Belum Waktunya

Dahliara memutar bola matanya malas kala melihat seorang gadis remaja sudah duduk di dalam mobilnya dengan tenang. Kedua telinganya tersumpal headphone, dengan tangan sibuk memainkan layar ponsel- sesekali mulutnya bersuara entah kode apa yang gadis itu serukan, Liara pun tidak paham.

Braak!

Bahkan suara dentuman pintu mobil yang Liara tutup cukup kencang tidak mampu membuat atensi gadis itu teralih. Sepertinya permainan game yang tengah dia mainkan lebih menarik dari pada pelototan kakak sepupunya.

"Kamu yakin mau daftar kuliah di kampus, Kakak?"

Liara mulai menyalakan mesin mobilnya, berusaha tidak peduli dengan gadis remaja yang masih menggunakan seragam putih abu abu dengan almamater biru tua yang membalut tubuh tingginya.

Gadis berkucir kuda itu menoleh, melepaskan headphone dari telinganya dan mematikan permainan game yang tengah dia mainkan sejak tadi.

"Yup, Delila Prayoga bakalan ikut kak Ara kemana pun!"

Liara kembali memutar bola matanya, tangannya terlihat sangat lihai memutar kemudi di tengah jalan raya yang mulai padat. Satu tangannya menggerakkan persneling tanpa ragu, bahkan kedua mata indahnya terus saja tertuju ke arah jalanan mengabaikan adik sepupunya.

Gadis remaja yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atasnya itu kekeuh ingin satu kampus dengannya, walaupun Liara sudah mengatakan kalau di sana sangat toxic dan para mahasiswa serta siswinya yang terkenal famous sangat sangat tidak bersahabat, terlebih pada mahasiswa baru yang tidak terkenal. Apa lagi kalau mereka berstatus sosial rendah, dan hanya mengandalkan beasiswa- Hyena dan para babunya pasti tidak akan tinggal diam.

Dan sekarang Delila malah ingin mengikuti jejaknya dengan tidak membawa nama besar Davyn Prayoga saat di kampus. Sebagai anak dari programmer game handal, Delila memilih untuk berdiri dengan kakinya sendiri, tanpa mau di kenal karena Papa nya.

Suasana di dalam mobil kembali sunyi, ekor mata Liara melirik Delila yang kembali memainkan gamenya. Dia membiarkan adik sepupunya sibuk sendiri, kedua mata Liara lebih memfokuskan diri pada jalanan. Waktu yang semakin siang membuat jalanan makin padat dan merayap, hingga-

Ciittt!

Liara menginjak rem mobilnya sekuat mungkin, bahkan tubuhnya terhuyung kedepan begitu pula dengan Delila. Ponsel yang Delila genggam terpelanting di kolong mobil, membuat gadis remaja itu menatap nanar.

Dia kalah!

Sedangkan Liara, gadis berusia 20 tahun itu kembali menegakan tubuh dan kepalanya. Rambut panjang yang tidak dia ikat terurai kedepan, napasnya memburu dan jantungnya berdetak lebih kencang- kala tidak melihat ada sebuah sepeda motor sport berwarna hitam tiba tiba melintas di depan mobilnya, saat Liara melajukan mobilnya dengan cukup kencang.

"Hape gu-,"

"WOYY KALO BOSEN IDUP JANGAN MATI DI DEPAN MOBIL KITA!"

Delila tersentak, gerakan tangannya terhenti kala mendengar teriakan Liara. Kakak sepupunya itu menjulurkan setengah kepalanya keluar, dan meneriaki pengendara gila yang hampir membuatnya celaka.

"Sabar Kak Ara sabar. Tarik napas hembuskan, tarik lagi hembuskan. Oke kalo udah tenang, kita cari minimarket ya aku pingin beli minuman dingin,"

Liara yang tadinya mengikuti arahan adik sepupunya, terlihat datar kembali melirik Delila tajam. Namun tak urung Liara mengikuti kemauan Delila, gadis muda itu memutar kemudi mobilnya dan segera mencari minimarket terdekat.

Cukup lama mencari, akhirnya mereka menemukan minimarket yang cukup sepi. Liara segera keluar dari mobil, diikuti oleh Delila dah melangkah cepat menuju pintu masuk. Tapi belum sempat Liara menjauh dari mobilnya, ekor matanya melihat sebuah motor yang beberapa saat lalu hampir saja membuatnya celaka.

"Ini dia," desisnya.

Liara kembali mendekat ke arah mobilnya, membiarkan Delila masuk sendirian sedangkan dia mengambil sesuatu dari dalam mobilnya.

Beberapa pilok bekas berbagai warna yang masih tersimpan di sebuah kantung yang Liara simpan. Kedua kaki jenjang berbalut sepatu kets itu melangkah mendekat pada motor hitam yang dia yakini ini adalah motor siala tadi.

Srroootttt...Sroooott...Srooottt

Tanpa perasaan Liara menyemprotkan dua pilok berwarna berbeda sekaligus. Salah satu sudut bibirnya terangkat, membentuk senyuman puas kala melihat lukisan estetik yang dia ciptakan pada body sangar kendaraan roda dua itu.

Ekor mata Liara melirik ke arah pintu minimarket, entah kenapa dia sangat berharap kalau sang pemilik motor cantik ini keluar menemuinya. Pasti dia akan senang hati menyambutnya dengan banyak semprotan pilok yang menyerang wajahnya.

"Wow, cantik banget nih motor. Uhh unyu unyu minta di tendang, hiyaaattt!"

Liara sedikit terkejut kala Delila datang secara tiba tiba lalu menendang motor itu dengan kakinya. Walaupun tidak terjadi apa pun, tapi wajah gadis remaja itu terlihat senang dan puas. Bahkan Delila mengangkat dagunya angkuh, entah apa yang tengah Delila pikirkan saat ini. Dahliara bahkan terdiam melihat kelakukan adik sepupunya yang bar bar tapi tidak tahu masalah utamanya.

Liara menatap puas pada sepeda motor malang itu. Dengan senyuman sinis dia berbalik, membuang kaleng bekas yang ada ditangannya dan segera pergi dari tempat itu.

Tanpa kedua gadis itu sadari, sedari tadi kelakuan keduanya tidak lepas dari seseorang yang tengah menghisap cerutunya dengan tenang. Kepalanya tertutup tudung, menyembunyikan diri di balik tembok minimarket. Menatap datar pada motor hitam sangarnya yang baru saja dia beli tadi malam, dan sekarang motor malang itu malah terlihat seperti pelangi.

Drrtt..Drrtt...

"Hm?" sahutnya setelah menerima panggilan masuk di earpiece yang ada di telinganya.

'Tuan Bramantyo sudah menunggu mu! datanglah cepat, dia yang akan memberimu kemudahan pada mu nanti, Lee!'

Tut!

Orang bertudung itu mematikan panggilannya, menjatuhkan puntung rokok lalu menginjaknya kasar dengan mata terus saja tertuju pada mobil berwarna metalik yang perlahan keluar dari minimarket.

"Kau sudah dewasa, Tuan Putri." gumamnya pelan.

**DALIARA, SANG BUNGA ALBARACK😘😘😘

SEE YOU TOMORROW MUUAAACCHH😘😘**

Terpopuler

Comments

Surtinah Tina

Surtinah Tina

kamu udah tua Simba ..

2023-10-20

1

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Dahliara hidungnya mancung yaaa ngikutin daddy dan kakaknya, g ky mommy ny yg minimalis 😅😅

2023-08-30

0

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Yeaayy Simba sdh ada di Indonesia...dan langsung tuh deketin bunganya...

2023-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Waktu Yang Berlalu
2 Ancaman
3 Belum Waktunya
4 Tidak Percaya
5 Tendangan Maut
6 Kesal Tak Tertuang
7 Menyelinap
8 Rasa Penasaran Liara
9 Terpaksa Harus Ikut
10 Menuju Lokasi Camping
11 Lokasi Camping
12 Perasaan Aneh
13 Jealous?
14 Jangan Salah Menilai
15 Waspada
16 Satu Tenda
17 Pamer
18 Menjelajah
19 Khawatir
20 Semakin Emosi
21 Cara Terakhir
22 Mencoba Bersabar
23 Tegang
24 Bayar Hutang?
25 Sandiwara Atau Dari Hati
26 Pangeran?
27 Menurutlah
28 Dia Aneh
29 Liara Yang Penasaran
30 Peringatan
31 Permainan
32 Bukan Kucing Tapi Singa
33 Cuma Suka? Aku Tidak Mau!
34 Hubungan Antara Pria Dan Wanita
35 Ancaman Liara
36 Serangan Dadakan
37 Bebas
38 Khawatir?
39 Tak Terduga
40 Yang Kedua, Bukan Yang Pertama
41 Mulai Bergerak
42 Satu Satunya Yang Berharga
43 Tidak Aman Untuk Hati
44 Memendam Rasa
45 Apa Itu?
46 Apa Yang Akan Terjadi?
47 Tikus Nakal
48 Bukan Jalur Gerebekan
49 Serangan Dadakan
50 Dingin Dan Datar
51 Didalam Derasnya Hujan
52 Seperti Orang Mabuk Dan Sekarat
53 Balasan
54 Istri?
55 Sumpah Delila
56 Ke Hotel?
57 Senam Jantung
58 Berkah Atau Musibah
59 Kecolongan
60 Sudah Menikah!
61 Ketemu Dan Bergegas
62 Berusaha Untuk Masuk
63 Dendam Dan Amarah
64 Ayo Kita Bermain, Princess!
65 Lelang
66 Pertahanan Liara
67 Mulai Menggoda
68 Game Over
69 Iman Setebal Buku Sejarah? Yakin?
70 Kita Sudah Menikah!
71 Ukur Saja!
72 Kabur!
73 Dia Milikku!
74 Lari Sejauh Mungkin
75 Terdampar
76 Menghangatkan?
77 I Don't Know
78 Bayi Singa
79 Pulau Cinta?
80 Ketemu
81 Balas Dendam
82 Pria Licik
83 Tetap Menjadi Pemenangnya
84 Singa Tua Mesum
85 Simulasi
86 Tetap Menjadi Pemenangnya
87 Mengamankan Sebelum Resmi
88 Karma Mertua
89 Otw Resmi
90 Tertunda Sebentar, Sabar
91 Bayi Singa On The Way
92 Tidak Banyak, Tapi Lama
93 Singa Tua Ganas
94 Tetap Bersaing
95 Akhir Dan Awal
96 Last Part Akhir Bahagia
97 Cerita Baru Galexia
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bab 1 Waktu Yang Berlalu
2
Ancaman
3
Belum Waktunya
4
Tidak Percaya
5
Tendangan Maut
6
Kesal Tak Tertuang
7
Menyelinap
8
Rasa Penasaran Liara
9
Terpaksa Harus Ikut
10
Menuju Lokasi Camping
11
Lokasi Camping
12
Perasaan Aneh
13
Jealous?
14
Jangan Salah Menilai
15
Waspada
16
Satu Tenda
17
Pamer
18
Menjelajah
19
Khawatir
20
Semakin Emosi
21
Cara Terakhir
22
Mencoba Bersabar
23
Tegang
24
Bayar Hutang?
25
Sandiwara Atau Dari Hati
26
Pangeran?
27
Menurutlah
28
Dia Aneh
29
Liara Yang Penasaran
30
Peringatan
31
Permainan
32
Bukan Kucing Tapi Singa
33
Cuma Suka? Aku Tidak Mau!
34
Hubungan Antara Pria Dan Wanita
35
Ancaman Liara
36
Serangan Dadakan
37
Bebas
38
Khawatir?
39
Tak Terduga
40
Yang Kedua, Bukan Yang Pertama
41
Mulai Bergerak
42
Satu Satunya Yang Berharga
43
Tidak Aman Untuk Hati
44
Memendam Rasa
45
Apa Itu?
46
Apa Yang Akan Terjadi?
47
Tikus Nakal
48
Bukan Jalur Gerebekan
49
Serangan Dadakan
50
Dingin Dan Datar
51
Didalam Derasnya Hujan
52
Seperti Orang Mabuk Dan Sekarat
53
Balasan
54
Istri?
55
Sumpah Delila
56
Ke Hotel?
57
Senam Jantung
58
Berkah Atau Musibah
59
Kecolongan
60
Sudah Menikah!
61
Ketemu Dan Bergegas
62
Berusaha Untuk Masuk
63
Dendam Dan Amarah
64
Ayo Kita Bermain, Princess!
65
Lelang
66
Pertahanan Liara
67
Mulai Menggoda
68
Game Over
69
Iman Setebal Buku Sejarah? Yakin?
70
Kita Sudah Menikah!
71
Ukur Saja!
72
Kabur!
73
Dia Milikku!
74
Lari Sejauh Mungkin
75
Terdampar
76
Menghangatkan?
77
I Don't Know
78
Bayi Singa
79
Pulau Cinta?
80
Ketemu
81
Balas Dendam
82
Pria Licik
83
Tetap Menjadi Pemenangnya
84
Singa Tua Mesum
85
Simulasi
86
Tetap Menjadi Pemenangnya
87
Mengamankan Sebelum Resmi
88
Karma Mertua
89
Otw Resmi
90
Tertunda Sebentar, Sabar
91
Bayi Singa On The Way
92
Tidak Banyak, Tapi Lama
93
Singa Tua Ganas
94
Tetap Bersaing
95
Akhir Dan Awal
96
Last Part Akhir Bahagia
97
Cerita Baru Galexia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!