Luka Seorang Anak Tujuh Tahun.

Dengan rasa takut serta syok yang masih meradang, Matteo berusaha untuk tetap menguatkan diri sambil terus berjalan menyusuri jalan ruang bawah tanah ini. Air mata juga perlahan-lahan mulai menetes, ingatan akan keadaan kedua orang tuanya juga mulai menyapa pikiran Matteo.

Tanpa ingin kembali kebelakang, Matteo terus saja melangkah sampai menemukan pintu keluar, namun pada saat ia sedang terus menyusuri jalan dari ruang bawah tanah ini, telinganya mendengar ada suara langkah kaki dari arah belakang. Sepertinya semua penjahat itu sedang berusaha untuk menyusul.

Karena Tuan Bram mengatakan kalau Matteo harus selamat, dengan sekuat tenaga ia mulai berlari sambil terus menangis karena ketakutan. Tak butuh waktu lama, Matteo berhasil menjangkau pintu keluar dan kini ia bisa bertemu dengan beberapa anak buah dari Tuan Harvey yang memiliki tugas untuk melindungi seorang Matteo.

"Tuan muda," panggil salah satu anak buah yang merasa lega karena Matteo berhasil kabur dan keluar dari dalam mansion itu.

Karena waktunya memang kurang tepat untuk saling berbicara satu sama lain, anak buah itu pun mulai menggandeng jemari tangan milik Matteo, lalu membawanya menuju ke tempat aman.

Setelah berusaha, akhirnya Matteo bisa menjangkau sebuah mobil SUV hitam yang memang disediakan oleh anak buah Tuan Harvey, hanya untuk menyelamatkan putra semata wayangnya. Seakan tahu akan terjadi hal buruk seperti ini, Tuan Harvey sudah berusaha menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan agar Matteo masih bisa survive.

Di dalam mobil SUV itu, Matteo yang masih belum bisa memahami akan keadaannya pun mulai melemparkan pertanyaan kepada anak buah dari sang ayah. Sekarang ini Matteo sangat amat membutuhkan penjelasan dan juga jawaban valid.

"Ada yang bisa katakan? Kenapa hal seperti ini terjadi? Sebenarnya apa yang membuat mereka bertingkah kejam?" Tanya Matteo dengan mata yang sembab.

"Tuan muda, mereka semua adalah anak buah dari keluarga Wilson," jawab salah satu dari anak buah itu memberitahu hal yang sama seperti perkataan Tuan Bram.

"Apa ada permasalahan kenapa keluarga Wilson berbuat seperti ini?" Tanya Matteo lagi kelihatan begitu frustrasi.

"Kami tidak tahu pasti, hanya saja beberapa hari yang lalu, Tuan Harvey sempat memutus kontrak kerjasama dengan perusahaan milik keluarga Wilson," ungkap salah seorang dari mereka.

Belum sempat melemparkan pertanyaan lagi, secara tak terduga sebuah kebakaran besar terjadi. Kebakaran yang bisa membuat mansion mewah tempat keluarga Harvey tinggal, lenyap begitu saja dalam hitungan menit.

Matteo yang sekarang sudah aman berada di dalam mobil bersama para anak buah pun hanya bisa menyaksikan dengan histeris kebakaran ini. Sekarang Matteo bertanya-tanya tentang keadaan ayah serta ibunya? Kenapa mereka masih belum bergabung di mobil ini?

"Ayah? Bunda? Kemana mereka?" Tanya Matteo, namun tak mendapatkan jawaban apapun dari para anak buah itu.

Seakan tahu maksudnya, Matteo pun menggeleng tidak menyangka. Ayah dan ibunya masih hidup kan? Mereka dalam keadaan baik kan? Kenapa anak buah ini tidak melindungi ayah dan ibu?

"Kenapa diam?" Meskipun sudah tahu jawabannya, Matteo tetap ingin bertanya hanya karena butuh sebuah kepastian.

"Maafkan kami Tuan Muda. Tim kami yang lain sudah sempat memeriksa kondisi di dalam sebelum kebakaran terjadi dan—" sengaja diberikan jeda, karena rasanya tak sanggup untuk melanjutkan kalimatnya.

"Kenapa tidak dilanjutkan?" Matteo ingin mendengar.

"—dan kami hanya menemukan Tuan dan Nyonya besar tergeletak dilantai dengan luka tembak yang persis mengenai bagian dada sebelah kiri," kata mereka memberitahu kenyataan pahit yang memang harus diterima Matteo.

Tak lama setelah mendengarkan hal itu keluar dari mulut salah seorang dari anak buah, petugas pemadam kebakaran datang untuk membantu memadamkan api besar yang sedang menyala. Bisa dipastikan dalam kebakaran ini, semua orang yang ada di dalam mansion tak akan selamat. Terlalu mustahil bagi mereka untuk bisa lolos, meskipun melewati jalan rahasia bawah tanah. Mansion dari keluarga Harvey, terbakar habis.

...****************...

Beberapa jam berlalu setelah kejadian mengerikan itu terjadi, Matteo yang masih di dalam mobil dan terus dicegah oleh para anak buah, akhirnya bisa meloloskan diri. Bukan tanpa sebab, hanya saja sekarang ini anak laki-laki yang masih berusia 7 tahun itu, begitu ingin mencari keberadaan dari kedua orang tuanya.

Walaupun sudah diberitahu kalau akan mustahil bisa keluar dari kebakaran itu, Matteo tetap memiliki harapan kalau kedua orang tuanya masih hidup. Dengan perasaan yang begitu terpukul, Matteo memberanikan diri untuk mendekat ke arah mansion yang sudah tidak lagi berwujud ini.

"Ayah?"

"Bunda?"

"Matteo disini. Kalian dimana?"

Panggil Matteo dengan harapan, tapi sayangnya meski di panggil beberapa kali tetap saja, tempat ini terasa hening tanpa adanya sebuah sahutan yang berarti.

Mencoba memaksa masuk di sisa kebakaran itu, langkah Matteo dihentikan oleh polisi yang memang ditugaskan untuk melakukan investigasi dari kejadian kebakaran ini. Polisi memberikan larangan tegas kepada Matteo agar tak menginjakan kakinya, melewati garis batas yang sudah ditetapkan.

"Adik kecil, tetap disini saja. Jangan masuk! Itu terlalu bahaya," kata salah seorang polisi menghalau langkah milik Matteo.

"Aku harus masuk dan mencari ayah dan ibu. Mereka pasti terjebak di dalam, menungguku untuk memberikan bantuan," ucap Matteo berusaha denial kalau kedua orang tuanya itu masih hidup.

"Tidak adik kecil. Kamu tidak boleh masuk. Bukannya ingin membuat sedih, tapi lihatlah kenyataannya. Bagaimana cara orang bisa selamat dalam kejadian menyeramkan ini?" Kata polisi itu mencoba membantu Matteo agar tersadar pada kenyataan pahit yang mau tak mau harus diterima.

"Pak, tolong bantu aku menemukan ayah dan bunda! Mereka pasti ada di dalam," Matteo sekarang memohon pertolongan dari polisi.

Belum sempat bagi polisi itu bersua, tiba-tiba tim evakuasi datang menghampiri untuk memberitahu soal keadaan di dalam mansion yang sudah terbakar habis.

"Lapor Pak! Banyak mayat di dalam yang sudah terbakar habis. Kami kesulitan untuk mengidentifikasinya," kata salah seorang dari tim evakuasi itu.

Matteo yang kebetulan juga masih ada di tempatnya pun mencoba mencari harapan lain kepada tim evakuasi.

"Apa ada yang masih selamat? Apa kamu menemukan keberadaan ayah dan ibuku?" Tanya Matteo dengan air mata yang mulai memenuhi matanya.

"Tidak ada siapapun yang selamat. Kami sudah memeriksa di seluruh tempat yang ada, tapi tak menemukan seseorang sembunyi," jelas tim evakuasi sanggup membuat air mata mulai mengalir keluar lagi, membasahi pipi dari anak laki-laki yang masih berusia 7 tahun itu.

Hari ini adalah ulang tahunnya, tapi kenapa ia harus mendapatkan hadiah yang sama sekali tidak disukai? Apa tidak ada hadiah lain yang bisa di dapatkannya?

Hanya karena kebakaran yang berhasil menewaskan seisi mansion termasuk kedua orang tuanya, Matteo akan terus mengingat semua kejadian ini, termasuk apa yang terakhir dikatakan oleh Tuan Bram. Keluarga Wilson menjadi penanggung jawab atas kepergian kedua orang tuanya dan untuk kesalahan ini Matteo tak akan pernah tinggal diam.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!