Aku bisa jaga diri

Seorang pria seperti Jaden, tidak akan membiarkan harga dirinya jatuh begitu saja.

Dia pasti bisa membuat satu keadaan menjadi lebih baik, bukan hal yang buruk lagi.

"Aku merasa jika kekhawatiran yang ada di dalam dirimu adalah suatu hal yang lumrah, sebab sebagai seorang istri pasti tidak mau suaminya mendapatkan kesulitan terutama dalam mencari rezeki.

Namun, yang harus kau tahu adalah, aku memilih hidup seperti ini bukan satu tahun dua tahun tetapi bertahun-tahun aku hidup dalam situasi yang sangat sulit, lalu di atas ring tinju aku mengadu nasib. Semuanya sudah aku rasakan sehingga tidak perlu kau mengkhawatirkan apapun lagi," ucap Jaden.

Jaden mencoba memberikan pengertian kepada istrinya agar tidak terlalu memikirkan suatu hal yang belum tentu terjadi.

Dia mencoba merayu agar dirinya mendapatkan dukungan dari Celine.

Hanya saja dia ingin menunjukkan kepada sang istri bahwa hidup tidak selamanya mudah, Jaden memilih untuk hidup dengan pertaruhan nyawa, meskipun itu sangat sulit Jaden akan menjalaninya dengan semangat penuh demi anak dan istri tercinta.

"Kau beristirahatlah sayang, aku yang akan mencuci piring. Oh iya setelah itu, aku ada urusan dengan bos Nando," jelas Jaden.

"Sayang, biarkan aku yang mencuci piring. Kau pergilah latihan," jawab sang istri yang mulai memahami arti pertarungan bagi sang suami.

Dia juga tidak mau egois. Perasaannya memang sangat peka karena dalam hidupnya, menjadi orang miskin sangat susah.

Jaden jika mencoba memberikan hal yang terbaik untuk anak dan istri, dia bekerja menjadi seorang petarung karena memang dari sana dia berasal.

Kedua orang tua yang tewas misterius, membuat seorang pria iba dan membawa Jaden bersamanya dan hidup dengan bertarung.

Dia adalah bos Nando, pemilik tempatnya berlatih, juga orang yang menjadi gurunya dalam mengendalikan pukulan terhadap para musuh.

Jaden tersenyum, dia merasa beruntung jika sang istri mau memahami dirinya, ini adalah hal yang paling di tunggu oleh Jaden, sebuah dukungan dari seorang yang sangat disayangi olehnya.

"Tapi kau ingat, kau harus menang dan tidak boleh mengalami kekalahan."

Sang istri hanya ingin sang suami mendapatkan satu hal yang terbaik, seperti sebuah kemenangan mutlak atas musuh paling menyebalkan yang kebetulan adalah mantan kekasih sang istri.

"Iya sayang, terima kasih atas semua dukungan yang kau berikan padaku!"

Jaden berjalan keluar dari kamar utama dan segera membawa baju ganti.

Sang suami kemudian pergi dari rumahnya dengan mengunci rapat rumah yang hanya berukuran 6x6 meter itu.

Dia melakukan aktivitasnya di rumah sederhana miliknya.

"Aku akan pergi berlatih, aku akan memastikan keamanan anak dan istri."

Sang suami sangat peduli akan hal ini sehingga segera melakukan kebiasaan.

Dia pergi ke rumah bibi Arneth, dia akan menitipkan anak dan istri padanya.

"Bibi?" panggil Jaden ketika berada di depan rumah bibi Ar.

Beberapa menit kemudian terlihat seorang wanita yang sudah berumur tetapi sangat energik.

"Ada apa Ja?" tanya sanga bibi.

"Bukan Ja, bibi. Aku adalah Jaden."

"Ohiya, ada apa?" tanya sang bibi yang terkadang sangat pikun.

"Aku suaminya Celine, tetangga bibi."

"Oh, Celine yang suaminya seorang petinju?"

"Iya, ini aku. Jaden."

"Haha, iya benar. Maaf ya nak, bibi sering lupa."

"Tidak apa bi. Bibi, aku akan pulang larut mala m jadi aku meminta kau untuk menjaga anakku juga Celine."

"Oke nak, bibi akan menjaga mereka berdua. Sebelum pergi, aku memberikanmu jimat untuk memberikan kemenangan di setiap pertarungan yang akan kau jalani."

Sang bibi memberikan gelang keberuntungan, sebuah gelang yang selalu dipakai oleh mendiang suaminya.

Sang suami juga dulu seorang petarung, jadi dia memberikan kalung itu kepada Jaden agar sang pria mendapatkan kemenangan itu juga.

"Terima kasih bibi atas kalung keberuntungan ini, aku pergi dulu, ini kuncinya, aku hampir lupa."

Jaden memberikan kunci itu pada sang bibi dan dia menerima kalung keberuntungan.

Dia memakai kalung itu.

"Semoga aku bisa menaklukkan lawan ku nanti," batin Jaden yakin.

*****

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***