Bab 20

Hari semakin petang namun Kanaya masih belum di temukan.

Terlihat jelas wajah frustasi Revan, dia terus mengacak rambutnya.

Apa jadinya jika malam ini Kanaya belum juga di temukan.

" ****,, Dimana Kamu De " Umpat Revan memukul Pohon yang tidak bersalah.

" Sabar Van, kita Cari besok lagi ya ini sudah gelap kita juga tidak ada senter buat masuk ke dalam." Ucap Gilang mencoba menenangkan Revan.

" Karena hampir Malam Lang, Kanaya sangat takut gelap dia pasti ketakutan di dalam."

" Gue tau, tapi Kita juga butuh penerangan untuk masuk ke dalam."

Revan terdiam,,

Dia benar benar frustasi dengan Kanaya yang belum juga ketemu.

Davin terdiam,,

Dia menatap hutan yang berada di depannya.

" Kita bisa pakai Ponsel " Ucapnya membuat semua menoleh.

Revan segera mengambil ponselnya dan langsung masuk ke dalam.

Davin sendiri pun segera masuk dan berusaha mencari Kanaya di dalam.

Tidak berbeda jauh dari Revan, dia pun sangat khawatir dengan Kanaya.

Mereka terus mencari dan berpencar untuk mencarinya, Namun hari semakin gelap dan terdengar suara gemuruh.

Langit mulai petang dan gerimis mulai turun.

" Van, Mending Kita balik dulu deh Sebentar lagi hujan " Teriak Gilang

" Kalian pulang saja, gue tetep akan mencari Kanaya ke dalam"

" Yang Mas Gilang bilang benar Mas Revan, di sini selalu turun hujan setiap malam, Kita lanjutkan mencari Neng Kanaya setelah hujan berhenti."

Revan terdiam,,

Dia tidak tau bagaimana Kanaya di dalam, sudah pasti Kanaya akan sangat ketakutan di sana namun apa yang di ucapkan benar mereka tidak bisa mencari dengan keadaan hujan seperti ini.

" Kita balik, gue janji bakal cari Kanaya lagi"

Revan mengangguk dan berjalan kembali.

Davin terdiam,,

Rasanya dia tidak ingin kembali dan ingin terus mencari Kanaya.

Dia pun menatap beberapa temannya yang sudah pergi namun bukannya pergi Davin malah kembali masuk dengan masih menyalahkan senter dari Ponselnya dia berharap bisa menemukan Kanaya secepatnya dan membawanya kembali.

Di Rumah semua berkumpul dan berharap Kanaya di temukan, Terutama Dita yang terus saja berdoa.

" Itu mereka "

Semua menoleh dan segera beranjak,,

" Loh dimana Kanaya ?" Ucap Dita yang tidak melihat Kanaya bersama mereka.

" Kita lanjutin pencarian nanti setelah turun berhenti." Ucap Gilang.

" Van,, Lo baik baik saja Kan minum dulu ya " Ucap Siska menghampiri Revan yang tampak frustasi.

" Terus dimana Davin, Kenapa dia tidak kembali bersama kalian " Ucap Bela membuat semua menoleh.

Mereka baru sadar jika Davin tidak kembali bersama mereka.

" Astaga Vin,, Lo kemana "

Revan tidak menghiraukan dan hanya duduk dengan mengusap wajah nya.

Dia tidak bisa menjaga Kanaya padahal kedua orang tua Kanaya menitipkan nya.

Bela terus menghubungi Davin namun sama sekali tidak bisa, membuat nya khawatir.

Kanaya terus ketakutan apalagi suara gemuruh hujan membuatnya semakin takut, dia berteduh di sebuah gubuk kecil yang ada di sana.

" Daddy Mommy,, Tolong Kanaya .. Kanaya Takut ..

Kak Revan, Kakak dimana "

Kanaya terus berteriak memanggil Revan namun tidak ada jawaban ataupun suara dari sekitar dan hanya terdengar suara hujan juga petir yang menyambar.

" Aaaah "

Kanaya menutup telinganya saat terdengar suara petir yang begitu keras.

Davin terus berjalan masuk menghiraukan hujan yang sudah membasahi tubuhnya bahkan petir yang berkilat sama sekali tidak membuatnya takut.

Baginya saat ini Kanaya lebih penting.

" Kanaya , Lo dimana ?"

Davin terus berteriak memanggil Kanaya berharap sang empunya nama mendengar nya.

" Kanaya,, "

Davin terus berusaha mencari dan dia sudah masuk lebih dalam namun tidak terlihat Kanaya di sana.

" Kanaya,, Lo dimana "

Davin terus memanggil Kanaya.

Sementara Kanaya dia seakan mendengar suara seseorang memanggilnya, dia pun segera berdiri dan mencarinya.

Jeder..

Lagi Lagi suara Petir yang begitu keras membuat Kanaya takut dan berteriak.

" Aaaa "

Davin mendengar suara teriakan, dia pun segera berlari masuk .

" Astaga Kanaya " Ucap Davin saat melihat Kanaya berjongkok dengan menutup Telinganya.

Davin segera berlari dan menghampiri nya.

" Kanaya "

Kanaya mendongak, dia melihat Davin berada di depannya.

" Kak Davin " Ucapnya dengan masih menangis ketakutan.

Davin mengangguk, Namun Kanaya malah langsung Berhambur memeluk nya.

Dia sangat ketakutan dan melupakan siapa yang dia peluk.

Davin terdiam dan kaget dengan Kanaya yang memeluk nya, namun dia sendiri merasa lega karena bisa menemukan Kanaya dalam keadaan baik baik saja.

Tangannya pun mulai terangkat dan membalas pelukan Kanaya yang masih berada dalam dekapan nya memeluk erat bahkan tubuhnya gemetar pasti karena rasa takutnya.

" Tenang Ya, gue di sini " Ucap Davin mengusap lembut rambut Panjang Kanaya.

" Ma_ Maaf Ka,, " Ucap Kanaya melepaskan pelukannya.

Davin mengangguk dan menatap hujan yang semakin deras.

" Kita tunggu di sini sampai hujan berhenti dan baru kembali."

Kanaya mengangguk dan duduk di sana bersama Davin yang berada di samping nya.

Untuk saat ini dia merasa lega karena sudah di temukan dan bersama Davin yang dia kenal.

Jeder..!!

" aaa "

Kanaya kembali ketakutan, Petir terus menyambar.

Davin menutup telinga Kanaya,,

" Pejamkan mata Lo dan pikirkan hal hal yang membuat Lo senang." Bisik Davin.

Kanaya mencoba nya walau dia ketakutan namun tangan Davin yang lembut membuat nya lebih tenang.

Davin terus menatap wajah Kanaya yang sudah lebih tenang.

dia terus menjaga Kanaya dan menemani nya.

Hujan tidak juga berhenti membuat Davin juga Kanaya masih berada di sana.

Davin menatap Kanaya yang terlihat mengantuk,

" Tidurlah jika mengantuk."

" Kak,, Baju Kak Davin basah nanti Kakak malah sakit."

Davin tersenyum dan mengusap pucuk rambut Kanaya.

" Gue gapapa, Lo tidur istirahat jika hujan reda kita bisa kembali."

Kanaya mengangguk dan mencoba memejamkan Matanya.

Karena rasa lelah dan mengantuk, Kanaya akhirnya tertidur berbeda dengan dirinya yang tidak boleh tidur untuk menjaga Kanaya walau rasanya sangat lelah dan mengantuk.

Dia terus menjaga Kanaya di sana.

Revan terus menatap hujan yang belum reda,,

" Ini gak bisa di biarin, gue bakal cari Kanaya " Ucapnya akan keluar namun Gilang langsung mencegahnya.

" Dengerin gue, jika Kita paksain buat mencari Kanaya dengan hujan seperti ini Lo malah bakal sakit dan gimana Kita cari Kanaya "

" Tapi Lo lihat Lang, gimana Kanaya bagaimana dia di sana sendiri dengan hujan deras seperti ini"

" Gue tau Van, Tapi Lo juga harus inget kesehatan Lo juga temen temen yang lain."

Revan mengusap wajahnya Kasar,,

dia tidak tau dimana Kanaya saat ini,

Lebih Baik Kanaya gak usah kembali sekalian terserah dia mau kereset banjir juga gak masalah, itu malah lebih baik.

walau Davin pun juga belum kembali buat gue itu bukan masalah, yang terpenting Revan kembali dan dia baik baik saja. batin Siska tersenyum.

Terpopuler

Comments

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

lanjut thor semanggat upnya , hy harusnya kanaya cerita kalau revan kakak agar davin maju trs deketin kanaya , semanggat up yg banyak thor setiap harinya

2022-11-27

0

Dwi Pujansih

Dwi Pujansih

pas terjebak berdua baru deh kanaya cerita siapa revan

2022-11-27

0

zizi.

zizi.

uhhh davin cuit cuit makin deket aja sama kanaya😙

dih apaan sih tu dua hama bikin geram aja ʘ_ʘ

lanjut othor semangat✊🏻

2022-11-27

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!