Bab. 03

Revan masuk ke dalam kelas nya dan menghampiri Davin yang bersama kedua temannya.

" Kalian jadi tanding Minggu depan" Ucapnya duduk di antara mereka.

" Yoi ,, Kenapa Lo mau main Van "

Revan menggeleng,,

" Kalian deh yang main, gua jadi suporter kalian saja." Ucap Revan terkekeh.

" Waw,, Kalian tanding lagi ? " Ucap Bela yang tiba tiba saja nimbrung .

" Gue yakin Kalian pasti menang, iya Kan Vin " Lanjut Bela yang langsung berdiri di samping Davin.

Bela sangat menyukai Davin, dia terus mengejarnya namun sikap Davin yang sangat dingin dan cuek tidak membuat Bela menyerah.

" Gue ke toilet dulu " Ucap Davin langsung beranjak Keluar.

Bela terus menatap Davin, apa lagi yang harus dia lakukan untuk bisa mendapatkan hati Davin.

Davin menyusui Lorong Kampus, setiap mahasiswi yang berpapasan dengan selalu saja terpesona dengan tampang Davin yang sangat tampan.

*Astaga Kak Davin,,

serius deh makin hari makin oke aja sih..

Damage nya bukan main Kak Davin*,,

Banyak lagi celotehan dari mahasiswi yang melihat idola kampus berjalan.

Sementara Kanaya,,

Dia baru saja selesai kelasnya,, Dita Langsung mengajaknya ke Kantin.

" Ke kantin Yuk, Lapar gue " Ajak Dita .

" Em,, Boleh "

Dita menarik tangan Kanaya keluar, mereka berjalan dengan saling mengobrol, sesekali mahasiswa menyapanya.

entah dari mana kabar Kepindahan Kanaya Langsung menyebar bahkan semua tau siapa nama Kanaya.

" Jadi Lo pindahan dari mana, Kok bisa pindah kenapa ?"

" Bokap gue pindah kerja jadi ya kita pindah deh,, "

" Oh,, Emang Di Perusahaan apa Bokap Lo kerja Nay "

Kanaya terdiam,,

dia tidak mungkin cerita jujur siapa dirinya,,

Belum Kanaya menjawab tiba tiba Dita langsung histeris saat melihat segerombolan mahasiswa yang berjalan.

" Aaaah,, Ganteng banget sih " Ucap Dita membuat Kanaya menautkan keningnya.

" Lo lihat cowok cowok itu " Lanjut Dita.

" Terus ?"

" Astaga Kanaya,, Mereka adalah Idola kampus kita Loh tapi,, Kok Kak Davin gak bareng mereka."

" Davin,, Siapa ??"

Dita menghela napas nya,,

" Gue Lupa kalau Lo anak baru di sini, Jadi mereka itu team basket Kampus dan Davin itu kapten Basket, dia sangat di idola kan di kampus ini, selain Kak Davin juga ada Kak Revan yang juga tidak kalah tampan, bahkan dia Adalah anak dari salah satu pemilik Kampus ini."

Kanaya mengangguk,,

sebenarnya dia sendiri sudah tau siapa Revan,,

" Hei,, Kenapa respon Lo malah begitu "

" Terus aku harus gimana Dit, Ikutan seperti mereka juga.. "

Dita menggeleng,,

" Yuk ke Kantin, kamu bilang lapar kan tadi "

Dita terkekeh dan kembali berjalan menuju Kantin yang sudah terlihat ramai.

bukan hanya karena Mahasiswi yang lapar, namun mereka terlihat betah di sana karena adanya Team basket Kampus.

" Kita duduk di sana deh " Ajak Kanaya saat mereka sudah membawa makanan.

Dita mengangguk,,

Hanya berbeda dua meja saja dengan Meja Cowok Cowok yang mereka anggap sebagai idola kampus.

Dita tidak berhenti terus menatap mereka bahkan melupakan makanan yang berada di depannya.

Kanaya menggeleng dengan masih menikmati makanan nya.

Tidak lama terlihat Davin berjalan menuju meja mereka,,

" Kanaya,, Kanaya " Ucap Dita menepuk lengan Kanaya membuatnya tersedak membuat Davin menoleh.

" Uhuk,, Uhuk,, "

" Astaga,, Minum dulu "

Dita memberikan minum kepada temannya,,

" Lo gapapa Kan Nay "

Kanaya menggeleng,,

" Lagian Lo kenapa sih Dit, jadi keselek aku "

" Hahaha Maaf,, tapi Lo lihat itu "

Kanaya menatap nya,,

" Cowok yang baru datang itu adalah Davin, gimana ganteng banget kan."

Kanaya menatapnya dan menggeleng,,

" B aja " Singkatnya membuat Dita membulatkan matanya.

" Gila aja sih Lo, Ganteng gitu Lo bilang B aja.. "

Kanaya mengangkat bahunya dan kembali menikmati makanannya.

Sementara di meja lain,,

Beberapa teman Davin menatap Kanaya dan sangat mengagumi nya.

Kecantikan Kanaya beda dari mahasiswi lainnya, mereka terlihat cantik karena polesan make namun Kanaya, walau natural namun tetap saja terlihat sangat cantik.

" Jadi dia mahasiswi baru itu, Cantik juga "

" Bener bener Cewek tulen, bukan seperti cewek lainnya "

Davin menatap Kanaya yang juga tidak sengaja melihat ke arahnya.

Tatapan mereka saling bertemu walau setelah nya mereka kembali membuang pandangannya.

Bela yang baru saja datang membuat heboh semua, bagaimana tidak Bela selalu saja Halu menjadi pacara Davin.

" Hai Vin,, Minuman Buat Lo " Ucap Bela menyodorkan mineral water untuk Davin.

Davin tidak menyukai minuman lain selain mineral, dia sangat menjaga kesehatan tubuhnya.

" Eh,, itu bukan buat Lo Gilang " Kesal Bela saat Gilang malah merebut nya.

Gluk

gluk

gluk..

" Ah,, seger " Ucap Gilang setelah meneguknya hingga hampir habis.

" Sorry Bel,, gue haus banget "

Bela menghentak kan kakinya kesal,,

" Itu buat Davin, kenapa Lo malah ambil sih balikin gak "

" Yaelah,, bisa beli lagi kan "

" Balikin Gilang "

" Stop,, " Ucap Davin membuat Bela terdiam.

" Gue bisa beli sendiri " Ucapnya beranjak.

" Davin tunggu gue ikut "

Bela mengejar Davin yang berjalan pergi,,

" Mereka pacaran ?" Ucap Kanaya yang sebenarnya melihat apa yang terjadi.

" Si bela aja yang kepedean, Dia terus mengejar Kak Davin padahal udah di cuekin tapi masih aja ngejar, gak tau malu banget sih jadi cewek."

Kanaya mengangguk,,

Dia baru tau apa saja yang terjadi di kampus milik Orang tuanya, karena selama ini dia Kanaya tidak pernah mau tau dengan kekayaan yang di miliki orang tuanya.

Tapi, dia pun mencari keberadaan Revan Kakak sepupu nya.

Dari mulai mereka berangkat pagi tadi, Kanaya tidak melihat Revan di kampus bahkan di kantin pun Revan tidak terlihat.

Dimana Kaka Revan,,

Kenapa tidak kelihatan dari tadi pagi ya..

Ting,,

Ponselnya Bunyi, Kanaya Langsung mengambilnya,,

Kak Revan

📨 Ingat jangan makan sembarangan dan jangan terlalu pedas.

Senyuman terukir di wajah Kanaya, Selalu saja Kakak sepupu nya perhatian Dengan nya.

walau hal hal kecil seperti ini, bukan hanya saat ini tapi di saat mereka jauh pun Revan selalu mengingat Kanaya.

Tangannya mengetikan sesuatu,,

Dita menautkan alisnya melihat ekspresi Kanaya..

" Ciyee,, Chat dari pacar Lo ya "

Kanaya menggeleng dan menyimpan kembali Ponselnya.

" Bukan,, Dari Kakak sepupu gue "

Dita mengangguk dan kembali menikmati makanan mereka.

Revan kini berada di ruangan Rektor bersama Pak Jaya,,

Mereka sedang membicarakan Kepindahan Kanaya, Sebetulnya Pak Jaya masih sangat bingung kenapa Kanaya tidak mau semua tau siapa dirinya dan tidak seperti Revan yang terbuka dengan status keluarga nya.

" Ada Alasan Dari Kanaya sendiri buat menutupi identitasnya, Jadi Kita juga ikutin saja kemauan anak itu."

" Kanaya memang bukan seperti remaja lainnya yang selalu memamerkan kekayaan keluarga nya. "

Revan mengangguk,,

Dia sangat tau siapa dan bagaimana Kanaya, dari kecil Kanaya sangat dekat Dengan nya dan mereka sudah seperti Kakak adik kandung.

Terpopuler

Comments

🥜⃫⃟⃤🍀⃟🦌𝙼𝙰𝙼 ᶠᵉⁿᶦ 𒈒⃟ʟʙ

🥜⃫⃟⃤🍀⃟🦌𝙼𝙰𝙼 ᶠᵉⁿᶦ 𒈒⃟ʟʙ

bagus suka ama alurnya

2023-09-18

0

princess

princess

knpa gk ad yg komen ea,ceritax bagus looohhh...

2023-05-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!