Adit mau.

"Kita selesai kan sekarang, aku tidak bisa lagi, maafkan aku. Aku tidak takut mengecewakan adik dan kedua orang tua ku." Dika mengirimkan pesan itu pada seorang wanita.

Tok.. tok.. tok... Pintu kamar Adit dan Dika berbunyi. Segera Adit membuka nya.

"Ayah.."

"Kau di sini," tanya Justin.

"Hahaha kami sudah sebulan sekamar, aku malas tidur sendiri," jawab Adit.

"Oh begitu bagus lah, dari pada kau menganggu ayah," kata Justin.

"Ada apa," tanya Adit.

"Boleh ayah masuk? kalian tidak sedang olahraga jari ya," jawab Justin.

"Tidak lah, kami tidak seperti ayah. Masuk saja," ucap Adit.

"Siapa dit?".

"Orang yang membuat mu," ucap Adit.

"Ada apa yah? " Dika bangkit dari tempat tidur.

"Di situ saja, ayah ingin berbaring dengan kalian."

"Tumben," ucap mereka berdua.

"Biasa nya kalau jam segini ayah sudah ehem ehem," kata Adit.

Justin berbaring di atas tempat tidur dan menarik Arga serta Dika ke pelukan nya.

"Kalian itu cepat sekali ya besar nya, kalian ingat kalian sering bertengkar waktu kecil."

"Ingat lah, aku yang menang," ucap Adit.

"Ya karena kau yang membuat masalah," kata Dika.

"Sudah, itu kan masa kecil. Kenapa pula kalian bertengkar lagi sekarang," ucap Justin.

"Sekarang ayah tanya siapa yang sudah siap untuk menikah?"

"Dika," ujar Adit.

"Kenapa malah menyebutkan nama ku, kau saja lah," ucap Dika.

"Tidak, aku mau menikah dengan wanita yang aku cintai," kata Adit.

"Begini ayah ingat menikahkan salah satu dari kalian dengan wanita pilihan ayah, kalau ayah yang sudah memilih pasti kalian suka," ucap Justin.

"Adit," ucap Dika.

"Kau abang kau duluan menikah," kata Adit.

"Boleh ayah yang memilih," tanya Justin.

"Ayah tumben kalem begini, biasa nya bar bar," kata Adit.

"Memang anak anak ini, sesekali ayah nya kalem, tau saja kalau ayah nya sedang ada niat," batin Justin.

"Adit!!!"

"Kalian berdua janji, siapa aja yang ayah pilih kalian harus mau," ucap Justin.

"Siapa yah," tanya Dika.

Justin membuang nafas dengan perlahan.

"Ayah rasa Adit lebih bisa ayah percaya, ayah ingin Adit yang menikah dengan seseorang yang ayah pilih. Ayah tau Adit suka dengan Cilla kan, dari pada Adit ayah buang karena melanggar apa yang sudah ayah tetapkan, lebih baik Adit Terima apa yang ayah minta," ucap Justin yang membuat Adit lemas seketika.

"Aku mati," ucap Adit.

"Hey..."

"Ayah," rengek Adit.

"Adit kau harus mau," ucap Justin.

"Hmmm aku tidak mau," kata Adit.

Dika hanya diam, ia seperti sedang memikirkan sesuatu hal.

"Kenapa tidak Dika saja," tanya Adit.

"Adit kan ayah meminta diri mu, kalau ayah yang meminta ku ya aku pasti mau," jawab ujar Dika.

"Nah benar kata Dika, Dika juga akan menikah dengan pilihan ayah, bukan dengan pilihan nya, agar adil untuk kalian berdua, tetapi sekarang kan ada nya jodoh nya Adit dulu, jadi ayah minta Adit menikah lebih dulu dari Dika.''

"Hmmm ya sudah lah, aku tidak bisa menolak nya, tapi aku tidak janji pernikahan ku nanti akan baik baik saja," kata Adit.

"Asalkan Adit tidak selingkuh saja ayah yakin semua nya akan baik baik saja," ucap Justin.

Kali ini Justin berbicara dengan perlahan tidak seperti biasa nya, ia melakukan hal ini agar Adit mengerti, kalau dengan cara biasa Adit pasti tidak akan mau menuruti apa yang Justin inginkan.

''Yasudah kalian istirahat lah, ayah ada tugas malam," ucap Justin.

"Alah tugas apa malam malam kalau tidak tugas anu. Ayah kan selalu begitu," ujar Adit.

''Hahaha nanti setelah kau menikah kau akan tau rasa nya, dan kau akan ketagihan seperti ayah," kata Justin.

"Ahh jad pengen," ucap Adit.

"Sabar sebentar lagi kau menikah," kata Justin sambil pergi meninggalkan kamar itu.

Adit langsung memeluk abang nya, sebagai adik ia belum siap menikah, tapi ayah nya memberikan nya kepercayaan lebih dari abang nya sendiri, hal itu membuat Adit sedikit bangga pada dirinya sendiri.

"Kau pasti bisa," ucap Dika.

"Kalau aku menikah kita pasti tidak akan seperti ini lagi, aku pasti akan sibuk membuat anak dengan istri ku," kata Adit.

"Kau belum menikah tapi kau sudah membahas soal membuat anak, pantas saja ayah memilih mu, otak mu sudah jauh sekali," ucap Dika.

"Halah kau pasti memikirkan hal sama dengan yang aku pikirkan, kau hanya lebih diam saja dari ku," kata Adit.

Dika hanya diam karena memang apa yang Adit katakan benar, pikirkan mereka berdua memang sama saja.

"Sayang, kamu sedang menunggu ku kan," tanya Adit sambil memeluk Intan.

''Bagaimana siapa yang mau," tanya Intan.

"Adit yang aku minta, sudah pasti dia mau, dia tidak akan mengecewakan ayah nya," jawab Justin.

"Kamu jangan khawatir ya, kita sudah pernah melewati pernikahan tanpa cinta dan kita hidup dengan bahagia sekarang ini, cinta akan datang seiring berjalan nya waktu."

"Iya sayang kamu benar," ucap Intan.

"Sayang jatah," rengek Justin.

"Eh kemarin udah," ucap Intan.

"Kan kemarin, beda dengan sekarang," kata Justin.

Justin menarik Intan sampai mereka berdua jatuh ke atas tempat tidur, sudah pasti Justin tidak akan melewati malam ini dengan hanya tidur biasa. Melihat tubuh Intan saja sudah ingin membuat nya selalu bergoyang tanpa henti.

"Ahhh bagus terus sayang enak sekali," ucap Justin.

Intan tau saja apa yang diri nya inginkan, mereka berdua pasti saling memuaskan agar tidak ada yang bosan dalam hubungan ini.

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2022-11-06

0

May Yadi

May Yadi

keluarga absrud 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2022-11-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!