga sekarang masih saja bersikap acuh kepadaku, aku juga butuh belaian dan kasih sayang seorang lelaki, bukan hanya sekedar status saja," ujar Jingga.
David masih berpikir keras supaya Jingga berubah pikiran kembali.
Bagaimana caranya supaya Jingga tetap dengan pendiriannya untuk menikah dengan Angga? aku tidak akan mungkin melakukan Poligami, karena suatu saat walaupun rapat-rapat aku tutupi yang namanya bangkai pasti akan tercium juga, batin David.
"Honey, jika kamu menginginkan belaian dan kasih sayang, kapan pun kamu mau aku pasti akan memberikannya, meskipun nanti kamu sudah menikah dengan Bang Angga. Akan tetapi, aku tidak bisa melakukan Poligami, kamu tau sendiri kan kalau untuk menghidupi Stella saja aku mengandalkan uang pemberian darimu, jadi tidak mungkin kalau aku harus menafkahi dua Istri sekaligus," ujar David mencoba untuk terus membujuk Jingga.
"Kenapa sih kamu lebih memilih Stella dibandingkan denganku? apa lebihnya dia denganku sayang? padahal aku bisa memberikan semua yang kamu mau," ujar Jingga dengan cemberut.
"Apa benar kamu bisa memberikan semua yang aku mau?" tanya David, dan Jingga menjawabnya dengan anggukan kepala.
Sebaiknya aku memanfaatkan Jingga supaya memberikan aku modal untuk membuat usaha sendiri. Sebentar lagi aku akan menjadi seorang Ayah, jadi aku harus mulai mandiri dan tidak bergantung terus kepadanya, ucap David dalam hati.
"Tapi kamu tidak akan mungkin bisa mengabulkan keinginanku honey," ujar David.
"Memangnya apa yang kamu mau saat ini sayang? aku pasti akan memberikannya untukmu," ujar Jingga yang sekarang menatap lekat wajah tampan David.
"Aku butuh uang untuk modal usaha, walau bagaimanapun juga aku seorang lelaki, apalagi sebentar lagi aku akan menjadi seorang Ayah, aku tidak mungkin kan jika terus bergantung kepada kamu honey," jelas David.
"Kenapa kamu susah sekali sih mengatakan semua itu? Memangnya berapa milyar sih uang yang kamu butuhkan? bagiku kamu adalah segalanya David, jadi aku pasti akan memberikan semua yang kamu mau," ujar Jingga dengan memeluk tubuh David.
David yang mendengar penuturan Jingga tersenyum penuh kemenangan.
Ternyata tidak sulit membodohi kamu Jingga, tapi aku melakukan semua itu supaya bisa menghidupi Anak kita juga nantinya, batin David.
"Terimakasih ya honey, kamu memang selalu mengerti aku, pokoknya kamu yang terbaik, dan aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk membuka usaha. Kamu tidak perlu khawatir, karena jika usahaku sudah berhasil, aku akan mengembalikan semua uang pemberian kamu," cerocos David, tapi mulut David berhenti berbicara ketika Jingga membungkamnya dengan bibirnya.
"Kamu cukup puaskan aku sayang," ujar Jingga dengan menempelkan telunjuknya di bibir David, sehingga lagi-lagi mereka berdua melakukan hubungan terlarang.
......................
Di tempat lain, tepatnya di Rumah Sakit, Mommy Sandra kembali mencoba untuk menghubungi David, tapi lagi-lagi handphone David tidak dapat dihubungi.
"Bebeb David kemana sih, gak tau apa Stella ngamuk terus sampai harus diberikan suntikan obat penenang," gumam Mommy Sandra yang saat ini masih terlihat mondar mandir.
"Sebaiknya aku mencoba untuk menelpon Angga lagi, siapa tau sekarang handphone Angga sudah aktif." ujar Mommy Sandra kemudian menekan nomor telpon Angga, dan benar saja jika saat ini nomor Angga sudah bisa dihubungi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Maya●●●
1 mawar untukmu kk
2023-01-06
1
Maya●●●
enteng banget sih tanya berapa milyarnya. hehehe
2023-01-06
1
Maya●●●
panggil mantunya bebeb🤣
2023-01-06
1