Hari terus berganti,,
Kanaya yang selalu mendapatkan ocehan dari beberapa mahasiswi tentang kedekatan nya dengan Revan tidak membuatnya takut, dia tetap berangkat Kuliah seperti biasanya.
Namun berbeda dengan hari biasanya, Kanaya sampai di dalam kelasnya dan menatap kaget saat kursinya sangat berantakan bahkan sangat kotor.
sementara beberapa teman yang berada di sana hanya menatapnya.
Kanaya menggeleng dan berjalan mendekat, dia membersihkan nya sendiri.
" Makanya jangan pernah cari masalah "
Kanaya mendongak terlihat Siska berdiri menatap nya.
Dia pun menghela napas nya sudah angkat paham dengan apa yang terjadi.
" Hei,, gue bicara sama Lo " Ucap Siska semakin berteriak.
Kanaya beranjak bangun,,
" Sorry ini Kampus, Gak usah teriak kali "
" Benar benar Lo ya,-
" Siska "
Semua menatap dimana Davin berdiri bersama teman temannya berjalan masuk.
Davin yang memang kebetulan berjalan lewat melihat apa yang terjadi.
Kanaya menautkan alisnya saat melihat mereka masuk.
Berbeda dengan semua mahasiswi yang berada di sana,. berteriak melihat salah satu Idola mereka datang ke kelas mereka.
Davin benar benar sangat Tampan saat ini.
" Davin,, Ngapain Lo ke sini "
Davin melirik Kanaya sekilas dan kini menatap Siska.
" Lo sendu ngapain teriak teriak di kelas lain."
Siska membulatkan matanya,,
" Lo,, Ih Awas ya " Kesal Siska menatap Kanaya dan pergi begitu saja.
Kanaya terdiam,,
Davin menatap Kanaya dan pergi keluar.
Sementara Kanaya masih menatapnya.
" Astaga Nay,, Lo gapapa kan " Ucap Dita yang baru saja sampai.
Kanaya mengangguk dan kembali membereskan tempat duduknya.
Dia segera membantu nya.
Siska menggerutu kesal karena Davin malah menghalangi nya.
" Sial,, untuk apa Davin menghalangi gue tadi seharusnya cewek itu udah kita kasih pelajaran."
" Udah tenang kali Sis, kaya gak ada waktu lain aja sih.. "
" Bener banget,, Kita bisa kembali bermain Dengan nya saat siang atau bahkan di saat pulang kampus nanti."
Siska tersenyum licik dan menyusun rencana untuk mencelakai Kanaya.
Davin terus menuju kelasnya bersama teman temannya,,
" Gila memang cantik banget Kanaya, Bener bener beda dengan cewek lainnya."
" Tapi kalian liat kan di grup kampus, jika Revan sangat dekat Dengan nya atau mungkin dia pacar Revan ya."
Deg..
Davin terhenti membuat kedua temannya kaget.
" Kayak emak Emak Lo Vin, Berhenti dadakan banget."
Davin pun sudah melihat berita yang ramai di grup Kampus soal Kanaya dengan Revan bahkan dia sendiri sempat melihat secara langsung saat mereka bersama dan berpelukan.
" Kalian di sini ternyata, gue cari " Ucap Revan menghampiri mereka.
" Oya Van, Lo tau kalau cewek Lo di ancam Siska"
" Cewek gue,, Cewek yang mana "
" Astaga Revan, emang cewek Lo berapa coba.."
" Oh, Maksud Lo Kanaya.. "
" Baru Aja Siska ancam Kanaya, Untuk kita Dateng jadi,-
Gilang belum menyelesaikan ucapannya namun Revan langsung pergi.
" Yaelah,, Cowok kaya Revan bisa Bucin juga ternyata"
Davin terus menatap Revan,,
sama hal nya dengan semua jika Kanaya adalah Pacar Revan.
Terlihat bagaimana Revan yang begitu perhatian juga melindungi Kanaya.
Revan terus mencari Kanaya, dia akan lebih dulu memastikan keadaan Kanaya saat ini karena itulah yang lebih penting dari semuanya.
" Kanaya " Ucap Revan masuk ke dalam kelas Kanaya membuat semua menatapnya.
Dita menatap Kanaya juga Revan bergantian, apalagi Revan yang langsung saja masuk menghampiri Kanaya.
Bahkan semua yang ada di dalam pun membulatkan matanya.
Baru saja Davin datang dan kini Revan, semua idola kampus mereka benar-benar datang karena seorang mahasiswi baru.
" Kak Revan " Ucap Kanaya
Revan menatap Kanaya dan memastikan keadaan Kanaya baik baik saja.
" Kak,, Apa sih " Kesal Kanaya
" Kamu gapapa kan."
Kanaya menghela napas nya sudah pasti Kakak Sepupu nya ini khawatir dengan kejadian tadi.
" Aku baik baik aja Kak. "
" Bener, Siska tidak melakukan sesuatu kan."
Kanaya menggeleng..
" Syukurlah, Bilang jika Siska ataupun siapa saja mengganggu Kamu Oke "
" Iya,, "
Revan tersenyum dan mengusap pucuk rambut Kanaya.
" Kakak Balik ke kelas, kamu baik baik belajarnya."
Kanaya kembali mengangguk dan menatap kepergian Revan.
Mulut Dita terbuka lebar dengan apa yang baru saja dia lihat,
Kanaya benar benar dekat dengan Revan, dan terlihat jelas jika Revan begitu menjaga Kanaya.
Tidak berbeda jauh dengan Dita, semua yang melihatnya pun meneguk Saliva nya kasar Mendengar ucapan Revan barusan.
Siapa yang tidak tau Revan, anak Pemilik Kampus dan dari keluarga yang berpengaruh sudah pasti ucapan nya tidak pernah main main.
Apapun bisa Keluarga Revan lakukan dengan sangat mudah.
" Gak usah lebar lebar, Lalat bisa masuk itu " Ucap Kanaya.
Dita tersadar dan segera menutup mulutnya.
" Enak aja,, Tapi Nay, jadi benar soal gosip itu."
" Gosip apa lagi sih Dit, Gue males ngurus gosip gosip gak penting di grup kampus."
" Kalina pacaran "
Kanaya menggeleng,,
" Terus tadi, Kak Revan benar benar khawatir dengan Lo."
" Gak usah di bahas,, Gue ke toilet dulu."
Kanaya berjalan keluar meninggalkan Dita yang masih bertanya tanya dengan semuanya.
Revan sudah tidak habis pikir dengan tingkah Siska yang semakin menjadi.
Dia bahkan berniat mencelakai Kanaya, Adik yang sangat dia sayang, bahkan Pamannya sudah menitipkan Kanaya kepadanya.
Brak..
Semua Langsung menatap Revan yang mengebrak meja.
Siska yang sedang asik mengobrol pun kaget dan menatap Revan.
" Van,, Ada apa sih " Ucap Siska berdiri.
Terlihat jelas wajah Revan yang begitu menahan emosinya, Bahkan rahang nya mulai mengeras.
" Lo lupa ucapan gue kemarin."
" Ucapan,, Ucapan apa Van "
" Berapa kali gue bilang jangan pernah ganggu Kanaya. " Ucap Revan yang sudah tidak bisa lagi sabar menghadapi Siska.
" Astaga Van, Lo kenapa sih Bela cewek baru itu atau Bener kalo kalian memang pacaran. " Ucap Bela membela Siska.
" Gue gak ada urusan sama Lo . "
" Memangnya apa spesialnya dia Banding gue Van, Dia anak baru sedangkan gue ."
" Jangan pernah Lo samain dengan Kanaya karena kalian sangat berbeda. Sekali lagi gue tau Lo ganggu Kanaya, gue gak bakal segan segan meminta Rektor untuk mengeluarkan Lo dari kampus." Ucap Revan yang langsung pergi begitu saja.
Siska mengepalkan tangannya kuat, matanya merah dengan semua ucapan Revan kepada nya.
" Lo tenang ya Sis,, "
Siska menyeka air mata yang tidak bisa dia tahan, hatinya hancur mendengar bagaimana Revan begitu menjaga Kanaya, Bahkan Revan sama sekali tidak memikirkan perasaan nya yang Revan sendiri tau jika Siska sangat menyukainya.
" Siska, Lo mau kemana "
Kedua teman Siska segera mengejar Siska yang lebih dulu pergi dengan membawa tas mereka.
Dasar Cewek centil,,
Baru aja datang sudah buat masalah di kampus.
Ucap Bela Yang memang sama tidak menyukai Kanaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Lim Kelly
lha jadi cewe ganjen amat gak ada harga dirinya klo si cowo gak mau y udah kenapa maksa banget, hadeuh
2023-09-24
0
Siti Aniah
gimana jika identitas naya terbongkar dan nasib bela dk pasti malu lah ya
2023-05-13
0