Revan sudah berada di dalam mobilnya, dia masih menunggu Kanaya yang belum keluar.
Namun tidak lama terlihat Kanaya berjalan keluar dan lucunya Kanaya menoleh sekitar dan langsung berlari masuk ke dalam mobilnya.
Revan mengernyit dengan tingkah Asik sepupu nya itu.
" Kenapa gitu Coba "
Kanaya menatap Revan dan tersenyum,,
" Mastiin gak ada yang lihat Kak "
" Astaga Naya,, Lagian kalau ada yang lihat juga kenapa coba "
Kanaya menghela napas nya dan teringat ucapan Dita jika Revan termasuk salah satu Cowok idola kampus.
Bisa di bully satu kampus dia.
" Kak Revan,, Engga deh yang ada nanti aku di bully satu kampus lagi."
" Hah,, Kenapa bisa "
" Karena Banyak Fans Kakak juga di kampus."
Revan menggeleng dan mengacak rambut Kanaya gemas.
" Ada Ada saja kamu ini, Kita jalan pulang atau mau kemana ?"
" Em,, Pulang deh gerah juga "
Revan mengangguk dan melajukan mobil mewah sport nya keluar kampus.
Di lapangan Basket Davin masih latihan bersama teman temannya, namun tidak adanya Revan di sana.
Walau Revan bukan satu team namun dia sering mengikuti latihan basket.
" Revan kemana " Ucap Gilang
" Balik,, dia bilang ada urusan "
Semua mengangguk Bagaimana semua tau siapa Revan, bukan hanya anak pemilik Kampus namun juga Revan sering membantu Ayahnya di Perusahaan milik keluarga nya.
" Oya Vin, gimana menurut Lo anak baru itu.. Cantik kan ."
Davin mengernyit,,
" Dari pada Bela, Lebih cantik Kanaya lebih lebih"
" Kanaya ?" Ulang Davin Bingung.
" Iya Kanaya Anak baru itu."
" Jadi nama Dia Kanaya ?"
" Kenapa, Lo naksir ??"
" Latihan latihan, kita harus fokus buat tanding Minggu depan." Ucap Davin dan semua kembali fokus latihan.
Kanaya sampai di Rumah nya, setelah Revan mengantar nya pulang.
" Mom., " Ucap Kanaya masuk ke dalam rumah.
" Ya Sayang,, Mama di dapur "
Kanaya berjalan menuju Dapur,
dan tersenyum melihat Mamanya yang tengah membuat kue kering di sana.
" Mommy bikin apa "
" Kuker Sayang, Gimana kuliah pertama kamu"
Kanaya tersenyum dan meletakan tasnya di meja.
" Lancar Mom,, Naya juga langsung dapet teman di kampus namanya Dita, dia baik banget sama Naya "
Nia tersenyum,,
" Syukurlah,, Mommy seneng dengernya "
Kanaya tersenyum dan menatap beberapa kue kering yang sudah cantik tertata dalam toples.
" Bantu Mommy bawa semua ke depan Sayang "
" Oke Mom "
Kanaya membawa nya ke rumah tengah dimana biasa mereka kumpul.
Baik Kanaya ataupun Robi sangat menyukai Kue kering membuat Nia selalu semangat untuk membuatkannya.
" Naya mandi dulu ya Mom, gerah banget "
" Iya Sayang, Mandi terus istirahat kamu pasti capek kuliah pertama."
Kanaya mengangguk dan berjalan menuju kamarnya.
*******
Hari semakin Larut,,
Kanaya berjalan turun karena kedua orang tuanya sudah menunggu di ruang makan.
setelah pulang kuliah dirinya berada di kamar dan tertidur.
" Malam Dad, Mom " Ucap Kanaya duduk di kursinya.
" Malam Sayang,, "
Kanaya tersenyum dan mengambil nasi juga lauk di piring nya.
" Gimana kuliah hari ini Sayang, Apa semua baik baik saja ?" Ucap Robi
" Em,, semua Lancar Dad .."
" Revan menjaga kamu di Kampus Kan "
" Sebenarnya Kaka Revan menjaga Naya, tapi Naya minta untuk kita jangan terlihat saling mengenal"
" Astaga Sayang,, Kenapa seperti itu terus bagaimana Revan menjaga kamu " Lanjut Nia yang tidak mau lagi melihat putri nya sedih seperti sebelumnya.
" Dad, Mom,, Pliss Jangan dulu bongkar Identitas Naya di kampus sekarang, Kanaya cuma ingin memiliki teman yang tulus bukan karena Naya anak orang kaya.
Terus Kak Revan, banyak yang mengagumi di kampus gimana kalau semua tau jika semua tau Kita saling mengenal. Mereka pasti akan bully Naya."
" Tapi Sayang, Semua itu tidak akan terjadi , Apalagi Kami tidak akan pernah membiarkan kejadian sebelumnya kembali terulang."
" Naya tau, tapi Tolong biarkan Naya kuliah seperti yang lain ya Dad , Mom "
Nia juga Robi saling pandang,,
Sebenarnya dia tidak mau jika Kanaya menyimpan identitas nya, walau sebenarnya alasan di balik semua itu sangat tepat, tapi melihat Kanaya yang memohon seperti ini mereka pun hanya bisa setuju dan mengikuti apa yang di inginkan putrinya.
" Baiklah Kami akan menjaga rapat siapa kamu sebenarnya, tapi Jika terjadi sesuatu dengan Kamu Daddy akan membuka semuanya."
" Thanks Daddy.."
" Sama sama Sayang,,, "
" Baiklah kita lanjut makan dulu " Ucap Nia.
Kanaya mengangguk dan kembali melanjutkan makannya.
____
Kini Robi sudah bersama Nia di ruang tengah, mereka masih memikirkan permintaan Kanaya untuk merahasiakan siapa dirinya tetapi sebagai orang tua mereka merasa khawatir dengan Putri selama di Kampus .
" Apa Kita serius Akan merahasiakan Siapa Kanaya Dad, Mommy takut jika Kanaya malah di Bully di kampus."
" Itu yang sedang Daddy pikirkan , tapi Mommy tenang saja Daddy sudah meminta Revan buat menjaga Kanaya walau Kanaya sendiri tidak mau."
" Kanaya juga kenapa minta seperti itu sih, Mommy jadi Bingung "
" Biarin saja Mom,, Bukan hanya Revan beberapa Dosen juga Rektor tau siapa Kanaya dan Daddy juga sudah meminta mereka menjaga Kanaya selama di Kampus."
Nia mengangguk,,
setidaknya dia merasa lebih tenang, Mereka sengaja memindahkan Kanaya di kampus yang sama dengan Revan kakak Sepupu nya agar bisa di jaga.
" Sekarang kita istirahat sudah malam "
Mereka pun merebahkan tubuhnya,,
Siapa pun pasti akan tau siapa Robi Atmaja, seorang Pengusaha sukses memiliki banyak Perusahaan di Dalam dan luar negeri.
Namun tidak banyak yang tau jika mereka memiliki satu Putri yaitu Kanaya Zivara.
Gadis cantik yang sangat mereka sayangi.
______
Kanaya baru saja memejamkan matanya, namun kejadian saat teman temannya membully dirinya kembali teringat.
Aargh.. Kanaya terbangun dan mengusap wajahnya.
Kejadia yang membuat dirinya syok,,
Semua selalu mengatakan jika Kanaya hanya mengandalkan Kekayaan orang tuanya dan selalu bersikap sombong, Bahkan Teman temannya pun tidak membela dirinya mereka malah ikut membully nya.
Itu karena Kanaya tau bagaimana teman temannya hanya bersikap baik saat bersamanya dan jika sedang menginginkan sesuatu.
Ya Tuhan,,
Bagaimana aku bisa melupakan semuanya..
terlalu sakit jika aku terus mengingat nya.. mereka yang sudah aku anggap sebagai teman tapi mereka lah yang selalu membully aku..
Kanaya mengusap wajahnya,,
Dia pun berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
Dia berharap jika setelah membasuh wajahnya dia akan kembali tidur dan tidak lagi bermimpi buruk tentang kejadian saat itu.
Jam yang sudah menunjukkan pukul 23.00 malam, namun seakan tidak merasakan kantuk mata Kanaya terus saja terbuka lebar.
tangannya menyambar ponselnya dan mengetikan sesuatu di sana.
Hanya kepada Revan lah Kanaya selalu menceritakan semua yang dia rasakan, baginya Revan seperti kakak kandungannya sendiri, Revan selalu ada untuknya di saat apapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments