...***...
Akihara on.
Apa alasan yang membuatmu bertahan di dunia yang serba membuat kamu merasa sakit?. Katakan padaku agar aku mengerti betapa parahnya hidupmu dibandingkan aku yang sekarang. Aku hanyalah ingin mengetahui apa yang tidak aku ketahui tentang sudut sakit dunia ini.
Akihara off.
kembali hari ini.
Pukul 22.30 Akihara dan Asakura baru saja pulang dari kantor, hari ini mereka sangat sibuk menyelidiki kasus tentang seorang laki-laki bunuh diri di atas jembatan. Mereka menemukan kasus yang cukup rumit kali ini, karena itulah mereka bekerja ekstra hari ini.
"Aniki, kau yakin semua korban itu?." Ucapnya aneh. "Adalah mantan siswa sekolahmu dulu?." Akihara jadi penasaran setelah menelusuri riwayat hidup korban, dan kakaknya ini mengenali semua korban?.
"Kau pikir? Aku ini hanya seorang siswa yang sok kenal sok dekat (SKSD) sejenisnya gitu?." Asakura menatap jengkel pada adiknya ini, ia menyentil jidat adiknya ini jika mereka tidak sedang dalam perjalanan pulang.
"Ahahaha! Enggak sih." Responnya. "Hanya memastikan saja, jangan marahlah aniki."
Akihara tertawa kecil, ia melindungi jidatnya karena melihat kakaknya yang tadinya siap-siap ambil ancang-ancang mau menyentil jidatnya. Kakaknya ini sangat menyeramkan jika kesal ataupun marah, jadi waspadalah atau kau akan jadi korban amukannya.
"Tapi aneh juga ya?." Akihara menatap lurus ke depan, ia sempat berpikir kenapa semua korban berasal dari sekolah yang sama?.
"Apanya yang aneh?." Asakura bertanya pada adiknya, mungkin dengan jawaban adiknya ini ia bisa menguak sedikit motif terjadinya kasus bunuh diri ini.
"Ya, gimana tidak aneh?." Akihara mengingat kembali dokumen yang ia baca mengenai korban. "Ryuu jin, date gaoki, tamami suichiro." Ucapnya. "Mereka semua termasuk salah satu dari sepuluh top cowok ganteng di sekolahmu." Jelasnya. "Dan juga terkenal, tapi kenapa malah sekarang bunuh diri?!." Ia merasa aneh. "Aku yakin ada yang salah dengan itu." Ia sedang membayangkan sesuatu. "Pasti itu adalah dendam pribadi yang belum tersampaikan oleh pelaku, kepada para korban."
Asakura hanya menyimak, atas apa yang telah disampaikan oleh adiknya.
"Apakah di masa sekolah dulu? Tanpa diketahui mereka semua itu jahat?." Ia memikirkan dari segi sikap orang populer di sekolah. "Lalu orang yang tersakiti? Malah dendam sama mereka?." Lanjutnya. "Orang itu sekarang balas dendam."
Akihara mencoba mengeluarkan pendapatnya tentang alasan korban meninggal yang sebenarnya.
"Rasanya tidak mungkin orang-orang sukses seperti mereka bunuh diri." Itu terasa sangat aneh baginya. Hal yang sangat mustahil baginya jika ada orang yang sukses malah bunuh diri?. "Karena ada kesempatan? Sekarang mereka dibunuh, tetapi mayat mereka digantung di jembatan." Lanjut Akihara, membuat Asakura tersentak kaget.
Asakura juga sempat berpikir ke arah sana, bagaimana korban bisa meninggal, tetapi ia tidak pernah memikirkan bagaimana bisa?. Korban tewas gantung diri?.
"Kalau menurutmu gimana Aniki?." Akihara juga ingin mendengarkan pendapat kakaknya, mungkin kakaknya tahu alasan pasti kematian korban.
"Entahlah, aku tidak tahu." Begitulah balasan Asakura, ia belum yakin jika kasus ini berhubungan dengan dia, tetapi. Ia tidak boleh lengah dalam menyelesaikan kasus ini. "Aku akan menyelidikinya dengan teliti masalah ini." Lanjutnya lagi. "Jangan banyak bertanya di saat aku sedang menyetir." Ketusnya. "Apakah kau ingin aku celaka? Karena kau banyak bertanya." Ia merasa kesal. "Sehingga aku tidak konsentrasi?." Asakura malah berkata seperti itu pada adiknya.
"Haik! Wakarimashita." Akihara hanya menuruti apa yang dikatakan kakaknya.
Akihara hanya menghela nafasnya saja. Ia tahu kakaknya tidak mau membahas masalah itu. Ia tidak mengerti harus bersikap seperti apa dengan kakaknya itu. Apakah selama ini ia memang telah menyiksa kakaknya tanpa ia sadar?. Hatinya sangat sedih hingga saat ini ia tidak bisa dekat dengan kakaknya. Saat itu Kurosaki yang duduk di belakang dapat merasakan bagaimana kesedihan yang dirasakan oleh Akihara. Dadanya terasa sangat sakit, sesak karena menahan air mata kesedihan yang selalu ditahan oleh Akihara.
"Kau adalah orang yang kuat akihara." Dalam hatinya. "Hingga saat ini kau mampu bertahan, dan kau mampu berjalan dengan rasa sakit." Dadanya terasa sesak. "Serta gelapnya suasana hati yang kau dapatkan selama ini." Ia merasakan semua itu. "Aku bersumpah! Tidak akan meninggalkan dirimu." Dalam hati Kurosaki selalu ingin menjadi penguat bagi Akihara.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Simak terus ceritanya ya pembaca tercinta.
...***...
Sementara itu di sisi lain.
Seorang wanita yang sangat cantik yang sedang membayangkan sesuatu hal yang sangat indah. Ia membayangkan hidupnya yang indah bersama orang yang sangat ia cintai. Siapa lagi kalau bukan bersama Yuichi Asakura, laki-laki yang dari dulu ia impikan untuk menjadi pasangan hidupnya.
"Yuichi san." Ia tersenyum lembut. "Kita menikah dengan suasana penuh kebahagiaan." Ia merasa gugup. "Kau dan aku memiliki senyuman yang sangat indah pada saat itu."
Ia membayangkan apa yang telah ia ucapkan itu. Saat ini ia sedang berkhayal tentang betapa bahagianya dirinya saat itu. Saat hati pernikahan yang selalu ia inginkan di setiap malamnya?.
"Setelah menikah? Banyak hal yang kita lakukan bersama."
Senyumannya kembali mengembang membayangkan hal apa saja yang akan ia lakukan dengan orang yang paling ia cintai.
"Aku membangunkan mu dengan kecupan yang sangat manis, kau terbangun dengan senyuman yang menawan di wajahmu." Ia sedang membayangkan kejadian romansa itu. "Aku juga tersenyum menyambut mu."
Bayangan itu seakan menari-nari di dalam pikirannya, sebuah kehidupan rumah tangga yang sangat membahagiakan bersama Asakura, lelaki yang sangat ia cintai di dunia ini.
"Oh!. Betapa indahnya pagi yang aku rasakan saat bersamamu yuichi san."
Ia benar-benar terbuai dengan apa yang ia bayangkan.
"Setelah itu kita mandi bersama, dan sarapan bersama." Ia semakin membayangkan kejadian itu. "Aku membuatkan sarapan yang paling enak di dunia ini."
Senyumannya semakin mengembang membayangkan hal indah itu.
"Setelah itu kita jalan-jalan sambil menikmati beberapa hal yang kita sukai." Hatinya semakin berbunga-bunga membayangkan itu semua. "Bergandengan tangan dengan sangat mesranya, ditambah dengan senyuman mu yang sangat menawan itu."
Pikirannya hanya diisi oleh kebahagiaan bersama Asakura, tidak bisa menepis semua khayalan itu dari pikirannya.
"Oh! Betapa indahnya hidupku ini." Wanita itu tidak ada henti-hentinya membayangkan hal yang indah yang akan ia lewati bersama laki-laki yang sangat ia cintai.
Cinta telah membuat seseorang melupakan siapa dirinya, ia terlalu terbuai dengan perasaan yang berlebihan sehingga ia tidak dapat berpikir dengan akal sehat lagi. Tapi pertanyaannya adalah, siapakah wanita yang menginginkan Yuichi Asakura itu?. Apakah ada yang bisa menjawabnya?. Apakah kita perlu menunggu waktu yang akan menjawabnya?. Simak terus ceritanya ya pembaca tercinta.
Akihara on.
Cobalah untuk bertahan walaupun itu terasa sangat menyakitkan. Cobalah untuk bertahan walaupun apa yang kau pertahankan itu membuatmu terasa sangat sesak. Pastikan dirimu bisa bertahan hingga pada akhirnya kau dapatkan apa yang mau inginkan selama ini. Kuatlah secara lahir batin, karena dunia ini bukan untuk tempat kau merengek saja. Akan tetapi dunia ini tempat untuk kau pelajari jika rasa sakit itu kadang lahir dari diri kamu sendiri yang tidak mampu mengatasi masalah mu sendiri, dan kau malah menyalahkan orang lain atas apa yang kau rasakan dalam hidupmu.
Akihara off.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Sarah Q. M
Suka banget ceritanya campuran misteri, psikologi dan makan kehidupan, dan komedi juga kadang-kadang paket komplit! 🤩
2025-01-18
1