Bab 17

Kesempatan Harinya dimana Kegiatan di mulai, mereka di pecah menjadi beberapa kelompok dan akan berpencar untuk memberikan bantuan yang sebelumnya sudah mereka siapkan dari kampus berupa makanan, selimut obat obatan bahkan uang tunai.

Seperti biasanya Kanaya bersama Dita , Revan sendiri langsung bergabung dalam kelompok Kanaya untuk bisa menjaganya.

" Sini biar Kakak yang bawa, berat ini De " Ucap Revan saat Kanaya akan membawa

" Baik banget sih " Goda Kanaya membuat Revan menggeleng.

Sementara di kelompok lain, Siska , bela , Gilang juga Davin dalam satu kelompok.

" Vin,, ini berat Loh kamu bawa ya " Ucap Bela

Davin yang sedang menata hanya menoleh,,

" Gak usah manja deh, Ini bukan di rumah " Gilang menjawabnya membuat Bela mendengus kesal.

" Kalian bawa satu satu biar sisanya kita yang bawa " Ucap Davin yang mau tidak mau akhirnya Siska dan Bela pun hanya bisa menurut.

Mereka berjalan menyusuri jalanan dan menghampiri setiap rumah untuk memberikannya.

Davin melihat Revan bersama Kanaya,,

" Revan Revan,, memang Bucin akut tuh anak " Ucap Gilang saat melihat Revan dan Kanaya.

" Nitip " Ucap Siska yang langsung menghampiri Revan.

" Revan, gue ikut kelompok Lo aja ya " Rengek Siska membuat Revan menautkan kedua alisnya.

" Lo bareng Bela juga Davin Kali,."

" Gue tau tapi gue gabung sama Lo ya "

Revan kembali berjalan membuat Siska tersenyum dan segera menghampiri Revan berjalan berdampingan dengan nya.

" Dasar gak tau malu banget dia, Nay, Itu cowok Lo Loh ya diam aja sih " Kesal Dita .

Kanaya menghela napasnya dan berniat untuk membalas Bela yang sempat mencelakai nya kemarin.

" AW,, " Pekik Kanaya memegang Kakinya membuat Revan juga semua menolah.

" Astaga Kanaya "

Revan langsung meletakan semua yang dia bawa dan berlari menghampiri Kanaya.

" De, Kamu kenapa mana yang sakit "

Kanaya menatap Bela yang tampak kesal,,

" Kaki aku Ka,, "

Revan langsung melihatnya, dia terlihat begitu khawatir dengan Kanaya.

Dita sendiri tersenyum melihat apa yang di lakukan Sahabat nya, benar benar tidak menyangka Kanaya bisa berbuat seperti itu apalagi Bela yang begitu kesal.

" Loh Van, kenapa Kanaya " Ucap Gilang yang datang bersama Davin juga Siska.

" Vin, gue balik dulu Sorry ya gak bisa ikut Kegiatan hari ini." Ucap Revan membopong tubuh Kanaya untuk kembali ke rumah.

Davin terus menatapnya,,

" Harusnya cewek Manja kaya dia jangan di ijinin ikut cuma merepotkan. " Ucap Siska menghampiri Bela.

" Kita lanjut bagi semua " Ucap Davin berjalan lebih dulu.

Sementara Di Rumah,,

Kanaya tidak bisa menahan tawanya membuat Revan menatapnya bingung.

" De,, Kamu baik baik saja Kan ?"

" Maaf Maaf Habisnya Lucu aja Kak "

Revan semakin Bingung dengan Ucapan Kanaya,,

" Jadi Kamu,-

" Lagian Bela tuh centil banget goda goda Kakak "

" Dasar kamu tuh bikin Kakak khawatir tau gak De"

" Maaf Kak "

Revan menggeleng dan mengacak gemas rambut Kanaya.

" Lagian Kakak kenapa gak mau terima Bela aja sih"

" Dih ogah banget De, Mending Kakak Jomblo dari pada sama tuh cewek."

" Hei,, Ucapan adalah Doa Loh "

" Biarin "

" Dih,, Emang Type cewek Kakak tuh kayak gimana ?"

" Kepo Kamu "

Revan berjalan keluar dan meninggalkan Kanaya yang menatapnya,,

" Kak Revan "

Brukk..

Kanaya menabrak tubuh Revan yang berhenti mendadak.

" Loh Vin, udah selesai baru aja gue mau susulin Kalian."

Kanaya menatap Davin yang berdiri di depan Revan dan menatapnya.

" Gimana Kaki Kanaya " Ucap Davin membuat Revan menoleh.

" Davin,, Kenapa sih Lo cepet banget jalannya " Ucap Siska yang terus saja mengikuti Davin.

Kanaya menatap Siska yang langsung berdiri di samping Davin, dia teringat jika mereka telah di jodohkan orang Tuanya.

" Kak,, Apa di sini ada yang jual Bakso atau Mie Ayam ?" Ucap Kanaya sengaja mengajak Revan.

" Seharusnya ada sih, Kenapa kamu pengin?"

" Eum "

" Yuk Kita Cari,, Gue pergi dulu Vin "

Kanaya tersenyum dan langsung memeluk lengan Revan meninggalkan Davin yang masih bersama Siska .

Sebenarnya Kanaya masih penasaran hubungan Antara Davin dan Siska, terlihat jika Siska begitu peduli dan menyukai Davin berbeda dengan Davin yang terlihat begitu Cuek.

" Masih jauh Kak " Ucap Kanaya membuat Revan menoleh.

" Itu di ujung Jalan, kenapa ?"

" Gak jadi deh Kak, Kita balik lagi aja yuk "

" Astaga De,, Tadi bilang pengin Bakso atau Mie dan sekarang minta pulang ?"

Kanaya tersenyum menampilkan gigi putih rapih nya,,

" Kasihan Dita pasti cari Aku Kak "

Revan menggeleng,,

Dia tidak tau apa maksud Adiknya itu..

" Ya sudah yuk "

Kanaya mengangguk dan mereka kembali pulang.

Sementara Davin masih bersama Siska , Kemana pun Davin Selalu saja Siska mengikuti nya membuat Davin merasa risih.

" Lo bisa kan gak usah ngikutin gue " Ucap Davin kesal.

" Tapi Vin, gue gak tau daerah sini, gue takut nyasar apalagi Papi kan sudah menitipkan gue sama Lo. "

" Lo bisa bareng yang lain Kan, dan tidak sama gue"

Siska menggeleng,,

Davin menghela napas nya kasar dan berjalan pergi namun lagi dan Lagi Siska terus mengikuti nya hingga Siska melihat Kanaya yang sedang berjalan ke arahnya.

Kanaya terdiam dan menatap ke arah mereka,,

" Gue seneng banget, gue bahagia dan sudah tidak sabar untuk segera kembali ke Jakarta karena saat itu lah dimana akan di lakukan pertunangan kita. Apalagi semua persiapan sudah siap, dan gue sangat suka dengan Cincin yang kita pilih bersama. Kamu juga pasti seneng kan Vin." Ucap Siska sengaja supaya Kanaya mendengar nya.

" Maksud Lo apa sih "

" Iya Pertunangan Kita Sayang,, Mami sudah menyiapkan semuanya "

Davin mengerutkan keningnya,,

" Sorry permisi " Ucap Kanaya berjalan melewati mereka.

" Kanaya " Lirih Davin saat Melihat Kanaya.

Kanaya segera masuk ke dalam rumah Pak Hasan sementara Davin terus menatap nya.

" Jangan pernah berpikir jika gue bakal setuju dengan perjodohan itu. " Ucap Davin meninggalkan Siska yang tampak senang dan tersenyum.

Walaupun Lo gak mau tapi gue pastikan pertunangan itu tetap berjalan Vin karena Kedua orang tua kita sudah membicarakan nya.

Kanaya langsung duduk di tepi ranjang dan teringat dengan obrolan yang dia dengar antara Davin dengan Siska.

Jadi benar jika mereka akan Tunangan.

Tapi kenapa ada yang berbeda dengan dirinya,,

" Dorr"

" Astaga Dita,, "

" Hahaha,, Lagian Lo kenapa malah melamun sih Kesambet nanti Nay "

Kanaya terdiam,,

" Nay, Lo kenapa ?"

Kanaya menggeleng,,

" Gue mandi dulu ya gerah"

Dita menatap Kanaya yang berjalan keluar dengan membawa Handuk juga perlengkapan Mandi.

Kanaya Kenapa ya, apa berantem sama Kak Revan? Gumam Dita melihat Kanaya yang tampak berbeda.

Davin merebahkan tubuhnya,,

Kegiatan hari ini sedikit membuatnya lelah padahal baru hari pertaman mereka di sana.

Dia pun memejamkan matanya dan teringat dengan Kanaya.

Apa Kanaya mendengar semua ucapan Siska, apa dia percaya dengan semua itu.

Davin memijat pelipisnya dan memejamkan matanya kembali..

Terpopuler

Comments

princess

princess

yg djodohkn itu bela kak bukn siska

2023-05-18

0

Srikandi Srikandi

Srikandi Srikandi

kok nama nya pemerannya jadi kebalik nya antara Siska dengan bela , Thor nya kyk nya gak fokus , yg jelas dong jadi gak ngerti alur cerita

2023-04-30

1

Akun Konsumen

Akun Konsumen

thor kebalik2 bella suka ma davin ,,siska ma revan

2023-02-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!