...***...
Akihara on.
Ada hal yang terkadang memang tidak kita ketahui sama sekali. Misalnya seseorang yang memiliki kekuatan untuk melawan takdir jahat yang sangat merugikan. Apakah menurutmu seorang anggota kepolisian seperti aku tidak pantas untuk memiliki kemampuan itu?. Tapi aku sangat membutuhkan kemampuan itu karena itu dapat membantuku untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Aku membutuhkan kekuatan hitam dan putih yang dapat melihat apa yang telah disemb seseorang di balik sosok putih yang ia tampilkan pada publik. Lalu bagaimana dengan hitamnya yang merupakan sosok aslinya yang ia tutupi dengan kebaikan sang putih?. Hitam putih, siapa kau sebenarnya?.
Akihara off.
Akihara telah berhasil menunjukkan sosok hitam Yanga dan di dalam tubuh Momoko. Memang sangat benar jika kegelapan yang ada di dalam tubuh Momoko telah melewati kadar yang seharusnya. Tentunya Akihara dan Kurosaki yang memiliki kekuatan untuk melenyapkan kegelapan itu mencoba untuk menyingkirkan kegelapan yang ada di dalam diri Momoko. Tapi sepertinya tidak bisa dilakukan begitu saja.
"Kau adalah iblis yang sebenarnya!." Momoko menyeringai lebar. "Aku tidak menduga, jika kau memiliki iblis pendamping."
"Aku tahu kau putus asa kak momoko." Akihara cemas. "Tapi kau tidak boleh menyerahkan dirimu, pada kegelapan!."
"Diam kau!." Bentak Momoko dengan suara yang sangat keras. "Sebaiknya kau diam saja!." Hatinya semakin terbakar amarah. "Kau tidak usah ikut campur dalam masalahku!." Ia tidak bisa mengendalikan dirinya.
"Aku tidak bisa diam begitu saja." Balasnya. "Karena incaran mu selanjutnya adalah kakakku!."
Akihara sangat kesal melihat itu, hingga Kurosaki yang mengambil ancang-ancang seperti ingin meladani perkelahian itu.
"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi." Akihara tidak habis pikir bagaimana itu terjadi sebenarnya?.
"Aku ingin membunuh kakakmu itu!." Raungnya. "Karena dia telah membuat aku sakit hati!."
"Diam kau kuro momoko!." Bentak Akihara dengan perasan yang sangat memuncak. "Apapun alasan yang kau buat? Kau tidak akan bisa menyentuh kakakku!."
Akihara sama sekali tidak bisa menerima alasan apapun yang dilakukan Momoko untuk membunuh orang lain. Apalagi alasan cinta yang tidak terbalaskan. Cinta adalah hal yang rumit, tapi tangan jadikan itu alasan untuk membunuh orang lain. Harusnya kau mengetahui sakitnya cinta ketika dipaksa, dan kau harus kuat ketika kau sakit karena cinta.
"Jadi kau ingin melawan aku aki chan?!." Kuro Momoko menyeringai lebar ke arah Akihara. Sepertinya ia siap-siap ingin menyerang Akihara dengan kegelapan yang ia miliki.
"Ini sangat gawat, dia sepertinya ingin menyatu dengan sosok kegelapan itu." Kurosaki dapat melihat hal yang mengerikan itu.
"Tentu saja." Akihara dapat melihatnya juga. "Kurosaki, tunjukan padanya siapa aku sebenarnya?." Akihara telah siap dengan pertarungan itu. "Ini hanya bukan sekedar pekerjaaan polisi saja." Kesabarannya telah hilang. "Yang membuat seseorang mengakui perbuatannya." Ia terlihat serius. "Namun saat ini ada pekerjaan lain yang harus aku selesaikan." Lanjutnya sambil melakukan persiapan yang matang.
"Dengan senang hati." Tentunya Kurosaki akan menuruti apa yang dikatakan Akihara padanya.
"Kau mau bermain-main denganku aki chan?." Momoko hitam telah bersiap-siap untuk menyerang Kurosaki.
Sepertinya ini memang bukan pertarungan orang biasa. Apakah benar seorang polisi bisa melakukan itu?. Hitam dan putih?. Siapa kau sebenarnya?. Ke arah mana kau lebih dominan ketika kau merasa terancam?. Simak terus ceritanya ya pembaca tercinta.
...***...
Sementara itu Asakura sangat heran dan tidak bisa memikirkan ke mana adiknya? Pergi ke mana adiknya saat ini?. Hatinya sangat gelisah dengan perasaan cemas yang kini telah mempermainkan hati dan pikirannya yang sedang kusut yang sedang memikirkan keberadaan adiknya yang saat ini entah berada di mana.
"Ke mana anak itu pergi?." Dalam hatinya sangat gelisah memikirkan itu semua. "Ke mana aku harus mencarinya?." Pikirannya benar-benar sangat kusut sehingga ia tidak bisa memikirkan kemana adiknya pergi. "Apa yang akan aku lakukan? Jika ia tidak bisa aku hubungi seperti ini?."
Matanya terus mengamati setiap jalan yang ia lewati. Mungkin ia melihat adiknya?. Dalam keadaan mengemudi seperti itu ia terus mencoba untuk menemukan keberadaan adiknya.
"Apa yang aku lakukan padanya? Sehingga aku tidak dapat menemukannya?." Kepalanya sedikit berdenyut sakit memikirkan itu semua. "Apa karena kami hanya terikat darah dari ayah? Sehingga aku tidak terlalu kuat dengannya?."
Dalam hatinya bertanya-tanya, apakah ada yang salah dengan mereka sehingga ia tidak bisa menemukan keberadaan adiknya?.
"Lalu apa yang aku lakukan? Dengan masalah yang telah terjadi?."
Di sisi lain ia teringat dengan kasus yang sedang ia hadapi saat ini.
"Momoko telah terbukti melakukan kesalahan itu." Hatinya sangat jengkel. "Aku harus menemui momoko terlebih dahulu, setelah itu baru aku akan mencari keberadaannya."
Mungkin dengan menyelesaikan masalah Momoko ia akan menemukan adiknya?. Atau jangan-jangan saya ini adiknya telah menemukan keberadaan Momoko?.
"Gawat! Aku harus segera bertindak." Asakura tidak akan membiarkan adiknya terlibat dalam masalah yang lebih besar. "Semakin rumit."
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Simak terus ceritanya ya pembaca tercinta.
...***...
Kurosaki telah menunjukkan semua pada Momoko. Apa saja yang telah dia lakukan Momoko, termasuk ketiak membunuh orang-orang yang telah menolak perasaan cintanya ketika masa sekolah. Yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa dendam ini bisa terjadi setelah sekian tahun setelah lulus sekolah?. Mari kita simak dengan baik bagaimana masalah ini bisa terjadi.
Deg!!!.
"Kya!!." Momoko menjerit ketakutan, begitu juga dengan kuro Momoko yang tidak menduga juga Kurosaki dan Akihara dapat memperlihatkan bagaimana kejadian saat itu.
"Kau tidak usah berteriak seperti itu." Ia menyeringai lebar. "Kau memang melakukan pembunuhan itu dengan tanganmu sendiri!."
Akihara sangat kesal melihat itu, dan ia masih ingin bertarung dengan Momoko untuk mengalahkan kuro Momoko yang telah menguasai tubuh Shiro (putih) Momoko.
"Kau yang telah membunuh mereka semua!." Bentak Akihara dengan suara yang sangat keras.
"Tidak mungkin!." Kuro Momoko membantah itu?. "Tidak mungkin aku melakukan itu!." Sepertinya ia tidak mau mengakui apa yang telah ia lakukan.
"Kau masih saja ingin bersembunyi? Di balik putih mu? Menyedihkan sekali kau kak momoko."
Akihara semakin kesal, kali ini ia menyiapkan sebuah senjata yang akan membuat Kuro Momoko mengakuinya.
"Kurosaki!." Akihara bersuara keras. "Tunjukkan kebenaran padanya!."
"Tentu saja akihara."
Kurosaki dan Akihara melakukan sesuatu pada senjata yang berupa alat pemukul untuk memisahkan antara Kuro dan Shiro Momoko dengan tenaga dalam yang mereka miliki. Meskipun ini seperti jauh dari apa yang diharapkan, namun itulah yang terjadi. Hitam dan Putih, memang sulit untuk diatasi dengan cara yang biasa. Meskipun dia adalah seorang polisi, dan polisi biasa tidak akan bisa melakukan itu. Hanya Akihara lah yang memiliki kemampuan aneh itu, sehingga ia mampu membuat seseorang mengakui apa yang telah ia lakukan selama ini?.
Deg!.
Akihara dan Kurosaki hampir saja berhasil membunuh Kuro Momoko. Namun, ia masih saja mempengaruhi Shiro Momoko.
"Yuichi asakura adalah orang yang aku cintai." Tangisan itu adalah dasar hati yang paling dalam yang ia rasakan pada saat itu. "Kenapa kau malah memperlakukan aku seperti ini?."
"Tidak! Dia bukan orang yang kau cintai!." Bantah Kuro Momoko dengan penuh amarah. "Dia tidak pantas kau cintai!." Hatinya dipenuhi kebencian. "Dia telah membuatmu menderita! Dengan apa yang telah kau rasakan!." Ingatan masa lalu menari-nari dalam bayangan menyakitkan. "Dia sama sekali tidak peduli! Dengan apa yang kau rasakan!." Ucapnya putus asa. "Sadar diri lah kau!." Hatinya semakin membara. "Jika dia itu! Bukan laki-laki yang pantas kau cintai!."
Perasaan itu adalah perasaan ketika ia ditolak oleh Yuichi Asakura. Perasaan putus asa, ia adalah wanita cantik, tidak mungkin ada yang berani menolak perasaan cintanya.
"Bunuh dia!." Teriaknya. "Dia adalah targetmu yang selanjutnya!." Bentak Kuro Momoko penuh dengan amarah, hingga amarah itu kembali masuk ke dalam tubuh Shiro Momoko.
Deg!.
Kuro Momoko telah berhasil masuk sepenuhnya ke dalam tubuh Shiro Momoko.
"Baiklah." Ia menyeringai lebar. "Aku akan membunuhnya." Ia dapat merasakan gejolak amarah itu. "Karena dia telah berani menolak aku!."
"Itu lebih bagus!." Kuro Momoko sangat senang karena berhasil mempengaruhi Shiro Momoko.
Akan tetapi Akihara dan Kurosaki berhasil memusnahkan Kuro Momoko. Tenaga dalam keduanya yang tadinya disalurkan ke alat pemukul itu. Ternyata memang sulit untuk melakukan itu sehingga cukup memakan waktu yang cukup lama.
Deg!.
"Aku memang ingin membunuh yuichi asakura!." Shiro Momoko kembali pada aslinya, tapi ia masih merasakan perasaan sakit itu. "Karena dia telah berani menolak perasaan cinta, yang telah aku katakan padanya saat itu!." Hatinya masih merasakan sakit yang sangat luar biasa. "Aku dendam padanya!." Penampilannya semakin menyeramkan. "Aku sama sekali tidak terima, dengan penolakan yang ia katakan padaku saat itu!." Itu adalah perasaan yang tersisa dari apa yang telah ditinggalkan Kuro Momoko setelah ia menghilang.
"Momoko?!."
Deg!.
Suara itu adalah suara Asakura, tentunya membuat Akihara dan Momoko sangat terkejut. Bagaimana mungkin Asakura datang pada saat seperti itu?. Apakah Asakura menyimak apa yang telah ia katakan, lakukan pada Momoko?. Akihara melirik ke arah Kurosaki yang entah berada dimana.
"A-a-aniki." Akihara mencoba untuk mendekati kakaknya yang terlihat sangat shock mendengarkan apa yang dikatakan oleh Momoko tadi. "A-a-apa yang telah aniki lakukan di sini?." Ia berhati-hati bertanya seperti itu. "Apakah aniki tidak bisa menghubungi aku terlebih dahulu?." Akihara mendadak terkena penyakit gagap karena takut dengan keadaan kakaknya.
Bagaimana tanggapan dari Asakura dengan apa yang telah terjadi saat itu?. Ia sama sekali tidak menduga apa yang telah terjadi. Kenapa ia bisa menyimak pembicaraan itu?. Temukan jawabannya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments