Pernikahan

"Aku akan menikah dengan cepat," tanya Dika.

"Iya Dika, ayah sudah mempersiapkan nya, kau tunggu waktu yang tepat saja ya," jawab Justin.

"Hahaha bagus yah, agar aku tidak menikah sendirian," ujar Adit.

Dika tidak tau harus merespon bagaimana, tidak mungkin ia menolak pernikahan yang diminta ayah nya, tetapi tidak mungkin juga ia berpisah dengan Cilla, ia dan Cilla ingin berjuang bersama untuk bisa bersama, ini benar-benar keputusan yang sangat sulit.

"Cilla juga akan menikah," ucap Justin.

"Wah dengan siapa yah? aku liat dia sendiri saja," tanya Adit.

"Dengan anak dari paman kalian," jawab Justin.

"Lah apa boleh yah," tanya Dika.

"Iya boleh dong, kau bagaimana sih, yang adik kakak kan mamah kalian dengan mamah nya Cilla kalau keluarga ayah juga tidak ada masalah, kalau kalian baru tidak boleh, ya kalian kan masih ada hubungan darah, di medis menikah dengan saudara sendiri memiliki resiko yang besar untuk anak nya nanti, anak itu bisa jadi cacat, atau tidak bisa berkembang dengan baik," jawab Justin.

Harusnya di momen ini Dika bahagia karena adiknya akan menikah tetapi ia malah galau dan sedih setelah tau dirinya dan Cilla sudah di jodohkan oleh ayah mereka masing-masing, kalau sudah begini mereka berdua hanya bisa pasrah saja.

Waktu sudah semakin dekat. Adit sudah memakai pakaian pertama nya untuk akad, ia memakai tuxedo berwarna hitam pekat dengan dalaman kemeja berwarna putih, sepucuk bunga terlihat menempel di bagian dada Adit, tak lupa pita kupu-kupu melengkapi pakaian yang ia kenakan. Adit benar-benar terlihat sangat tampan dan gagah sekali.

"Kau sangat tampan," ucap Dika.

"Jelas dong, mana mungkin aku tidak tampan," kata Adit yang sadar sekarang ini ketampanan nya di atas rata rata.

Adit yang sudah siap di bawa ke lokasi akad pernikahan, acara pertama yang harus Adit laksanakan, setelah ini ia masih memiliki beberapa acara lagi, yang membuat nya akan sangat lelah malam ini.

Serena sendiri sudah tampil cantik dengan make tipis sesuai keinginan nya, gaun yang cukup tertutup menjadi pilihan Serena di acara pertama ini, ia sengaja meminta gaun yang tidak terlalu membentuk bodi nya saat acara akad nya. Walaupun begitu masih sangat sesuai jika di padukan dengan tuxedo yang Adit pakai.

Serena juga dibawa ke lokasi akan karena acara akan segera di mulai, sekarang ini hanya tinggal menunggu diri nya saja. Mata Serena dan Adit saling menatap dari kejauhan, mereka berdua sama sama kagum dengan kecantikan dan ketampanan yang mereka masing-masing. Adit benar-benar pangling dengan Serena, Serena jauh lebih cantik dari biasanya, kalau Serena sudah tidak terlalu heran karena Adit memang tampan.

Mereka berdua berjalan mendekati satu sama lain diiringi musik dan anggota keluarga di belakang mereka berdua. Suasana mendadak menjadi hening, semua orang tertuju pada mereka berdua.

Keduanya saling bertemu, tak ada katakan yang terucap di bibir mereka berdua, mereka sudah tidak bisa memikirkan apa apa lagi, terutama Adit yang sangat gugup sekali, ia hanya mengingat apa yang ia katakan nanti, jangan sampai ia lupa nama panjang Serena dan orang tua nya.

"Jangan gugup, kau keliatan gugup sekali," bisik Justin.

"Ayah aku ingin buang air besar," kata Adit yang langsung mendapatkan tatapan tajam Justin.

"Ayah..."

"Tahan sebentar, acara ini hanya 30 menit," kata Justin.

Karena memang tidak mungkin menunggu Adit buang air besar dulu, acara pun tetap berlanjut. Adit dan Serena duduk berdampingan untuk akad. Adit dan Serena membuang nafas panjang agar keduanya lebih rileks.

Dalam beberapa menit saja, mereka berdua sudah sah menjadi pasangan suami istri, Adit dan Serena bernafas lega akhirnya semua berlalu dengan aman dan lancar.

Mereka berdua bertukar cincin baru yang sudah pasti lebih mahal dari sebelumnya, acara cium mencium tetap ada, Serena mencium tangan Adit dan Adit mencium dahi Serena. Segala mereka berfoto-foto untuk mengabadikan momen ini.

"Ayah tak tahan," kata Adit.

"Kau memang ya.."

Acara ini di percepat karena Adit sudah tidak tahan untuk membuang air besar. Walaupun rasa tegang sudah tak ada tetapi rasa ingin buang air besar tetap ada, Adit sudah tidak bisa menahan nya lagi.

Ucapan selamat nanti setelah keduanya berganti pakaian untuk acara selanjutnya, ratusan tamu yang hadir diminta untuk menikmati makanan dan hiburan malam yang ada selagi menunggu pengantin selesai berganti pakaian.

"Aku tak tahan.." Saat di dalam kamar Adit langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi.

"Kenapa dia," tanya Dika.

"Kebelet dari tadi," jawab Justin.

"Ayah dekorasi nya sangat gila sekali," ucap Dika.

"Hahaha BerM-M itu Dika, kau mau begitu juga," tanya Justin.

"Tak mau, aku ingin yang sederhana saja," jawab Dika.

Setelah Adit merasa lega ia langsung keluar dari kamar mandi untuk berganti pakaian baru. Kali ini Adit memakai tuxedo berwarna putih, sudah di sesuaikan dengan gaun yang Serena pakai.

Serena sendiri memakai gaun putih besar yang membuat nya tenggelam, sebenarnya Serena tidak mau tetapi mau bagaimana lagi. Semuanya sudah diatur agar masuk dengan dekorasi yang ada.

Pukul setelah 7 malam mereka berdua kembali ke acara, mereka berdua bertemu di lantai dua, keduanya akan turun melalui tangga bersama sama. Lagi dan lagi keduanya semakin terpesona, mungkin ini tujuan mereka berdua tidak bertemu selama seminggu.

"Aku tampan kan," ucap Adit.

"Ih kau sangat percaya diri, aku pasti cantik, ya Iyalah aku memang sangat cantik."

"Aku tak sabar malam pertama kita nanti, siap siap Serena, kau pasti kuat menahan keperkasaan ku," ucap Adit.

Terpopuler

Comments

Tri Ani Suniantara

Tri Ani Suniantara

next thor

2022-11-14

0

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2022-11-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!