Episode Kedua

"Hmmm kalau iya bagaimana?"

"Jangan lah, kalian mau ayah pisahkan," tanya Justin.

"Hahaha tidak lah, aku tidak bisa hidup tanpa Dika, dan Dika tida bisa hidup tanpa ku," jawab Adit.

"Tu tau, ayo masuk." Justin mengusap kepala Adit.

"Anak ayah sangat tampan," ucap Justin.

"Ayahnya saja tampan, bagaimana anak nya tidak tampan. Untung saja anak nya juga tidak cemburuan seperti ayah nya," kata Adit.

"Mulai.."

"Hahaha aku bercanda, ayo nanti ngegym bareng yah," ucap Adit.

"Ayo, ajak abang mu tu.."

"Dia pasti mau.."

Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah.

"Dika berhenti meletakkan kepala mu di paha istri ayah," ucap Justin.

"Istri ayah mamah ku," kata Dika.

"Tetap saja tidak boleh minggir, bagus kalian cari istri sana," ucap Justin.

"Burung kami belum kuat yah," ujar Adit.

"Oh iya, emang benar belum kuat," tanya Justin.

"Jangan dengarkan Adit, mulut nya kan asal berbicara saja," ujar Dika.

"Haduh ini sudah masalah pria, mamah masak dulu. Sayang jangan mengajarkan hal yang tidak tidak pada anak mu." Intan pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Kalian sudah sunat belum sih, ayah lupa," tanya Justin sambil duduk di sofa.

Dengan cepat Dika dan Adit meletakkan kepalanya di atas paha Justin.

"Ayah lupa? kami sudah sunat saat umur 11 tahun. Yang Dika sampai sembunyi di toilet," ucap Adit.

"Dari pada kau manjat pohon kelapa," ujar Dika.

"Oh iya hahaha ayah lupa. Sudah bisa di pakai itu pakai lah," ucap Justin.

"Tidak mau, belum ada wanita yang sesuai," kata Adit.

"Ayah menikah dengan mamah langsung punya kami berdua atau tunda dulu," tanya Dika.

"Langsung lah, gas pol sampai jadi dia, nenek ayah dulu ingin sekali mempunyai cucu, beruntung sebelum meninggal dia sudah puas menggendong kalian dan melihat kalian tumbuh."

Jika sudah membahas nenek nya Justin langsung sedih Seketika, kan masih sangat kehilangan sosok nenek yang padahal sudah pergi 7 tahun yang lalu, usia yang sudah tua membuat nenek pergi meninggalkan mereka semua.

"Jangan sedih yah, kan sudah ada kita berdua anak ayah yang paling tampan," ucap Adit.

"Berenang yok," kata Justin.

"Gas.."

Mereka berdua langsung ke kolam renang yang sudah di perbesar, mereka bertiga sangat hobi berenang sehingga Justin memperbesar kolam renang di rumah nya.

"Wah milik ayah kita besar sekali," ucap Adit.

Dika hanya menggeleng kan kepala nya. Padahal milik mereka berdua tidak kalah besar nya. Satu turunan dari Justin.

"Mata kalian," ucap Justin.

Di depan ke dua anak dan istri nya Justin sudah tidak ada kata malu, ia sangat terbuka dengan ke dua nya.

"Ayah tidak malu," ucap Adit.

"Kalian berasal dari mana? dari sini kan untuk apa ayah malu dengan bocah piyek seperti kalian berdua." Justin melompat ke dalam air.

Cilla dengan ayahnya berkunjung ke rumah Justin dan Intan. Ia memang sering berkunjung ke rumah ini hanya sekedar untuk bermain saja.

"Tante.." Cilla langsung memeluk Intan.

"Eh ada keponakan tante, cantik sekali ya," ucap Intan.

"Dimana mereka," tanya Mark.

"Seperti nya kolam renang, Cilla disini saja, bantu masak, mereka kadang suka tidak pakai apa-apa," jawab Intan.

"Oke tan.."

Karena Mark lelaki ia langsung berjalan ke kolam renang untuk bertemu dengan tiga lelaki lainnya.

"Ya di sini, jadi anak yang bermanfaat," ucap Justin.

Yang menjadi korban Justin kali ini Dika, ia harus memijat pundak ayah nya sampai ayahnya puas. Memang sangat mengesalkan tetapi mau bagaimana lagi, peraturan di rumah ini jangan memancing amarah Justin. Kemarahan Justin bencana bagi rumah ini.

"Kau mau menikah," tanya Dika.

"Dengan anak teman ayah, antara Dika atau Adit harus menikah dengan wanita yang ayah pilih," ucap Justin.

"Kenapa begitu," tanya Adit.

"Agar kalian tidak suka dengan wanita yang sama," jawab Justin.

"Abang saja," ucap Adit.

"Siapa abang," tanya Dika.

"Kau lah, kau lahir 5 menit lebih awal dari ku," jawab Adit.

"Wah keluarga bahagia sedang berkumpul," ucap Mark sambil mendekat mereka bertiga...

"Halo paman, Cilla paman bawa tidak," tanya Adit.

"Ada dengan mamah kalian," jawab Mark.

"Mana istri mu," tanya Justin.

"Sedang hamil besar, mana boleh capek," jawab Mark.

"Gila.. gila produksi anak terus," ucap Justin.

"Paman sudah punya 7 anak, tidak ada niat untuk berhenti," tanya Adit.

"Tidak, kalau buat jadi, untuk apa berhenti," jawab Mark.

Nabila istri Mark tidak pernah yang nama nya KB. Selagi usia nya belum 40 tahun Nabila tidak akan KB. Usia nya sekarang sudah 37 tahun, tersisa 3 tahun lagi, dan sekarang sedang hamil tua.

Terpopuler

Comments

Tri Ani Suniantara

Tri Ani Suniantara

waduhhhh mark kk gaspol sih wkwkwk

2022-11-04

0

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2022-11-04

0

Dini Angraini

Dini Angraini

Makasih sudah ketemu novelnya thor.

2022-11-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!