Cilla dan Dika

"Cilla jangan begini," ucap Dika.

"Aku sangat merindukanmu sayang, kamu terlalu sering menghindari ku," kata Cilla.

"Hubungan kita sudah berakhir Cilla, aku sangat takut membuat ayah dan Adit kecewa," ucap Dika.

"Aku tidak mau Dika, kenapa sih sangat sulit menjalin hubungan dengan kamu, kita hanya sepupuan, bukan adik kakak, kita di perbolehkan menjalin hubungan," kata Cilla.

"Tidak boleh Cilla, aku bertemu dengan mu hanya ingin mengatakan perpisahan, mungkin setelah Adit menikah aku akan melanjutkan S2 ku," ucap Dika.

"Dika..." Cilla kembali memeluk Dika.

"Sayang kamu mau pergi, kamu mau S2 kemana," tanya Cilla.

"Jepang," jawab Dika.

Dika memang sudah merencanakan sesuatu ini sejak Adit di jodohkan dengan seorang wanita. Ia sadar diri nya harus menjauh dari Cilla agar hubungan mereka berdua yang sudah lama terjalin segera berakhir dan saling melupakan. Percuma terus saling berhubungan karena mereka berdua tidak mungkin bisa bersama-sama. Dengan menjauh dari Cilla, Dika yakin dirinya dan Cilla bisa sama-sama move on.

"Berapa lama," tanya Cilla.

"Mungkin sekitar dua tahun lah," jawab Dika.

"Aku akan menunggu mu," ucap Cilla.

"Tidak Cilla, kamu harus mencari pria yang lebih baik dari ku," kata Dika.

"Tidak mau, pokok nya aku ingin menunggu mu, kita sudah dari SMA berpacaran," ucap Cilla.

Cilla mendekati bibir Dika untuk menciumnya, tetapi Dika memalingkan wajahnya, ia benar benar sudah tidak bisa lagi, semakin mencintai semakin tersakiti.

"Dika," ucap Cilla.

"Aku harus pergi," kata Dika.

"Kamu pergi tanpa memberikan kesan apapun pada ku," tanya Cilla.

Dika melihat ke arah sekitar nya, mereka berdua bertemu saat orang tua Cilla sedang pergi. Ketika dirasa semuanya sudah aman dengan cepat Dika mencium bibir Cilla. Bukan ciuman biasa, ciuman yang benar-benar sangat dalam pada orang yang sangat Dika cintai.

Setelah itu mereka berdua benar-benar berpisah. Dika langsung kembali ke rumah sebelum Adit pulang, ia juga takut orang tua nya curiga jika ia pergi terlalu lama.

Adit sedang pergi berdua bersama dengan Serena, mereka berdua diminta untuk jalan-jalan sebentar agar keduanya bisa lebih dekat lagi, ya walaupun kenyataan nya tidak begitu.

"Mau kemana," tanya Adit.

"Terserah mu lah, kau kan cowok seharusnya kau tau kemana mau pergi," jawab Serena.

"Apa hubungan nya bodoh, aku tidak ada mengajak mu pergi, ayah mu yang meminta kita pergi, aku tidak ada tujuan," ucap Adit.

"Santai dong, aku tidak bodoh di kampus aku lebih pintar dari mu."

"Tidak ada hubungan nya," kata Adit.

Belum menikah saja mereka sudah sering bertengkar masalah kecil, padahal mereka berdua baru bertemu kembali setelah sekian lama nya, bagaimana ketika nanti saat menikah yang akan bertatap muka setiap hari, pasti rumah tangga mereka berdua akan penuh dengan warna.

Adit mengehentikan mobil nya kesebuah restoran Jepang, memang lebih baik ia makan untuk mengontrol emosi nya, jika perut kosong pasti bawaan nya akan selalu marah, lagi pula di rumah Serena tadi Adit belum sempat ikut makan malam bersama.

"Mau makan,'' tanya Serena.

"Tidak, mau nonton Anime, pakai tanya lagi sudah tau berhenti di restoran sudah pasti mau makan lah, pakai tanya lagi," jawab Adit.

Di dalam restoran Adit memesan berbagai macam makanan, begitu juga dengan Serena, merea berdua duduk berdampingan, Adit tidak mau berhadapan agar tidak melihat wajah Serena saat ia sedang makan.

Tak lama makanan yang mereka pesan pun datang, dengan lahap keduanya memakan makanan yang mereka pesan.

Saat melirik ke arah Serena, Adit salah fokus dengan kaki Serena yang naik ke atas tempat duduk seperti di warung kopi. Adit sangat risih karena dirinya suka dengan wanita yang elegan, bukan bar-bar seperti Serena.

"Kaki mu." Adit menepuk kaki Serena.

"Kenapa," tanya Serena.

"Apa sopan begitu, tidak enak diliat juga," jawab Adit.

"Aku terbiasa seperti ini, kalau kau mau menikah dengan ku kau harus menerima ku apa ada nya," ucap Serena.

"Salah kau yang harus ikut peraturan keluarga ku, kau wanita yang harus mengikuti apa yang calon suami mu katakan, jangan membuat ku malu," kata Adit.

Serena langsung menurunkan kaki nya, walaupun sangat kesal memang apa yang Adit katakan benar.

"Jangan marah, begitu saja marah, ngadu pada orang tua mu," kata Adit.

"Aku tidak baperan," ucap Serena.

"Bagus lah, kalau kau mengadu pada ayah mu pun kau tetap yang salah, memang yang aku katakan itu benar," kata Adit.

Serena hanya memasang wajah judes nya, Adit sampai geli sendiri. Ia tidak tau mimpi apa sampai bisa bertemu dan aan menikah dengan wanta seperti ini, sama sekali tidak pernah terpikir oleh nya, bayangan Adit ia menikah dengan wanita elegan dan cantik seperti Cilla.

Setelah selesai makan mereka berdua kembali pulang ke rumah, Adit sudah tida bata jalan dengan wanita seperti Serena, tidak ada romantis romantis nya.

"Tadi punya ku habis berapa," tanya Serena.

"Kenapa? mau kau bayar? kalau iya tidak perlu, aku ikhlas dan sangat mampu hanya membayari mu makan saja," jawab Adit.

"Aku tak mau hutang budi pada mu."

"Sayang nya aku tak menganggap itu hutang budi, aku hanya bersedekah, jadi jangan berpikir kau punya hutang budi pada ku," ucap Adit.

Sesampai nya di rumah Serena, Adit merengek pada Justin untuk segera pulang, ia beralasan sudah merindukan Dika, ya padahal dirinya sudah malas berada di rumah Serena.

Justin sendiri tak ada pikiran apa apa, ia percaya saja dengan alasan Adit karena Justin pikir anak kembar tidak boleh berpisah lama lama.

"Ya sudah ayo pulang, sudah deal paman tanggal nya," tanya Justin.

"Sudah, nanti kita bicarakan rencana selanjutnya," jawab Hendra.

Adit dan Justin pun pergi meninggalkan rumah itu, Adit terlihat sangat lega pulang dari rumah Serena.

"Tanggal apa yah," tanya Adit.

"Pernikahan kalian lah, apa lagi," jawan Justin.

"Ayah aku tidak mau menikah dengan nya, dia bukan tipe ku yah, aku tidak suka dengan nya, dia bukan wanita yang aku impikan, mana mungin hidup ku akan bahagia kalau menikah dengan orang yang tidak aku suka," ucap Adit.

"Tidak bisa Adit,semuanya sudah ditentukan dan kau tetap akan menikah dengan Serena, jangan banyak alasan. Kau pasti akan bahagia menikah dengan Serena, cinta akan datang dengan berjalan nya waktu sayang," kata Justin.

Adit hanya membuang nafas dengan kasar, ia sama sekali tidak bisa menghindari pernikahan ini.

"Dika tolong adik mu ini," batin Adit.

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2022-11-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!