Apa yang Jaden katakan sepertinya tidak mendapatkan respon yang baik dari seorang Alexo, hingga Jaden mengamuk.
Pria itu menarik tubuh Alexo keluar dari rumahnya kemudian menghantamnya berulang kali, entah tidak mau melawan atau apa, Alexo terlihat diam saja.
"Bawa dia pergi sayang! aku muak melihatnya!" teriak Celine.
Sang suami langsung melakukan aksinya.
"Aku tak akan kalah meskipun kau menghabisi aku!"
Alexo benar-benar menyebalkan hingga Jaden hampir melakukan jurus mautnya, hingga tangisan Hanson membuat aksinya terhenti.
"Jika bukan karena anakku! sudah habis kau Alexo!" teriak Jaden.
"Oh, ternyata kekuatanmu hanya seperti itu saja?"
Jaden tidak memperdulikan pria itu lagi dan langsung masuk ke dalam rumah.
Lexo, kemudian melaporkan hal ini kepada bosnya.
"Tuan Franko, aku sudah datang ke rumah Jaden, dia juga sudah melakukan hal sesuai dengan rencana, lalu apalagi?"
"Kau harus pulang dan latihan, kau adalah andalanku, kau bisa mempelajari pukulan Jaden dengan baik bukan?"
"Iya, dia masih memiliki jurus yang sama, aku bisa melawannya."
"Oh ya, keadaan calon istriku bagaimana aman?"
"Aman tuan, aku akan terus merongrong kehidupan mereka berdua!"
"Bagus, kau harus menekankan bahwa kau yang mengejar Celine, agar aksiku tidak ada yang tahu."
"Ya bos, tenang saja! aku pastikan rencana kita akan berhasil, aku juga sakit hati dengan pasangan itu karena sudah menikah dan membuat Celine mencampakkan aku!"
Terlihat jelas dari sini bahwa ada kejanggalan yang sangat nyata yaitu rencana dua orang yang tidak ingin rumah tangga mereka baik-baik saja.
"Kau butuhkan uang berapa juta? aku akan mengirimnya untuk pengobatan lukamu karena pukul Jaden."
"Kirim 200 juta saja, nanti aku akan datang ke tempatmu bos!"
"Oke, aku tunggu sampai jam 16.00 sore karena ada banyak hal yang harus aku urus."
"Siap bos!"
Lexo pergi dari rumah Jaden, dia memang sudah membuat pasangan yang saling mencintai itu salah paham.
Ketika Lexo pergi, Jaden terlihat kesal.
"Kau yang memintanya datang kemari?" ucap Jaden ketika Hanson kembali terlelap tidur.
"Apa maksudmu mengatakan hal itu?" jawab Celine mengerti apa yang dikatakan oleh suaminya.
"Aku yang tidak habis pikir dirimu pasti memintanya untuk datang karena kita akan pindahkan?" ujar Jaden yang sudah cemburu buta.
"Baby, kita bicara di luar saja, aku takut Hanson terbangun."
Untung saja Jaden mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh istrinya, mereka berdua perjalanan menuju ruang tamu.
Ruang tamu ...
Jaden berdiri sambil membelakangi tubuh istrinya, sedangkan Celine duduk di sofa.
"Sayang, aku sama sekali tidak memberi tanya datang bahkan aku baru tahu saat membuka," jelas Celine.
"Oh, setahuku dia tidak tahu rumah kita di mana?" cetus Jaden yang mengada ada akibat cemburu yang sudah kelewat batas.
"Jaden! hentikan semua ini! aku mencintaimu dan tidak ada pria lain, untuk apa aku bersamamu jika masih memiliki keluarga yang berlimpah ruah akan harta? aku memilih hidup denganmu yang sederhana, apakah aku kurang menerima?"
Celine terlihat hampir menangis tapi suaminya diam saja, dia tidak tahu air mata itu hampir menetes.
Jaden masih dengan emosinya dan rasa cemburu yang meluap.
"Sayang, tolong kau percaya padaku bahwa aku hanya ingin dirimu saja," imbuh Celine.
Sang istri merasa sedih karena suaminya tidak mempercayai dirinya, rasa cemburu seorang suami sudah keterlaluan.
Hingga senyum di bibir Jaden membuat Celine kebingungan.
"Kau senang melihatku menangis?"
"Aku sayang padamu."
Sang istri terlihat masih bingung.
"Apa maksudmu?"
"Baby, aku hanya bercanda."
"Astaga!"
Sang istri lalu memeluk tubuh Jaden, dia takut sang suami marah.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments