"Pakaian mu sudah jadi," tanya Dika.
"Sudah, aku memilih model agar kita serasi," jawab Cilla.
"Jangan dong, nanti kalau mereka curiga bagaimana," tanya Dika.
"Tidak akan sayang," jawab Cilla.
Intan berjalan mendekati Cilla dan Dika, ia ingin meminta mereka berdua untuk membeli barang untuk ia masak.
"Sayang kamu bisa mamah minta tolong," tanya Intan.
"Apa mah," tanya Dika.
"Ini beli barang barang ini, mamah mau masak untuk adik mu," jawab Intan sambil menyerahkan sebuah kertas pada Dika.
Dika mengambil dan langsung membaca nya, sudah pasti Dika tidak tau apa-apa, ia takut salah membeli barang.
"Aku tidak tau mah," ucap Dika.
"Pergi dengan Cilla, Cilla pasti tau."
"Iya Dika, ayo pergi dengan ku saja," ucap Cilla yang sangat senang sekali.
"Oh ya sudah ayo.." Tidak berbeda dengan Cilla, Dika tak kalah senang nya.
"Ini uang nya." Intan menyerahkan beberapa lembar uang pada Dika.
"Mamah untuk apa memberikan uang pada ku, mamah seperti dengan siapa saja, aku berangkat sekarang."
"Oh iya mamah lupa, anak mamah sekarang sudah dewasa dan mempunyai banyak uang," kata Intan.
Cilla dan Arga pun pergi meninggalkan rumah, mereka berdua sangat bersemangat sekali pergi bersama sama.
"Mau kemana mereka," tanya Justin.
"Aku minta untuk ke supermarket sayang, kamu mau titip nanti aku hubungi mereka berdua," jawab Intan.
"Tidak sih, aku hanya tanya saja," ucap Justin.
''Justin aku pulang dulu, nanti Erik aku minta untuk menjemput Cilla."
"Ah tidak perlu, Cilla aman di sini, nanti kalau dia mau pulang Dika yang aan mengantarnya," kata Justin.
''Ya sudah terimakasih, aku pulang Intan, Justin.''
"Iya, titip salam untuk Nabila ya," kata Intan.
"Iya nanti aku sampaikan," ucap Mark.
Mark pergi meninggalkan tempat itu, sekarang hanya ada Justin dan Intan yang ada di lantai dua, yang lainnya sedang sibuk berada di lantai pertama.
"Sayang lagi pengen," ucap Justin.
"Ah kamu ada ada saja, nanti ada yang lihat bagaimana, atau nanti anak kita pulang, udah kamu kalau main gak sebentar."
"Dikamar yuk, lagi pengen kali ni," kata Justin yang kalau sudah ingin mana mungkin bisa di bendung.
Tanpa menunggu jawaban dari Intan, Justin langsung menggendong istri nya dan membawa istrinya ke kamar. Ntah kamar siapa, kalau sudah ingin kamar siapa saja tidak masalah.
Di supermaket..
''Sayang nanti kalau kita sudah menikah, aku mau kamu menemani ku belanja seperti ini," ucap Cilla.
"Kamu emang bisa masak," tanya Dika.
"Makanan yang kamu dan Adit makan saat SMA dulu dari mana kalau tidak aku yang masak. Kamu tau sayang, dari aku masih sd aku sudah belajar masak, ayah ku ingin aku jadi istri yang serba bisa dan menjadi istri idaman untuk suami ku nanti," jawab Cilla.
Mark memang tidak pernah memanjakan anak anak nya, dari ke tujuh anak nya tidak ada yang Mark manjakan sama sekali. Semuanya harus serba bisa mau perempuan ataupun laki-laki.
"Makin sayang.." Dika mengecup dari Cilla.
Jika hubungan mereka berdua tidak di tentang, bertapa bahagia nya mereka berdua, pasti Dika segera membawa Cilla ke pelaminan, sayangnya semua itu tidak bisa Dika lakukan sekarang ini Ia selalu berdoa apa yang ia dan Cilla harapkan benar-benar terjadi.
"Sudah semua," tanya Dika.
"Dari mamah kamu sudah sih, tapi aku mau jajan," jawab Cilla.
"Kamu mau apa sayang," tanya Dika.
"Kita cari jajan sebentar ya ayo.." Cilla menarik Dika dan membawa nya ke tempat cemilan.
Adit sudah selesai fitting baju dan mengantarkan Serena pulang ke rumah, ini terakhir kali nya mereka bertemu, nanti mereka akan bertemu saat akad pernikahan mereka berdua. Semua itu agar mereka paling satu sama lain.
Karena sudah sangat lapar Adit langsung pulang ke rumah, ia berharap mamahnya sudah selesai makanan sehat untuk nya. Kalau tidak, kemungkinan besar Adit akan makan apa saja yang ada.
Sesampainya di rumah Adit kecewa karena belum ada makanan apa apa, hanya beberapa potongan bahan bahan mentah yang belum matang. Ia naik mengambil beberapa buah buahan untuk pengganjal perut nya. Adit akan memesan makanan di aplikasi online saja.
Sambil memakan buah apel, Adit berjalan ke kamar nya, saat ingin membuka kamar nya Adit Adit mendengar sesuatu yang jatuh dari dalam sana, seperti nya kamar itu tidak terkunci sehingga suara dari dalam bisa sampai keluar.
"Sayang pelan, apa yang jatuh itu," ucap Intan.
"Sudah begini kamu minta aku untuk pelan, ah mana bisa, aku mau keluar sayang," kata Justin.
Adit terbelalak mendengar hal itu, ia melihat ke sekitar nya, Adit takut dirinya salah masuk kamar. Dan tidak ada yang salah, kamar ini benar-benar kamar baru nya. Kepalanya sedikit masuk ke dalam kamarnya untuk melihat apa yang terjadi di dalam.
Suara seksi Justin benar-benar menggema di kamar itu.
Mata Adit terbelalak, mulut nya terbuka dengan lebar, walaupun hanya melihat punggung Justin, Adit bisa melihat betapa gagah nya Justin membuat suasana kamar itu terasa sangat panas, mana mereka berada di atas meja pulak, beruntung Adit tidak melihat semuanya.
Segera Adit pergi dari sana, kalau bukan kedua orang tuannya, sudah pasti pasti Adit akan melihat nya sampai habis, sayang nya mereka berdua adalah orang tua nya, bisa kualat jika ia melihat semuanya sampai habis.
"Jadi pengen, mungkin saat ayah membuat ku dulu seperti itu," ucap Adit yang memilih ke kamar Dika saja.
Di kamar Adit pertempuran hampir selesai, dengan gaya berdiri Justin mengakhiri semuanya, Intan sampai lemas jatuh ke dalam pelukan Justin.
"Kamu gila sayang, kamar Adit sampai berantakan," kata Intan.
"Kamu terlalu nikmat sayang," ucap Justin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
DH Puspa Dewi
hahahaha
2022-11-12
0
Tri Ani Suniantara
wkwkwkwk dika otaknya ternodai lanjut thor
2022-11-12
0