Pria bertubuh kekar itu menghempaskan dirinya ke atas ranjang. Sesekali dia meringis saat merasakan denyutan di area sela*ngkang*annya, rasa sakit dan ngilu masih bisa dia rasakan hingga malam hari selepas menyelesaikan tugasnya sebagai pengawal.
Helaan kasar keluar dari mulutnya, dia masih tidak menyangka kalau pertemuan mereka akan seberkesan ini. Dirinya kira bunga kecil itu akan lari atau bersembunyi kala melihatnya, tapi ternyata sang bunga malah terlihat menantang dengan wajah angkuh.
"Dia sudah cukup besar untuk melawan," des*ahnya.
Pria bertato ular itu bangkit, kedua matanya menatap kearah jendela kaca gedung apartemen yang dia tempati saat ini. Tugasnya sebagai pengawal hanya berlaku di siang hari saja, selebihnya dia akan bebas melakukan apa pun dari senja hingga subuh.
Itulah kenapa dirinya menyetujui bekerja sebagai pengawal salah satu putri konglomerat di negara ini. Gadis sombong yang berani mengatai bunga kecilnya tadi. Hyena- gadis bermulut sampah itu membuatnya muak di awal pertemuan mereka.
Dia kira Hyena hanya gadis angkuh yang mengandalkan kekayaan Ayahnya saja, ternyata gadis itu juga menjadi pengganggu untuk bunga kecilnya.
"Kau boleh saja menguasai dan memerintah ku dengan seenak hati mu pada siang hari, tapi jangan harap kau akan terbebas dari ku saat malam tiba."
Kedua tangan pria itu terkepal erat, sejak tadi dia ingin melampiaskan emosinya pada sesuatu, tapi semua itu tertahan karena tugas yang belum usai. Lionel Alkafi, terpaksa menerima pekerjaan ini demi bisa bergerak bebas di negara yang belum pernah dia sambangi.
Negara yang menjadi tempat pelarian sang bunga Albarack beberapa tahun yang lalu. Bahkan setelah kepergiannya, dia pun memutuskan untuk keluar dari kediaman Albarack dan memilih berkeliling dunia. Hingga akhirnya dia menjadi salah satu Hunter untuk sebuah kelompok yang dinamakan Black Blood atau Darah Hitam.
Kelompok yang di bayar untuk memburu para penjilat dan penjahat yang bebas dari jeratan hukum di berbagai negara. Maka dari itu Lionel sangat menjaga data rahasia dan masa lalunya selama ini, tapi ternyata diam diam ada orang yang mengincar data serta masa lalunya dan itu berimbas pada keselamatan gadis yang berhasil membuat adiknya berkedut setiap saat.
Bukan karena terangsang, tapi karena sakit akibat tendangannya.
"Sialan! semua ini karena ulah gadis bangkai itu. Kalau saja dia tidak memerintah ku dengan seenaknya, Liara pasti tidak akan menendang masa depan ku dengan keras!"
Lionel meringis, dia berjalan sedikit menga*ngka*ng menuju kamar mandi. Rasanya di dalam sana ada yang bergeser dari tempatnya, dan dia harus memastikan hal itu.
Di tempat lain
Dahliara terus saja berguling kesana kemari di atas peraduannya. Kedua matanya enggan terpejam padahal waktu sudah sangat larut, pikirannya kembali menerawang ke masa lalu.
Gadis itu mengigit ujung bantalnya kala kilasan wajah seseorang yang sering menemaninya dulu melintas di depan matanya. Orang yang tidak pernah dia temui selama bertahun tahun, orang yang sudah hilang kontak dan sama sekali tidak memberikan kabar apa pun padanya atau keluarganya yang ada di Dubai.
Bahkan Elvier- Sang Daddy sampai tidak mengetahui keberadaan Simba kecilnya setelah keluar dari kediaman Albarack. Dan itu membuat Liara pasrah, selama ini dia tidak pernah memikirkan mantan ajudannya itu. Tapi sialnya, setelah berhasil move on- Simba brengseknya kembali.
Pria itu kembali dengan tampilan yang cukup berubah, wajahnya terlihat semakin dewasa, tubuhnya semakin besar dan kekar, bahkan Simba kecil itu sudah berubah menjadi Singa jantan yang siap menerkam mangsanya.
Liara tidak sadar menggigit bibirnya kala mengingat sesuatu yang dia tendang tadi siang. Benda kebanggan sang Simba yang menjadi sasaran empuknya.
"Dia gak apa apa kan? Anu nya gak bakalan pecahkan gara gara aku tendang?" Liara terus saja bergumam sendiri.
Dia bangkit, kedua kaki telanjangnya terus saja bolak balik, bergerak tidak beraturan saat mengingat bagaimana reaksi Lionel kala mendapatkan tendangan mautnya.
Wajah pria itu memerah, bahkan terlihat pucat pasi menahan rasa yang tengah menghantam dada serta ubun ubunnya.
"Bodo amat ah! siapa suruh dia ngalangin jalan. Udah gitu malah jadi pengawal si Bangkai, iihhh kesel kesel kesel. Ngapain sih dia ke sini? mau pamer gitu, mentang mentang bisa jadi pengawal anak orang kaya!"
Liara menjadi emosi sendiri jadinya, dia tidak menyangka kalau Simba kecilnya menjadi ajudan dari gadis yang selalu mengganggunya.
Gemerincing gelang kaki yang Liara pakai terdengar sangat jelas, saat gadis berambut panjang itu terus saja menghentakkan kedua kakinya seperti kuda hendak kawin.
Sesekali mengoceh, lalu mengerutuki nama seseorang yang sedang dia benci saat ini. Saking sibuknya, gadis itu bahkan tidak menyadari kalau sedari tadi ocehan serta tingkah absurdnya tengah di perhatikan seseorang dari arah balkon.
Bersembunyi di balik tirai abu abu, tanpa suara seperti ninja, dan hal itu sudah biasa dia lakukan selama menjadi Hunter. Orang itu menipiskan bibirnya, kedua matanya terus saja memperhatikan sang gadis yang perlahan mulai tenang dan kembali naik keperaduannya.
"Dia tidak berubah," gumamnya pelan.
BUNGA KECIL BANG SIMBA
**OKE CUKUP LIAT PUNGGUNGNYA AJA UDAH SAWAN GUE 😫😫😫😫
SEE YOU TOMORROW MUUUAACCCHH
MAAF YA KEMAREN GAK UP, MOOD SI UTUN ANJLOK SOALNYA HIHIHI 😘😘😘😘
DOAIN SEHAT TERUS YA DAAAAHHH**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Mebang Huyang M
dahliara adiknya si erkan ya thor.
2024-02-18
0
Alexandra Juliana
Adik yg td di tendang Liara ya Lion ? 🤭😁😁
2023-08-30
0
Dede Exis
hahaha nyaman u😜😜
2023-06-18
0