Jingga yang sudah merasa kesal terhadap Angga memutuskan untuk menelpon David supaya bisa menjemputnya di Kantor Angga, padahal saat ini Stella sudah mendaftarkan diri untuk memeriksakan kehamilannya yang sudah menginjak lima bulan, sehingga David merasa bingung.
"Aku harus bagaimana ini, dua-duanya penting buat aku dan sama-sama sedang mengandung Anakku. Kenapa sih aku jadi pusing begini," gumam David dengan terus mengacak-acak rambutnya.
"Sayang, yuk kita berangkat sekarang," ujar Stella yang sudah siap untuk berangkat ke Dokter Kandungan.
"Tunggu sebentar ya sayang," ujar David yang saat ini masih berada di dalam kamar mandi. David masih memikirkan alasan yang tepat supaya Stella tidak marah apabila David tidak mengantarnya.
Sebaiknya aku minta tolong Mommy saja untuk mengantar Stella, supaya aku bisa menjemput Jingga, batin David.
Akhirnya David keluar dari dalam kamar mandi dengan memegangi perutnya dan dia berpura-pura sakit perut.
"Sayang kamu kenapa, kok meringis kayak kesakitan gitu?" tanya Stella yang merasa cemas terhadap David.
"Aku tiba-tiba sakit perut. Sayang bisa panggilin Mommy gak?" pinta David.
"Lho kok sakit perut malah suruh manggil Mommy, bukannya manggil Dokter?" tanya Stella yang masih merasa heran.
Mommy Sandra yang memang selalu ingin dekat dengan David tanpa dipanggil pun sudah langsung nongol.
"Astaga Mommy, ngagetin aja sih, datang gak di undang, pulang gak di antar," ujar Stella dengan mengelus dadanya karena kaget dengan kemunculan Mommy Sandra yang secara tiba-tiba.
"Emangnya Mommy Jelangkung apa. Gantengnya Mommy kenapa? mau Mommy pijitin gak?" tanya Mommy Sandra yang langsung nemplok saja sama David, sehingga membuat Stella merasa geram.
"Mommy bisa gak sih gak keganjenan sama Suami Stella?"
"Sebagai Ibu Mertua yang baik, Mommy harus perhatian dong sama Menantu sendiri," jawab Mommy Sandra.
"Stella jadi heran deh, dulu aja Mommy jahat banget sama si Mentari, terus panggilannya juga Menantu Benalu kok beda banget sama Mas David?" ujar Stella kepada Mommy Sandra, sehingga mereka berdua masih saja ribut.
"Sayang, bisa berhenti gak ributnya? aku nyuruh Mommy kesini supaya bisa antar kamu ke Dokter Kandungan, karena sekarang aku sedang sakit perut," ujar David.
"Aku gak mau Mas, aku maunya Mas David yang antar, emangnya Mas gak mau lihat perkembangan bayi kita? ini kan pertama kalinya aku bersedia untuk memeriksakan kehamilanku," rengek Stella, karena sebelumnya Stella mengalami mual dan muntah yang berlebihan sehingga dia tidak pernah kemana-mana.
"Bukannya gitu sayang, Mas pengen banget lihat bayi kita, tapi sekarang perut Mas gak kuat sakit banget sayang."
"Stella, udah deh gak usah manja, emangnya kamu gak kasihan sama David? sekarang sebaiknya minum obat dulu ya ganteng supaya cepat sembuh. Gak usah mikirin Stella, pokoknya nanti biar Mommy saja yang antar, yang penting David cepat sembuh. Yuk sekarang kita berangkat," ajak Mommy Sandra kepada Stella, dan dengan berat hati Stella akhirnya pergi dengan Mommy Sandra.
Setelah kepergian Stella dan Mommy Sandra, akhirnya David bisa bernafas dengan lega.
"Huuuh..untung saja ada si Mertua Ganjen, jadi sekarang aku bisa segera menjemput Jingga sebelum dia marah. Maafin aku Stella karena aku tidak bisa mengantar kamu, sebab Jingga adalah ATM berjalan kita, jadi kalau aku tidak mau menuruti kemauannya, dia pasti akan marah besar kepadaku, bisa-bisa dia tidak mau memberikanku uang lagi serta menarik semua fasilitas yang sudah dia berikan untukku." gumam David.
Setelah setengah jam perjalanan, David akhirnya sampai di Kantor Angga, dan benar saja dugaan David, saat ini Jingga tengah uring-uringan.
David bergegas menghampiri Jingga yang terlihat cemberut, lalu dia mencium bibir Jingga supaya Jingga tidak marah lagi.
"Sayang, kenapa sih lama banget datangnya? kaki aku udah pegel banget tau," rengek Jingga dengan manja.
"Honey maafin aku, Stella sebenarnya ada jadwal cek up ke Dokter Kandungan, aku saja bela-belain bohong supaya bisa jemput kamu," jawab David.
"Ya sudah, sekarang sebaiknya kita bersenang-senang, Anak kita sepertinya sudah kangen banget sama Ayahnya yang selalu sibuk sehingga tidak pernah nengokin lagi," ujar Jingga dengan bergelayut manja kepada David. Mereka berdua tidak sadar jika saat ini masih berada di halaman Kantor Angga.
"Ya sudah, tapi jangan di sini juga dong sayang," bisik David dengan menggandeng tangan Jingga, kemudian membukakan pintu mobil untuknya.
Dari lantai atas, tepatnya ruangan kerja Angga, Angga yang sedang melamun di depan balkon samar-samar melihat interaksi Jingga dan David, tapi dia tidak begitu yakin dengan yang dia lihat, sehingga Angga memutuskan menelpon Stella untuk menanyakan keberadaan David.
📞"Iya Kak, ada apa?" tanya Stella pada saat mengangkat telpon dari Angga.
📞"Sekarang kamu lagi dimana?" tanya Angga.
📞"Aku lagi di Dokter Kandungan Kak," jawab Stella.
📞"Kamu di antar sama David tidak."
📞"Aku di antar sama_, Kak udah dulu ya, sekarang soalnya giliranku," ujar Stella dengan menutup telponnya.
"Siapa yang telpon kamu Stella?" tanya Mommy Sandra pada saat Stella menutup telponnya.
"Kak Angga Mom."
"Ya sudah sebaiknya sekarang kita masuk, sudah giliran kamu diperiksa," ujar Mommy Sandra.
Stella dan Mommy Sandra kini masuk ke dalam ruangan Dokter.
"Mari Nyonya silahkan berbaring di sini," ujar perawat yang kini membantu Stella untuk berbaring.
Setelah mengoleskan gel pada perut Stella, Dokter kemudian menggerakkan alat USG.
"Dok bagaimana keadaan janin saya, apa baik-baik saja?" tanya Stella, karena Stella melihat Dokter diam saja tanpa mengatakan satu patah kata pun.
Setelah menghela nafas panjang akhirnya Dokter angkat suara.
"Mohon maaf Nyonya, Anda mengalami hamil Anggur, jadi kami harus segera mengeluarkan Janin yang Anda kandung," jawab Dokter.
"Tidak mungkin Dok, saya tidak mau mengeluarkan Janin yang ada dalam kandungan saya," teriak Stella.
"Maaf Nona, tapi dalam kandungan Anda tidak ada bayinya, jadi jika kami tidak melakukan proses Kuretase maka Plasenta yang ada dalam kandungan Anda akan berubah menjadi sebuah Tumor, dan itu akan membahayakan nyawa Anda juga," jelas Dokter.
"Tidak Dok, pokoknya saya tidak mau menggugurkan Bayi ini," ujar Stella dengan menangis histeris.
"Dok, kenapa Anak saya bisa sampai hamil Anggur, apa penyebabnya? padahal saat melakukan tes pack hasilnya positif," ujar Mommy Sandra yang terlihat panik.
"Sebenarnya hamil Anggur awalnya adalah sebuah kehamilan normal, tapi Janin dalam kandungan tidak berkembang, makanya Nyonya Stella sama seperti orang hamil pada umumnya, yaitu akan mengalami mual muntah juga, bahkan kadang lebih parah dari kehamilan normal pada umunya."
"Tapi perut Stella juga membesar Dok?" tanya Mommy Sandra lagi.
"Iya Nyonya, memang hamil Anggur akan membesar juga, tapi yang berkembang hanya Plasentanya saja, sedangkan bayinya tidak ada karena dari awal kehamilan Janin sudah tidak berkembang bahkan sama sekali tidak ada detak jantungnya," jelas Dokter sehingga membuat Stella yang mendengarnya langsung pingsan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
💞Amie🍂🍃
ngeri
2023-11-10
1
💞Amie🍂🍃
Ngeri ihh
2023-11-10
1
💞Amie🍂🍃
Semangat mak
2023-11-09
1