Jealous?

Liara terpogoh-pogoh membawa satu tumpuk kecil kayu bakar. Kedua kaki jenjangnya berjalan mengikuti langkah para rekannya, sesekali dia terhenti untuk sekedar menghirup napas. Keringat di sekujur mulai mengalir, bahkan punggung serta dahinya sudah banjir oleh keringat.

Rasa haus mulai menyerang, dengan napas terengah dia kembali mengambil langkah walaupun kedua lututnya sudah tidak sekuat tadi. Di tambah dengan beban yang dia bawa, Liara semakin lelah dan ingin segera sampai di area tenda.

"Kalo bukan karena mau ngehindar dari dia, aku juga gak bakalan mau jalan kaki ngambil kayu bakar ke hutan!" gadis itu terus saja menggumam.

Liara kembali berjalan, namun salah satu kakinya tersandung akar pohon hingga tubuhnya tersungkur ditanah yang sedikit lembah. Gadis itu meringis, kayu bakar yang dia bawa tercecer entah kemana- Liara menarik napasnya dalam, berusaha meredam amarah yang sudah siap meledak.

"Kamu gak apa apa?"

Suara seseorang dari arah belakang tubuhnya membuat Liara menoleh, gadis itu mendongak- kedua mata berembunnya menatap kesal pada orang tersebut.

Dia nanya? kenapa harus bertanya, kalau sudah melihatnya tersungkur di tanah.

"Ayo bangun! aku bantu, rombongan sudah jauh dari kita. Kayunya biarin aja, yang mereka bawa sudah lebih dari cukup kok, buat bikin api unggun malam ini!"

Liara tidak merespon, gadis itu masih meringis karena merasakan denyutan di area pergelangan kaki sebelah kirinya. Sepertinya akar besar itu membuat salah satu kakinya terkilir, bahkan saat orang yang Liara ketahui sebagai kakak tingkatnya itu mengangkatnya, lalu membantunya berdiri dia tidak melawan atau pun menolak.

Rasa sakit di kaki kirinya membuat Liara tidak tahu harus apa, dia memang butuh bantuan orang lain saat ini, karena saat kaki kirinya berusaha menopang tubuhnya- rasa sakit itu kembali menyerangnya, Liara hanya bisa mengigit bibir bawahnya dan berjalan tertatih mengikuti langkah orang yang memapahnya.

Selang lima belas menit mereka berdua akhirnya sampai di lokasi camping. Liara sudah berkeringat lebih banyak dari sebelumnya, bahkan gadis itu meremas keras lengan orang yang ada didekatnya kala kaki kirinya kembali sakit.

"Masih kuat jalan kan?" tanyanya.

Liara yang sedari tadi menunduk, sontak mengangkat kepalanya- netra keduanya bertemu tapi tidak berlangsung lama karena Liara terlebih dahulu memutuskannya.

Gadis itu mengangguk tanpa melihat pada orang yang diam diam menipiskan bibirnya tanpa sepengetahuan Liara. Keduanya kembali melangkah, dan tidak lama mereka sampai disalah satu tenda.

Kedatangan mereka berdua menjadi pusat perhatian, semua orang yang ada disana menatap ke arah keduanya. Tatapan penasaran dan ingin tahu, bahkan juga tidak sedikit yang berbisik kala melihat interaksi Liara dan orang yang menolongnya.

"Eh, ngapain ketua BIM kita yang ganteng, deket dekat sama cewek yang suka di bully Hyena and the genk?" bisik seorang gadis berkaos biru yang baru saja meletakan tali sisa tendanya.

Liara yang sudah merasa tidak nyaman terlihat berusaha melepaskan pegangan orang yang menolongnya, dia tidak mau menjadi pusat perhatian apa lagi pusat cibiran para mahasiswi lainnya.

"Lepas, kita udah sampai!" bisik Liara.

Wajahnya mengeras kala tangan yang melingkar di bahunya kini berpindah pada pinggang rampingnya.

"Yakin udah bisa jalan sendiri. Aku yakin kamu bakalan jatuh kalo aku lepasin pegangannya,"

Liara semakin gelap, kedua matanya menatap tajam pada orang yang sudah berani menyentuh area tubuhnya yang sudah jauh dari kata wajar.

Kurang ajar nih jantan, beraninya dia nyentuh tubuh princess Liara tanpa izin. Minta di hukum pancung rupanya!

Liara terus saja mendelik, ekor matanya menatap tajam pada pria berjaket jeans berwarna pudar yang terlihat tak acuh melihat mereka terus saja diperhatikan orang orang, termasuk oleh seorang pria berkaos hitam yang tengah menancapkan beberapa patok di dekat sebuah tenda.

Kedua mata Elangnya terus saja mengintai Liara dan pria yang tengah memeluk Sang Bunga. Sadar atau tidak, pria itu meremas erat batu yang ada ditangannya, jakunnya naik turun kala melihat Liara sama sekali tidak keberatan kala tubuhnya di sentuh oleh orang lain, selain keluarga dan dia tentunya- dulu.

Dia memalingkan wajahnya ke arah lain, napasnya naik turun dan terlihat memejamkan kedua matanya. Pria itu terlihat tidak baik, bahkan batu yang ada ditangannya menjadi sasaran. Batu tak berdosa itu terpelanting jauh, kala benda itu dibuang begitu saja tanpa perasaan.

Sementara gadis yang berhasil membuatnya bersikap begitu, terlihat cuek dan tidak peduli dengan pria yang dia kira tidak ikut camping bersama mereka. Ekor matanya melirik diam diam kearah sang pria, menaikan dagunya angkuh dengan langkah pincang.

'Rasain!' cibirnya dalam hati.

"Kaki mu harus di urut, kalo enggak nanti bisa bengkak."

Liara kembali menoleh, dia tidak menjawab hanya mengangguk pelan dan berharap untuk segera sampai ditenda miliknya agar segera bisa beristirahat.

MAAPIN MATA OTHOR YA ALLAH, DOSA DOSA DOSA TAPI MENGGODA APA LAGI SAMPE BAWAH SAMPE BAWAH SAMPE BAWAH 🏃🏃🏃

JAN KEJAM KEJAM NAPA NENG CIAN BANG SIMBA😂😂😂

SEE YOU MUUUAAAACCHH😘😘😘

Terpopuler

Comments

Sari Annissa

Sari Annissa

aduh mata perawan ku,tutup mata ahhh😎😎

2023-12-28

0

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Ya Allah maafkan hambamu ini, Pak Suami maaf yaaaa ga sengaja lihat "itu"...Aduh Thor knp g di crop aja tuh fotonya..kaannn bikin dosa...

2023-08-30

1

mama yuhu

mama yuhu

Lee lagi on kqh🤣🤣🤣
mata tuaku ternoda🤭😂🤣🤣🤣

2023-08-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Waktu Yang Berlalu
2 Ancaman
3 Belum Waktunya
4 Tidak Percaya
5 Tendangan Maut
6 Kesal Tak Tertuang
7 Menyelinap
8 Rasa Penasaran Liara
9 Terpaksa Harus Ikut
10 Menuju Lokasi Camping
11 Lokasi Camping
12 Perasaan Aneh
13 Jealous?
14 Jangan Salah Menilai
15 Waspada
16 Satu Tenda
17 Pamer
18 Menjelajah
19 Khawatir
20 Semakin Emosi
21 Cara Terakhir
22 Mencoba Bersabar
23 Tegang
24 Bayar Hutang?
25 Sandiwara Atau Dari Hati
26 Pangeran?
27 Menurutlah
28 Dia Aneh
29 Liara Yang Penasaran
30 Peringatan
31 Permainan
32 Bukan Kucing Tapi Singa
33 Cuma Suka? Aku Tidak Mau!
34 Hubungan Antara Pria Dan Wanita
35 Ancaman Liara
36 Serangan Dadakan
37 Bebas
38 Khawatir?
39 Tak Terduga
40 Yang Kedua, Bukan Yang Pertama
41 Mulai Bergerak
42 Satu Satunya Yang Berharga
43 Tidak Aman Untuk Hati
44 Memendam Rasa
45 Apa Itu?
46 Apa Yang Akan Terjadi?
47 Tikus Nakal
48 Bukan Jalur Gerebekan
49 Serangan Dadakan
50 Dingin Dan Datar
51 Didalam Derasnya Hujan
52 Seperti Orang Mabuk Dan Sekarat
53 Balasan
54 Istri?
55 Sumpah Delila
56 Ke Hotel?
57 Senam Jantung
58 Berkah Atau Musibah
59 Kecolongan
60 Sudah Menikah!
61 Ketemu Dan Bergegas
62 Berusaha Untuk Masuk
63 Dendam Dan Amarah
64 Ayo Kita Bermain, Princess!
65 Lelang
66 Pertahanan Liara
67 Mulai Menggoda
68 Game Over
69 Iman Setebal Buku Sejarah? Yakin?
70 Kita Sudah Menikah!
71 Ukur Saja!
72 Kabur!
73 Dia Milikku!
74 Lari Sejauh Mungkin
75 Terdampar
76 Menghangatkan?
77 I Don't Know
78 Bayi Singa
79 Pulau Cinta?
80 Ketemu
81 Balas Dendam
82 Pria Licik
83 Tetap Menjadi Pemenangnya
84 Singa Tua Mesum
85 Simulasi
86 Tetap Menjadi Pemenangnya
87 Mengamankan Sebelum Resmi
88 Karma Mertua
89 Otw Resmi
90 Tertunda Sebentar, Sabar
91 Bayi Singa On The Way
92 Tidak Banyak, Tapi Lama
93 Singa Tua Ganas
94 Tetap Bersaing
95 Akhir Dan Awal
96 Last Part Akhir Bahagia
97 Cerita Baru Galexia
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bab 1 Waktu Yang Berlalu
2
Ancaman
3
Belum Waktunya
4
Tidak Percaya
5
Tendangan Maut
6
Kesal Tak Tertuang
7
Menyelinap
8
Rasa Penasaran Liara
9
Terpaksa Harus Ikut
10
Menuju Lokasi Camping
11
Lokasi Camping
12
Perasaan Aneh
13
Jealous?
14
Jangan Salah Menilai
15
Waspada
16
Satu Tenda
17
Pamer
18
Menjelajah
19
Khawatir
20
Semakin Emosi
21
Cara Terakhir
22
Mencoba Bersabar
23
Tegang
24
Bayar Hutang?
25
Sandiwara Atau Dari Hati
26
Pangeran?
27
Menurutlah
28
Dia Aneh
29
Liara Yang Penasaran
30
Peringatan
31
Permainan
32
Bukan Kucing Tapi Singa
33
Cuma Suka? Aku Tidak Mau!
34
Hubungan Antara Pria Dan Wanita
35
Ancaman Liara
36
Serangan Dadakan
37
Bebas
38
Khawatir?
39
Tak Terduga
40
Yang Kedua, Bukan Yang Pertama
41
Mulai Bergerak
42
Satu Satunya Yang Berharga
43
Tidak Aman Untuk Hati
44
Memendam Rasa
45
Apa Itu?
46
Apa Yang Akan Terjadi?
47
Tikus Nakal
48
Bukan Jalur Gerebekan
49
Serangan Dadakan
50
Dingin Dan Datar
51
Didalam Derasnya Hujan
52
Seperti Orang Mabuk Dan Sekarat
53
Balasan
54
Istri?
55
Sumpah Delila
56
Ke Hotel?
57
Senam Jantung
58
Berkah Atau Musibah
59
Kecolongan
60
Sudah Menikah!
61
Ketemu Dan Bergegas
62
Berusaha Untuk Masuk
63
Dendam Dan Amarah
64
Ayo Kita Bermain, Princess!
65
Lelang
66
Pertahanan Liara
67
Mulai Menggoda
68
Game Over
69
Iman Setebal Buku Sejarah? Yakin?
70
Kita Sudah Menikah!
71
Ukur Saja!
72
Kabur!
73
Dia Milikku!
74
Lari Sejauh Mungkin
75
Terdampar
76
Menghangatkan?
77
I Don't Know
78
Bayi Singa
79
Pulau Cinta?
80
Ketemu
81
Balas Dendam
82
Pria Licik
83
Tetap Menjadi Pemenangnya
84
Singa Tua Mesum
85
Simulasi
86
Tetap Menjadi Pemenangnya
87
Mengamankan Sebelum Resmi
88
Karma Mertua
89
Otw Resmi
90
Tertunda Sebentar, Sabar
91
Bayi Singa On The Way
92
Tidak Banyak, Tapi Lama
93
Singa Tua Ganas
94
Tetap Bersaing
95
Akhir Dan Awal
96
Last Part Akhir Bahagia
97
Cerita Baru Galexia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!