Acara kedua ini Adit dan Serena harus kuat berdiri untuk menerima ucapan selamat dan berfoto bersama dengan para tamu undangan, mereka berdua sudah diberikan jamu khusus agar kuat sampai tengah malam.
"Selamat Adit, kau pasti bisa," ucap Dika sambil memeluk adiknya.
"Bisa apa? kau jangan lupa segera menyusul," kata Adit.
"Bisa kuat nanti malam, buat video ya," ucap Dika.
"Oke aku akan buat video," kata Adit.
Saat turun dari pelaminan Dika ditarik oleh Cilla yang sejak tadi ia hindari, ia sudah tidak bisa bertemu lagi dengan Cilla. Ia takut rasa cinta nya pada Cilla semakin besar.
"Dika kita harus berbicara," ucap Cilla.
"Aku sebenarnya juga ingin berbicara dengan mu," kata Dika.
"Bersama sama.."
"Oke.."
"Aku mau di jodohkan, kita tidak bisa bersama," ucap mereka berdua secara bersama sama.
Cilla dan Dika langsung saling memeluk, mereka berdua sadar kalau mereka memang tidak di takdir kan bersama, mau bagaimana pun mereka berdua berusaha jika memang tidak jodoh mau bagaimana lagi, mereka tidak bisa merasakan kehendak.
"Kamu dengan siapa Cilla, aku harap dia pria baik baik."
"Dia memang pria yang baik, saudara mu juga, namanya Arman, dia 5 tahun lebih tua dari ku," ucap Cilla.
"Oh iya aku tau dia, dia memang baik, aku bersyukur kamu mendapatkan nya, mau mamah kita adik kakak atau bukan, memang seperti nya kita berdua tidak di takdir kan bersama sama.
"Aku mencintaimu, tak tau sampai kapan aku mencintaimu." Cilla memeluk Adit dengan sangat erat, sulit rasanya untuk berpisah dengan orang yang sangat ia cintai, tetapi mau bagaimana lagi ia tidak bisa menolak apa yang ayah nya katakan, jika Mark tau dirinya menolak karena Dika, ia tidak bisa membayangkan bagaimana marah nya Mark pada mereka berdua.
Malam ini ada yang bersatu dalam sebuah pernikahan dan ada juga yang berpisah karena sebuah perjodohan, hidup di dunia ini memang penuh dengan teka teki, kita tidak tau apa yang akan terjadi di masa depan. Semuanya sudah di garis kan oleh sebuah takdir.
Acara kedua selesai masuk acara yang ketiga yaitu after party. Semua orang bebas melakukan hal apapun asalkan masih bentuk hal yang wajar, berjoget, berkenalan dengan orang baru itu lah tujuan acara ini. Untuk keluarga yang menandakan acara, after party bertujuan untuk melepaskan rasa lelah dan tekanan yang mereka hadapi selama mempersiapkan pernikahan ini.
Kali ini Dika tampak lepas tanpa ada yang mengawasi nya, apakah dia mabuk? sepertinya iya, ia kehilangan kendali setelah putus untuk kesekian kalinya dengan Cilla.
"Adit abang mu," ucap Cilla.
"Ah dia, aku bawa saja ke kamar." Adit berjalan mendekati Dika.
"Hey kau kenapa," tanya Adit yang melihat Dika seperti terkena masalah, ia tau apa yang Dika lakukan sekarang pasti sesuatu sedang menimpa dirinya.
"Adit.. Aku dan...
"Huekkk...Huekkk.. Huekkk..." Belum Dika menjelaskan pada Adit, Dika sudah muntah muntah.
Segera Adit meminta pelayan untuk membersihkan semua nya, dan ia membawa Dika ke kamar.
"Selamat ya Serena, kau tau Adit itu agak aneh, tapi dia sangat seru," kata Cilla.
"Dia memang sangat aneh," ucap Serena.
"Aku yakin hidup mu pasti akan sangat seru dengannya, percaya dengan ku, kalau kau dengan Adit sudah dekat, kau akan merasakan betapa serunya Adit."
"Semoga saja ya, kau tau Cilla, sebenarnya aku berharap dengan Dika, Dika lebih masuk ke tipe ku," kata Serena.
Cilla terdiam sejenak mendengar hal itu, sungguh di luar dugaannya.
"Ternyata tipe kita sama ya, dan kita sama sama tidak bisa mendapatkan Dika, kau sudah menikah dengan Adit dan aku terhalang persaudaraan. Dika juga akan segera menikah, dia di jodohkan oleh ayah nya" ucap Cilla.
''Kenapa keluarga ini penuh dengan perjodohan," tanya Serena.
"Kata Dika si biar adil. Dika dan Adit kan kembar, mereka berdua selalu mendapatkan apa yang mereka mau dengan sama rata, agar adil karena Adit menikah secara perjodohan, ia harus menikah secara perjodohan juga, nah setelah mereka berdua menikah. Mereka baru boleh bebas memilih apa yang mereka mau tanpa memikirkan keadilan lagi," jawab Cilla.
"Oh begitu, ternyata kehidupan mereka tidak seenak yang aku pikirkan ya," ucap Serena.
"Kau benar, kita sering berkata hidup orang lain lebih enak dari kita, padahal kita hanya melihat nya saja, kita tidak tau apa yang mereka lalui, aku salut dengan Dika dan Adit mereka berdua bisa kompak seperti ini sampai dewasa, kalau aku masuk kedalam kehidupan mereka aku pasti akan menghancurkan semuanya."
Di dalam kamar di bantu Adit, Dika sudah lebih baik dari sebelumnya, ia bersyukur ayah mereka tidak melihat Dika seperti ini.
"Kau sudah lebih baik," tanya Adit yan ingin memastikan lagi, ia tidak mau meninggalkan Dika kalau benar benar belum baik.
Dika menghirup nafas panjang dan membuang nya secara perlahan, ia sudah merasa lebih baik sekarang.
''Ya aku sudah lebih baik, maafkan aku ya, aku menganggu waktu mu. Padahal ini malam pertama mu."
"Kau apa apaan sih, kau lebih berharga dari malam pertama ku," kata Adit.
"Sekarang aku tanya, kenapa kau sampai seperti ini, ada yang kau pikirkan Dika, katakan pada ku mana tau aku bisa membantu mu," tanya Adit.
"Hahaha tidak aku tidak papa, aku hanya salah minum saja tadi, kau tenang saja , sekarang kau bisa fokus dengan malam pertama mu, jangan pikirkan aku," jawab Dika.
"Ya sudah kalau begitu, aku pergi, jangan sampai ayah tau kau mabuk," kata Adit.
"Iya.... Semangat Adit lakukan apa yang kau inginkan, kau pasti bisa cetak gol." ucap Dika.
"Hahaha kau bisa saja." Adit pun pergi meninggalkan kamar Dika. Ia kembali ke tempat party untuk menjemput istrinya.
"Itu suami mu, dia sudah tidak sabar tu," kata Cilla.
"Masak malam ini juga, bisa mati aku kelelahan," ucap Serena.
"Hahaha coba saja berbicara dengannya mana tau dia mengerti apa yang kau rasakan sekarang, atau dia malah memberikan mu jamu kuat."
"Serena ayo ini sudah malam. Cilla jangan di sini bahaya," kata Adit.
"Masih ada adik ku, jadi aku santai saja," ucap Cilla.
Serena dan Adit pun pergi meninggalkan tempat itu, saat dalam perjalanan menuju kamar Adit bertemu dengan ayahnya. Justin memberikan tanda jempol agar dirinya bersemangat.
"Hahaha siap ayah," ucap Adit.
"Ada apa," tanya Serena.
"Tidak ada, kau sebagai wanita kepo sekali, jangan terlalu kepo dengan urusan anak dengan orang tua," jawab Adit.
''Ih kau jawab ketus sekali, padahal aku hanya bertanya saja, kata Cilla kau asik tapi nyatanya tidak asik sama sekali,' ucap Serena.
"Jangan memikirkan apa apa selain nasib mu malam ini," kata Adit yang membuat Serena ketakutan.
Di dalam kamar Serena dan Adit duduk berdampingan. Mereka berdua masih menggunakan pakaian pengantin yang ketiga.
"Bantu aku melepaskan gaun ku," ucap Serena.
"Hahaha kau sudah tidak sabar ya, sebentar ada yang harus kau minum,'' kata Adit.
"Adit jangan sekarang, aku sangat lelah."
"Hahaha tenang saja apa yang kau minum akan membuat mu kuat dan tidak lelah, jangan khawatir masalah itu, aku sudah mengatasi semuanya dengan sangat baik
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Tri Ani Suniantara
selamat unboxing adit
2022-11-15
0