PEMECAH MASALAH

...***...

Akihara on.

Jangan pernah sekalipun kau jatuh dalam kegelapan yang sangat menyakitkan untuk dirimu sendiri. Dunia ini masih ada titik harapan jika kau ingin bangkit. Walaupun di dunia ini tidak ada yang peduli lagi terhadap dirimu, maka jangan kau buang dirimu dengan jatuh ke dalam kegelapan yang menyiksamu. Yakinkan dirimu, jika kau adalah orang yang kuat. Kau mampu mengatasi masalah itu dengan baik walaupun seorang diri. Berteriak lah, dan katakan pada dunia dan mereka yang telah menyiksa dirimu, aku bisa berdiri dengan rasa sakit yang telah kalian berikan padaku!. Katakan dengan tegas supaya mereka tidak lagi menghina dirimu. Mau tahu bagaimana kelanjutannya?. Simak terus ceritanya.

Akihara off.

Hari ini mereka berkumpul di ruangan dimana korban meninggal dunia. Orang-orang yang dianggap tersangka dikumpulkan di ruangan ini. Sepertinya kasus ini telah masuk pada penyelesaiannya setelah beberapa hari penyelidikan siapa yang telah membunuh anggota kepolisian ternama itu.

"Kita akan mengetahui siapa yang telah melakukan kejahatan itu." Asakura sepertinya tidak mau basa-basi lagi, ia akan segera mengungkapkan kebenarannya, dan mereka yang ada di sana juga ingin tahu siapa pelakunya. "Maruyama matsumi, kau lah pelakunya." Asakura menunjuk seorang wanita berpakaian hitam, bersurai coklat duduk manis tepat di kursi kanan darinya.

Mereka semua sangat terkejut saat Asakura menyebutkan nama siapa yang telah melakukan kejahatan itu. Meraka semua tidak menduganya?. Bagaimana mungkin dia yang melakukan pembunuhan itu?.

"Kau memang hebat aniki." Batin Akihara mengagumi sosok kakaknya ini. "Pantas saja banyak fans cewek yang kagum dengannya yang super hebat." Dalam hatinya benar-benar sangat kagum dengan apa yang dilakukan kakaknya itu.

Sedangkan anggota keluarga yang hadir di ruangan itu sangat tidak terima dengan apa yang telah dilakukan oleh Maruyama Matsumi.

"Kau!. Perempuan tidak tahu diri!." Nyonya Mayumi langsung menggebrak Maruyama Matsumi. Ia melimpahkan rasa bencinya, begitu juga dengan kedua anaknya. Hati mereka yang saat ini sedang membenci, tidak terima dengan apa yang telah terjadi.

"Kenapa kau membunuh ayahku?!. Kenapa?!." Eriko anak perempuan Sonozaki tidak menyangka orang yang ia anggap kakak malah menjadi pembunuh. Hatinya sangat hancur karena kehilangan sosok ayah yang sangat ia cintai.

"Katakan mengapa kau membunuhnya?!." Teriak Daiki dengan histeris, ia ingin menghajar wanita itu, namun sayang, Yuma, Geki, Yuhei dan Taiko segera meredamkan itu. Mereka segera memisahkan mereka semua dari pada ada korban selanjutnya. Mereka yang sedang dirasuki oleh kemarahan saat ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.

"Tenanglah nyonya, nona dan juga tuan muda." Yuma, Geki, Yuhei dan Taiko berusaha untuk menangkan mereka semua. Memang mereka akui sangat menyakitkan setelah mengetahui siapa yang telah membunuh kepala keluarga Sonozaki. Ingin rasanya mereka membunuh wanita jahat itu dengan tangan mereka.

"Lepaskan!. Bagaimana mungkin kami bisa tenang!." Nyonya Mayumi hendak berontak kembali.

"Dia telah membunuh ayahku!." Tangis Eriko hampir saja pecah karena perasaan sesak yang ia rasakan pada saat itu.

"Dia telah membunuh ayah yang sangat aku sayangi!." Begitu juga dengan Daiki, hatinya sangat sakit karena kehilangan orang yang ia cintai.

Mereka terdiam sejenak dengan apa yang menjadi curahan hati mereka semua. Ya, memang sangat sesak menerima kenyataan pahit itu. Sangat menyakitkan kehilangan orang yang sangat kita cintai dengan sepenuh hati.

Namun saat itu Maruyama Matsumi sangat tidak terima, ia hampir saja menjadi korban kekerasan dari keluarga Sonozaki. "Bagaimana mungkin aku bisa menjadi tersangkanya pak polisi?. Jangan sembarangan saja kalau kau berbicara!." Ia merapikan rambutnya yang sempat dijambak oleh anggota keluarga Sonozaki. "Aku akan menuntut kau, atas tuduhan palsu serta pencemaran nama baik." Ada raut kesal di wajah Maruyama Matsumi, ia tidak terima jika dirinya menjadi pelaku utama di sini. Apalagi yang menuduhnya itu adalah anggota kepolisian juga?. Tidak ada perasaan bersalah yang ia rasakan pada saat itu selain kebencian yang mendesak dadanya. "Apa buktinya jika aku yang telah membunuh pak sonozaki?. Jangan sembarangan jika berbicara." Ia seakan-akan sedang menantang Asakura.

"Ahaha. Wanita ini." Dalam hati Yuma, Geki, Yuhei dan Taiko sangat miris mendengarkan apa yang dikatakan Maruyama Matsumi. "Dia belum mengetahui siapa ketua kami." Dalam hati mereka sangat berharap semuanya akan baik-baik saja.

"Dari hasil penyelidikan ku, dan beberapa saksi. Semuanya mengarah padamu, jadi mengakulah kalau semua ini adalah perbuatanmu." Asakura masih menahan amarahnya, ia belum menjelaskan detailnya.

"Hah?!. Kau tidak punya bukti apa-apa pak polisi, kau hanya menggertak ku saja!." Maruyama merasa kesal, ia tidak mau dipermainkan oleh polisi hanya untuk mengaku kalau ia memang membunuh Mayumi Sonozaki. "Bagaimana mungkin kau berkata aku ini adalah pelakunya sementara itu kau tidak memiliki bukti apapun untuk memberatkan aku!." Ia meluapkan semua amarah yang ia rasakan pada saat itu.

"Mengaku saja kau maruyama sialan!." Teriak Eriko sudah tidak tahan lagi, namun sayangnya ia ditahan oleh pak pol Yuma, jadi ia tidak bisa menggapai Maruyama.

Mereka semua terdiam sesaat mendengarkan umpatan kasar dari nyonya Mayumi. Kemarahannya telah meledak, tidak bisa ia tahan lagi dengan apa yang ia rasakan. Hatinya sangat sakit mendengarkan bantahan dari Maruyama Matsumi.

"Kalau begitu, aku tanya satu hal padamu." Asakura mulai serius, ia pasti akan membuat Maruyama mengakui kejahatannya. "Apa yang kau lakukan di ruangan ini?. Selama jam kerja ketika tuan sonozaki sedang bertugas beberapa hari belakangan ini?." Asakura ingin mendengarkan kejujuran dari apa Maruyama Matsumi.

Pertanyaan itu begitu aneh, mengapa?. Mereka semua jadi heran, apakah tidak ada pertanyaan lain?. "Hah?. Apa kau bercanda?!." Kembali amarahnya meledak. Kepalanya terasa panas mendengarkan pertanyaan seperti itu. "Tentu saja aku menyelesaikan laporan yang diminta oleh tuan sonozaki!. Kau pikir apa tugasmu sebagai orang yang dipercaya?!." Emosi Maruyama meningkat mendengarkan apa yang dikatakan oleh Asakura.

Sedangkan mereka semua menyimak dengan baik bagaimana amarah yang ditunjukkan oleh Maruyama Matsumi pada saat itu. Mereka merasakan ada hal yang sedang disembunyikan oleh wanita itu dari mereka.

Akihara on.

Banyak hal yang tidak kita pahami kenapa seseorang melakukan kejahatan. Tapi kejahatan tetaplah kejahatan yang tidak bisa dimaafkan. Kembali lah pada dirimu yang apa adanya, walaupun terkadang begitu banyak dorongan seseorang untuk melakukan kejahatan. Dan tak jarang ada juga yang memang telah berniat melakukan kejahatan itu. Sekali lagi aku katakan padamu, jangan sampai kau biarkan hatimu penuh kebencian yang merugi.

Akihara off.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Apakah ia bisa membuktikan jika Maruyama Matsumi telah melakukan kejahatan?. Simak terus ceritanya.

...***...

Terpopuler

Comments

R yuyun Saribanon

R yuyun Saribanon

simak simak simak .. kan memang sedang dibaca ceritanya thor.. .kata2 simak dipake terus menerus kalau ceitanya berupa drama di radio...

2023-07-06

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!