Keesokan Harinya,,,
Tubuh Kanaya semakin tidak enak, tubuhnya menggigil membuatnya tidak beranjak dari tempat tidurnya bahkan selimut tebal masih menutupi tubuh nya.
Nia juga Robi sudah berada di meja makan ,namun Kanaya tidak kunjung turun bahkan pintu kamar nya masih tertutup.
" Mom,, Apa Kanaya tidak kuliah hari ini ?" Ucap Robi
" Coba Mommy ke kamar nya dulu "
Robi mengangguk dan menatap Nia yang berjalan menuju kamar Putrinya,
Tidak biasa nya Kanaya belum bangun di jam seperti ini bahkan dia termasuk anak yang rajin untuk kuliah.
Nia sudah berada di depan pintu Kamar Kanaya,,
" Kanaya,, Sayang Kamu sudah bangun ?"
Nia terus memanggil nya namun tidak ada jawaban, membuat Nia memutuskan untuk membuka pintu kamar nya.
Tidak terlihat Kanaya di sana, bahkan tidak ada suara di dalam membuatnya masuk.
" Sayang,, " Ucap Nia saat melihat Kanaya yang masih tertidur.
Nia menggeleng dan duduk di tepi ranjang,,
" Kanaya Sayang,, " Ucap Nia menyentuh lengan Kanaya .
" Astaga Sayang,, Tubuh kamu kenapa panas begini."
Kanaya membalikan tubuhnya, kepalanya terasa berat dan sangat pusing.
" Mom,, Kepala Nay pusing sekali "
" Kita Ke rumah Sakit Sayang, Mommy Panggil Daddy "
Kanaya terdiam dan kembali memejamkan matanya,,
" Daddy,, Daddy Kanaya Dad" Teriak Nia membuat Robi menoleh
" Ada apa sih Mom,, "
" Kanaya demam, Kita Bawa Ke Rumah Sakit "
Robi segera masuk ke dalam Kamar putrinya, dan benar saja Tubuh Kanaya sangat panas tanpa menunggu lama Robi segera membopong Tubuh Putrinya turun.
" Sabar ya Sayang, Kita Ke Rumah Sakit Sekarang." Ucap Nia mengusap lembut wajah Kanaya yang tampak sangat pucat.
Robi melajukan mobilnya ke luar dengan kecepatan tinggi, dia sangat khawatir dengan kondisi putrinya.
_____
Revan baru saja selesai sarapan, dia terus menghubungi Kanaya namun tidak ada jawaban sama sekali.
Dia ingin menanyakan keadaan Adiknya itu, karena dari semalam Kanaya tidak mengangkat telpon juga membalas pesannya.
Mending gue ke rumah Om Robi deh,,
Khawatir gue dengan keadaan Kanaya.
" Revan,, Kamu bukannya Tidak ada kuliah hari ini " Ucap Ranti
" Revan mau ke rumah Om Robi Mam, Dari semalam Kanaya tidak membalas Pesan Revan "
" Ya Sudah,, Salam buat Semua di sana kamu hati hati."
" Oke Mom,, Bye "
Revan masuk ke dalam mobil nya dan melaju keluar.
Ranti sendiri tau bagaimana sayangnya Revan terhadap Kanaya, Adik sepupu nya itu.
Revan sudah menganggap Kanaya seperti adiknya sendiri dan selalu menemani nya .
Perasaan Revan tidak enak, dia terus memikirkan Kanaya apalagi setelah kejadian kemarin.
Derrt,,
Derrt,,
Revan merogoh saku celananya dan terlihat Robi yang menghubunginya..
" Halo Om "
" Kamu dimana Van "
" Jalan Om, mau ke rumah Om Robi.. Kanaya baik baik saja kan Om "
" Kanaya Masuk Rumah Sakit, Kamu ke Rumah sakit sekarang."
" Apa Om,, Revan ke sana sekarang."
Revan semakin melajukan mobilnya cepat, benar saja jika terjadi sesuatu dengan Kanaya.
Di Rumah Sakit,,
Kanaya sudah di tangani Dokter, bagaimana tidak Keluarga Atmaja adalah pemilik Rumah sakit.
Dan Kini Kanaya sudah berada di ruangan VVIP dengan selang infus di tangannya, wajahnya masih pucat.
Nia setia berada di samping Putri nya dan mengusap lembut wajah Kanaya.
" Astaga Kanaya,, Kenapa bisa seperti ini sih Nak,, Apa yang sudah terjadi sebenarnya." Ucap Nia karena Dokter mengatakan jika Kanaya Demam akibat kehujanan.
Padahal Kanaya sama sekali tidak pernah kehujanan ataupun bermain air lam.
" Om , Tante " Ucap Revan yang langsung masuk ke dalam ruangan.
" Astaga De,, Kenapa jadi seperti ini sih "
Revan menghampiri Kanaya dan menatapnya khawatir.
" Revan,, Om mau bicara sama kamu "
Revan menoleh,, terlihat Tatapan tajam dari wajah Robi.
" Iya Om "
Revan mengikuti Robi berjalan keluar, mereka akan bicara di luar agar tidak menggangu Istirahat Kanaya.
Revan tau jika Dia akan di tanya tentang Kanaya yang seperti ini,,
" Apa yang sudah terjadi, Jawab Jujur "
" Maksud Om Robi "
" Kamu tidak usah pura pura tidak tau, Apa yang terjadi dengan Kanaya di Kampus.
Bukannya Om minta kamu menjaga Kanaya."
Revan menghela napas nya,,
Apa dia akan menceritakan semuanya namun Kanaya meminta dirinya Untui tidak menceritakan nya.
" Revan,, Kamu dengar Om bicara kan "
" Iya Om,,
Sebenarnya kemarin terjadi sesuatu dengan Kanya di Kampus, Kanaya kembali di Bully bahkan di siram Air oleh teman satu kampus."
" Apa,, Dimana kamu waktu itu. Om sudah meminta kamu menjaga Kanaya, Kenapa bisa terjadi seperti ini."
" Revan minta Maaf Om, Waktu Itu Revan sedang bersama Pak Jaya dan,-
Revan menghentikan ucapannya,,
" Dan ,-
" Kanaya meminta Revan untuk tidak menceritakan semua ini kepada Om juga Tante. Tapi Om, Revan sudah menjaga Kanaya selama di Kampus selama ini."
" Terus bagaimana kejadian ini terjadi."
Revan terdiam,,
memang salah nya waktu itu, Namun semua terjadi begitu saja.
" Siapa yang sudah melakukan nya "
" Revan tau Om, dan Revan akan melakukan nya"
Robi mengangguk dan berjalan masuk,,
Kanaya yang sudah terbangun pun menatap mereka yang berjalan masuk.
Wajah Revan terlihat berbeda, sudah pasti Daddy nya kembali menyalahkan Revan atas kejadian ini.
" Dad,, Ini bukan salah Kak Revan " Ucap Kanaya dengan masih lemah.
" Ssst,, Sayang kamu jangan banyak bicara, kamu harus banyak istirahat ya "Ucap Robi mengusap wajah Kanaya.
Kanaya melirik Revan,,
" Kak Revan,, "
" Ya De,, Kamu istirahat ya Kakak gapapa Kok."
" Dad, Naya yang meminta Kak Revan buat tidak menceritakan semua ini, Selama ini Kak Revan jaga Nay di kampus Dad."
Robi menghela napas nya,,
" Sayang,, Kenapa kamu harus menutupi semua nya dari kami, Daddy khawatir saat tau kamu demam."
" Maafin Nay Dad. "
Robi tidak bisa lagi marah ketika sudah berhadapan dengan putri kesayangannya.
" Jangan pernah melakukan semua ini lagi Sayang, Beritahu Daddy siapa yang akan berbuat sesuatu kepada kamu."
Kanaya mengangguk..
Sementara Di Kampung,,
Davin bersama beberapa temannya berlatih basket untuk pertandingan besok.
Namun Davin tidak melihat Kanaya di kampus, bahkan Revan yang biasanya ikut bergabung pun tidak terlihat.
" Kenapa Lo,, " Ucap Gilang
" Revan telpon Lo hari ini " Ucap Davin dan Gilang menggeleng.
Davin teringat dengan Kanaya, bagaimana keadaan nya apakah baik baik saja setelah kejadian kemarin.
Semua pakaian nya basah, dan pingsan apa Kanaya sakit dan tidak kuliah hari ini.
" Vin,, Jadi latihan kan "
Davin mengangguk dan berjalan masuk ke dalam lapangan.
Mereka berlatih,,
Namun Davin masih terus kepikiran dengan Kanaya.
Bagaimana kondisi nya hari ini,,
Dia bahkan tidak terlihat di kampus, apa dia sakit.
Come On Davin,,
Kanaya adalah Pacar dari Revan sahabat Lo..
Davin menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan semua pikiran dan kembali fokus berlatih untuk pertandingan besok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Elok Pratiwi
membosankan tidak menarik ... halu amat cerita nya di bully diam saja ... contoh cerita yg sangat tidak baik
2024-02-21
0
Reni Anjarwani
lanjut thor up setiap hari dong seru bgt critanya
2022-11-13
0
Reni Anjarwani
lanjut
2022-11-13
0