Setelah menikmati makanan yang sangat lezat, sebuah panggilan telepon berdering di saku celana Jaden.
Pria itu, segera menjawab panggilan telepon dari penelpon yang ternyata adalah bos Nando.
"Ada apa bos?" tanya Jaden.
"Kau datang lebih awal karena aku ingin memberikan beberapa pelatihan yang khusus, aku tidak mau Alexo sampai memang, aku hanya ingin kau yang menjadi pemenangnya."
"Oke siap!"
Jaden lalu berpamitan kepada bibi dia harus datang lebih awal, dia sengaja tidak berpamitan dengan istrinya karena sedang tidur lelap bersama putra tercinta.
Jaden membawa beberapa perlengkapan untuk berlatih dan segera keluar dari rumah.
Dia hanya berjalan sampai ke tempat latihan, karena jaraknya memang tidak jauh.
Sesampainya di tempat latihan....
"Jaden!" teriak bos Nando.
"Iya bos!" jawab Jaden.
Bos Nando langsung meminta Jaden melakukan pemanasan.
"Aku mendapatkan informasi dari salah satu orang yang sudah aku percaya bahwa Alexo, datang ke rumahmu. Dia mau apa ke sana?" tanya bos Nando setengah pemanasan.
"Dia hanya ingin membuat huru-hara saja, aku juga tidak menyangka dia mengetahui rumahku, apakah ini ada hubungannya dengan ayah mertua?" jawab Jaden.
"Aku tidak tahu pasti, tapi pada intinya aku merasa ada orang yang tidak suka kau ikut dalam pertarungan ini. Alexo sangat dekat dengan orang yang bernama Franko. Dia adalah seorang pemuda yang sukses dan berkuasa di kota ini."
"Oh, mungkin dekat karena ada maunya, setahuku, Alexo tidak mau berteman dengan siapapun yang tidak ada gunanya seperti aku ini."
"Haha, kau tidak boleh mengatakan hal seperti itu karena kenyataannya memang benar."
"Astaga, penghinaan yang terselubung."
Beberapa menit kemudian, pemanasan telah usai lalu keduanya langsung berlatih.
Bos Nando merasakan ada semangat yang lebih dari anak didiknya.
"Kau ingin menang atau ingin hadiahnya?" tanya sang pelatih.
"Sejujurnya, hanya ingin uangnya sebab akan aku gunakan untuk masa depan anakku. Lumayan 500 juta. Aku butuh berapa puluh tahun mau menguburkan uang sebanyak itu."
"Haha, aku bisa memberikanmu 600 juta, tapi kau harus menjadi pelatih."
"Aku belum pantas melakukan hal itu, ilmuku masih di bawah rata-rata."
"Cih, kau selalu merendah dengan segala prestasimu. Kau seharusnya sudah menjadi pelatih tingkat internasional tapi kau selalu menolak, padahal dengan itu kau bisa membuktikan kepada ayah mertua bahwa kau juga sukses."
"Aku ingin sukses menjadi seorang petarung bukan pelatih."
"Dasar keras kepala!"
Bos Nando kemudian melanjutkan acara latihan sampai 2 jam ke depan.
Latihan hari ini cukup melelahkan, sehingga Jaden tidak bisa pulang dengan cepat, dia harus meneruskan sampai nanti malam.
...
Rumah Jaden ...
Celine sebenarnya ingin keluar rumah dan berjalan-jalan tetapi sang suami sepertinya tidak memberikan izin sehingga dia hanya bermain-main bersama putranya di dalam rumah.
Saat dia, ingin mengambilkan minum untuk bibi, tiba-tiba saja ponselnya berdering.
Ternyata yang menelpon adalah suaminya.
"Sayang? maaf aku tidak bisa pulang lebih cepat karena latihan sampai malam, aku kelelahan dan harus beristirahat beberapa waktu."
"Oke sayang, tidak masalah karena aku merasa aman ada banyak orang di depan rumah, meskipun aku ingin berjalan-jalan tapi jika kau tidak memberikan izin aku tidak mau."
"Nanti baru saja ketika aku libur latihan aku akan mengajakmu jalan-jalan bersama bibi dan Hanson."
"Oke sayang."
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments