Bab 13

Sudah beberapa hari Kanaya kuliah dan tidak ada lagi yang menatapnya seperti sebelumnya bahkan mereka bersikap biasa saja.

Kanaya menghela napasnya mungkin karena Bela yang sudah mendapatkan hukuman dari kampus membuat semua mengubah sikapnya.

" Hai Kak " Sapa Kanaya saat berpapasan dengan Davin yang juga baru saja datang.

Davin menatap Kanaya yang sendiri ,,

" Lo gak bareng Revan ?"

Kanaya menggeleng,,

" Kak Revan masih harus ke Perusahaan Papanya"

Davin mengangguk,,

Revan memang terkadang sibuk dengan Perusahaan Keluarga nya maklum dia adalah anak Tunggal dalam keluarga nya.

" Oya Selamat ya Kak " Ucap Kanaya menatap Davin yang terlihat bingung.

" Atas kemenangan pertandingan kemarin, Sebenarnya pengin banget lihat tapi kemarin masuk Rumah Sakit jadi gak bisa lihat deh."

Davin menggeleng,,

" Next kalau Ada Tanding bisa Lihat Kok "

" Em,, "

Mereka berjalan bersama dengan masih mengobrol hingga berpisah di ujung lorong Kampus.

" Em,, Aku Ke kelas dulu ya Kak Bye "

Davin menatap Kanaya yang berjalan lurus, memang Kanaya sangat berbeda dengan cewek lain nya namun dia kembali menghela napas nya karena mengingat siapa Kanaya sebenarnya.

Dia pun berjalan menuju kelasnya.

Sementara Siska yang sedari tadi melihat mereka mengepalkan tangannya, Ternyata bukan hanya Revan yang di Godanya namun juga Davin Cowok yang sedang di idolakan.

Bruk..

" Ih, jalan yang bener dong " Ucap Dita sembari memungut buku buku yang terjatuh.

" Lo yang pakai mata ."

Dita Mendongak dan terlihat Siska yang berjalan pergi begitu saja.

Dasar Nenek Lampir..

Harusnya Lo ikut si Bel tuh di Skorsing Kampus. jadi adem nih kampus.

Dita terus menggerutu dengan kembali berjalan menuju kelasnya.

______

Hari semakin siang,,

Kanaya bersama Dita menuju Kantin namun mereka melihat mahasiswa/wi yang bergerombol di depan sebuah Papan pengumuman.

" Eh ada apa tuh " Kepo Dita

Kanaya mengangkat kedua bahunya,,

" Kita lihat yuk "

Dita menarik tangan Kanaya untuk melihat nya..

" Permisi Permisi" Ucap Dita menerobos mereka.

" Bansos Daerah yang terkena Banjir " Ucap Kanaya saat melihat sebuah pengumuman untuk siapa saja di perbolehkan ikut serta dalam kegiatan tersebut.

" Waw,, Gue ikut deh Lo juga Kan Nay ?" Ucap Kanaya .

" Boleh,, "

" Kita daftar dulu tapi,-

Dita menghentikan ucapannya saat melihat Anggota Dalam kegiatan tersebut.

" Kenapa ?"

" Lo lihat ini, Ya Kali dia jadi Ketua Kegiatan "

Kanaya menatapnya,,

Siska bersama geng nya menjadi anggota dalam kegiatan itu.

" Udah,, Lagian kita juga berniat baik ngapain juga lihat mereka Dit."

" Lo bener Nay, Ya Udah Yuk kita daftar."

Dita menarik Kanaya menuju salah satu Aula yang terlihat begitu banyak Mahasiswa ataupun mahasiswi yang berada di sana.

Kampus mereka memang selalu melakukan Bansos di setiap tahunnya untuk membantu daerah daerah terpencil ataupun rawan Banjir.

" Eh lihat,, bukannya itu Ceweknya Revan " Bisik Gilang membuat semua menoleh begitupun dengan Davin.

" Gila memang,, Cantiknya gak pernah luntur "

" Pantas Revan sama sekali gak mau ngelirik cewek lain lah ceweknya titisan bidadari."

Davin terus menatap Kanaya..

sementara Siska bersama kedua temannya melihat Dita juga Kanaya yang mengantri di sana.

" Ngapain mereka datang. "

" Mending Pas giliran mereka kita tutup pendaftaran saja deh Sis."

Siska menatap mereka dan tersenyum,,

Hingga akhirnya mereka mendaftar,,

" Ups,, sorry pendaftaran sudah tutup karena sudah banyak banget yang daftar."

" Loh kok bisa, Pendaftaran saja sampai lusa " Dita merasa kesal dengan sikap mereka.

" Eh, kita Panitia nya Kali .. "

" Ya gak bisa gitu dong, Ini paling kalian sengaja kan."

" Kalian,-

" Kalian mau ikut Acara Bansos, " Ucap Davin menghampiri mereka.

" Tapi mereka bilang Sudah tutup " Kesal Dita.

" Gue bakal tulis nama kalian, Sorry Nama Lo siapa?" Ucap Davin menatap Dita.

" Dita Kak Davin "

Davin menoleh dan menulis di bukunya,,

" Emang enak kalian,, Makasih Kak Davin .. Ayo Nay "

Kanaya menatap Davin dan tersenyum sebelum pergi dengan Dita.

sementara Siska semakin kesal dengan Kanaya yang selalu menarik perhatian banyak mahasiswa di kampus nya.

Davin berjalan pergi dan meninggalkan Siska yang masih tidak percaya dengan sikapnya.

" Sis, Davin Kok."

Siska semakin erat menggenggam Bulpen di tangannya, dia pun melempar nya asal dan pergi begitu saja.

Dita terus tersenyum saat bisa mengobrol dengan salah satu Idola kampus, Untuk pertama kalinya dia menatap langsung wajah tampan Davin sangat dekat dan bisa mengobrol.

" Dit, Kamu kenapa ?" Ucap Kanaya yang merasa bingung dengan sikap Temannya.

" Astaga Kanaya,, Kak Davin tanya nama gue "

Kanaya menautkan kedua alisnya,,

" Terus ?"

" Kanaya,, Selama ini gue hanya tau Kak Davin tanpa bisa mengobrol sedekat tadi , Wajahnya benar benar sangat sempurna.. tampan banget ya Tuhan."

Kanaya menggeleng dengan sikap Sahabatnya itu.

" Menurut Lo tadi Maksud Kak Davin apa tanya nama gue "

" Mana gue tau Dita, lagian tadi dia tanya juga buat di catat di buku kan."

Dita mengangguk,,

" Ya Udah,, memangnya Kamu kira buat apa sih "

" Iih Kanaya,, kenapa sih dikit aja bikin gue seneng. Kenapa Lo gak jawab aja karena Kak Davin suka sama Lo Dita "

Kanaya tersenyum dengan tingkah sahabatnya,,

" Aneh banget "

" Lo enak sudah dapet Kak Revan yang juga Tampannya bak pangeran dari Timur tengah."

Kanaya mengangkat bahunya dan berjalan pergi..

" Nay,, Tunggu in gue "

Dita berlari mengejar Kanaya yang lebih dulu berjalan pergi.

*******

Berbeda dengan Revan yang masih berada di Perusahaan milik Keluarga nya.

Sebagai anak laki laki tunggal sudah semestinya Revan menjadi pewaris tunggal untuk menggantikan Ayahnya nanti.

Revan masih berstatus mahasiswa namun dia sudah sesekali aktif dalam Perusahaan apalagi jika adanya Meeting di sana Revan selalu di libatkan oleh Ayahnya.

" Gimana Van, Apa ada yang kamu masih bingung"

Revan menggeleng,,

Dia bukan cowok yang bodoh, walau masih kuliah namun dia sudah tau dunia bisnis.

" Oya Pa, Minggu depan Ada Kegiatan Bansos di kampus. Revan Bisa ikut kan."

" Minggu depan,, Boleh karena memang tidak ada Meeting "

" Makasih Pa "

" Apa Kanaya juga Ikut ?"

" Entahlah,,. Mungkin ikut Juga sih "

" Jika memang Kanaya ikut, Papa lebih mengijinkan kamu ikut karena kamu harus menjaga Adik kamu selama di sana."

" Pastinya Pa."

" Ya sudah kamu pelajari semuanya dulu,, Papa keluar "

Revan mengangguk dan kembali menatap Berkas di depannya.

Ting,,

Ponselnya bunyi dan terlihat pesan dari Kanaya yang memberi tahu jika akan ada Kegiatan Bansos di Kampus.

Revan pun segera menghubungi nya.

" Halo Kak "

" Kegiatan Bansos, Apa kamu juga ikut ?"

" Aku juga Dita Ikut, Kakak Ikut Kan ?"

" Jika kamu ikut Kakak Juga harus ikut De, Kakak harus jagain kamu selama di sana.,"

" Makasih Kak,, Ya Sudah Kakak sibuk deh "

" Kakak jemput kamu nanti setelah pulang"

" Oke,, Bye Kak "

Revan menutup telponnya,,

Walaupun mereka hanya Sepupuan, namun rasa sayang Keduanya begitu besar.

Revan yang memang menginginkan Adik perempuan membuatnya selalu menjaga dan menyayangi Kanaya .

Terpopuler

Comments

princess

princess

keinget msa dulu punya spupu cwo yg bgitu perhatian tpi dia adek ,stelah punya kluarga masing"dh gk sperhatian kyk dlu hangat,saling mngasihi😊😊😊

2023-05-18

0

Dwi Pujansih

Dwi Pujansih

kaoam davin tau kl revan sama kanaya sepupuan

2022-11-19

0

Marya Ulfa

Marya Ulfa

lanjut thoor di tunggu up nya

2022-11-19

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!