Kanaya berjalan menuju toilet, Semua siswa masih tetap menatapnya sirik, mereka bahkan terdengar saling berbisik akan dirinya.
" Eh Tau gak, bukan hanya Kak Revan tapi juga Kak Davin loh yang Deket sama dia "
" Apa serius, "
" Gak tau malu banget ya, udah anak baru dan malah menggoda Idola kampus. Kalian tau gimana Kak Revan yang ngebela dia kan tadi pagi Malah Kak Davin belain dia. jadi tambah sombong dia tuh "
Banyak yang terus menghujat Kanaya di sana, namun Kanaya hanya menghela napas nya dan berjalan keluar.
Dia bisa saja meminta Orang tuanya untuk mengeluarkan mereka namun dia tidak mau bersikap sombong dan mengandalkan orang tuanya.
Byur..
Kanaya membuka mulutnya kaget saat dirinya kena siram air oleh Bela juga teman temannya.
" Hahahaha,, Gimana Masih mau berurusan dengan kita " Ucap Bela menatap Kanaya yang kini sudah basah kuyup.
" Kalian siapa, Aku tidak ada masalah dengan Kalian"
Bela juga kedua temannya berjalan mendekat,,
" Ini akibatnya Lo udah Ganggu Siska, Lagian Lo anak baru tapi berani banget deketin Revan. "
Kanaya terdiam,,
jadi mereka adalah teman Dari Siska.
Semua Langsung menggerombol dan menertawakan Kanaya yang sudah basah Kuyup bahkan terlihat kedinginan.
" Siska,, Maksud kalian apa Aku tidak pernah membuat masalah dengan kalian."
" Udah Bel, Langsung aja deh bukan hanya Revan Davin aja udah dia goda loh "
Bela menatapnya tajam,,
Apalagi ini, Revan sudah berhasil dia goda dan sekarang Davin.
" Lo benar benar ya,-
" Bela " Ucap seseorang membuat Bela menghentikannya dan menoleh.
Davin berjalan mendekat, dia menatap Kanaya yang tampak sangat mengenaskan .
" Lo Apa in dia "
" Vin, Ini salah paham gue,-
" Kalau Dia sakit Lo mau tanggung jawab " Ucap Davin membuka Jaketnya dan memberikannya kepada Kanaya.
" Lo pakai ini " Ucapnya dan Kanya mengangguk.
" Sekarang bubar semua "
Ucapan Davin benar benar membuat semua bubar termasuk Bela dengan kedua temannya.
" Bela cepet " Ucap Zahra menarik tangan Bela dan pergi.
Davin menatap Kanaya yang masih berdiri di sana dengan tubuh yang mulai kedinginan,,
" Lo,-
Bug..
Kanaya terjatuh dan untung saja Davin langsung menangkapnya.
" Hei bangun " Ucap Davin namun wajah Kanaya sangat pucat membuat Davin segera membopong nya.
Banyak yang melihat Davin membopong Kanaya menuju Mobilnya, namun bukan rasa simpati yang mereka katakan namun rasa iri juga kesal karena Kanaya berhasil dekat dengan Davin dan bukan hanya Revan.
Davin menurunkan Kanaya dengan hati hati ke dalam mobilnya,
Untuk saja hari ini dia memakai Mobil dan bukan Motor seperti biasanya.
Davin segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi keluar dari Kampus.
Wajah Pucat juga tubuh Kanaya yang terus menggigil membuat Davin sangat Khawatir bahkan dia melupakan Revan dan tidak memberitahu nya.
Dita yang menunggu Kanaya tidak kembali ke kelasnya pun khawatir Bukan tanpa sebab, Kanaya sangat di benci oleh mahasiswi di kampus karena bisa dekat dengan Revan bahkan malah kini Davin pun membelanya.
" Kemana sih Kanaya,, " Gumam Dita berjalan mencari namun langkah nya terhenti saat mendengar jika Kanaya pingsan dan di Bopong Davin .
" Apa, Kanaya pingsan kenapa ?" Ucap Dita namun bukan jawaban namun malah cibiran yang Dita terima.
" Makanya bilangin sama temen Lo gak usah deh tebar pesona dan sok cantik, pura pura pingsan segala maksud nya apa, biar Kak Davin membopong nya."
Dita menautkan alisnya Bingung dengan ucapan mereka..
" Bingung gue sama kalian " Ucap Dita pergi begitu saja.
Dita tau bagaimana Kanaya, Dia sama sekali tidak seperti yang mereka bilang kalaupun banyak yang ingin mendekati nya termasuk Revan juga Davin itu karena Kanaya memang sangat cantik dan bukan karena ucapan mereka yang mengklaim Kanaya menggodanya.
Davin yang baru sampai di Rumah Sakit pun segera kembali membopong Tubuh Kanaya masuk,,
" Suster Tolong teman saya "
" Baik Mas, Biar kami yang akan memeriksa nya"
Davin mengangguk dan membiarkan Kanaya di periksa Dokter .
Dia duduk di kursi tunggu untuk menunggunya,,
Revan sama hal nya, .Dia mencari Kanya yang tidak terlihat, Ponselnya pun tidak bisa di hubungi membuatnya semakin khawatir.
" Lo Cari Kanaya Kan ?" Ucap bela membuat Revan menoleh.
" Mending Lo tanya Davin, dia membawa Cewek Lo kemana ."
Revan menautkan alisnya Bingung dengan Ucapan Bela.
Namun dia tidak mau menunggu lama, dia segera menghubungi Davin.
Tut,,
Tut,,
Tut,,
" Ya Van "
" Halo Vin, Lo bener bareng Kanaya.. Dia baik baik saja kan."
" Kanaya Pingsan, dan sekarang di rumah sakit "
" Apa,, Gue ke sana sekarang."
Revan menutup ponselnya dan segera berlari menuju parkiran.
Astaga De,,
Apa yang terjadi kenapa kamu malah di rumah sakit sih..
Revan terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi berharap sampai di Rumah sakit.
Kanaya yang masih di periksa dokter pun membuat Davin menunggu nya di sana, bahkan dia tidak paham apa yang Bela lakukan dan kenapa Bela melakukan semua ini.
" Vin, dimana Kanaya " Ucap Revan yang baru saja datang.
Davin mendongak dan bersamaan dengan Dokter keluar.
" Bagaimana keadaan nya Dok, Apa yang terjadi." Ucap Revan.
" Pasien baik baik Saja, dan tidak perlu di rawat namun setelah infus habis Pasien boleh pulang."Ucap Dokter membuat Revan menghela napasnya.
" Apa saya bisa masuk dan melihat nya "
" Silahkan"
Revan langsung menerobos masuk,,
Davin yang berada di sana pun menatap Bagaimana Revan begitu khawatir dengan Keadaan Kanaya.
Dia pun kembali menunggu di sana dan hanya bisa melihatnya dari balik pintu.
" Kanaya,, Kamu baik baik aja Kan " Ucap Revan membuat Kanaya mengangguk namun masih terlihat lemah.
Revan mengusap wajah Kanaya dan tangannya menggenggam.
" Apa yang terjadi sih, kenapa bisa seperti ini."
Kanaya terdiam dan hanya menatap Revan,,
" Kakak Takut terjadi sesuatu sama kamu "
Revan memeluk Kanaya, terlihat bagaimana dia begitu menyayangi Kanaya dan sangat khawatir dengan keadaan Adiknya.
Sementara Davin,,
Dia menatap bagaimana Revan terhadap Kanaya, bagaimana kedekatan mereka.
Jadi benar,,
Mereka memiliki hubungan..
Davin menghela napasnya dan berjalan pergi meninggalkan Revan bersama Kanaya di sana, lagian tidak ada urusan juga dia berada di sana. yang terpenting, dia sudah membawa Kanaya ke rumah sakit dan sudah ada Revan yang akan menjaganya di sana.
Revan masih setia menemani Kanaya di sana hingga Kanaya di perbolehkan pulang karena memang kondisinya tidak ada yang serius.
" Pelan pelan " Ucap Revan saat Kanaya turun dari ranjang.
Kanaya mengangguk dan memegang lengan kakak nya,,
" Tunggu Ka "Ucap Kanaya membuat Revan menatapnya.
" Naya minta masalah ini jangan sampai Daddy juga Mommy tau ya "
" Loh Kenapa Nay, "
" Pliss Kak, Nat gak mau kalau mereka khawatir lagian Nay juga gak papa ."
" Kakak bisa menyimpan semua ini, tapi Kamu harus cerita jujur kenapa bisa seperti ini."
Kanaya terdiam,,
Apa jadinya jika Dia menceritakan semuanya, Apa yang akan Revan lakukan kepada Bela juga teman temannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
zizi.
bener bener si siska sama antek-antek nya bikin geram ajaaaaa😤
lanjutt lagii othorr semangatt🔥✊🏻
2022-11-11
2