...***...
Akihara on.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan cinta, yang salah itu adalah perasaan kita yang tidak bisa memiliki seseorang yang sangat kita cintai walaupun terasa sangat menyakitkan memang membuat seseorang jadi serba salah dengan perasaan cinta yang ia miliki. Jika kau tidak mendapatkan cinta dari orang yang kau incar, maka jangan menyerah. Maksudku bukan untuk memaksamu untuk mendapatkan orang itu dengan apapun caranya, tapi cobalah untuk menerima perasaan orang lain yang mungkin lebih mencintai dirimu walaupun terkadang kau memang tidak menginginkan dirinya. Cinta itu memang menyakitkan, mempermainkan perasaan hati, mengobrak-abrik perasaan yang sedang gelisah karena merasa tidak dicintai oleh seseorang yang kau inginkan.
Akihara off.
Di kantor kepolisian.
Akihara saat ini memastikan jika Momoko baik-baik saja. Namun keadaannya memang baik-baik saja?. Atau Momoko yang sedang berusaha untuk menguatkan hatinya.
"Kau pasti menungguku kan? Aki chan?." Momoko yang kini jadi tahanan masih ingin melihat Akihara setelah kejadian kemarin.
"Ahaha!." Ia tertawa kecil. "Maaf kak Momoko aku tidak janji ya?." Ucapnya. "Karena aku memiliki seseorang." Bisiknya. "Setidaknya aku akan menunggumu sebagai seorang adik, apakah itu boleh?."
"Um." Ia mengangguk kecil. "Setidaknya ada yang menungguku nantinya." Momoko mengerti, ia hanya ingin menghibur dirinya saja.
"Aku harap, setelah ini kak momoko mampu menjalani hidup dengan baik." Ia tersenyum kecil. "Aku percaya, kak momoko mampu berjalan ke arah yang lebih baik lagi."
"Tentu saja." Momoko semoga memeluk Akihara untuk terakhir kalinya. "Andai saja aku lebih cepat bertemu denganmu." Ungkapnya. "Aku rasa hidupku tidak akan menyedihkan seperti ini." Hatinya terasa sakit. "Terima kasih aki-chan, kau telah menyelamatkan aku dari kegelapan."
"Jangan ingat lagi masa menyakitkan itu kak momoko." Akihara mengelus kepala Momoko. "Berjanjilah, jika kakak mampu melupakan masa kelam itu."
"Ya." Hanya itu saja yang bisa ia balas, hatinya terasa sakit, dan pedih.
Momoko dibawa oleh anggota kepolisian lainnya menuju kantor lainnya untuk melakukan persidangan. Tentunya ia harus mempertanggungjawabkan apa yang telah ia lakukan.
"Wah?." Ucapnya aneh. "Tidak disangka, ternyata akihara menyukai orang yang lebih tua darinya." Yuhei menggaet pundak Akihara, ia terlihat sedang menggoda Akihara.
"Berisik!." Balasnya kesal. "Orang jomblo mana ngerti masalah ini."
Akihara jadi jutek, ia menatap tidak suka pada Yuhei. Sedangkan Geki, Taiki, dan Yuma tertawa terbahak-bahak mendengarkan ucapan Akihara yang mengatakan Yuhei jomblo.
"Kau ini sadis juga akihara." Yuhei jadi sedih karena faktanya ia memang masih jomblo, ia bahkan belum memiliki pacar. "Tapi aku janji akan secepatnya akan mendapatkan pacar dan akan menikahinya." Hatinya membara, ia sudah terlalu lama menyendiri, jadi wajar saja sakit hati jika ada yang berkata seperti itu.
"Cinta ya?." Dalam hati Akihara sangat sedih mengingat perasaan cinta yang sangat mengerikan. "Seseorang dibutakan oleh cinta." Dalam hatinya terasa miris. "Seperti apa? Cinta yang mereka rasakan? Sehingga tidak mampu berpikir jernih?." Hatinya semakin bingung. "Apakah cinta? Hanya akan melahirkan kebencian di hati seseorang?."
Setelah itu Akihara meminta izin pada kakaknya Asakura, ia minta izin agar mengikuti acara reunian teman SMA nya dulu.
...***...
Setelah berdebat panjang dengan kakaknya, Akihara akhirnya pergi juga ke acara tersebut. Hari ini ia bersama beberapa teman-temannya bertemu di sebuah tempat penginapan di Puncak. Tempat yang cukup sejuk untuk melepaskan lelah sejenak, dan tentunya bertemu dengan teman-teman yang dulunya satu kelas dengannya?. Saat itu Akihara bertemu dengan temannya yang juga baru datang?.
"Yho, Akihara." Ia menyapa dengan santai. "Aku pikir kau tidak datang." Kotaro Natsuki juga baru datang dengan mobilnya. Dulu Natsuki sangat dekat dengan Akihara, mungkin sampai sekarangpun juga.
"Yho! Masih hidup kau natsuki." Balas Akihara sambil tertawa kecil sambil membalas kepalan tinju Natsuki, ia hanya bercanda berkata seperti itu.
"Ya, begitulah." Responnya. "Aku masih hidup sampai sekarang." Natsuki tentunya tahu bagaimana selera humor temannya ini, jadi ia sudah maklum saja.
"Oh iya?." Ucapnya. "Aku dengar kau sudah menikah, benarkah?." Akihara hanya penasaran saja dengan kabar yang ia dengar tentang temannya ini.
"Mayu." Bukannya menjawab pertanyaan dari Akihara, Natsuki malah memanggil seseorang dari dalam mobilnya.
"Haik." Balas seseorang dari dalam mobil, seperti suara seorang wanita. Akihara tidak menyangka jika wanita itu adalah.
"Mayucchi." Saking tidak percaya apa yang ia lihat, Akihara sampai setengah berteriak begitu. Akihara memeluk Mayu dengan spontan karena ia rindu dengan sosok temannya itu.
"Ho? Akihara?. Hati-hati." Mayu sangat khawatir dengan apa yang dilakukan Akihara.
"Jangan bilang kalian?." Akihara sampai habis kata-katanya, apalagi saat melihat perut Kojima Mayu terlihat membesar?. Yang dulunya mereka?. Sekarang jadi istri sahabatnya?. Membuat kepala Akihara jadi pusing sendiri memikirkan hubungan kedua temannya itu.
Mayu dan Natsuki hanya tertawa kecil, mereka memaklumi ketidaktahuan Akihara tentang hubungan mereka. Karena hari pernikahan mereka, yang diundang hanya kerabat terdekat mereka saja, jadi wajar kalau Akihara tidak mengetahuinya.
"Ayo kita masuk." Ucapnya. "Aku rasa yang lain sudah menunggu kita." Kotaro mengalihkan rasa canggung diantara mereka, ia juga tidak tahan berdiri terlalu lama, perutnya terasa sedikit nyeri. Akihara, Natsuki dan Mayu masuk ke dalam penginapan.
"Aku rasa juga begitu." Akihara juga tidak sabar dengan pertemuan itu.
Bagaimana pertemuan mereka nantinya?. Temukan jawabannya.
...***...
Di Kantor polisi detektif.
Mereka semua sangat terkejut mendapatkan kabar jika Akihara saat ini sedang pergi ke tempat reuni teman-teman sekolahnya dulu?.
"Apakah akihara pergi ke acara reunian teman SMA?." Yuhei kemarin tidak sengaja mendengarkan pembicaraan Akihara dengan seseorang melalui telepon selulernya.
"Ssssh!." Yuma memberi kode pada Yuhei agar tidak terlalu keras berbicara, dan tangannya menunjuk ke arah ketua mereka yang sedang dalam kondisi tidak baik.
"Ah! Maafkan aku." Yuhei merasa bersalah karena membahas tentang reunian Akihara.
Ia tidak menyadari jika kakaknya dan Akihara semalam berdebat hebat. Akihara minta izin di saat mereka sedang menangani kasus besar?. Tentunya Asakura marah besar pada adiknya, dan adik tidak peduli seberapa marah Asakura padanya.
"Ketua hari ini sangat mengerikan." Bisik Geki menghampiri meja Yuma dan Yuhei. Rasanya ada dewa perang yang sedang murka menebar panasnya api perperangan.
"Ya, aku harap kita tidak kena imbasnya." Geki bergidik ngeri melihat raut wajah marah ketuanya. Dari masuk kantor hingga duduk di meja kerjanya, ia tidak ramah sama sekali.
"Aku harap begitu." Yuma berharap hari ini bukan hari yang menakutkan bagi mereka hanya karena ketua mereka sedang konflik dengan adiknya.
Sedangkan Asakura?. "Awas saja kau nanti akihara." Ia mengepal kuat tangannya. Padahal ia sudah melarang adiknya untuk pergi, tetapi masih tetap saja ngotot ingin pergi. "Akan aku hajar habis-habisan kau nanti."
Dalam hatinya merasa dendam pada adiknya itu. Kenapa adiknya begitu keras kepala tidak mau mengikuti apa yang ia katakan?. Namun saat itu ia juga ingat dengan apa yang telah dikatakan adiknya. Bahwa darah yang telah ia muntah kan pada saat itu karena kegelapan hati yang ia miliki?. Apakah itu benar?.
"Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa akihara berkata seperti itu padaku?." Dalam hatinya kesal. "Jelas-jelas aku yang menderita selama ini." Dalam hatinya sangat marah.
Asakura memikirkan apa yang telah salah padanya?. Apakah benar ia yang telah membuat adiknya menderita selama ini?. Apakah ia tidak bisa mengatakan ia juga sangat menderita selama ini?. Apakah hanya ia saja yang bersalah dengan apa yang terjadi?. Bagaimana lanjutan kisah ini?. Apakah hubungan mereka akan semakin renggang setelah ini?. Next.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments