Bab 16

Hari ini adalah dimana Acara Bansos akan di laksanakan, beberapa mahasiswa/wi tampak antusias bahkan sudah terlihat satu Bus besar Kampus yang siap mengantar mereka sampai di tempat.

Kanaya dan Revan baru saja sampai, mereka turun dan terlihat beberapa mahasiswi yang langsung menatap ke arah mereka.

Kanaya yang sejatinya memang sangat cantik pun membuat terpana mahasiswa yang berada di sana termasuk sekumpulan Davin juga teman temannya.

" Biar Aku yang bawa Kak, Lagian Kak Revan juga bawa tas kan "

" Hati hati " Ucap Revan Dan Kanaya mengangguk.

" Kanaya ,, " Teriak Dita yang juga baru datang

" Oh Hai Kak " Lanjut nya saat melihat Revan di sana, Revan Hanya tersenyum.

" Kakak ke sana, Ingat pesan Kakak "

" Iya "

Dita melongo dengan sikap Revan yang begitu perhatian terhadap Kanaya.

" Andai gue punya cowok macam Kak Revan, Bahagianya hati gue "

" Dita,, Ayo "

" Iya Iya Kanaya tunggu gue "

Mereka berkumpul di depan Aula kampus sebelum Pak Jaya memberikan arahan selama mereka berada di sana.

Davin juga beberapa teman nya termasuk Revan terlihat berdiri di depan bersama Jaya .

Tatapan mata Davin masih terarah kepada Kanaya , Bela yang memang sudah mulai aktif menyadari akan hal itu.

Tangannya mengepal, apalagi mengingat Davin yang menolak Perjodohan mereka malam itu.

" Bel, Lo lihat si Davin dia terus liatin Kanaya deh" Bisik Siska.

" Lo lihat aja Sis, Gue bakal balas apa yang sudah cewek itu Lakuin sama gue."

Siska tersenyum,,

Dia tau Bela pasti sudah merencanakan sesuatu terhadap Kanaya dan sebagai teman dia pun akan membantu Bela.

Jadi kalian sudah paham bukan selama kita berada di sana untuk beberapa Hari, Kita akan membantu warga di sana dalam hal apapun.

Semua mengerti.

" Mengerti Pak "

Sebelum kita berangkat,

lebih baik kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing masing untuk di lancarkan perjalanan juga selama kita berada di sana.

Berdoa di mulai.

Semua tampak khusuk berdoa masing masing,

termasuk Kanaya yang tampak menundukkan kepalanya.

Selang beberapa Menit,,

semua menuju Bus yang ada di depan Kampus, Kanaya berjalan bersama Dita masuk ke dalam Bus .

" Huh gue seneng Banget Nay, ini pertama kalinya gue ikut acara ginian "

" Loh, bukannya Kampus selalu membuat kegiatan Bansos setiap setahun sekali."

Dita menautkan kedua alisnya,,

" Kok Lo bisa tau sih ?"

Kanaya hampir saja Lupa,,

" Em,, Kak Revan cerita sama aku "

Dita mengangguk,,

Dan tidak lama terlihat Siska bersama Bela masuk ke dalam Bus,,

" Males banget liat mereka " ucap Dita

" Kita juga males kali, Ngapain Sih kalian itu . Kita pergi buat Kegiatan Bansos buka untuk tebar pesona." Ucap Siska

Kanaya menggeleng,,

Malas berurusan dengan mereka.

" Dan Lo, Bukannya Lo anak Mami Anak rumahan gimana bisa ikut Kegiatan seperti ini, cuma merepotkan di sana."

" Maksud nya Aku ?" Ucap Kanaya

" Lo,-

" Kalian duduk di kursi kalian, sebentar lagi Bus jalan." Ucap Davin yang langsung menghampiri mereka.

" Oya Vin, gue duduk bareng Lo ya perjalanan jauh dan Papi Gue kan nitipin gue sama Lo." Ucap Manja Bela.

" Lo bukan anak bayi Kan " Ucap Davin yang langsung berjalan menuju kursi belakang bersama teman temannya.

" Ups,, Ini Acara Bansos Loh bukan Tebar pesona " Sindir Dita membuat Bela semakin kesal.

Sialan..

Davin bikin malu gue saja,,

Bela duduk di samping Siska,,

Revan yang baru saja masuk langsung menghampiri dimana Kanaya duduk bersama Dita.

"Jaketnya di pakai De, perjalanan Jauh dan Tidur " Ucap Revan dan Kanaya mengangguk.

" Kakak duduk di belakang, Panggil kalau ada sesuatu."

" Iya Kak Revan."

" Ehem,, Ehem,, Kalian tuh kapan sih gak buat gue iri " Kesal Dita.

Revan menggeleng dan menghampiri Davin yang sudah berada di belakang.

Sebenarnya Davin melihat semua itu, Rasanya semakin sesak melihat Revan yang begitu perhatian dengan Kanaya.

namun dia bisa apa, tidak mungkin dia mengambil Kanaya dari sisi Sahabat nya.

Bus melaju meninggalkan Kampus,,

Beberapa Mahasiswa yang membawa gitar pun terlihat saling bernyanyi.

Kanaya hanya diam dan tersenyum sementara Dita terlihat ikut bernyanyi.

Davin yang berada di kursi belakang hanya memakan Headset nya.

Dia memang lebih sering diam dari pada seperti yang lain bernyanyi.

Setelah Perjalan beberapa jam mereka sampai di tempat tujuan,,

Semua turun dan menatap dimana daerah yang sedikit becek akibat hujan.

Mereka berada di Kota Bogor, tepatnya Desa Tamansari.

mereka di sambut oleh warga sekitar dengan senang, beberapa rumah pun tersedia untuk mereka menginap selama di sana.

Kanaya bersama Dita berada di dalam kamar milik keluarga Bapak Hasan.

" Loh Nay, Lo mau kemana ?" Ucap Dita saat melihat Kanaya berjalan keluar.

" Ke luar sebentar. "

Dita Mengangguk dan merebahkan tubuhnya..

Di Luar Kanaya duduk di teras rumah, terlihat warga yang sedang beraktivitas.

" Loh Neng, Kenapa di luar apa tidak istirahat " Ucap Bapak Hasan.

" Saya tidak mengantuk Pak. "

" Ya beginilah Neng, Setiap harinya selalu hujan "

Kanaya mengangguk,,

" Apa Sering banjir Di sini Pa, terus bagaimana dengan bantuan makanan atau lainnya. "

" Alhamdulillah kali bantuan selalu datang Neng ya termasuk seperti sekarang, Bantuan dari Kampus Kalian."

Kanaya mengangguk dan tersenyum,,

Di sana masih terlihat gerimis, dan baru besok kegiatan akan di mulai.

" Ya Sudah Neng, Bapak Tinggal masuk Neng Kanaya juga masuk ya "

" Iya Pa"

Kanaya tidak masuk ke dalam dan masih berada di teras, menatap rumah rumah warga.

Sebenarnya sangat sejuk di sana namun Memang Kota Bogor terkenal kOta Hujan.

Davin yang baru saja Akan kembali ke Rumah pun melihat Kanaya berdiri sendiri.

" Kanaya, Kenapa di luar " Ucapnya membuat Kanaya menoleh dan tersenyum.

" Gapapa Kak, Kak Davin Dari mana "

" Oh ,, Tadi ada yang ketinggalan di Bus jadi pergi ambil."

Kanaya mengangguk,,

Davin terus menatap Kanaya , walau dari samping pun Kanaya tetap terlihat cantik.

" Davin,, Lo kok ninggalin gue sih " Ucap Bela menghampiri Davin dan melirik Kanaya.

" Kan Papi minta Lo jagain gue selama di sini Vin, "

oh jadi keluarga mereka sudah saling mengenal,,

Batin Kanaya menatap mereka.

" Gue balik dulu, Lo masuk Hujan di luar " Ucap Davin dan Kanaya mengangguk.

Bela menghentak kakinya kesal,,,

Davin berjalan meninggalkan nya begitu saja.

" Jangan ganggu Calon tunangan gue, karena kita sudah di jodohkan." Bisik Bela.

Kanaya menghela napas nya,,

Jadi mereka sudah di jodohkan orang tua mereka,,

tapi kenapa,-

Aish.. Kanaya kamu siapa kali, terserah mereka lah..

lagian kamu juga baru mengenalnya.

Kanaya kembali berjalan masuk.

Bela tersenyum melihat Kanaya yang tampak kecewa.

Dia pun segera masuk ke dalam rumah.

Terpopuler

Comments

Sulastri Oke86

Sulastri Oke86

lanjut kak encha

2022-11-23

0

Mayu Kurnilakngd

Mayu Kurnilakngd

lanjut dong thor
kalau banyak kan lebih asyik baca nya
dan ini cerita nya tanggung thor

2022-11-23

0

Siti Rismawati

Siti Rismawati

kapan ya Davin tau klo Kanaya GK punya hubungan SMA revan

2022-11-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!