Jingga merasa sangat nyaman pada saat dipeluk oleh David, dan rasanya dia ingin selamanya seperti itu.
"David, sampai kapan kita akan terus seperti ini?" tanya Jingga.
"Maksud kamu apa honey?"
"Aku ingin selalu berada di samping kamu, tapi status kamu saat ini sudah menjadi Suami Stella," jawab Jingga.
"Bukannya itu yang kamu mau? seandainya dari dulu kamu benar-benar menginginkanku, mungkin aku tidak akan menikahi Stella, dan kita sudah hidup bahagia."
"Tapi aku tidak akan hidup tenang kalau belum melihat rumah tangga Mentari dan Angga hancur," ujar Jingga.
"Sampai kapan kamu akan terus seperti ini Jingga? kamu selalu berambisi untuk menghancurkan Mentari, padahal dia tidak pernah berbuat jahat kepadamu," ujar David.
"Tapi Mentari sudah merebut semua yang aku punya, perhatian orangtuaku, bahkan Mantan pacarku."
"Bukannya kamu yang lebih dulu meninggalkan Fahri demi Bramantyo, dan kamu juga yang sudah minggat dari rumah serta meninggalkan keluargamu," ujar David yang masih tidak habis pikir dengan jalan pikiran Jingga.
Jingga nampak tertegun mendengar perkataan David yang memang benar adanya, tapi dia selalu menutup mata hatinya, karena dia sudah dibutakan oleh sifat serakah serta ambisi untuk menghancurkan Mentari dan merebut semua yang Mentari miliki.
Jingga yang tidak mau dinasehati oleh David akhirnya berpura-pura tidur.
"Honey, kamu baik-baik saja kan?" tanya David, namun dia tidak mendapat jawaban dari Jingga.
"Sepertinya Jingga sudah tidur. Aku sayang sama kamu dan bayi kita Jingga, dan aku harap kamu akan berubah menjadi lebih baik lagi, karena aku tidak mau jika kamu sampai kenapa-napa," gumam David dengan mengelus lembut rambut Jingga.
Terimakasih karena kamu sudah sayang sama aku dan bayi kita David, tapi maaf, sebelum aku mendapatkan semua yang aku mau, aku tidak akan pernah berhenti, ucap Jingga dalam hati.
Setelah beberapa hari menghabiskan waktu bersama di rumah mewah yang disewanya, David akhirnya memutuskan untuk mengantarkan Jingga, supaya dia bisa membawa Mommy Sandra dan Stella yang selalu ingin berkunjung ke rumahnya.
"Honey, sebaiknya sekarang aku anterin kamu pulang dulu ya sebelum aku menjemput Mommy Sandra dan Stella untuk datang kemari," ujar David.
"Sayang, aku ikut ya, aku gak mau sampai berpisah dengan kamu, ini kemauan bayi kita lho," rengek Jingga.
"Tapi alasan apa yang nanti harus kita berdua katakan apabila Stella melihat kita jalan bersama?" tanya David.
"Nanti aku pasti akan memberikan alasan yang tepat jika mereka nanya. Oh iya, sebelum menjemput mereka, kamu antar aku buat ambil uang dulu, supaya kamu bisa ngasih uang tersebut kepada Stella," ujar Jingga.
Sebenarnya David merasa tidak enak kepada Jingga, tapi tidak ada cara lain lagi supaya dia bisa mendapatkan uang cepat selain meminta kepada Jingga.
"Maaf ya honey, aku selalu merepotkanmu," ucap David, karena semakin hari David juga semakin mencintai Jingga, apalagi Stella selalu bersikap kekanak-kanakan dan ribut terus dengan Mommy Sandra, sehingga membuat David lebih merasa nyaman saat berada di samping Jingga.
"Sayang, kamu adalah segalanya untukku, jadi kamu tidak boleh berpikiran seperti itu," ujar Jingga dengan memeluk David.
"Kamu memang yang terbaik honey. Kamu pasti sudah lapar kan? sebaiknya sekarang kita cari makan dulu," ujar David.
"Tapi aku mau makan sama sate, boleh ya," rengek Jingga.
"Iya boleh, tapi nanti dagingnya harus yang benar-benar matang, dan pinggirannya yang gosong gak boleh dimakan juga," jelas David.
"Iya sayang, aku bakalan nurut sama kamu," jawab Jingga yang tidak mau lepas dari pelukan David.
Setelah David dan Jingga makan, mereka langsung ke Bank untuk mengambil uang.
"Honey, apa kamu yakin kalau kamu bakalan baik-baik saja jika melihat kebersamaanku dengan Stella?" tanya David.
"Aku akan berusaha untuk tegar," jawab Jingga.
"Tapi aku gak mau kalau sampai melihat kamu menangis lagi."
"Sudahlah sayang, kamu gak perlu mikirin perasaanku, nanti aku bakalan berusaha supaya tidak menangis," jawab Jingga yang masih bersikukuh dengan pendiriannya.
Setelah mereka berdua sampai di halaman rumah Angga, Mommy Sandra dan Stella sudah terlihat menunggu David di halaman, dan mereka juga sudah berdandan heboh melebihi orang yang mau pergi kondangan.
Jingga merasa enggan untuk turun, tapi pada saat David keluar dari mobilnya, Stella langsung mengernyitkan alisnya karena Jingga juga ikut turun bersama David.
"Lho, kok Kak Jingga bisa datang bersama Mas David?" tanya Stella.
"Iya Stella, tadi kami berdua bertemu pada saat ngambil uang di Bank," jawab Stella.
Mata Mommy Sandra dan Stella yang mata duitan langsung saja berbinar mendengar kata uang.
"Jadi kamu udah ngambil uang buat ngasih mahar ke aku sayang?" tanya Stella.
"Iya sayang, tapi maaf aku hanya bisa ngambil 1 Milyar saja, soalnya tadi di Bank ada gangguan," ujar David.
"Apa, 1 milyar? uangnya banyak banget sayang," ujar Stella yang merasa bahagia, padahal David mengira jika Stella akan marah karena dia belum bisa memberikan semua uang mahar yang berjumlah 10 milyar.
Stella langsung memeluk tubuh David dengan erat, dan hati Jingga langsung merasakan sakit, sehingga dia berusaha mati-matian untuk tidak menangis. David yang melihat perubahan pada wajah Jingga, akhirnya menyuruh Stella masuk ke dalam rumah untuk menyimpan uangnya.
"Sayang, sebaiknya kamu simpan dulu uangnya ke dalam sebelum kita berangkat ke rumahku," ujar David.
Stella dan Mommy Sandra akhirnya masuk ke dalam rumah untuk menyimpan uang terlebih dahulu.
Setelah Mommy Sandra dan Stella tidak terlihat, David langsung menggenggam erat tangan Jingga.
"Honey, kamu baik-baik aja kan? aku tadi kan sudah bilang sama kamu, kalau kamu sebaiknya gak usah ikut, jadi gak bakalan merasa cemburu sama Stella," ujar David.
"Aku akan baik-baik saja, yang penting aku bisa selalu berada di dekatmu," ujar Jingga yang rasanya ingin sekali berhambur ke dalam pelukan David dan menumpahkan tangisannya di sana, tapi Mommy Sandra dan Stella sudah keburu kembali, sehingga mau tidak mau Jingga harus melepas pegangan tangan David.
"Sayang, yuk berangkat. Kak Jingga mau pulang atau mau ikut juga ke rumah Suamiku?" tanya Stella.
"Udah, mending kamu ikut aja Jingga, biar tau rumah mewahnya David," ajak Mommy Sandra.
Jingga nampak berpikir, sebelum dia mengiyakan semuanya.
"Baiklah, aku ikut," jawab Jingga.
Pada saat David membukakan pintu mobil depan, Jingga tidak sadar dan hendak masuk untuk duduk di jok depan, tapi Stella menerobos duluan.
"Makasih sayang," ucap Stella, dan lagi-lagi hati Jingga semakin sakit mendengar semua itu.
"Ayo Jingga kita masuk," ajak Mommy Sandra yang melihat Jingga diam mematung.
Sepanjang perjalanan, Stella terus saja bergelayut manja kepada David dan pemandangan itu sontak saja membuat Jingga dan Mommy Sandra merasa geram karena terbakar api cemburu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
@Kristin
Vote mendarat dan dua bunga 🌹🌹 buat Mu semangat 💪☺️
2023-11-06
1
Maya●●●
1 iklan untukmu ka
2022-12-05
1
Maya●●●
punya bini 2 mah ribet🤣
2022-12-05
1