Bab 11

Semua yang terjadi terhadap Putrinya Kanaya, Sudah di ketahui oleh Robi.

Terlihat Jelas wajah Robi yang tidak terima dengan sikap beberapa mahasiswi Kampus yang terus membully putrinya apalagi hanya karena kedekatan nya dengan Revan Bimantara yang tidak lain adalah Kakak Sepupu nya.

Robi pun berencana untuk datang ke Kampus dan membicarakan semua ini dengan Rektor juga beberapa Dosen di sana.

Sementara Di Kampus,,

Rektor Juga Beberapa Dosen tampak kebingungan dengan Kanaya yang masuk Rumah Sakit Karena Bullying dari teman temannya, dia takut jika Keluarganya tidak terima dan membuat Masalah atau bahkan bisa saja memecat mereka dari Kampus.

" Pak Jaya, Bagaimana ini Pa.. " Ucap Salah Satu Dosen.

Beberapa Dosen termasuk Jaya sedang mengadakan pertemuan membahas masalah Kanaya.

Mereka tau karena mendengar sendiri Dari gosip mahasiswi di sana.

" Kenapa Ada masalah seperti ini, Saya sendiri tidak tau .. Apalagi Mahasiswi yang mereka Bully adalah Anak dari Pemilik Kampus kita." Ucap Jaya yang memang sama sekali tidak tau ataupun mendengarnya.

Tok,,

Tok,,

Tok,,

" Permisi "

Semua menoleh dan terlihat Revan berjalan masuk,,

Jaya sengaja menghubungi Revan untuk datang karena masalah ini.

" Masuk "

Revan masuk dan langsung saja duduk di antara mereka.

Revan yang juga salah satu anak pemilik Kampus, juga Keponakan dari Robi memang sudah dekat dengan semua dosen termasuk Jaya .

" Van, Bagaimana keadaan Kanaya. Dan bagaimana bisa terjadi ?"

Revan menatap semuanya yang tampak cemas,

" Kanaya sudah lebih baik, Tapi Om Robi sangat tidak terima karena kejadian ini."

Deg..

Mereka hanya bisa pasrah dengan semuanya.

" Apa yang akan Tuan Robi lakukan "

" Kanaya meminta Om Robi untuk tidak melakukan apapun dan Om Robi setuju namun dengan satu Syarat untuk memberi pelajaran terhadap mahasiswi yang sudah membuat Kanaya masuk Rumah Sakit. "

Jaya mengangguk..

Bagaimana ini lebih baik, dan Dia akan memanggil beberapa mahasiswi yang terlibat.

" Kami bisa bernapas lega, Dan Kami akan segera mengurus mereka. "

Revan mengangguk.

" Saya permisi, karena harus Datang Ke Pertandingan Davin."

" Silahkan,, Terima kasih Van "

Revan mengangguk dan berjalan keluar.

______

Di tempat Lain,,

Davin beserta teman-temannya sudah bersiap untuk pertandingan, Namun Davin seakan masih mencari keberadaan seseorang.

Hingga hari ini Kanaya belum juga masuk, Apa Kanaya benar benar sakit bahkan Revan pun juga tidak terlihat.

" Widih,, Sudah siap aja nih "

Davin langsung menoleh saat mengenali suara tersebut.

Revan berjalan menghampiri teman teman nya termasuk Davin yang berada di sana.

" Kemana aja Lo, Cewek Lo yang sakit Lo ikutan Ngilang " Goda Gilang.

Revan menggeleng..

Sebenarnya Lucu juga semua mengira jika dirinya dan Kanaya pacaran bagaimana jika suatu saat mereka tau status asli mereka.

" Revan,, Lo Gapapa Kan " Ucap Siska yang langsung menghampiri Pujaan nya.

Revan mengangkat satu Alisnya, rasanya sangat kesal dengan Tingkah dan sikap Bela.

" Kalian semangat, gue dukung Kalian dari sana.". Ucap Revan pergi dan duduk di kursi penonton bersama yang lain.

Bela menghentakkan Kakinya kesal.

Apa yang harus dia lakukan untuk bisa mengambil hati Revan.

" Siska,, Ayo ke sana Bentar lagi mulai " Ucap Zahra menarik tangan Bela.

Mereka menuju Kursi penonton, Namun Siska tidak melihat pertandingan namun dia malah terus menatap Revan yang berada di kursi lain.

*******

Di Rumah Sakit,,

Kanaya sudah di perbolehkan pulang, Kondisi tubuh nya sudah sangat baik juga tidak demam.

Robi juga Nia berada di sana menemani Putrinya dan tidak pernah pulang ke rumah.

" Kamu benar sudah tidak ada yang sakit Sayang, Kepala kamu ?" Ucap Robi dan Kanaya menggeleng.

Beberapa hari di rawat membuat Kanaya sangat bosan, Padahal tubuh nya baik baik saja namun orang tuanya meminta Dokter untuk memeriksa dengan teliti kondisi Putrinya.

Maklum karena Kanaya memang anak tunggal di keluarga.

" Pelan pelan sayang "

Kanaya tersenyum dan berjalan keluar, beberapa Suster juga dokter tersenyum dan mengangguk saat bertemu dengan mereka.

Bukan hanya karena mereka pemilik Rumah Sakit namun mereka adalah keluarga yang terkenal baik dan tidak sombong.

Mereka masuk ke dalam mobil nya,,

dan melaju meninggalkan Rumah Sakit .

Di Kampus,,

Bela bersama dua temannya berada di dalam ruangan Rektor.

Jaya akan memberikan peringatan Kepada mereka karena apa yang sudah mereka lakukan terhadap Kanaya hingga sampai masuk Rumah Sakit.

" Tapi Pak Jaya, Kita gak sengaja lagian si Kanaya saja yang Lebai gitu aja masuk Rumah Sakit "

Brak..

" Bela,, Jaga bicara kamu.. Kami tidak pernah mengajarkan kalian untuk bersikap jahat dengan teman kalian."

Bela terdiam kesal,,

Bisa bisanya Dia kena marah karena Kanaya, padahal dia saja Mahasiswi baru di sana sementara dirinya adalah anak dari seorang pengusaha.

" Kalian Saya skorsing selama seminggu, dan Saya harap jika kalian bisa merubah sikap kalian."

Bela mencebik kesal dan beranjak di ikuti kedua temannya.

" Sialan Kanaya, Gara gara dia kita di Skorsing. "

" Aduh Bel,, gimana ini, pasti gue kena marah bokap gue ."

" Gimana gue bilang sama Nyokap gue "

" Kalian bisa diam kan " Bentak Bela membuat keduanya diam.

Bela meremas tangan nya,,

Lo Lihat aja Apa yang bakal gue lakuin saat kita ketemu Kanaya.

Lo sudah berani bermain dengan gue.

Bela berjalan menuju parkiran, dia akan menuju Gedung Pertandingan basket.

Baginya masalah ini hanya membuang buang waktu saja.

Seharusnya dia sudah melihat pertandingan.

_____

Tanpa di Ragukan lagi,,

Sudah pastikan team Davin lah yang memenangkan pertandingan.

Semua penonton bersorak senang, banyak juga yang terus memanggil Davin sebagai Kapten juga Idola kampus mereka.

" Siska " Teriak Bela saat melihat Siksa

" Lo kemana aja sih Bel, Udah selesai kali pertandingan nya "

" Semua karena anak baru itu, Gara gara dia gue di Skorsing dari kampus."

" Apa,, Kurang ajar banget tuh cewek."

" Gue bakal balas semua ini, gue gak terima. "

Siska mengangguk,,

Mereka yang memang sama sama membenci Kanaya pun akan saling bekerja sama untuk membuat Kanaya keluar dari Kampus.

Adanya Kanaya di sana hanya membuat mereka sangat susah mendekati dan mendapatkan Revan juga Davin.

Di lapangan,,

Revan menatap jam di ponselnya, Pesan masuk dari Kanaya jika dirinya sudah pulang dari Rumah Sakit.

" Selamat selamat,, Gue bangga sama kalian guys.." Ucap Revan

" Yoi dong,, Kita langsung makan yuk Laper gue " Ucap Gilang.

" Gasken lah "

" Bentar bentar,, Gue gak ikut dulu ya.."

" Gak asik Lo Van "

" Kanaya hari ini Pulang dari Rumah Sakit jadi,-

" Oke,, Oke,, Pergilah gue tau Lo harus jemput dia kan."

Revan menggeleng,,

" Gue duluan,, "

Davin menatap Revan,,

Syukurlah jika Kanaya sudah bisa pulang dari rumah Sakit.

Setidaknya keadaan nya sudah lebih baik.

" Vin,, Ayo " Ucap lainnya saat melihat Davin yang masih terdiam.

Davin mengangguk dan berjalan keluar,,

Terpopuler

Comments

Reza Talita

Reza Talita

kalian pikir di dech pake logika kan dia pernah di bully dan di manfaatkan sama teman nya kenapa coba harus di tutupin lagi udah gctue kata dia trauma tapi masih aja gak mau orang tua identitas nya kan aneh ..
tolong yang buat cerita bisa gak she bikin beda dari yang lain jangan sama kaya cerita novel yang orang udah pernah buat sama aja ini fotokopi kalo kaya gini gak baik tau walau nama pemeran nya lain tapi alur cerita hampir sama yang orang lain tulis dan buat ..

2023-05-16

0

Anggita Anggini

Anggita Anggini

udah bongkar aja siapa Kanaya sebenarnya

2022-11-13

0

Dinda Lestiyana

Dinda Lestiyana

lnjut kk seru critanya

2022-11-13

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!