Tuan Matteo.

Matteo, dibalik kelihatannya yang terkesan begitu galak, tegas akan sesuatu hal dan cukup arogan, ia juga satu-satunya orang yang berhasil menyelamatkan HR Group dari kehancuran.

Semua kelakuan buruk yang dimiliki oleh Matteo, berhasil tertutup rapat dengan prestasi yang selalu ia curahkan dalam pekerjaan. Bisa dibilang Matteo adalah seseorang yang cukup all out untuk semua urusan mengenai perusahaan.

Sekarang ini, dengan ditemani oleh beberapa anak buah, Matteo sedang ada dalam perjalanan menuju ke departemen pemasaran, bermaksud untuk melakukan peninjauan langsung.

Beberapa menit yang lalu, salah seorang pria dari departemen HRD datang untuk menemuinya dan memberitahu soal rencana penambahan pegawai. Belum ada keputusan apapun, karena Matteo ingin memikirkannya terlebih dahulu.

Tak butuh banyak waktu, Matteo yang masih ditemani dengan beberapa anak buahnya pun datang ke bagian departemen pemasaran. Mengetahui kehadiran dari sang atasan, sanggup mereka semua menundukkan kepala, pertanda hormat dan bersikap sopan kepada atasan.

"Dimana ketuanya?" Tanya Matteo ingin berbicara langsung kepada penanggung jawab dari departemen pemasaran ini.

"Maaf! Tuan Leo sekarang sedang izin. Beliau harus mengurus istrinya yang melahirkan," kata salah seorang pegawai dengan berani memberitahu Matteo.

Mendengar hal itu hanya berhasil membuat Matteo menghela napasnya singkat, lalu bergegas untuk menuju ke ruang ketua departemen. Selagi pemilik ruangan ini tidak ada, untuk sementara Matteo akan berdiam diri disini, sambil memantau sistem yang ada di departemen pemasaran. Apakah kehilangan lima orang pegawai mampu membuat mereka kesulitan atau tidak?

Meskipun para pegawai dari departemen pemasaran ini akan merasa kurang nyaman karena tatapan yang terus diberikan oleh Matteo dari balik ruangan ketua, mereka tetap berusaha untuk bekerja sebaik mungkin. Iya, melakukan pekerjaan dengan jumlah pegawai yang bisa dibilang kurang, harus membuat mereka sering menghadapi kesulitan.

Matteo yang memantau dari balik ruangan ketua departemen pun sudah memiliki keputusan. Setelah melihat kesulitan nyata yang mereka alami, Matteo memilih untuk menambah pegawai. Sepertinya memang tak harus sampai mencari lima orang.

Cukup dengan hari ini, Matteo pun bergegas untuk melangkahkan kakinya keluar dari ruangan ketua departemen. Sekarang ini, ia sedang dalam perjalanan kembali ke ruang kerjanya. Perlu diketahui, Matteo juga memiliki banyak berkas yang perlu untuk ditandatangani. Bisa dibilang, laki-laki itu juga memiliki kesibukan sendiri.

Baru saja melangkah keluar dari ruang departemen pemasaran, Matteo langsung dikejutkan dengan kedatangan sang sekertaris — Cindy. Entah apa yang terjadi, kelihatan jelas kalau wanita cantik itu memang sedang mencarinya untuk mengatakan sesuatu hal penting.

"Ada apa?" Tanya Matteo langsung ketika wanita cantik itu sudah berdiri di hadapannya.

"Sepertinya Tuan harus segera terbang ke Australia. Kami baru saja mendapatkan kabar dari anak perusahaan yang ada di sana, mengenai kebakaran gudang stok," ucap Cindy memberitahu sebuah kabar buruk.

"Kebakaran? Gudang stok? Bagaimana bisa terjadi?" Tanya Matteo sembari melebarkan kedua matanya, kelihatan terkejut.

"Polisi setempat sudah menyelediki, katanya ada korsleting listrik," jawab Cindy yang entah mengapa kedengaran seperti sebuah de javu bagi seorang Matteo.

"Kenapa terlalu banyak permasalahan soal kebakaran?" Gumam Matteo yang tentu mengingat kejadian beberapa silam lalu, dimana kedua orang tuanya juga meninggal dalam sebuah kecelakaan.

"Iya? Apa yang sedang tuan gumam kan seorang diri?" Tanya Cindy seakan sedikit mendengar suara kecil milik Matteo.

"Tidak ada. Apa kamu sudah menyiapkan penerbangan ke Australia?" Matteo bertanya sembari memasukan jemari tangannya ke dalam saku celana.

"Tentu saja. Pilot pribadi Tuan sudah saya hubungi. Tuan hanya tinggal perlu pergi ke bandar udara saja," kata Cindy diikuti dengan sebuah senyuman kecil.

Tanpa mengatakan apapun lagi, Matteo pun bergegas untuk melangkahkan kakinya menuju ke arah ruangan kerja pribadi yang sudah terlihat di depan mata. Tak ingin sendirian, Matteo meminta agar Cindy juga ikut masuk. Alasannya hanya karena ingin mendengarkan lebih lagi mengenai permasalahan yang ada di Australia.

...****************...

Tak bisa menolak apapun yang dikatakan oleh atasan sekaligus kekasihnya, Cindy pun ikut mengekor masuk ke ruangan kerja yang selama ini seringkali di datanginya. Entah apa yang ingin dibicarakan oleh Matteo, wanita cantik itu hanya bisa menunggu sambil terus berdiri di seberang meja kerja.

"Apa aku harus pergi ke Australia sendiri? Tidak bisakah kamu ikut juga ke sana?" Tanya Matteo ternyata merajuk minta agar wanita yang sekarang menjadi kekasihnya itu untuk ikut menemani.

"Bukannya ingin menolak, tapi Tuan tahu kan kalau aku tidak mungkin meninggalkan ibuku yang sedang sakit sendirian," jawab Cindy kerap menolak saat diajak untuk perjalanan bisnis.

"Jangan khawatirkan soal ibu kamu! Aku akan meminta seseorang mencarikan perawat yang bisa menjaga ibumu," kata Matteo terus memaksa agar kekasihnya itu ikut.

"Tuan—" baru hanya memanggil, Matteo memperlihatkan sifat dominasi.

"Ini perintah dari atasan dan kamu tidak memiliki hak untuk menolaknya!" Ujar Matteo terdengar begitu tegas.

Karena masih butuh uang untuk menyambung kehidupan dan biaya berobat bagi sang ibunda, mau tidak mau Cindy harus menerima ajakan itu. Daripada di tolak lagi dan itu membuat Cindy harus dipecat. Ia akan ikut menemani ke Australia meskipun tahu kalau keberadaannya di sana sama sekali tidak terlalu dibutuhkan oleh perusahaan.

Seperti yang diketahui, kalau pekerjaan Cindy hanya sebatas sekertaris yang mengurus segala keperluan dari Matteo saat berada di negara ini. Jika ada perjalanan bisnis yang mengharuskan Matteo pergi keluar negeri, itu sudah langsung menjadi tanggung jawab dari Tuan Evan — sekertaris Matteo lainnya yang mengurus pekerjaan di luar negeri.

"Baiklah aku akan ikut, tapi tolong pastikan ada seseorang yang menjaga ibuku," pinta Cindy dan langsung dituruti oleh Matteo.

...****************...

Karena ini termasuk ke dalam sebuah masalah yang bisa dibilang terlalu mendesak dan harus segera di atasi, tepat saat jam makan siang, Matteo yang seharusnya memiliki kesempatan untuk mengistirahatkan diri, mau tak mau harus seger meluncur ke bandar udara. Penerbangan dengan pesawat pribadi miliknya akan diperkirakan berangkat tepat pada pukul dua siang waktu setempat.

Dengan menumpangi sebuah mobil sedan hitam yang memiliki lambang bintang tiga, Matteo bersama dengan Cindy dan beberapa orang anak buah sedang dalam perjalanan menuju ke bandar udara.

Saat berada di dalam mobil, Matteo terus saja sibuk pada layar iPad. Bukan tanpa sebab, ia sekarang ini sedang menonton rekaman CCTV detik-detik terjadinya kebakaran di gudang penyimpanan milik salah satu anak cabang HR Group yang ada di Australia.

Terus berfokus untuk mencari tahu penyebab, sampai Matteo lupa kalau di sampingnya sedang duduk seorang Cindy yang kelihatan begitu bosan karena terabaikan. Seperti seorang pengangguran yang tak tahu harus melakukan apa, Cindy hanya bisa melemparkan pandangannya ke luar jendela sambil terus menikmati suasana yang begitu hening ini.

Sampai pada akhirnya, setelah menempuh waktu sekitar tiga puluh menit untuk perjalanan, mobil sedan hitam ini tiba juga tepat di depan pintu badar udara. Tanpa ingin berlama-lama lagi, Cindy pun melangkahkan kakinya keluar dari mobil diikuti dengan Matteo yang sudah selesai menonton rekaman CCTV.

Matteo tahu kalau sejak di mobil kekasih sekaligus sekertaris nya itu pasti merasa sedih dan kecewa karena terabaikan, maka dari itu Matteo langsung menggandeng jemari tangan lentik milik sang kekasih. Ini adalah caranya untuk menebus kesalahan karena sejak di mobil hanya bisa mengabaikan saja.

"Maaf! Aku tidak sedang bermaksud untuk mengabaikan dirimu," tutur Matteo mulai melangkah lebih dalam lagi ke bandara, bersama dengan Cindy serta beberapa anak buahnya.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!