Dua bulan kini telah berlalu dari semenjak Pernikahan David dan Stella, dan Jingga memutuskan untuk kembali melancarkan aksinya supaya Angga mau menikahinya.
"Hai sayang," ucap Jingga kepada Angga yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang kerjanya.
"Mau apa lagi kamu datang ke sini Jingga?" tanya Angga dengan ketus.
"Kok kamu ngomongnya gitu sih sayang, aku datang ke sini karena Bayi kita pengen ketemu sama Ayahnya," ujar Jingga.
Jantung Angga rasanya berdetak kencang ketika dia mendengar perkataan Jingga.
"Apa maksud kamu bayi kita?" tanya Angga.
"Kamu lihat sendiri sayang, sekarang aku sudah hamil Anak kamu," ujar Jingga dengan memberikan hasil tes kehamilan kepada Angga.
Angga langsung saja merobek kertas tersebut, lalu melemparkannya ke wajah Jingga.
"Kamu pikir aku akan mudah kamu bodohi? bisa saja kan itu bayi oranglain?" sindir Angga.
"Baiklah kalau kamu tidak mau mengakui bayi ini, tapi kamu harus ingat kalau aku mempunyai bukti video me*sum kita, jadi aku tinggal membagikannya saja di sosmed, dan nanti usaha serta reputasi kamu pasti akan hancur !!" ancam Jingga.
"Apa mau kamu sebenarnya Jingga?"
"Gitu donk sayang, mau aku gampang kok, kamu cukup menceraikan Mentari, kemudian menikahiku, bagaimana?"
"Kamu sudah gila Jingga? Mentari saat ini sedang hamil Anakku, jadi aku gak bakalan pernah menceraikannya !!" tegas Angga.
"Kamu cuma punya dua pilihan Angga, menceraikan Mentari atau reputasi serta perusahaan kamu akan hancur karena video me*sum kita !!"
"Kamu memang perempuan ular Jingga !!"
"Tapi kamu suka kan sayang," ujar Jingga dengan tersenyum licik.
Angga merasa prustasi karena sudah terjebak ke dalam permainan Jingga, sehingga dia terus saja mengacak-ngacak rambutnya secara kasar.
Aku harus bagaimana? apa yang harus aku lakukan sekarang? aku tidak mau sampai kehilangan Mentari dan si Kembar, tapi aku tidak mungkin menghancurkan perusahaan yang telah aku rintis dengan susah payah, batin Angga.
Jingga terus saja mendesak Angga, sehingga Angga tidak dapat berkata apa-apa.
"Aku memberikan kamu kesempatan untuk menceraikan Mentari sampai dia melahirkan, karena aku juga saat ini sedang hamil, jadi aku tidak mau kalau sampai bayiku lahir tanpa seorang Ayah," tegas Jingga, kemudian melangkahkan kaki keluar dari ruangan Angga.
"Maafin Abang Mentari, Abang tau bahwa ini pasti akan menyakitkan untuk kita berdua, tapi Abang tidak mempunyai pilihan lain," gumam Angga.
......................
Stella dan Mommy Sandra terus saja mendesak David supaya bisa bertemu dengan kedua orangtua David.
"Sayang, kita kan sudah dua bulan menikah, kamu kok belum juga ngenalin aku sama keluarga kamu sih?" tanya Stella.
"Maafin aku sayang, tapi Papi sama Mami aku sekarang berada di luar Negeri, jadi aku harap kamu sabar dulu ya," ujar David dengan memeluk tubuh Stella, sehingga membuat Mommy Sandra cemburu, karena diam-diam Mommy Sandra sudah menyukai Menantunya sendiri.
"Kamu maklumi saja Suami kamu Stella, jangan membuat dia susah karena harus selalu memenuhi semua keinginan kamu," ujar Mommy Sandra yang mencoba mencari muka terhadap David.
Stella yang merasa kesal terhadap perlakuan Mommy Sandra terhadap David pun kini angkat suara.
"Sebenernya yang anak Mommy di sini tuh aku atau Mas David sih? perasaan Mommy selalu saja membela Mas David daripada aku," ujar Stella dengan menghentak-hentakan kakinya di lantai.
"Kamu lebay banget sih, pake acara ngambek segala," sindir Mommy Sandra.
David yang merasa jengah dengan tingkah Stella yang selalu kekanak-kanakan akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah Jingga saja.
"Sayang, kamu jangan seperti anak kecil dong, kasihan bayi kita kalau kelakuan kamu seperti ini. Oh iya, Mas seminggu ini mau ada acara ke luar kota, jadi Mas harap kamu menjaga diri baik-baik serta jaga bayi kita juga ya," ujar David dengan mengelus lembut rambut Stella.
"Sayang kok tega banget sih mau ninggalin aku ke luar kota, padahal aku kan lagi hamil muda, jadi mau ditemenin terus sama kamu," rengek Stella.
"Tapi Mas harus mencari uang untuk biaya persalinan kamu nanti, belum lagi Mas masih ngutang mahar sama kamu, jadi Mas mau ambil dulu uangnya."
Mommy Sandra dan Stella yang mata duitan langsung berbinar ketika mendengar tentang uang.
"Stella kamu jangan manja, biarkan Suami kamu pergi, dia juga kerja buat kita kan," ujar Mommy Sandra.
"Bukan buat kita Mom, tapi buat Stella dan bayi yang berada dalam kandungan Stella."
"Iya iya, kamu kok jadi Anak pelit banget, untung saja Mommy punya ATM si Menantu Benalu jadi meskipun tidak kerja, Mommy masih punya uang, dan uang bulanan Mommy jadi dobel sama uang dari Angga," ujar Mommy Sandra dengan tersenyum.
David yang mendengar perkataan Mommy Sandra merasa bingung, karena selama ini dia mengira jika Angga sudah memenuhi kebutuhan Mentari.
"Mommy, David heran deh, kenapa Mentari dan Fajar selalu berjualan, memangnya uang bulanan dari Bang Angga tidak cukup?"
"Angga memang memberikan jatah bulanan terhadap Mentari dan itu lebih dari cukup, tapi Mommy ambil saja ATM nya, jadi si Mentari biar gak keenakan diam di rumah terus."
Kasihan sekali Mentari, ternyata selama ini dia menderita sehingga harus membanting tulang mencari uang untuk kebutuhannya. Mommy Sandra memang bener-bener tega, batin David.
"Kalau begitu sekarang David berangkat dulu ya Mom, tolong jaga Stella baik-baik."
"Kamu tenang saja sayang, Mommy pasti bakalan menjaga Stella baik-baik," ujar Mommy Sandra dengan memeluk tubuh David, sehingga David bergidik ngeri.
Stella yang melihat Mommy Sandra memeluk Suaminya pun langsung saja menarik Mommy Sandra.
"Mommy kok ganjen banget sih sama Mas David? Mommy harus ingat kalau Mas David adalah Suami Stella."
"Berarti David juga Menantu Mommy kan, dan Menantu itu harus diperlakukan seperti Anak sendiri, jadi wajar saja jika Mommy sayang kepada David."
"Mommy ngeles aja kayak bajai. Mommy gak pernah tuh meluk-meluk Kak Angga, padahal Kak Angga kan Anak kandung Mommy sendiri, malah kalian selalu ribut kalau bertemu. Bilang saja Mommy pengen kehangatan juga kan? makanya Mommy suka keganjenan sama Mas David," cerocos Stella sehingga membuat David pusing.
"Sayang, Mas pergi dulu ya," ujar David dengan bergegas keluar dari rumah karena dia sudah tidak tahan mendengar ocehan Stella dan Mommy Sandra.
David melajukan mobilnya menuju Kantor Angga, karena Jingga menyuruh David untuk menjemputnya di sana.
"Sayang, akhirnya kamu datang juga, aku udah kangen banget sama kamu," ujar Jingga pada saat masuk ke dalam mobil, kemudian dia langsung memeluk David dan menghirup aroma tubuhnya, karena itu akan mengurangi rasa mual yang Jingga rasakan.
"Aku juga kangen banget sama kamu honey. Di rumah aku pusing mendengar ocehan Stella dan Mommy Sandra yang terus saja mendesak supaya aku membawa mereka ke rumahku, padahal kamu tau sendiri kan kalau rumahku jauh dari kata layak," ujar David.
"Kamu yang sabar ya, nanti kita sewa rumah mewah saja, terus kamu ajak mereka ke sana, bilang saja kalau itu rumah kamu," usul Jingga.
"Kamu memang yang terbaik honey, terimakasih ya atas semuanya," ujar David dengan memeluk erat tubuh Jingga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
@Kristin
Licik banget si Jingga nih
2023-11-06
1
himawatidewi satyawira
mmng angga pe cun dang...
2023-10-22
1
Nia sumania
🌷🌷 dan iklan untukmu kak
2022-12-09
2