Kebaikan yang salah

Setelah hampir setengah jam lama nya, berkonsultasi dengan dokter anak yang menangani kesehatan Laura, akhirnya Aira bisa keluar dari ruangan dokter tersebut..

Dada nya terasa sesak, bagaikan ada puluhan batu besar yang bertumpu untuk menimpa dirinya..

Masih teringat dengan perkataan dokter yang mengatakan jika Laura putri kecil nya sedang mengalami gejala ISPA, jadi harus menjaga dengan benar kesehatan putri nya itu agar penyakit mengerikan tidak akan hinggap di tubuh Laura..

Tanpa terasa air mata Aira sudah jatuh membasahi pipi, dan dia langsung mengambil handphone nya yang sedari tadi dia pegang untuk menghubungi sang suami..

Aira harus mengatakan kesehatan putri nya agar Arga bisa ikut memperhatikan anak mereka juga,

Laura sangat membutuhkan kepedulian dari papi nya, jadi walaupun berjarak jauh, Arga masih bisa menghubungi nya dengan saling melakukan video call..

Tut.... tut..... tut....

Suara handphone mulai berdering hingga beberapa kali, tapi belum juga di angkat oleh sang pemilik,

Hingga beberapa saat kemudian baru lah telfon tersebut di angkat hingga terdengar suara seorang pria yang sangat Aira rindukan..

"Hallo Aira? ada apa sayang? "

Tanya Arga yang sedang sibuk menyetir mobil nya..

"Mas.. kamu sedang berada dimana? kenapa terdengar sangat berisik? "

"Aku sedang di jalan ne, lagi nyetir mobil, apakah ada keperluan penting Aira? "

"Iya.. mas.. apakah dari tadi pagi mas sudah mulai bekerja, aku telfon tapi tidak di angkat, Laura sangat merindukan kamu mas"

"Maaf ya sayang, tolong beritahu kepada Laura agar bisa menunggu telfon dari ku nanti malam saja, saat ini aku sedang dalam perjalanan menuju ke kota C, Untuk menarik uang proyek yang ada bank Central, aku sedang mengurus barang barang yang akan di beli oleh pihak keuangan"

"Baiklah mas, kami akan menunggu video call dari kamu, jika begitu hati hati ya mas nyetir nya, jangan ngebut"

Ucap Aira memperingati, walaupun sejujurnya hati nya terasa sangat sesak..

"Pasti, nanti malam aku telfon ya, bay"

"Iya, ada hal penting yang aku beritahu mas"

Ucap Aira dengan kuat, tapi teryata telfon tersebut telah mati terlebih dahulu..

Aira mencoba untuk tetap bersabar, dia tidak boleh berfikir jelek untuk suami nya sendiri, karena suami nya itu memang sedang sangat sibuk atas tanggung jawab yang sedang dia pegang...

Setelah nya Aira pun mulai berjalan kembali ke dalam ruangan inap Laura, dia harus bersikap biasa saja agar putri nya tidak merasa curiga..

Sekarang yang harus Aira lakukan hanya lah menjaga putri nya dengan ekstra lebih baik lagi, agar Laura selalu sehat dan di jauhkan dari berbagai penyakit apa pun...

****

Sedang kan di wilayah lain nya, tepat nya di kota C, pagi pagi sekali Arga harus sudah bergerak menuju ke bank Central yang letaknya ada di kota...

Dia harus menyediakan uang cas untuk membiayai kehidupan para pekerja nya dan juga sebagai modal untuk membeli perlengkapan proyek..

Dan kini Arga sudah berada di dalam perjalanan untuk pulang, dan tanpa sengaja saat sedang melewati depan rumah sakit tempat di rawat nya ibu Ningsih, Tiba-tiba saja Arga melihat seorang wanita yang beberapa hari ini baru dia kenal..

Dara sedang berdiri di halte bis dengan tatapan mata kosong, Arga benar-benar merasa penasaran dengan raut wajah dari wanita muda itu, apakah ibu nya dalam keadaan tidak baik baik saja saat ini

Tanpa berfikir panjang, Arga langsung memberhentikan mobil milik nya, dia langsung keluar dari mobil untuk menemui wanita tersebut..

"Dara.... kau sedang apa disini? "

Tanya Arga yang tidak mendapat kan respon dari wanita tersebut..

"Dara... kau kenapa..! apakah ada masalah dengan ibu mu"

Ucap Arga sedikit berteriak, Dara yang mendengar suara teriakan itu pun langsung tersadar dari lamunan nya, dan wanita itu mulai menatap wajah Arga dengan tatapan terkejut..

"Mas Arga...! kok mas bisa ada disini? "

Tanya Dara penasaran, sambil memasang wajah yang penuh dengan kesedihan..

"Saya dari bank Central, dan tidak sengaja melihat kamu berdiri disini , kenapa kau ada disini Dara..? bukan kah seharus nya kau menjaga ibu mu? "

"Iya... mas benar, seharus nya saya menjaga ibu saya, tapi... saya juga bingung untuk melunasi biaya rumah sakit nya, ibu saya harus segera mendapatkan penanganan yang lebih tepat agar penyakit asma yang sudah akut itu, bisa di obati dengan pengobatan yang lebih bagus lagi"

"Memang nya kamu tidak mempunyai uang untuk membayar biaya rumah sakit nya?"

Tanya Arga merasa iba..

Wanita itu langsung menggeleng kan kepala nya, dan merogoh saku celana yang dia kenakan,

Setelah itu, Dara mulai memperlihatkan apa yang barusan saja dia ambil dari dalam kantong tersebut

"Aku hanya memiliki ini mas..., bagaimana bisa membayar uang rumah sakit? "

Tanya Dara dengan tatapan sedih, wanita itu memperlihatkan uang berwarna merah yang hanya ada lima lembar,

"Baiklah.. sekarang kau jangan bersedih Dara, aku akan membantu mu untuk melunasi biaya rumah sakit ibu mu"

"Apa...!!! mas gak sedang bercanda kan? "

Tanya Dara menatap intens ke arah wajah pria tampan yang ada di depan mata nya..

"Tidak , aku tidak bercanda Dara sekarang ayo kita masuk kedalam"

Ucap Arga tersenyum manis, Dara yang mendengar ajakan dari pria tampan itu pun dengan replek langsung memeluk tubuh Arga sangat erat..

Brukkk...

Arga sungguh terkejut dengan apa yang dilakukan oleh wanita tersebut, bagaimana mungkin dia memeluk tubuh nya dengan sangat asal, tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu

Degghh....

Tiba-tiba saja jantung Arga berdetak sangat kencang, dia merasakan getaran yang hebat saat wanita itu memeluk tubuh nya sangat erat..

"Terimakasih mas... kau adalah dewa penolong untuk ibu ku dan juga keluarga ku,, aku benar-benar sangat bahagia mas Arga"

Ucap Dara sambil terus memeluk, tanpa sadar Arga menyunggingkan senyum nya, entah mengapa dia merasa senang saat mendengar pujian dari wanita yang sedang memeluk nya saat ini..

"Baik lah,, Dara sekarang lepas kan dulu pelukan nya, malu di lihat orang"

"Eh.. maaf mas,,,, aku tidak sadar telah melakukan nya"

Ucap Dara dengan wajah malu, Arga langsung tersenyum melihat sikap dari wanita muda tersebut, seperti nya tidak ada salahnya jika dia mulai menganggap Dara seperti seorang adik untuk nya, karena Arga merasa terhibur bila sudah bertemu dengan wanita cantik tersebut..

Setelah itu Arga mulai memberanikan diri untuk menggandeng tangan Dara menuju ke arah mobilnya, Arga akan masuk ke parkiran rumah sakit untuk menjenguk ibu Ningsih dan juga membayar biaya rumah sakit

Setiba nya di dalam mobil, Dara benar benar terpanah dengan keadaan dalam mobil Arga yang terasa sangat nyaman dan wangi, layak nya seseorang yang tidak pernah menaiki mobil itulah yang terlihat dari raut wajah Dara..

"Mas.. apakah ini mobil milik mas sendiri? "

Tanya Dara penasaran..

"Bukan, ini mobil milik perusahaan, mas kan hanya pengawas di proyek yang sedang kami bangun"

"Benarkah...! wah.. mas hebat ya, bisa menjadi pengawas di proyek sebesar itu, pasti mas bukan orang sembarangan "

Puji Dara membuat Arga langsung tersenyum senang...

Terpopuler

Comments

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Woie...Arga no urus Anakmu jg kena ISPA...ini orang lain mlah kau perhatiin...untung di novel klo di kisah nyata tak gibeng kau 🙄🙄

2023-01-31

1

Neneng cinta

Neneng cinta

resiko LDR an gtu banyak godaan😁

2023-01-29

0

Nicky Nick

Nicky Nick

lama2 goyah nih pendirian arga...si daranya nyosor aja

2023-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mula: keluarga bahagia
2 Mimpi Laura
3 Harus terpisah jarak
4 Terpaksa terpisah jarak
5 kekecewaan Aira
6 Kesedihan Laura
7 Malam terindah
8 Pertemuan pertama
9 Niat baik Arga
10 Kepanikan Arga
11 niat baik yang salah
12 Kejadian tak terduga
13 Peringatan Rio
14 Bertemu sahabat lama
15 Masa lalu Aira
16 Kebaikan yang salah
17 Kecurigaan Aira
18 Kegilaan Arga
19 Di mulai nya perselingkuhan
20 Kebohongan Arga
21 Rencana Arga
22 Kebencian Jason
23 Pesan Nadia
24 Langkah awal Aira
25 Keterkejutan Arga
26 Arga senam jantung
27 Arga mulai panik
28 Pertengkaran hebat
29 Kedatangan Dara
30 Hubungan yang masih berjalan
31 Visual pemeran
32 Arga mulai tidak tenang
33 Menjemput Laura dan Jason
34 Kecurigaan yang terbukti nyata
35 Kebahagiaan Arga
36 Aira menjalankan rencana
37 Kesialan Dara
38 Rencana Dara
39 Kebohongan lagi
40 Rahasia yang Aira ketahui
41 Akal cerdik Aira
42 Arga menjadi kesal
43 Kejutan dari Arga
44 Tingkah gila Arga
45 Menjalankan Rencana Aira
46 Pertemuan yang mendebarkan
47 Arga terciduk
48 Arga pandai bersilat lidah
49 Kebiasaan yang tidak berubah
50 Nafsu birahi setan
51 Arga yang egois
52 Aira mengalami trauma
53 Dewa penolong
54 penyesalan Arga
55 Pertemuan Arga dan Gio
56 Kesedihan sang ibu
57 Kehancuran yang mulai datang
58 Arga tidak tahu malu
59 Tersesat sangat jauh
60 Dingin tapi perhatian
61 Resmi bercerai
62 Ketegasan Aira
63 Rencana Gio dan Nadia
64 Kekecewaan Jason
65 Kebahagiaan sesaat
66 Niat jahat Arga
67 Keberanian Gio
68 Tingkah konyol Gio
69 Pertemuan yang mengejutkan
70 Kebusukan Arga Sadewa
71 Kebahagiaan Dara dan Arga
72 Dara pendarahan
73 Rencana menghancurkan Arga
74 Gio yang salah tingkah
75 Impian Gio
76 Pertengkaran Dara dan Arga
77 Keterkejutan Arga
78 Arga di tangkap
79 Balasan untuk seorang pelakor
80 Panggilan untuk Gio
81 Perasaan tulus Gio
82 Menghadiri acara pernikahan
83 Rencana pernikahan Gio
84 Doa tulus Gio
85 perasaan Yang sebenarnya
86 Kelicikan Dara
87 Menjenguk Arga
88 Penyesalan Arga
89 Penyesalan Arga 2
90 Kebencian Dara
91 Malam pernikahan Aira dan Gio
92 malam yang indah
93 Peperangan di pagi hari
94 Kepergian Gio
95 Dara yang super jahat
96 Perjuangan Aira di mulai
97 Kedatangan tamu tak di undang
98 Putus nya urat malu Dara
99 Kerinduan Gio dan Aira
100 Pertemuan dengan Gio
101 Gio terluka
102 Dara melahirkan
103 Gio berbuka puasa
104 Arga mulai di bebaskan
105 Dara yang super gila
106 Aira hamil
107 Kesialan Dara
108 Gio dan Aira di kota D
109 Acara peresmian Bank Central
110 Dara terkena batu nya
111 Cobaan yang tak henti
112 Kenyataan yang menyakitkan
113 Akhir sebuah cerita
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Awal mula: keluarga bahagia
2
Mimpi Laura
3
Harus terpisah jarak
4
Terpaksa terpisah jarak
5
kekecewaan Aira
6
Kesedihan Laura
7
Malam terindah
8
Pertemuan pertama
9
Niat baik Arga
10
Kepanikan Arga
11
niat baik yang salah
12
Kejadian tak terduga
13
Peringatan Rio
14
Bertemu sahabat lama
15
Masa lalu Aira
16
Kebaikan yang salah
17
Kecurigaan Aira
18
Kegilaan Arga
19
Di mulai nya perselingkuhan
20
Kebohongan Arga
21
Rencana Arga
22
Kebencian Jason
23
Pesan Nadia
24
Langkah awal Aira
25
Keterkejutan Arga
26
Arga senam jantung
27
Arga mulai panik
28
Pertengkaran hebat
29
Kedatangan Dara
30
Hubungan yang masih berjalan
31
Visual pemeran
32
Arga mulai tidak tenang
33
Menjemput Laura dan Jason
34
Kecurigaan yang terbukti nyata
35
Kebahagiaan Arga
36
Aira menjalankan rencana
37
Kesialan Dara
38
Rencana Dara
39
Kebohongan lagi
40
Rahasia yang Aira ketahui
41
Akal cerdik Aira
42
Arga menjadi kesal
43
Kejutan dari Arga
44
Tingkah gila Arga
45
Menjalankan Rencana Aira
46
Pertemuan yang mendebarkan
47
Arga terciduk
48
Arga pandai bersilat lidah
49
Kebiasaan yang tidak berubah
50
Nafsu birahi setan
51
Arga yang egois
52
Aira mengalami trauma
53
Dewa penolong
54
penyesalan Arga
55
Pertemuan Arga dan Gio
56
Kesedihan sang ibu
57
Kehancuran yang mulai datang
58
Arga tidak tahu malu
59
Tersesat sangat jauh
60
Dingin tapi perhatian
61
Resmi bercerai
62
Ketegasan Aira
63
Rencana Gio dan Nadia
64
Kekecewaan Jason
65
Kebahagiaan sesaat
66
Niat jahat Arga
67
Keberanian Gio
68
Tingkah konyol Gio
69
Pertemuan yang mengejutkan
70
Kebusukan Arga Sadewa
71
Kebahagiaan Dara dan Arga
72
Dara pendarahan
73
Rencana menghancurkan Arga
74
Gio yang salah tingkah
75
Impian Gio
76
Pertengkaran Dara dan Arga
77
Keterkejutan Arga
78
Arga di tangkap
79
Balasan untuk seorang pelakor
80
Panggilan untuk Gio
81
Perasaan tulus Gio
82
Menghadiri acara pernikahan
83
Rencana pernikahan Gio
84
Doa tulus Gio
85
perasaan Yang sebenarnya
86
Kelicikan Dara
87
Menjenguk Arga
88
Penyesalan Arga
89
Penyesalan Arga 2
90
Kebencian Dara
91
Malam pernikahan Aira dan Gio
92
malam yang indah
93
Peperangan di pagi hari
94
Kepergian Gio
95
Dara yang super jahat
96
Perjuangan Aira di mulai
97
Kedatangan tamu tak di undang
98
Putus nya urat malu Dara
99
Kerinduan Gio dan Aira
100
Pertemuan dengan Gio
101
Gio terluka
102
Dara melahirkan
103
Gio berbuka puasa
104
Arga mulai di bebaskan
105
Dara yang super gila
106
Aira hamil
107
Kesialan Dara
108
Gio dan Aira di kota D
109
Acara peresmian Bank Central
110
Dara terkena batu nya
111
Cobaan yang tak henti
112
Kenyataan yang menyakitkan
113
Akhir sebuah cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!