20. TERJANGAN BADAI

Cyra merasa serba salah dengan sikapnya yang terkesan plin plan. Jauh dalam relung hatinya bahwa ia sangat mencintai suaminya.

Antara butuh dan cinta itu adalah dua kata yang ada dalam diri manusia. Jika tidak butuh berarti tidak cinta. "Bukankah semua orang membutuhkan cinta?"

Ini yang sedang bermain di alam pikiran Cyra. Satu-satunya yang ia harus lakukan adalah mematahkan egonya atau siap kehilangan hatinya untuk selamanya.

"Cyra! lakukan sesuatu, sayang! Jika ia sudah menjadi milik orang lain, kamu sudah tidak berhak lagi atas dirinya. Penyesalan itu selalu berakhir duka dan kamu tidak mau itu terjadi bukan?"

Cyra berseteru dengan pergolakan batinnya. Nalarnya terlalu rapi untuk mencerna setiap peristiwa yang ia lalui bersama suaminya. Hanya Nadim yang mampu memberikan apa yang ia butuhkan sebagai wanita.

Secara visual Tuan Nadim, yang tak bisa terbantahkan oleh kaum hawa yang menjadi incaran mereka di manapun lelaki itu berada.

Walaupun dirinya jalan berdua dengan istrinya Cyra, mereka masih nekat mengagumi sosok Tuan Nadim yang sangat tampan dan berkharisma itu.

Secara finansial, Tuan Nadim tercatat sebagai pengusaha muda yang hebat di Canada dan memiliki beberapa perusahaan di negara bagian lainnya di Amerika.

Mungkin setiap gadis cantik akan rela melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian Tuan Nadim sekaligus ingin menundukkan hati si tampan yang terkenal dingin pada wanita dan itulah salah satu kelebihan tuan Nadim yang tidak mudah tergiur pada pesona kaum hawa, kecuali seorang wanita gila yang mampu mencuri hatinya dan membuatnya tergila-gila pada sosok si cantik Cyra.

"Akhhhhkkk..! Ini sangat membuatku pusing. Dia datang saat ingatanku terganggu dan sekarang ia kembali membuat ingatanku menjadi gila.

Apakah aku benar-benar mencintainya? Ya Allah, berilah aku petunjuk! Aku tidak mau salah lagi memilih suami seperti bajingan Fauzan!"

Keluh Cyra sambil berguling-guling di atas tempat tidurnya dengan bantal guling.

Tuan Nadim tidak mau mengambil resiko mendapatkan kemarahan Cyra, ia segera kembali ke Jakarta untuk menjelaskan semuanya pada Cyra agar gadis ini tidak salah paham kepadanya.

"Cyra! Aku mohon, jangan melakukan kebodohan apapun kepadaku kecuali kamu tidak mencintaiku, sayang." Gumam Tuan Nadim lirih.

Karena tidak adanya komunikasi lebih lanjut apa yang ingin mereka lakukan untuk menyelamatkan perasaan mereka, Cyra menghubungi lagi suaminya namun panggilan itu berada di luar jangkauan karena saat ini Tuan Nadim sudah berada di angkasa.

"Tuh kan, dia tidak peduli padaku lagi. Aku hanya bagian dari gadis-gadis cantik yang di permainkan nya, setelah itu aku akan dicampakkan begitu saja seperti sampah." Keluh Cyra yang mulai salah paham.

Pesawat yang membawa pulang lagi suami Cyra ini harus melewati cuaca buruk yang mengepung pesawat ini.

Keahlian pilot yang terus menghindari badai dan awan cumulonimbus seperti raksasa yang siap meluluh lantakkan pesawat mewah tersebut. Tuan Nadim hanya fokus kepada sang penciptanya Allah aza wajalla di dalam kamarnya.

"Ya Allah. Lindungi hambaMu dan kami semua yang ada di pesawat ini. Ya Allah, aku hanya ingin menemui istri hamba agar gadis itu tidak serius meminta cerai kepadaku.

Karena aku tahu kalau KATA yang paling kau benci adalah perceraian dan iblis paling senang perbuatan dosa terburuk manusia adalah bercerai.

Ya Allah aku tidak akan membuat iblis menang dengan perbuatan buruk manusia itu, yang Engkau ridhoi sekaligus yang Engkau benci yaitu, perceraian." Batin Tuan Nadim dalam doanya.

Kata-kata sederhana itu mampu menyentuh Arsy Allah hingga membuat pesawat itu seketika tidak berguncang lagi karena lalu lintas udara yang dilewati pesawat itu sudah mulai stabil.

Baik pilot dan co-pilot saling melakukan tos dengan wajah berbinar cerah, seperti cerahnya langit malam ini yang mulai menampakkan bintang-bintang di langit.

Tuan Nadim langsung sujud syukur karena doanya di ijabah Allah.

"Cyra! kita akan segera bertemu sayang." Senyum Tuan Nadim sambil mengecup foto Cyra yang ada di wallpaper ponselnya.

Tok... tok...

Seorang pramugari datang menawari Tuan Nadim entah itu makanan atau minuman untuk menghibur suami dari Cyra ini.

Begitu pula pilot yang keluar dari ruang kemudi untuk menemui sang pemilik pesawat itu, yaitu Tuan Nadim yang masih ada di kamarnya.

Tuan Nadim segera membuka pintu kamarnya dan menyalami pilot sambil mengucapkan terima kasih dan selamat atas keberhasilan pilot dan co-pilot yang bisa keluar dari badai tersebut.

"Permisi Tuan! Apakah anda ingin makan atau minum sesuatu?" Tawar pramugari cantik itu.

"Bawakan aku susu coklat hangat dan cheese cake saja!" Ucap Tuan Nadim ramah.

"Segera Tuan."

"Aku juga nona. Tolong bawakan aku kopi dan kudapan manis yang kalian punya." Ucap pilot tampan itu.

"Siap tuan Richard!"

"Tuan Nadim!"

"Hei Tuan Richard! Selamat atas kehebatan kalian berdua bisa menyelamatkan kita semua dari maut." Ujar Tuan Nadim tulus.

"Ini semua berkat doa anda juga, Tuan Nadim karena kami yakin tanpa doa anda kita semua pasti sudah ada di dasar laut saat ini." Ujar Tuan Richard merendah.

"Itulah kekuatan doa tuan Richard, di saat kecerdasan manusia sudah menemukan kebuntuan dalam hidupnya, ditambah lagi ia dihadapkan pada ambang kematian, hanya doa yang bisa ia sampaikan kepada Robb-nya bahwa hanya kekuatan dan kebesaran Allah yang mampu menyelamatkan hidupnya.

Itulah sifat lemah manusia yang dituntut Tuhannya untuk menyembah kepada-Nya melalui ibadah karena ketidak berdayaan hambaNya sebagai makhluk hidup.

Dialah Allah tempat semua makhluk bergantung." Ujar Tuan Nadim penuh makna walaupun teman bicaranya ini adalah seorang ateis.

Baginya memperkenalkan Kebesaran Allah pada siapa saja adalah tugasnya sebagai manusia beriman, terlepas mendapatkan hidayah atau tidak orang itu, semua adalah hak prerogatif Allah semata.

"Terimakasih Tuan Nadim! sekalipun aku tidak begitu mengenal ajaran Islam, tapi hatiku sangat tenang setiap kali mendapatkan pencerahan darimu." Timpal tuan Richard.

"Begitu pula dengan nabi kami Muhammad tuan Richard. Tugasnya hanya menyampaikan ayat-ayat cinta Allah kepada seluruh umat di muka bumi ini bukan memaksakan mereka untuk memeluk Islam karena Allah yang punya hak untuk memilih hambaNya yang Dia kehendaki untuk menjadi penghuni surgaNya kecuali yang enggan.

Karena dalam hadits, Rasulullah mengatakan semua umatku di dunia ini akan masuk surga kecuali yang enggan." Ujar Tuan Nadim dalam perbincangan hangatnya dengan tuan Richard.

"Permisi tuan-tuan!"

Pramugari meletakkan pesanan tuan-tuan tampan ini di atas meja.

"Terimakasih Salma!"

Ucap Tuan Nadim dan tuan Richard bersamaan.

"Silahkan di minum tuan Richard!"

Ucap Tuan Nadim sambil melakukan tos kedua cangkir minuman mereka.

Obrolan kembali bersambung hingga Co-pilot menyampaikan perpindahan rute penerbangan yang sudah memasuki negara Asia tenggara.

"Sepertinya sebentar lagi Anda akan bertemu dengan bidadari surga anda Tuan Nadim." Goda tuan Richard.

"Aku sangat merindukan gadis gilaku itu." Keduanya terkekeh kalau sudah membahas urusan wanita.

"Anda sangat beruntung mendapatkan nona Cyra, Tuan Nadim. Walaupun aku baru dua bertemu dengan istri anda, tapi aku tahu gadis itu tidak bisa dilumpuhkan dengan pesona lelaki tampan seperti kita." Puji tuan Richard membuat Tuan Nadim meremang.

"Sial! lagi-lagi banyak juga saingan ku yang mengagumi kecantikan istriku." Umpat Tuan Nadim dengan tetap tersenyum pada tuan Richard.

Tuan Richard segera pamit kembali ke ruang kemudi. Sementara Tuan Nadim bersiap untuk menemui sang pujaan hati.

Perpindahan dari negara satu ke negara lain yang memiliki perbedaan waktu di mana saat ini waktu sudah menunjukkan jam satu pagi.

Sementara pesawat mereka sudah berada di atas perairan Malaysia berarti tidak lama lagi pesawat akan masuk ke bandara Jakarta.

Setibanya di mansion milik Cyra, Tuan Nadim memberikan isyarat pada para penjaga istana istrinya itu untuk tidak memberitahukan Cyra atas kedatangannya.

Ia ingin memberikan kejutan untuk wanitanya sekaligus untuk menghukum gadis itu yang seenaknya mengajukan cerai padanya.

"Bersiaplah kamu sayang! Aku tidak akan memberikan toleransi lagi padamu kali ini karena kamu sudah memaksaku untuk menunaikan tugasku kepadamu. Tubuhmu adalah hakku, Cyra!"

Ujar Tuan Nadim sambil menyeringai menatap kamar Cyra dari bawah halaman mansion gadis itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!